Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Rimba Raya Indonesia (Mentari) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berhasil lolos pendanaan Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) tahun 2024. Hal tersebut berdasarkan surat dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristekdikti nomor 3508/E2/DT.01.01/2024 tentang Penerima Bantuan PPK Ormawa 2024 tertanggal 21 Mei 2024. Dengan judul proposal ‘Peningkatan Ketahanan Ekonomi Melalui Smart Tourism Panjat Tebing Alam Telomoyo Nature Park Menuju Desa Wisata Mandiri untuk Mendukung SDG’s Desa’, kegiatan dilaksanakan di kawasan wisata Telomoyo, Pandean, Ngablak, Kabupaten Magelang.
Pranita Siska Utami, SE., M.Sc, Pembina Mentari menyampaikan, PPK Ormawa merupakan program pengabdian bergengsi khusus untuk ormawa. “Alhamdulillah, di tahun ini kami bisa lolos pendanaan. Jadi, kemarin mengajukan pendanaan ke Dikti dan dari dana maksimal empat puluh juta turun ke tiga puluh delapan juta,” ujarnya.
Disebutkan, proposal yang diajukan berawal dari keresahan tim karena belum tersedia dinding alam yang biasa digunakan atlet panjang tebing untuk berlatih di wilayah Magelang. “Kebetulan di Pandean itu sudah ada wisata Telomoyo Nature Park yang di belakangnya masih ada tebing yang bisa dikelola. Sebelumnya, tim pernah melakukan latihan konservasi di sana sehingga kemudian berinovasi untuk bisa mengelolanya dengan konsep wisata panjat,” tuturnya.
Pranita juga mengatakan bahwa tim Mentari sering kesulitan mencari lokasi untuk berlatih panjat alam. “Di Magelang ini masih kekurangan tempat untuk berlatih panjat alam. Kalau untuk atlet panjat tebing itu, mereka butuh dinding buatan dan dinding alam, selama ini teman-teman di Mentari latihannya di Gunung Kidul, di Kendal dan tempat jauh lainnya. Sehingga, Alhamdulillah dengan PPK ini semoga ada tempat berlatih panjat tebing yang lebih dekat,” jelasnya.
Adapun Telomoyo Nature Park yang dikenal sebagai wisata dengan aktivitas camping dan glamping akan diubah konsep oleh tim dengan aktivitas tambahan. “Rencananya kami akan menambah aktivitas wisata di sana, yang semula branding-nya adalah camping-glamping, dengan PPK Ormawa ini menjadi camping, glamping dan climbing. Dari 2 menjadi 3 aktivitas,” tutur Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini.
Lebih lanjut dijelaskan, tim telah melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti perangkat desa, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) untuk pengelolaan dan memastikan keamanan. “Harapannya, yang pertama pasti adalah ada manfaat untuk masyarakat dan kemudian teman-teman bisa berkembang softskill-nya, sosialisasinya dan semakin matang peran mereka terhadap alam,” pungkasnya.