Aisyiyah mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghadirkan pemilihan umum yang berkeadaban dan hasilnya memberikan harapan bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum
Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dalam sambutan pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11).
Noordjannah mengatakan, pemilu sebagai proses demokrasi meniscayakan keadaban bagi para penyelenggara maupun pemilihnya. Sehingga pemilu dapat mencerminkan kualitas demokrasi yang menghasilkan pemimpin yang bertanggung jawab, berorientasi bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat dan melahirkan pemimpin yang berpihak pada kepentingan masyarakat.
Aisyiyah mendorong pelaksanaan pemilu yang bebas dari adanya politik pragmatis, politik uang, dan transaksional. Selain itu, Aisyiyah juga meminta pelaksanaan pemilu dan para elitenya menjadi teladan bagi generasi muda bangsa. “Oleh karenanya, Aisyiyah mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghadirkan pemilihan umum yang berkeadaban dan hasilnya memberikan harapan bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat,” terang Noordjanah.
Hal lain yang disampaikan Noordjanah dalam sambutannya adalah persoalan perdamaian dan persatuan bangsa. Menurutnya, persoalan persatuan bangsa perlu diangkat ke permukaan karena berbagai bentuk konflik dan kekerasan, baik konflik struktural, konflik sosial, dan ketidakadilan dan yang lainnya semakin memprihatinkan serta mengancam persatuan bangsa, yang diantara korbannya yang sering terjadi menghadirkan korban dari perempuan dan anak.
Sumber: Rilis Panitia Muktamar ke48