Himpunan Mahasiswa (HIMA) Psikologi, Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berhasil lolos menerima bantuan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi.

Dikutip dari laman Kemendikbud, PPK Ormawa merupakan kegiatan mengembangkan soft skills mahasiswa dan menerapkan kebijakan Kampus Merdeka dengan menumbuhkan rasa peduli mahasiswa untuk berkontribusi dalam masyarakat desa. PPK Ormawa ditujukan pada organisasi mahasiswa baik Unit Kegiatan Mahasiawa (UKM), Himpunan Program Studi maupun Lembaga Eksekutif Mahasiswa.

Setelah melalui beberapa proses seleksi, sub proposal PPK Ormawa dengan judul Rumah Sampah Digital Banjarejo (RSDB) Sebagai Upaya Pengelolaan Sampah Untuk Mewujudkan Lingkungan Sehat dinyatakan lolos seleksi akhir pada Rabu (15/06). Naufal Syahli Abrar, ketua tim PPK Ormawa HIMA Psikologi menjelaskan dalam menyiapkan sub proposal ia dan tim hanya membutuhkan waktu kurang dari satu bulan. Menurutnya, kesempatan ini merupakan buah dari hasil kerja keras, dukungan dan doa dari tim anggota HIMA Psikologi serta arahan yang membangun dari dosen pembimbing PPK Ormawa HIMA Psikologi, Rayinda Faiza, M.Psi., Psi. “Alhamdulillah kami merasa bersyukur dan senang, awalnya kami tidak menyangka bisa lolos karena waktu untuk persiapan kami sangat mendadak. Tapi kami tetap menjalani dan ikhtiar,” katanya.

Dijelaskan, RSDB merupakan program yang berguna memilah jenis-jenis sampah sehingga dapat dikelola dengan baik dan tidak menjadi limbah. Sampah yang sudah dipilah akan dijual. Sementara itu, digitalisasi bank sampah berguna untuk menggolongkan jenis sampah dan memperhitungkan banyaknya sampah yang terkumpul. Dengan demikian, hasil pilahan sampah dapat dijual sesuai akumulasi banyaknya sampah yang tertera pada website yang dirancang. Melalui website tersebut, warga juga dapat memilih penyimpanan dan pengelolaan uang hasil penjualan sampah sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Ke depan, Naufal mengatakan akan mengatur strategi program pemberdayaan untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah di Desa Banjarejo.