Setelah menjalankan kewajiban Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama satu bulan, sebanyak 401 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) yang terdiri dari 84 laki-laki dan 317 perempuan menggelar kegiatan Expo potensi desa tempat KKN di Pendopo Lapangan drh. Soepardi Sawitan, Mungkid pada Rabu (4/9/2019).

Acara ini dihadiri oleh pejabat di Pemkab Magelang seperti: Bappeda, camat, dan kadus dari setiap kelompok KKN. Adapun beberapa penampilan yang ikut memeriahkan expo KKN yakni sendra tari sinwamira dari mahasiswa PGSD dan perform musik dari mahasiswa UKM Musik. Maka tak khayal jika kemeriahan expo KKN ini juga mengundang perhatian masyarakat Kab. Magelang untuk hadir ke stand-stand.

Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT yang hadir dalam expo KKN tersebut berharap agar kegiatan KKN dengan tema “Implementasi IPTEKS dalam Penanggulangan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Magelang” kali ini dapat memberikan stimulus bagi mahasiswa dalam proses interaksi di masyarakat. “Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat ikut serta membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan baik melalui kesenian dan wisata, kerajinan, maupun produk makanan lokal.” tutur Eko sekaligus menutup kegiatan KKN Tematik ke-48.

Subur, S.Pd.I, M.S.I,  ketua  panitia KKN Tematik Ke-48 UMMagelang mengungkapkan bahwa expo ini merupakan puncak kegiatan KKN dan ajang pemaparan mahasiswa dalam mengimplementasikan program-program mahasiswa selama mengabdikan diri di masyarakat  di masing-masing desa tempat KKN. Dalam kegiatan expo KKN, mahasiswa memamerkan produk olahan unggulan dari 4 kecamatan (Kecamatan Mertoyudan, Kecamatan Mungkid, Kecamatan Muntilan, dan Kecamatan Salam).

“Adapun beberapa produk olahan yang dipamerkan diantaranya seperti kerajinan dari sampah plastik dan botol bekas, kerajinan sandal lantai, produk lilin aromaterapi dari tumbuh tumbuhan herbal, olahan abon pepaya, olahan abon salak, olahan abon jantung pisang, dan sirup salak. Untuk olahan abon salak sendiri berasal dari kecamatan salam yang notabene di kecamatan salam sendiri merupakan kecamatan dengan jumlah produksi salak terbesar di daerah magelang. Selain itu, ada juga pemberdayaan perekonomian desa melalui kesenian maupun keterampilan berwirausaha,” ujar Subur.

Sebanyak 40 stand pameran dinilai oleh tim untuk diberikan penghargaan stand terbaik dan pembuatan poster paling kreatif. Adapun beberapa kriteria penilaian yang dijadikan acuan stand terbaik yaitu komposisi pembuatan stand termasuk hiasan dan tata letak produk pameran, pemasaran produk, dan pelayanan. Sedangkan untuk poster sendiri memiliki kriteria penilaian yang bagus, menarik dan dapat mempresentasikan baik program unggulan saat KKN atau produk unggulan yang diusung oleh masing-masing kelompok.

Panitia juga memberikan penghargaan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) terbaik diantaranya Dra. Sri Margowati, M.Kes, Aftina Nurul Husna, S.Psi., MA, Dakum, S.H.I., M.H, dan R. Arri Widyanto, S.Kom., M.T. Keempat dosen pembimbing lapangan tersebut diambil dari setiap kecamatan yang ditempati mahasiswa KKN. Selama kegiatan KKN bahkan sebelum penerjunan keempat dosen tersebut aktif melakukan pendampingan dan mengunjungi posko KKN, disisi lain juga kelompok yang dibimbing memiliki administrasi yang lengkap dan tertata.

Harapanya dengan diadakan kegiatan KKN ini masyarakat desa dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk mengentaskan angka kemiskinan baik dari produk makanan, kerajinan, maupun kesenian yang ada. Mengingat data terakhir dari pemerintah kabupaten magelang angka kemiskinan berada di 11,23% semoga dengan adanya program KKN bisa ikut membantu pemerintah juga untuk menurunkan hingga di angka 7%.

HUMAS