Maraknya fenomena bunuh diri di kalangan mahasiswa akhir-akhir ini menyebabkan keresahan tersendiri bagi dunia pendidikan. Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melalui Pokja Konseling telah menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa, alumni maupun staff di lingkungan UNIMMA sebagai upaya preventif terhadap kesehatan mental. Difasilitasi oleh beberapa konselor yang ahli di bidangnya, diantaranya Bimbingan Konseling Karir, Psikolog Pendidikan, Asmara dan Agama, Konselor Permasalahan Remaja dan Anak Usia Dini serta Psikolog Klinis. Layanan ini telah berlangsung sejak tahun 2018 berdasar Surat Keputusan Rektor nomor 51/KEP/III.3/AU/F/2018 tentang Panduan Konseling Mahasiswa.

Hijrah Eko Putro, M.Pd, Ketua Pokja mengatakan layanan tersebut dapat diakses secara gratis oleh mahasiswa UNIMMA. “Pokja ini dibentuk dengan tujuan utama memberikan bantuan secara sistematis dan intensif kepada mahasiswa untuk lebih mengenal, memahami dan mengembangkan diri, baik dalam bidang akademik, sosial dan karir di masa depan secara optimal,” ujarnya.

Disebutkan pula bahwa konseling menjadi salah satu wujud komitmen UNIMMA berkaitan dengan pelayanan optimal yang memberikan dampak positif. “Kegiatan yang dijalankan meliputi pelayanan konsultasi, sehingga tercipta suasana akademik yang kondusif dalam mencapai visi misi UNIMMA. Tujuan akhir dari program layanan yang diberikan oleh Pokja Konseling adalah berkembangnya mahasiswa yang secara utuh baik fisik, intelektual, emosional, sosial, moral dan spiritual,” jelasnya.

Sementara itu, Rayinda Faizah, M.Psi., Psi, salah satu konselor dalam pokja tersebut menanggapi banyaknya kasus bunuh diri pada kalangan mahasiswa mengatakan, fenomena suicide disebabkan banyak mahasiswa yang masih masuk dalam kategori remaja mengambil keputusan secara cepat namun tidak tepat. “Adanya keinginan bunuh diri pada seseorang bisa dipengaruhi oleh adanya beberapa kondisi, bisa disebabkan karena adanya faktor keluarga seperti kurangnya support system yang baik dari keluarga, faktor lingkungan seperti adanya tekanan dan tuntutan dari lingkungan sekitarnya, dan faktor kepribadiannya dimana toleransi dirinya terhadap stres cenderung kurang,” tuturnya.

Rayinda menambahkan, dalam fenomena tersebut bisa jadi karena adanya permasalahan yang sudah menahun namun tidak mendapatkan dukungan dan mencari bantuan dari pihak yang tepat. “Sehingga membuat dirinya cenderung mengambil penyelesaian masalah secara cepat dengan melakukan bunuh diri,” ungkapnya.

Layanan konseling di UNIMMA telah menangani berbagai permasalahan mahasiswa dan menjadi salah satu bentuk fasilitas pencegahan gangguan kesehatan mental di lingkungan UNIMMA. Adapun jenis layanan yang dilakukan oleh pokja diantaranya layanan konseling akademik, non akademik seperti sosial, pribadi dan karir.