UM MUHAMMADIYAH DISERBU CALON MAHASISWA BARU

Pasca pengumuman Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) beberapa waktu lalu, UM Magelang diserbu pendaftar. Tahun akademik 2015 – 2016, UM Magelang akan menerima 1.250 mahasiswa  baru. “Setelah pengumuman SBMPTN, pengaruh terhadap jumlah pendaftar ke UM Magelang sangat signifikan,” kata  Eko Muh Widodo, Rektor UM Magelang kepada wartawan di Magelang, Sabtu (11/7) sore di sela acara buka bersama media.

Disadari Eko Widodo, UM Magelang belum menjadi pilihan utama calon mahasiswa. Karena itu, UM Magelang mengharapkan limpahan calon mahasiswa yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Hingga Sabtu (11/7), kata Eko, sudah ada pendaftar sebanyak 700 calon mahasiswa. Jumlah ini akan terus meningkat karena pendaftaran akan ditutup hingga 19 September mendatang.

Saat ini UM Magelang  memiliki enam fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Agama Islam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ilmu Kesehatan.Berdasarkan pendaftar, fakultas yang menjadi favorit adalah Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Studi Teknologi Informasi di Fakultas Teknik serta Fakulast Hukum.

Untuk seleksi mahasiswa baru, UM Magelang menggunakan sistem one day service melalui Computer Base Test (CBT). “Jika lolos seleksi calon mahasiswa bisa langsung mendaftar ulang dan diberi tenggang waktu dua pekan bagi yang tidak langsung mendaftar ulang,” kata Eko.

Namun untuk Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tidak hanya CBT, tetapi masih harus mengikuti tes wawancara. “Tes wawancara dimaksudkan untuk mengetahui kesehatan fisik calon mahasiswa. Sedang bagi Fakultas Keguruan untuk mengetahui performa calon mahasiswa,” tandas Eko.

Tentang kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka menyambut milad ke-51, UM Magelang yang sudah memasuki usia ke 51 tahun ini akan menggelar empat agenda utama yakni seminar nasional, tabligh akbar, berbagai lomba olahraga, serta orasi ilmiah.

Dalam kesempatan itu Rektor juga mengucapkan terima kasih atas dukungan media dalam hal publikasi berita kegiatan UM Magelang dan berhasil meraih akreditasi B beberapa waktu lalu.(YUDIA-HUMAS)

UM MAGELANG ADAKAN KAJIAN NUZULUL QUR’AN

Diikuti seluruh dosen dan karyawan, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) UM Magelang mengadakan Kajian Nuzulul Qur’an bertepatan dengan hari ke-17 Ramadhan 1436 H atau Sabtu 4 Juli 2015.

            Rektor Ir. Eko Muh Widodo MT yang memberikan sambutan mengatakan bahwa kajian tersebut memberikan makna dalam bulan Ramadhan antara lain tentang muamalah. “KH. Ahmad Dahlan telah menginisiasi gerakan Muhammadiyah dalam hal muamalah. Saat ini aset Muhammadiyah telah mencapai lebih dari 15 trilyun rupiah. Itu baru merupakan manifestasi dari satu ayat dalam Al Qur’an,” ungkap Rektor ketika menyampaikan tentang kebenaran dalam ayat-ayat Al Qur’an.

Dalam acara yang diadakan di Aula Gedung Rektorat itu,Ustad Lanang Mudadi, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Temanggung membahas tentang salah satu kunci keberuntungan dengan memetik surat Fathir ayat 29 yang menyebutkan bahwa Allah menawarkan transaksi bisnis yang tidak akan pernah merugikan karena akan selalu memberikan keuntungan bagi manusia baik di dunia terlebih di akherat yakni membaca Al Qur’an.

“Bulan Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk memberbanyak membaca Al Qur’an karena Allah akan melipatgandakan pahala kita. Isilah waktu menunggu saat berbuka puasa dengan membaca Al Qur’an daripada hanya dengan berjalan-jalan ngabuburit saja,” ungkap Ustad Lanang.

Lanang juga menyampaikan indikasi orang-orang yang akan menjadi saudara dari Rasulullah Muhammad SAW, yakni orang yang tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad pada jaman sebelumnya, namun orang tersebut menyakini tentang kebenaran yang disampaikannya. Oleh karena itu salah satu cinta Rasul diwujudkan dengan cara melaksanakan apa yang dikerjakan Beliau dan menjauhi apa yang tidak dikerjakan Beliau.(YUDIA-HUMAS)

BAPERMAS KAB. MAGELANG BEKERJASAMA DENGAN UM MAGELANG GELAR PELATIHAN KONSELOR

UM Magelang bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (Bapermaspuan & KB) Kabupaten Magelang menyelenggarakan Pelatihan Konselor berup[a Pelatihan Pendidik Sebaya (PS) dan Konselor Sebaya (KS) bagi PIK (Pusat Konseling Remaja) se-Kabupaten Magelang pada Senin 29/6.

Kegiatan yang digelar di Aula Rektorat UMMagelang tersebut diikuti kurang lebih 60 peserta perwakilan PIK Remaja se-Kabupaten Magelang. Ketua panitia Dra. Tri Siwi Yuliati dalam laporannya mengatakan, PIK merupakan wadah kegiatan program perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling.

Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapermaspuan & KB Kabupaten Magelang atas ketersediaannya menggandeng UM Magelang menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Konselor dalam rangka untuk membekali para remaja tentang pendidik sebaya dan konselor sebaya.

Kepala Bapermaspuan dan KB kabupaten Magelang, Retno Indriastuti, S.KM., M.Kes. Retno yang membuka acara tersebut menyampaikan, melalui pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya diharapkan para remaja bisa tumbuh menjadi remaja yang kreatif, inovatif dan selalu berpikir dan berwawasan. Bangsa ini, lanjut Retno, sangat mengharapkan agar para remaja bisa menjadi generasi yang mempunyai perencanaan pada kehidupan yang akan datang.

Tri Siwi menambahkan, kegiatan pelatihan tersebut diselenggrakan dengan berbagai sajian materi dengan materi yang berbeda-beda. Diantaranya, Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba dengan pemateri dari Polres Magelang, Pendewasaan Usia Perkawinan dengan pemateri dari UM Magelang, Kesehatan Reproduksi Remaja dengan pemateri dari UM Magelang, serta Pendirian PIK Remaja program GendRe dengan pemateri dari PIK Remaja Muntilan.(RFA’I-HUMAS)

KETIDAKNYAMANAN SELAMA MELAHIRKAN HARUS DIATASI

Ketidaknyamanan selama melahirkan merupakan masalah yang paling banyak dirasakan oleh ibu bersalin. Ketidaknyamanan tersebut sangat mengganggu berjalannya proses persalinan sehingga berdampakpada keselamatan ibu dan janin. Baru-baru ini Heni Setyowati ER, SKp,Mkes, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UM Magelang telah memodifikasi alat PDA (Pain DigitalAcupresure) menjadi MPDA (Modified Pain Digital Acupresure) yang berfungsiuntukmemberikenyamanan dan mempercepat proses persalinan.

Sebelumnya, PDA diciptakan oleh tim dari Universitas Indonesia yang terdiri dari Dr.Setyowati,SKp,Mapp.Sc dari Fakultas Ilmu Keperawatan UI, Prof. Dr.Ir.Raldi Artono Koestoer, DEA dari Fakultas Teknik UI dan Heni Seyowati ER, SKp,M.Kes yang tengah menempuh Program Doktor Fakultas Ilmu Keperawatan UI.

PDA telah diterapkan pada 76 ibu bersalin dan terbukti mengatasi nyeri persalinan. Skor nyeri dirasakan lebih rendah pada ibu yang dipasang alat PDA dibandingkan dengan ibu bersalin yang tidak dipasang alat PDA. Hasil penelitian ini telah dipresentasikan pada International Conference di Manipal University, Karnatakan, India beberapa waktu lalu.

Ketidaknyamanan selama melahirkan tidak hanya mencakup masalah nyeri saja, namun meliputi fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, sehingga Heni mengembangkan alat PDA yang diciptakan oleh tim dari Universitas Indonesia dimana Heni termasuk dalam anggota tim tersebut. Berikutnya, Heni mengembangkan alat PDA menjadi MPDA yang bekerja dengan sistem acupressure atau memijat sekaligus memutar musik klasik instrumen piano.

Heni menjelaskan, Ibu bersalin mendapatkan pijatan pada acupoint dan sekaligus mendengarkan musik klasik instrumen piano. Setelah diterapkan pada 150 orang ibu bersalin di Kota dan Kabupaten Magelang, ternyata MPDA sangat memberikan kenyamanan dan mempercepat proses persalinan kala satu fase aktif.

Perbedaan lama fase aktifkalasatu antara ibu bersalin yang dipasang alat MPDA dengan ibu bersalin yang tidakdipasang alat MPDA adalah 1 jam 18 menit. Waktu1 jam 18 menit tentunya sangat membantu bagi ibu bersalin untuk mencegah terjadinya partus lama yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu di Indonesia.(YUDIA-HUMAS)