Jun 28, 2015 | Berita
Sebagai salah satu agenda Ramadhan di Kampus (RdK), UM Magelang mengadakan kegiatan tarawih keliling. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tarling diadakan di dua lokasi. Tarling pertama diadakan di Desa Purwodadi, Kec.Tembarak Kab. Temanggung hari Sabtu 27 Juni 2015 dan Tarling kedua didesa Buntu Kec. Kejajar, Kab.Wonosobo pada sabtu 4 Juli mendatang.
Dede Asiki Nur, ketua panitia RdK mengatakan, rangkaian kegiatan tarawih keliling berupa aneka lomba untuk anak-anak TPQ, pengobatan gratis serta sholat tarawih bersama warga. Sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UM Magelang turut mendukung kegiatan tersebut.
Lebih lanjut Dede mengatakan, kegiatan lomba untuk anak-anak TPQ diadakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Purwodadi. Aneka lomba yang diadakan yakni lomba adzan, cerdas-cermat, hafalan surah pendek, hafalan doa, lomba tilawah, serta lomba mewarnai yang diikuti oleh puluhan anak-anak TPQ dengan antusias. Adapun pengobatan gratis diadakan di Poliklinik Desa Purwodadi yang diikuti puluhan warga setempat dari mulai pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.
Malam harinya bersama dengan masyarakat sekitar, jajaran pimpinan dan warga UM Magelang mengadakan shalat tarawih di Masjid Arrohman. Dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor 2 UM Magelang, Nuryanto M. Kom menyerahkan bantuan berupa uang tunai untuk mendukung kegiatan masjid tersebut, serta beberapa buku yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) UM Magelang.
Selain itu jajaran pimpinan lain termasuk para dekan yang hadir juga menyerahkan hadiah kepada anak-anak yang menjadi juara dalam lomba adzan, hafalan surah pendek, murotal, praktek sholat, serta lomba mewarnai.
Habibi ketua takmir Masjid Arrohman menyambut baik kegiatan yang diadakan bagi warga Purwodadi dan berharap silaturahim tersebut dapat berlanjut dan bermanfaat bagi kedua pihak.(RIFA’I-HUMAS)
Jun 26, 2015 | Berita
Bulan Ramadhan yang dimaknai sebagai ladang menambah pahala diisi oleh pegawai UM Magelang dengan melakukan kajian tahsin Al Qur’an. Kegiatan yang diadakan usai shalat Dzuhur berjamaah itu dilakukan di mushola baik Kampus 1 dan 2 selama bulan Ramadhan.
Agus Miswanto M. Ag, Ketua Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (P3SI) UM Magelang mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menambah wawasan serta pemahaman terhadap makna ayat-ayat suci Al Qur’an.Agus menambahkan, materi kajian berupa pendalaman tafsir terhadap surah surah pendek yang mudah dihafal. “Dengan memahami isi bacaan tersebut diharapkan kita akan lebih menjiwai saat melafalkannya serta mengamalkannya,” imbuhnya.
Selain mengkaji tahsin Al Qur’an, para pegawai UM Magelang juga menyimak bacaan Al Qur’an yang dibacakan secara bergilir. Disamping dapat mengetahui mahraj bacaan para peserta kajian juga dapat memperlancar bacaan Al Qur’an.
Berbagai acara diadakan untuk memeriahkan kegiatan Ramadhan Di Kampus (RDK) selain kajian tahsin dan tadarrus Qur’an. P3SI yang mengkoordinasi kegiatan RDK juga mengadakan tarawih di kampus (tarkam) baik di kampus 1 dan 2. Selain itu juga diadakan tarawih keliling di dua lokasi yakni Desa Purwodadi Kecamatan Tembarak Temanggung (27/6) dan di Desa Buntu Kecamatan Kejajar Wonosobo (4/7) yang diikuti dengan aneka lomba untuk anak-anak TPQ serta kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis.
Disamping itu RDK juga dimeriahkan dengan Pesantren mahasiswa tanggal 6 hingga 10 Juli, pengajian Nuzulul Qur’an tanggal 4 Juli serta penghimpunan zakat. Shalat Iedul Fitri di kampus juag diadakan serta serta halal bihalal.(YUDIA-HUMAS)
Jun 25, 2015 | Berita
Sebagai upaya menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga, Rektor UM Magelang melakukan silaturahmi ke Polres Kabupaten Magelang, Kamis 25/6. Pertemuan tersebut sebagai follow up dari pertemuan dengan Kapolres Kabupaten Magelang AKPB Zain Dwi Nugroho sehari sebelumnya.
Dalam acara yang diadakan di ruang Kapolres itu Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT menyampaikan keinginan dalam rangka untuk meningkatkan SDM anggota Polres Magelang dengan menyediakan kelas kuliah khusus bagi anggota Polri. Selain itu UM Magelang juga akan menyediakan tenaga ahli dan tenaga penyuluhan hukum yang dibutuhkan.”Kami juga akan memberikan biaya kuliah khusus untuk program kerja sama ini,” ungkap Rektor.
Sebelumnya UM Magelang juga telah menjalin kerja sama dengan Polresta Magelang dalam hal serupa dan hingga saat ini sudah banyak anggota Polresta Magelang yang mendaftar di kelas khusus Fakultas Hukum UM Magelang. Rektor juga mengungkapkan bahwa para anggota yang telah mengikuti kuliah di tempat lain dapat dikonversi mata kuliah yang telah diikuti sebelumnya asal memenuhi syarat.
Kapolres Kabupaten Magelang AKPB Zain Dwi Nugroho merespon positif keinginan dari UM Magelang. Kapolres yang baru tujuh hari menjabat di Polres Kabupaten Magelang itu akan segera membuat surat edaran ke seluruh Polsek di Kabupaten Magelang serta segera merealisasikannya dalam bentuk MoU.
“Angka kejahatan yang lebih tinggi di Kabupaten Magelang dibanding dengan di Kota Magelang diharapkan dapat ditekan melalui kerja sama tersebut. Selain itu juga dengan kuliah di Fakultas Hukum UM Magelang yang telah terakreditasi B, para anggota polisi dapat lebih berkonsentrasi dalam bertugas karena kuliah diadakan di luar jam kerja sehingga lebih efektif dan efisien mengingat jarak yang lebih dekat dibanding dengan kuliah di luar kota,” tekan Zain yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolresta Magelang.
MoU tersebut akan segera direalisasikan pada awal bulan Juli mendatang. Zain optimis banyak anggotanya yang akan mengikuti kuliah di FH UM Magelang karena ia selalu mendorong mereka untuk lebih memahami ilmu hukum baik pidana, perdata maupun tata negara sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.(YUDIA-HUMAS)
Jun 25, 2015 | Berita
Cengkih kering adalah bahan makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia, baik sebagai bahan rokok maupun obat herbal. Cengkih kering mengandung energi, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor dan zat besi. Selain itu di dalam cengkih kering juga terkandung vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C.
Di Desa Kali Kendo, Salaman, Magelang banyak dihasilkan cengkih sehinggadi sana banyak didirikan pabrik minyak cengkeh. Namun dalam proses produksinya masih mengalami hambatan karena harga cengkih mentah yang sangat mahal sehingga kegiatan pengolahan cengkih mentah menjadi minyak cengkih didesa tersebut belum dapat berkembang. Cengkih umumnya dijual dalam bentuk basah maupun kering, dan harganya berkisar Rp. 35.000 hingga Rp. 150.000.
Guna mengatasi hal tersebut, maka petani memanfaatkan daun dan batang cengkih sebagai bahan baku pembuatan minyak yang sering digunakan untuk minyak oles. Ternyata, minyak cengkih juga dapat digunakan sebagai pelembab yang dapat mencerahkan kulit. Namun karena produk ini berbentuk cair, maka setelah dipakai tangan terasa licin. Agar tangan tidak terasa licin, maka minyak cengkih dibuat dalam bentuk padat melalui proses hidrogenisasi. Produk akan menjadi krim yang memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi pemakai.
Terpacu dari hal itulah Amin Ningsih, Dewi Risti, Wahyu Prihastuti, dan Widiyanti, empat mahasiswa semester II Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik UM Magelang mengajukan proposal untuk Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang diadakan Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah tahun 2015.
Proposal berjudul “Clovia, Krim Cengkih untuk Kecantikan” berhasil lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan senilai 7,2 juta. Mengenai hal tersebut, Amin Ningsih, ketua kelompok mengatakan, proposalnya telah dipresentasikan di hadapan tim penilai yang dilakukan di Kopertis tanggal 5 Juni lalu.
Lebih lanjut Amin mengatakan, merk Clovia diambil dari kata clove yang berarti cengkih. Adapun Clovia merupakan produk olahan cengkih berupa krim yang digunakan sebagai pelembab wajah.Proses produksi krim tersebut melalui beberapa tahapan. Tahap pertama airsebanyak 5-10 liter dimasukkan ke dalam ketel uap atau alat destilasi.Selanjutnyacengkih kering dimasukkan kedalam ketel uap yang ditutup dan ditaruh di atas kompor yang telah dipasang pendingin melalui air yang dialirkan. “Pada saat itulah proses destilasi berlangsung hingga terbentuk cairan minyak dan air. Berikutnya yang diambil hanya minyaknya saja dan diukur, kemudian dimasukkan ke dalam wadah besar. Tahap akhir, pada wadah besar itu dimasukkan hidrogen hingga terbentuk krim,” jelas Amin.
Pada proses produksi, krim dikemas dalam wadah khusus berukuran 30 ml, lalu diberi labelClovia, dan diuji di laboratorium Farmasi milik Fikes UM Magelang sebelum dipasarkan. Tahap awal Clovia dipasarkan di lingkungan terdekat termasuk lingkungan kampus dimana mahasiswi dan pegawai UM Magelang berada dengan harga 30 ribu per wadah.
Amin dan teman-temannya berharap, Cloviadapat terus diproduksi dan digunakan untuk pelembab dan pencerah wajah. Selain itu mereka juga berharap agar proposal tersebut dapat dijadikan sebagai bahan artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional ber-ISSN.
Bagi mereka berempat, kegiatan tersebut juga dapat menjadi ajang untuk berlatih melakukan kegiatan usaha produktif yang kemungkinan dapat dikembangkan setelah menyelesaikan studi sehingga dapat menciptakan pekerjaan sendiri tanpa tergantung dengan pihak lain.“Selain itu konsumen dapat mengkonsumsi olahan yang aman karena terbuat dari bahan herbal alami dengan harga terjangkau. Hal tersebut sesuai dengan selera masyarakat saat ini,” imbuh Amin. Masyarakat juga diharapkan dapat termotivasi untuk melakukan peluang usaha yang sama karena daun dan ranting cengkih mudah diperoleh sehingga krim cengkih mempunyai peluang yang besar untuk dijadikan sebagai usaha bisnis.(YUDIA-HUMAS)