MENDIKBUD TUTUP KEGIATAN KONAS PB DI UM MAGELANG

Setelah tiga hari dilaksanakan di UM Magelang, Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB) Tahun 2017 berakhir. Mendikbud Muhajir Effendy menutup kegiatan tersebut. Rektor UM Magelang Eko Muh Widodo turut memberikan sambutan kepada para peserta acara yang diadakan di Aula Fikes UM Magelang itu.

Rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain Lomba Cerdas Cermat. Para pemenang Lomba mendapatkan hadiah yang diserahkan oleh Mendikbud. Selain itu dalam acara penutupan juga dibacakan Deklarasi Magelang Konas PB oleh perwakilan peserta. Deklarasi terdiri dari enam poin penting berkaitan dengan pendidkan bencana. Poin yang disampaikan antara lain berisi rekomendasi agar pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kebijakan lainnya untuk menerbitkan SK bersama Mendikbud, Menag, Menristekdikti, dan Menteri BUMN tentang pendidikan bencana dan pembiayaannya.

Mendikbud dalam sambutanya antara lain menyampaikan bahwa di Indoensia saat ini ada sekitar 30.000 sekolah yang masuk dalam zona bencana. Nantinya sekolah tersebut akan mendapatkan prioritas untuk pendidikan kebencanaan. Selain itu guru juga akan mendapatkan pelatihan tentang penanganan bencana.

Ketua panitia, Busi Santosa merespon gembira atas wacana yang disampaikan oleh Memndikbud. Ia berharap kerangka kerja Sendai dapat direalisasikan secara masif dan selaras dengan deklarasi yang ditandatangani oleh institusi yang mendukung terealisasikannya sekolah aman bencana, antara lain MDMC, Dompet Duafa, Tagana, dan LPBINU. (Humas)

UMMAGELANG TINGKATKAN KUALITAS KERJASAMA LUAR NEGERI

Untuk mengembangkan   jaringan dan kerjasama, UM Magelang melalui Biro Marketing dan Kerjasama  (BMK)  berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas  kerjasama dengan berbagai institusi baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu peningkatan kerjasama yang dilakukan dengan luar negeri yakni melalui penandatanganan MoU antara UM Magelang dengan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) yang dilakukan Sabtu 22/7.

Dalam acara yang dilakukan di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang itu, Rektor UM Magelang diwakili oleh Wakil Rektor 3 Drs. Mujahidun, M.Pd  beserta Kepala BMK UM Magelang, Dr. Imron, M.A. dan jajaran pimpinan Fakultas Teknik UM Magelang yang digawangi oleh Dekan FT, Yun Arifatul Fatimah, Ph.D.

Dalam MoU yang berlaku selama  lima tahun tersebut, kedua belah pihak yakni UM Magelang dan UteM sepakat untuk melakukan kerjasama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian dengan memonitor program yang dijalankan serta menegosiasi kesulitan dan masalah yang muncul selama kegiatan berlangsung.

Prof. Dr. Datuk  Mohd Razali bin Muhammad, Kepala Bidang Akademik dan Kerjasama Internasional UteM usai penandatanganan MoU menyampaikan harapannya agar kegiatan yang termaktub dalam MoU dapat terealiasi, terutama dengan Fakultas Teknik yang terimplementasi langsung dengan MoU tersebut. “Pertukaran mahasiswa dan dosen serta  join penelitian internasional adalah hal yang sangat bisa direalisasikan selain vsiting profesor,” ujarnya.

Usai penandatanganan MoU dengan UteM, di hari yang sama UM Magelang juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah  (PWM) Jawa Tengah yang dilakukan di sela acara Silaturahim dan Halal Bihalal PTM dan PDM se- Jawa Tengah di SMP Muhammadiyah Gunung Pring Muntilan.  Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PWM Jawa Tengah Drs. H. Tafsir, M.Ag serta pimpinan PTM se-Jawa Tengah.

Dr. Imron, M.A, Kepala BMK UM Magelang yang juga Sekretaris Program Pasca Sarjana UM Magelang mengatakan, MoU tersebut mencakup perjanjian kerjasama  tentang  Studi Lanjut Program Pasca Sarjana UM Magelang bagi Guru, Dosen, dan Kader Muhammadiyah di Jawa Tengah. Kerjasama yang berlaku empat tahun itu. lanjut Imron,  bertujuan untuk meningkatkan kapasitas akademik dan profesional bagi sumber daya insani Persyarikatan dan AUM di Jawa Tengah.

“Dalam MoU itu juga mencakup kerjasama beasiswa bagi kader persyarikatan dengan memberikan keringanan pembiayaan pendidikan.  Selain itu UM Magelang juga melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi bagi peserta studi lanjut Program Pascasarjana tersebut,” tandas Imron. (Humas-Yudia)

UM MAGELANG TUAN RUMAH RAKOR KONSORSIUM LPPM

Sabtu, 22/7, UM Magelang menjadi tuan rumah kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat  (LPPM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTM dan PTA)  se-Jawa Tengah dan DIY.  Acara yang diadakan di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang  itu dihadiri oleh 31  ketua LPPM PTM dan PTA di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Dr. Heni Setyowati, ER, S.Kp, M.Kes, ketua  LPPM UM Magelang mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pertemuan kedua yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Adapun agendanya adalah penyamaan persepsi  Review Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) tahun Anggaran 2018. Selain itu, kata Heni juga membahas tentang persiapan kegiatan University Research Colloqium (Urecol) ke-6 yang akan diadakan tanggal 9 September mendatang di UM Magelang. Ia berharap seluruh PTM dan PTA di wilayah Jateng dan DIY dapat berpartisipasi dalam kegiatan Urecol ke-6 tersebut. “Rakor ini  juga diharapkan dapat memperluas konsorsium pada level nasional,”  ungkap Heni.

Ketua Konsorsium LPPM PTM dan PTA se-Jateng dan DIY,  Agus Ullinuha Ph.D mengemukakan, walaupun belum ada legalisasi dari Majelis dikti litbang PP Muhammadiyah, namun  Konsorsium LP3M se- Jawa Tengah dan DIY diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan kegiatan penelitian di lingkup PTM dan PTA di tingkat nasional.

Agus dalam paparannya bertema Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengungkapkan, LPPM bertanggungjawab terhadap kualitas luaran penelitian yang dihasilkan oleh para peneliti atau dosen di lingkungan kampus masing-masing. Direkorat    Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti  telah memberikan panduan untuk meriview proposal dengan mengklasisikasi dua jenis review yakni review konten berisi laporan dan review  luaran berupa kewajiban yang harus dilakukan oleh peneliti. Reviewer, kata Agus, harus bertanggungjawab terhadap pembelanjaan barang dan luaran yang sudah disepakati.

Agus yang menjabat sebagai ketua  LPPM  UM Surakarta juga menjelaskan tentang cara mengecek hasil jurnal yang diunggah dalam jurnal internasional yang paling mashyur yakni Indeks Scopus dan Thomson. Pada akhir paparannya Agus menegaskan, dosen  maupun mahasiswa yang mengadakan kegiatan penelitian wajib mengikuti kegiatan Urecol ke-6 karena akan diunggah di google scholar. Selain itu kegiatan tersebut akan dilaporkan ke Kopertis VI sebagai bentuk publikasi kegiatan yang dilakukan oleh PTM dan PTA di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Para peserta berharap, konsorsium kali ini menjadi forum yang akan  memberikan  manfaat 4T yakni ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta’awun (saling membantu), dan tafakul (saling menanggung) diantara sesama  PTM dan PTA di wilayah Jateng dan DIY. (Humas-Yudia)

REKTOR UM MAGELANG LANTIK WAKIL REKTOR

Setelah menyelesaikan masa jabatan pada tahun 2013 hingga 2017, tiga wakil rektor di UM Magelang kembali menduduki jabatan serupa pada periode tahun 2017 – 2020. Ketiganya yakni Dr. Purwati, M.Si, Kons yang menjabat sebagai Wakil Rektor 1 Bidang  Akademik, Nuryanto ST.M.Kom yang menjabat sebagai Wakil Rektor 2 Bidang Umum dan Keuangan, serta Drs. Mujahidun M.Pd yang menjabat Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan.

Ketiganya  dilantik oleh Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo, MT. Acara pelantikan dilakukan di Aula Rektorat Kampus 2 UM Magelang hari Kamis 20/7 dengan dihadiri  Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, pengurus Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang, Ketua PDM dan PDA Kota dan Kabupaten  Magelang serta pejabat struktural dan mahasiswa dari BEM dan UKM yang ada di UM Magelang.

Rektor saat menyampaikan sambutan mengatakan janji pelantikan yang telah dilakukan haruslah ditepati. “UM Magelang tengah melakukan akselerasi di berbagai bidang sehingga para wakil rektor harus dapat lebih meningkatkan mutu terutama dalam kancah perguruan tinggi baik sesama PTM maupun perguruan tinggi lain di tingkat nasional,” ujar Rektor. Ditambahkan oleh sekretaris PWM Jawa Tengah, Bisron Muchtar M.Ag, UM Magelang sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)  menjadi referensi bagi warga Muhammadiyah baik di lingkungan sekitar maupun secara global, sehingga harus betul-betul menyadari fungsinya dengan menyediakan kader-kader ilmuwan yang berasal dari SDM di UM Magelang.

Prof. Suyanto Ph.D, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa perguruan tinggi harus mengikuti kaidah kaidah global antara lain dengan melakukan publikasi jurnal internasional melalui penelitian yang dilakukan oleh dosen. Selain itu PT harus mengembangkan ketrampilan abad ke-21 dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Kepada para wakil rektor yang baru dilantik Suyanto yang pernah menjabat Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2005 hingga 2010 berpesan agar sebagai pemimpin dapat menjawab tantangan serta menjadikan momen pelantikan sebagai babak baru untuk meningkatkan kualitas kampus UM Magelang menjadi semakin baik dari waktu sebelumnya. (Humas – Yudia)

MUJI SETIYO, DOKTOR TERMUDA UM MAGELANG, LULUS CUMLAUDE

UM Magelang menambah satu lagi dosen bergelar Doktor. Kali ini Muji Setiyo yang mendapatkan gelar Doktor Teknik Mesin Minat Konversi Energi dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang melalui ujian terbuka yang diadakan Selasa 18/7 di  Gedung Mesin 1 FT Unibraw Malang.

Di hadapan sembilan tim penguji dan audiens, Muji menyampaikan disertasinya berjudul  “Karakteristik Pendinginan Langsung (Direct Refrigeration) dari Proses Evaporasi Bahan Bakar Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk Pendinginan Kabin Mobil.” Tim penguji yang diketuai oleh Prof. Ir. Sudjito Soeparman, Ph.D memberikan Muji IPK 3,88 dengan predikat Cum Laude.

Dalam paparannya, Muji menyampaikan, sistem Air Condition (AC) telah menjadi asesoris utama bagi kendaraan untuk meningkatkan kenyamanan berkendara. Namun demikian, selama AC bekerja dengan sistem kompresi uap, akan mengambil tenaga dari mesin untuk menggerakkan kompresor. Hal ini akan meningkatkan konsumsi bahan bakar antara 21 hingga 53%. ”Sementara itu, kendaraan berbahan bakar LPG menyediakan potensi pendingin langsung (direct refigeration) dari perubahan fase LPG pada perangkat vaporizer. Namun potensi ini belum dimanfaatkan dan hilang melalui engine coolant,” ujar Muji yang menjabat sebagai Kepala Divisi  Penelitian di LP3M UM Magelang.

Lebih lanjut Bapak satu orang anak itu menjelaskan, penelitian yang dilakukan dengan metode eksperimental sungguhan (true experimental research) tersebut difokuskan pada karakteristik direct refrigeration yang dihasilkan dari penguapan LPG untuk pendinginan kabin mobil. Penelitian tersebut, ujar Muji, dilakukan di Laboratorium Terpadu Undip untuk pengujian komposisi LPG dengan GC-MS dan di Laboratorium Otomotif UM Magelang untuk uji validasi efek pendinginan.

Setelah melakukan empat tahapan penelitian, Muji menyimpulkan bahwa LPG yang keluar dari tangki selama proses pengosongan tangki menunjukkan bahwa molekul propane dan butane 2-methyl tidak konstan. Selain itu, semakin tinggi tekanan penguapan LPG dalam evaporator dan semakin besar laju aliran massa LPG, maka semakin besar efek pendinginan yang dihasilkan. “Hasil pengujian menunjukkan efek pendinginan maksimal yang dapat dibangkitkan adalah sebesar 1,2 kW. Dengan beban pendinginan sebuah mobil penumpang berkisar antara 3-6 kW, ini berarti bahwa efek pendinginan dari sistem bahan bakar LPG memberikan kontribusi pada sistem AC hingga 40% untuk kendaraan dengan beban pendinginan 3 kW dan 20% untuk kendaraan dengan beban pendinginan 6 kW,” jelasnya.

Selama menyelelesaikan disertasinya, Muji juga mempublikasikan artikel ilmiahnya di beberapa jurnal internasional. Selain itu ia juga mengajukan hak paten produk berjudul Alat Refrigerasi dari Proses Evaporasi LPG pada Kendaraan Berbahan Bakar LPG.  Muji yang mendapatkan beasiswa S3 melalui Program Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPP-DN) Kemenristek Dikti, juga berhasil mendapatkan biaya riset melalui skim Penelitian Disertasi Doktor (PDD) tahun 2016.

Muji, dosen Prodi Mesin Otomotif FT UM Magelang  yang kini  berusia 34  tahun merupakan Doktor ke- 13 UM Magelang dengan lama studi 2 tahun 9 bulan dan  merupakan doktor termuda yang dimiliki UM Magelang.  Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT  yang hadir dan memberikan sambutan saat ujian terbuka mengungkapkan, selain Muji, ada dua dosen UM Magelang lainnya yang tengah menempuh studi S3 di Unibraw. “Muji diharapkan menjadi brenchmark bagi teman-temannya agar segera menyelesaikan studi dan kembali ke kampus untuk menguatkan SDM di UM Magelang,”  ujar Rektor dengan nada bangga. (Humas-Yudia)