UNIMMA Terus Menginspirasi, Raih Tiga Penghargaan LLDIKTI VI 2024

UNIMMA Terus Menginspirasi, Raih Tiga Penghargaan LLDIKTI VI 2024

Univesitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Anugerah LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah VI Jawa Tengah Tahun 2024. Acara penganugerahan dilaksanakan pada Kamis (12/12) di Hotel Patrajasa Semarang.

Penghargaan diberikan langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah VI, Dr. Bimo Widyo Andoko, SH., MH kepada Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI. Adapun tiga penghargaan yang berhasil diraih UNIMMA diantaranya sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Akademik dengan Penerapan Standar Mutu Perguruan Tinggi Terprogresif, PTS Akademik dengan Peningkatan Kinerja dan Reputasi Penelitian Terprogresif dan PTS Akademik dengan Pengelolaan Abdimas (Pengabdian pada Masyarakat) Terprogresif.

Dalam sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Dr. Bimo Widyo Andoko, menjelaskan bahwa anugerah ini merupakan bentuk apresiasi kepada perguruan tinggi di Jawa Tengah yang menunjukkan progres signifikan.  “Predikat terprogesif diberikan kepada perguruan tinggi yang terus berkembang secara masif dan berkelanjutan ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dedikasi seluruh sivitas akademika.  “Prestasi ini menunjukkan komitmen UNIMMA dalam meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia,” tuturnya.  Ia berharap capaian ini dapat terus ditingkatkan di masa mendatang.

Kasus Perundungan Meningkat, Tim Dana Padanan UNIMMA Inovasi Sharing Corner

Kasus Perundungan Meningkat, Tim Dana Padanan UNIMMA Inovasi Sharing Corner

Tim Dana Padanan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Magelang melaksanakan Sharing Corner sebagai inovasi ruang anti perundungan di tiga SMP Negeri di Kota Magelang. Sharing Corner dilaksanakan sejak bulan September sampai dengan Desember 2024 di 3 sekolah percontohan yakni SMP Negeri 8, SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 13 yang merupakan perwakilan sekolah dari masing-masing kecamatan di Kota Magelang.

Sharing Corner merupakan sebuah ruang aman yang ditujukan untuk memfasilitasi siswa-siswi SMP yang menjadi korban bullying (perundungan). Ruang ini didesain untuk mendorong korban agar berani berbagi pengalaman mereka di lingkungan sekolah yang mendukung tanpa rasa takut dan malu.

Rayinda Faizah, M.Psi., Psikolog, Dosen program studi (prodi) Psikologi UNIMMA yang sekaligus Ketua Tim Dana Padanan menjelaskan bahwa inovasi Sharing Corner adalah respon dari banyaknya tindak perundungan di wilayah sekolah namun masih banyak yang tidak berani melaporkan ketika menjadi korban atau bahkan ketika menjadi by stander (saksi). “Kami berharap sharing corner ini dapat menjadi ruang aman dan nyaman bagi siswa untuk bercerita tentang kejadian yang dialaminya terkait perundungan” ujarnya.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa ruang Sharing Corner juga dilengkapi dengan boardgame berupa permainan ular tangga yang dimodifikasi untuk memberikan awarness kepada siswa tentang isu perundungan. “Penggunaan permainan juga dimaksudkan untuk lebih mudah memberikan kesadaran anak-anak tentang perundungan melalui media yang lebih menyenangkan dan tidak kaku,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Imam Baihaqi menyatakan harapannya agar ruang Sharing Corner dapat diimplementasikan ke seluruh Sekolah Menengah Pertama yang ada di Kota Magelang. “Kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan UNIMMA ini perlu ditingkatkan agar dapat memberikan kontribusi lebih bagi dunia pendidikan, khususnya antisipasi tindak perundungan di sekolah,” tuturnya.

Sinergi Global untuk Keberlanjutan: UNIMMA Selenggarakan the 6th  Borobudur International Symposium dan the 2nd Interconnect 2024

Sinergi Global untuk Keberlanjutan: UNIMMA Selenggarakan the 6th Borobudur International Symposium dan the 2nd Interconnect 2024

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali mengadakan acara the 6th Borobudur International Symposium (BIS) ­in Conjuction with the 2nd Interconnect 2024. Dengan mengusung tema ‘Co-creating a Sustainable Future: Green Tech and Digital Society’, acara diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom pada Rabu (11/12).

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa simposium ini merupakan wadah kolaborasi antara UNIMMA dan 19 co-host dari jaringan peneliti serta inovator internasional. “Institusi pendidikan tinggi memiliki peran yang signifikan dalam misi ini. Tidak hanya berfungsi sebagai pusat pembelajaran, tetapi juga sebagai inkubator ide dan solusi yang dapat mendorong perekonomian, memberdayakan masyarakat, dan berkontribusi dalam mencapai masa depan yang cerdas dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Prof. Muji Setyo, ST., MT, sebagai chairman the 6th BIS dan 2nd Interconnect 2024, melaporkan bahwa 6th BIS diikuti oleh 400 peserta dari 4 benua diantaranya Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika. Acara ini juga menjadi ajang pertukaran intelektual dan kolaborasi lintas budaya dan keilmuan. “Saya yakin gagasan dari para peserta akan memperkaya diskusi kita, serta menginspirasi kita dalam mengeksplorasi tantangan dan peluang untuk memajukan teknologi ramah lingkungan dan integrasi digital,” ujarnya.

“Simposium ini dirancang untuk menjembatani bidang sains teknologi dan humaniora. Sebagaimana kita ketahui, inovasi sangat penting untuk membangun infrastruktur yang ramah lingkungan, dan di saat yang sama, dimensi sosial budaya serta ekonomi memberikan perspektif penting untuk kompatibilitasnya,” jelas Prof. Muji.

Prof. Muji berharap bahwa wawasan yang dibagikan oleh para keynote speaker diantaranya Prof. Astri Rinanti dari Universitas Trisakti, Indonesia, Dr. Mowafg Abrahem Masuwd, dari University of Zawia, Libya, Dr. Elem Miranda dari University of Glasgow, Skotlandia, dan Prof. Muhammad Aziz, dari The University of Tokyo, Jepang dapat memperkaya diskusi di pertemuan ilmiah bergengsi ini. “Acara ini dirancang untuk menjembatani sains, teknologi, dan humaniora, guna menemukan solusi inovatif bagi masa depan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Inovasi untuk Masyarakat di Kabupaten Magelang, UNIMMA Raih Juara Jagad Semar 2024

Inovasi untuk Masyarakat di Kabupaten Magelang, UNIMMA Raih Juara Jagad Semar 2024

Tim SKEMA (Sekolah Kesehatan Mental Disabilitas) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berhasil meraih juara 3 dalam Lomba Inovasi Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2024, kategori Gemilang Innovation Award. Pengumuman pemenang disampaikan dalam acara JAGAD SEMAR (Ajang Penghargaan Inovasi Daerah dan Semarak Seminar) yang berlangsung di Pendopo drh. Soepardi Setda Kabupaten Magelang pada Senin, 9 Desember.

Hijrah Eko Putro, M.Pd, dosen program studi Bimbingan Konseling dan pendamping tim SKEMA, menyebutkan bahwa menurut data disabilitas dari Dinas Sosial Kabupaten Magelang, penyandang disabilitas fisik mencapai jumlah sekitar 2.741 orang pada tahun 2020. “Banyak penyandang disabilitas ini tergabung dalam berbagai komunitas, salah satunya adalah komunitas Warsamundung di Kabupaten Magelang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hijrah menekankan bahwa wawancara dengan anggota komunitas Warsamundung menunjukkan banyak di antara mereka yang masih menyangkal kondisi fisik mereka. “Mereka kesulitan membuka diri kepada orang lain, kurang memahami diri sendiri, dan sering merasa rendah diri atau insecure, yang menghambat keterlibatan mereka dalam organisasi masyarakat. Rata-rata, mereka juga memiliki minim pengetahuan tentang kesehatan mental, terutama yang berkaitan dengan disabilitas fisik, dan belum ada pelatihan untuk mengelola kesehatan mental,” jelasnya.

Menanggapi permasalahan ini, tim SKEMA menciptakan inovasi melalui Sekolah Kesehatan Mental yang melibatkan penyandang disabilitas sebagai konselor. “Kami membuka Sekolah Kesehatan Mental dengan pendekatan konseling sebaya, sehingga anggota komunitas dapat belajar mengelola kesehatan mental mereka. Dengan demikian, mereka dapat lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari, meskipun dengan kondisi fisik yang ada,” tuturnya.

Hijrah berharap program SKEMA ini dapat berlanjut dan menjadi pionir bagi komunitas disabilitas lainnya. “Kami juga berharap agar program SKEMA dapat berkelanjutan untuk meningkatkan resiliensi komunitas Warsamundung di masa mendatang, dengan dukungan dari konselor sebaya yang telah dibentuk dan didampingi oleh tim SKEMA,” tambahnya.

Selain kesuksesan tim SKEMA, Akhmad Liana Amrul Haq, M.Psi., Psikolog, seorang dosen prodi Psikologi UNIMMA, juga meraih Juara Harapan 2 dalam kategori Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (KRENOVA). Dengan inovasinya berjudul ‘Transformasi Pengetahuan dari Buku Menjadi Permainan untuk Meningkatkan Wawasan Dasar Islam di TPQ Baitul Khoir Jetakan, Jogonegoro, Mertoyudan’, Amrul memperkenalkan produk pembelajaran berupa board game yang menyajikan pertanyaan dan jawaban seputar wawasan dasar Islam, termasuk rukun iman, rukun Islam, nama-nama tugas malaikat, dan bulan hijrah. “Ini adalah cara yang menyenangkan untuk belajar,” ujarnya.

Mahasiswa UNIMMA Raih Juara 1 Internasional dengan Esai Inovatif Soal HIV/AIDS

Mahasiswa UNIMMA Raih Juara 1 Internasional dengan Esai Inovatif Soal HIV/AIDS

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali mencetak prestasi di tingkat internasional. Dalam babak final ajang the 4th Asean International Students Competition (AISC) yang berlangsung di Auditorium UNIMMA pada Rabu, 4 Desember lalu, tim Hia-Health meraih Juara 1 dalam kategori esai.

Dipimpin oleh Salwa Sahiya Putri, mahasiswa program studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes), tim ini mengangkat judul “Hia-Health: An Application to Improve Quality of Life for People with HIV/AIDS Through Implementing Psychological Well-Being and Physical Self-Care”. Salwa menjelaskan bahwa pemilihan tema tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa HIV/AIDS masih menjadi tantangan serius dalam bidang kesehatan, terutama di kawasan ASEAN. “Selain dampak kesehatan fisik, pasien HIV/AIDS sering kali mengalami stigma sosial dan masalah psikologis yang menghambat kualitas hidup mereka. Hal ini dapat mengganggu efektivitas pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS serta menghalangi pencapaian SDG 3, khususnya indikator 3.3.1 tentang mengakhiri epidemi HIV dan 3.4.2 mengenai kesehatan mental,” ungkapnya.

Lebih lanjut, tim mengemukakan bahwa isu HIV/AIDS masih memerlukan perhatian yang lebih besar, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga untuk mendukung terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. “Kami ingin memberikan kontribusi nyata melalui ide inovatif yang dapat membawa perubahan positif,” lanjut Salwa.

Salwa menjelaskan bahwa esai yang diusulkan berupa inovasi aplikasi Hia-Health yang menggabungkan pendekatan fisik dan psikologis. “Inovasi ini tidak hanya berfokus pada Physical Self-Care, tetapi juga Psychological Well-Being yang memberdayakan pasien dalam menghadapi stigma dan menjalani hidup yang lebih berkualitas. Dengan menyelaraskan aplikasi ini dengan tujuan SDG 3, kami berharap dapat mendukung terciptanya masyarakat ASEAN yang lebih sehat, inklusif, dan peduli,” tuturnya.

Dengan anggota tim yang terdiri dari Hanifa Salsabila dan Dewi Khulasoh dari prodi yang sama, serta Rama Sayudhia dari prodi Psikologi dan Ahmad Alek Ridwan Nurohman dari prodi Teknologi Informasi, Salwa berharap pencapaian tersebut dapat memotivasi lebih banyak orang untuk terus berinovasi demi manfaat masyarakat. “Kami juga bercita-cita agar Hia-Health dapat direalisasikan dan membantu pasien HIV/AIDS menjalani kehidupan yang lebih baik. Kami ingin berkontribusi pada pengembangan solusi yang mendukung kesehatan mental dan fisik, serta memperluas dampak positif ide kami ke skala yang lebih besar,” ungkapnya.

Selain meraih juara 1, UNIMMA juga mendapatkan penghargaan 3rd runner up dalam kategori esai serta 1st runner up dalam kategori poster. Tim Sibling Signals dari UNIMMA juga ditetapkan sebagai best presenter pada kategori poster.