Mahasiswa UNIMMA Dibekali Literasi Pasar Modal untuk Wujudkan Generasi Cerdas Finansial

Mahasiswa UNIMMA Dibekali Literasi Pasar Modal untuk Wujudkan Generasi Cerdas Finansial

Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Kelas Edukasi Investasi. Dengan tema “Invest Smart, Live Bright: Membentuk Generasi Muda Cerdas Finansial”, kegiatan dilaksanakan pada Jumat (26/9) di ruang C8 FEB Kampus 1 UNIMMA dan diikuti oleh anggota KSPM serta mahasiswa baru.

Kepala Galeri Investasi FEB UNIMMA, Pranita Siska Utami, SE., M.Sc., menyampaikan bahwa pemahaman pasar modal menjadi bekal penting bagi generasi muda dalam mengelola keuangan. “Kelas ini untuk memberikan literasi pasar modal kepada peserta, agar menjadi investor yang cerdas dengan memahami dasar-dasar investasi dan juga pasar modal,” ujarnya.

Disampaikan, pelaksanaan kelas tersebut menjadi bagian upaya UNIMMA dalam memperkuat literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Tidak hanya berfungsi sebagai sarana investasi, pasar modal juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki dana lebih. “Dengan memahami pasar modal, mahasiswa diharapkan tidak hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek, melainkan juga memiliki pandangan strategis terhadap manfaat investasi jangka panjang”, tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia kegiatan, Susi Ambar Krisnawati, mengatakan, di dalam Kelas Edukasi Investasi peserta akan memperoleh pondasi yang kuat dalam memahami pasar modal, sehingga dapat meningkatkan literasi keuangan, mengelola investasi dengan bijak, dan menjadi bagian dari generasi cerdas finansial. “Dengan kegiatan ini, harapannya peserta mampu membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dan tepat. Mereka tidak hanya mendapat teori, tetapi juga pengalaman langsung dalam memahami cara memulai investasi hingga menentukan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dihadirkan dua narasumber berkompeten yaitu Dwiningsih dari Philip Sekuritas yang memberikan materi pengenalan pasar modal, mekanisme perdagangan, serta instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan reksa dana lengkap dengan fungsi serta karakteristiknya. Sementara itu, Rona Salma, Duta Pasar Modal UNIMMA, memaparkan keterampilan dasar berinvestasi, pentingnya literasi sejak dini, serta langkah-langkah praktis untuk memulai investasi secara aman.

Melalui Kelas Edukasi Investasi ini, UNIMMA kembali menegaskan komitmennya mencetak generasi cerdas finansial yang siap menghadapi dinamika ekonomi global, sekaligus berkontribusi positif dalam pembangunan bangsa.

Tiga Dosen UNIMMA Transfer Keilmuan Psikososial bagi Relawan BPBD Magelang

Tiga Dosen UNIMMA Transfer Keilmuan Psikososial bagi Relawan BPBD Magelang

Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), yaitu Dr. Kanthi Pamungkas Sari, M.Pd dari Fakultas Agama Islam (FAI) serta Ns. Muhammad Khoirul A. M. Kep., Sp. Kep. J., dan Ns. Retna Tri Astuti, S.Kep., M.Kep dari Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) berkesempatan menjadi narasumber dalam Pelatihan Psikososial yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang. Dengan tema “Psychological First Aid: Membangun Ketangguhan Mental melalui Pelatihan Psikososial”, kegiatan dilaksanakan di Pendopo BPBD pada Rabu (24/9) dan diikuti oleh relawan, kader desa, dan anggota Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono, SH, dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran pemateri dari UNIMMA sekaligus menegaskan pentingnya penguatan kapasitas mental bagi relawan. “Bencana bukan hanya merusak bangunan, tetapi juga melukai hati dan pikiran. Karena itu, relawan perlu dibekali keterampilan pendampingan psikososial,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, narasumber pertama, Dr. Kanthi Pamungkas Sari, M.Pd, memaparkan materi Manajemen Psikososial Kebencanaan. Ia menekankan bahwa pemulihan pascabencana harus mencakup aspek mental masyarakat.“Pemulihan pascabencana tidak hanya soal perbaikan fisik, tetapi juga membangun kembali semangat dan harapan warga. Pendampingan psikososial inilah yang membantu mereka bangkit,” ujarnya.

Materi selanjutnya disampaikan oleh Ns. Muhammad Khoirul A. M. Kep., Sp. Kep. J. yang memandu praktik Psychological First Aid (PFA). Pada sesi ini, ditunjukan cara sederhana menenangkan warga yang panik, cara memberikan rasa aman, serta cara membangun komunikasi empatik. Dengan simulasi tersebut, peserta dapat memahami bahwa bantuan psikologis awal bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya tenaga profesional.

Sementara itu, pemateri ketiga disampaikan oleh Ns. Retna Tri Astuti, S.Kep., M.Kep. dengan topik Trauma Healing. Ia mengingatkan bahwa trauma berkepanjangan dapat menghambat pemulihan masyarakat. “Trauma healing bukan hanya terapi setelah bencana, tapi bagian dari membangun ketahanan mental jangka panjang. Relawan dan kader desa bisa menjadi pendamping yang dekat dengan korban,” terangnya.

Pelatihan juga menghadirkan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang, Drs. Haryono, M.Pd. dan Mukh Ma’ruf, ST., yang menegaskan dukungan kebijakan terhadap upaya penanganan bencana, termasuk aspek psikososial.

Melalui kontribusi dosennya, UNIMMA menegaskan komitmen untuk terus hadir mendukung penguatan kapasitas masyarakat, khususnya dalam bidang kebencanaan dengan pendekatan psikososial. Selain itu, keterlibatan ini juga menjadi salah satu bentuk rekognisi dosen UNIMMA di masyarakat, yang menunjukkan kiprah nyata perguruan tinggi dalam menjawab kebutuhan lingkungan sekitar.

UNIMMA Dampingi Pengelolaan SDM dan Digitalisasi untuk Majukan Pariwisata Wringinputih

UNIMMA Dampingi Pengelolaan SDM dan Digitalisasi untuk Majukan Pariwisata Wringinputih

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melalui Tim Pengabdian Kepada Masyarakat yang diketuai oleh Pranita Siska Utami, SE., M.Sc., dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melakukan kolaborasi strategis dengan Pemerintah Desa Wringinputih, Kecamatan Borobudur. Melalui pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdikbudristek tahun 2025, UNIMMA melaksanakan program pemberdayaan penggiat wisata Wringinputih melalui implementasi digital rural management untuk mengembangkan potensi wisata lokal.

Pranita menjelaskan, Desa Wringinputih dikenal memiliki potensi pariwisata yang kaya dan beragam, mulai dari wisata edukatif seperti produksi jamu, jenang, keripik, sablon hingga madu lokal, wisata permainan seperti paintball dan jemparingan, penginapan, hingga tur VW Safari. “Sayangnya, potensi ini belum dikelola secara optimal karena kurangnya pemahaman masyarakat terkait manajemen dan pemasaran wisata,” ujarnya.

Lebih lanjut, disampaikan tim telah melakukan program untuk mendorong terbentuknya ekosistem desa wisata yang terorganisir, berbasis digital, dan melibatkan aktif partisipasi masyarakat. “Kami memandang bahwa kunci pengembangan Desa Wisata Wringinputih adalah pada sinergi antar pelaku wisata, pemerintah desa, dan masyarakat. Melalui pendekatan digitalisasi dan pelatihan manajemen desa wisata, kami ingin membentuk masyarakat yang sadar pariwisata, melek teknologi, serta mandiri secara ekonomi,” tambahnya.

Adapun program yang berlangsung dari Juli hingga September 2025 ini meliputi berbagai pelatihan, di antaranya pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan pembentukan karakter Sadar Wisata, pemasaran digital dan branding wisata, pengelolaan keuangan, serta implementasi teknologi dilanjutkan dengan pendampingan di lapangan.

Salah satu capaian dari program tersebut adalah terbentuknya KOPER PUTIH (Komunitas Penggiat Pariwisata Wringinputih), sebuah komunitas pengelola wisata desa yang diketuai oleh Sigit Hendro Yudanto dan menjadi wadah sinergi antara pelaku wisata dan masyarakat. “Setelah didampingi UNIMMA, para pelaku UMKM di Desa Wringinputih sudah mulai terbuka dan muncul ide-ide baru untuk memajukan destinasi lokal. Dengan berbagai pelatihan dan pendampingan yang diberikan UNIMMA beberapa bulan ini, kami berharap dapat mengangkat Wringinputih sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan,” ungkapnya.

Dengan pendekatan yang terstruktur dan partisipatif, UNIMMA berharap Desa Wringinputih dapat tumbuh menjadi Desa Wisata Terpadu yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi di kawasan penyangga Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

UNIMMA Dorong Inovasi Wakaf Produktif Melalui Studi Kasus Greenhouse Melon

UNIMMA Dorong Inovasi Wakaf Produktif Melalui Studi Kasus Greenhouse Melon

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan penelitian inovatif dengan menganalisis model bisnis pertanian berkelanjutan dengan mengintegrasikan wakaf produktif dan teknologi greenhouse modern. Diketuai oleh Khusna Dwi Utama, mahasiswa program studi (prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES), riset tersebut berfokus pada pengembangan klaster melon premium di Gunung Kidul yang diharapkan mampu menjadi solusi nyata bagi persoalan ketahanan pangan serta kesenjangan ekonomi di wilayah pedesaan.

Menurut Khusna, penelitian tersebut berangkat dari tantangan serius yang sedang dihadapi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional tercatat melambat dari 5,05% pada 2023 menjadi 5,03% pada 2024, sementara angka kemiskinan di pedesaan masih tinggi, yaitu 18 juta dari 29 juta penduduk miskin Indonesia. “Sektor pertanian, yang menjadi fondasi ekonomi nasional, kerap terhambat oleh keterbatasan akses petani terhadap pendanaan dan teknologi modern,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, sebagai jawaban atas kondisi tersebut, penelitian tersebut mendorong pergeseran paradigma dari wakaf tradisional yang cenderung konsumtif menuju wakaf produktif. Dana wakaf diarahkan pada investasi teknologi greenhouse untuk budidaya melon premium, komoditas bernilai tinggi yang mampu meningkatkan produktivitas, mengefisiensikan penggunaan air, sekaligus mengurangi risiko gagal panen secara signifikan. “Kami melihat ada peluang luar biasa untuk menyatukan kekuatan filantropi Islam melalui wakaf dengan inovasi agroteknologi. Ini bukan sekadar memberikan bantuan, tetapi membangun sebuah ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan. Tujuannya adalah memberdayakan komunitas petani lokal, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan ketahanan pangan secara bersamaan,” jelasnya.

Selain itu, keunikan dari riset tersebut terletak pada penerapan metode Analytic Network Process (ANP) untuk mengevaluasi model integrasi secara holistik. ANP memungkinkan analisis mendalam atas keterkaitan berbagai faktor seperti manfaat ekonomi, dampak sosial, kelestarian lingkungan, dan aspek regulasi. “Pendekatan ini juga menjadi terobosan baru karena belum pernah digunakan dalam penelitian yang menggabungkan wakaf dan teknologi pertanian modern di Indonesia,” tambahnya.

Adapun studi kasus dilakukan di Cluster Wakaf Greenhouse Gunung Kidul, yang dinilai memiliki potensi besar untuk pengembangan wakaf tunai berbasis melon premium. “Dengan metode ANP, kami dapat memetakan manfaat, peluang, biaya, dan risiko (BOCR) secara akurat. Dan hasilnya akan menjadi kerangka kerja yang praktis dan kuat bagi lembaga wakaf, petani, serta para pembuat kebijakan untuk mereplikasi model ini di wilayah lain. Kami optimis riset ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia,” tuturnya.

CSICE UNIMMA Gelar Seminar Internasional IndoCircularWaste: Dorong Ekonomi Sirkular untuk Atasi Tantangan Sampah di Indonesia

CSICE UNIMMA Gelar Seminar Internasional IndoCircularWaste: Dorong Ekonomi Sirkular untuk Atasi Tantangan Sampah di Indonesia

Pusat studi Center for Sustainable Intelligent Circular Economy (CSICE) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) akan menggelar International Seminar on IndoCircularWaste dengan tema “Circular Economy to Minimize Waste Challenges in Indonesia”. Kegiatan akan dilaksanakan pada Senin (29/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA, serta dapat diikuti secara daring melalui platform Zoom.

Seminar internasional ini menghadirkan delapan pakar nasional maupun internasional yang akan membahas inovasi, strategi, serta implementasi ekonomi sirkular dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia, yaitu:

  1. Kannan Govindan, Ph.D (University of Southern Denmark and University of Adelaide
    The IndoCircularWaste Project: Research Achievements, Innovations, and Future Directions
  2. Rene Van Berkel, Ph.D (Senior Circular Economy Expert for SWITCH – Asia)
    Accelerating Circular Economy Transitions in Asia: Policy, Practices, and Lessons for Indonesia
  3. Joni Safaat Adiansyah, Ph.D (Universitas Muhammadiyah Mataram)
    Master Plan for Integrated Waste Management Development in Indonesia: Directions, Strategies, and Implementation
  4. Ernie S. A. Soekotjo (Badan Riset Inovasi Nasional – BRIN Indonesia)
    Towards 2045: Policy Innovations for Sustainable Solid and Plastic Waste Management in Indonesia
  5. Devika Kannan, Ph.D (University of Southern Denmark and University of Adelaide)
    Sustainable Supply Chains and Circular Economy: Insights from Developed and Global Economies
  6. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D (Universitas Komputer Indonesia)
    ICT and Artificial Intelligence for Advancing Circular Economy Practices
  7. Arisman (Center for Southeast Asian Studies)
    Extended Producer Responsibility (EPR) as a Driver for Sustainable Waste Management in Indonesia

Adapun kegiatan akan diikuti oleh instansi pemerintah daerah khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di wilayah Kedu, berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta, komunitas penggiat lingkungan seperti Bank Sampah, serta civitas akademika UNIMMA.

Ketua CSICE UNIMMA, Prof. Ir. Yun Arifatul Fatimah, Ph.D., menyampaikan bahwa seminar tersebut menjadi bagian dari kontribusi akademik UNIMMA dalam mendorong transisi menuju ekonomi sirkular di Indonesia. “Melalui konferensi ini, para peneliti, pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan masyarakat akan berkumpul untuk berbagi wawasan, bertukar pengalaman, dan mengeksplorasi, berdiskusi untuk mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.