CSICE UNIMMA Gelar Seminar Internasional IndoCircularWaste: Dorong Ekonomi Sirkular untuk Atasi Tantangan Sampah di Indonesia

CSICE UNIMMA Gelar Seminar Internasional IndoCircularWaste: Dorong Ekonomi Sirkular untuk Atasi Tantangan Sampah di Indonesia

Pusat studi Center for Sustainable Intelligent Circular Economy (CSICE) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) akan menggelar International Seminar on IndoCircularWaste dengan tema “Circular Economy to Minimize Waste Challenges in Indonesia”. Kegiatan akan dilaksanakan pada Senin (29/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA, serta dapat diikuti secara daring melalui platform Zoom.

Seminar internasional ini menghadirkan delapan pakar nasional maupun internasional yang akan membahas inovasi, strategi, serta implementasi ekonomi sirkular dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia, yaitu:

  1. Kannan Govindan, Ph.D (University of Southern Denmark and University of Adelaide
    The IndoCircularWaste Project: Research Achievements, Innovations, and Future Directions
  2. Rene Van Berkel, Ph.D (Senior Circular Economy Expert for SWITCH – Asia)
    Accelerating Circular Economy Transitions in Asia: Policy, Practices, and Lessons for Indonesia
  3. Joni Safaat Adiansyah, Ph.D (Universitas Muhammadiyah Mataram)
    Master Plan for Integrated Waste Management Development in Indonesia: Directions, Strategies, and Implementation
  4. Ernie S. A. Soekotjo (Badan Riset Inovasi Nasional – BRIN Indonesia)
    Towards 2045: Policy Innovations for Sustainable Solid and Plastic Waste Management in Indonesia
  5. Devika Kannan, Ph.D (University of Southern Denmark and University of Adelaide)
    Sustainable Supply Chains and Circular Economy: Insights from Developed and Global Economies
  6. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D (Universitas Komputer Indonesia)
    ICT and Artificial Intelligence for Advancing Circular Economy Practices
  7. Arisman (Center for Southeast Asian Studies)
    Extended Producer Responsibility (EPR) as a Driver for Sustainable Waste Management in Indonesia

Adapun kegiatan akan diikuti oleh instansi pemerintah daerah khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di wilayah Kedu, berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta, komunitas penggiat lingkungan seperti Bank Sampah, serta civitas akademika UNIMMA.

Ketua CSICE UNIMMA, Prof. Ir. Yun Arifatul Fatimah, Ph.D., menyampaikan bahwa seminar tersebut menjadi bagian dari kontribusi akademik UNIMMA dalam mendorong transisi menuju ekonomi sirkular di Indonesia. “Melalui konferensi ini, para peneliti, pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan masyarakat akan berkumpul untuk berbagi wawasan, bertukar pengalaman, dan mengeksplorasi, berdiskusi untuk mewujudkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan di Indonesia,” ujarnya.

UNIMMA Kembangkan Mesin Pengering Ampas Tahu untuk Dukung Kemandirian Ekonomi Desa Sambak

UNIMMA Kembangkan Mesin Pengering Ampas Tahu untuk Dukung Kemandirian Ekonomi Desa Sambak

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis inovasi teknologi tepat guna. Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah pembuatan mesin pengering ampas tahu sebagai solusi pengelolaan limbah industri rumahan yang bernilai ekonomi.

Program tersebut dilaksanakan di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, dengan melibatkan pelaku usaha tahu dan para peternak sapi lokal sebagai mitra utama. Tim pengabdian terdiri dari dosen lintas keilmuan, yaitu Veni Soraya Dewi, S.E., M.Si dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Bagiyo Condro Purnomo, S.T., M.Eng dan Ir. Eko Muh Widodo, M.T., dari Fakultas Teknik (FT). Adapun kegiatan didukung dengan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktisaintek.

Veni mengatakan, program tersebut berangkat dari permasalahan melimpahnya limbah ampas tahu basah yang cepat membusuk karena kadar air tinggi, sehingga tim pengabdian merancang solusi berupa mesin pengering yang dirancang secara efisien dan ramah lingkungan. “Mesin ini dikembangkan dengan pendekatan teknologi tepat guna yang menyesuaikan kebutuhan mitra di lapangan, baik dari segi biaya operasional maupun kemudahan perawatan,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, tim ingin menghadirkan solusi yang aplikatif, terjangkau, dan berkelanjutan bagi pelaku usaha. “Dengan mesin pengering ini, ampas tahu yang sebelumnya menjadi limbah kini dapat diolah menjadi tepung atau ampas tahu kering, sehingga bisa digunakan juga untuk pakan ternak berkualitas tinggi dengan kandungan protein kasar hingga 25 persen,” tambahnya.

Dijelaskan, produk akhir berupa ampas tahu kering tidak hanya memiliki masa simpan yang lebih lama, tetapi juga memudahkan distribusi dan penyimpanan, sehingga memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi peternak lokal. Pengolahan ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan peternak terhadap pakan pabrikan sekaligus membuka peluang usaha baru di sektor pertanian dan peternakan.

Kepala Desa Sambak, Dahlan, menyampaikan apresiasi terhadap keterlibatan UNIMMA dalam mendorong potensi lokal melalui teknologi sederhana namun berdampak besar. “Kami melihat ini bukan sekadar inovasi, tapi langkah konkret dalam membangun ekonomi desa dari hal yang selama ini dianggap limbah,” ungkapnya.

Pengembangan mesin pengering ini menjadi bagian dari upaya UNIMMA dalam menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat. Kolaborasi aktif antara dosen, pelaku usaha lokal, dan pemerintah desa menunjukkan sinergi nyata dalam mewujudkan desa mandiri berbasis inovasi.

UNIMMA terus mendorong hadirnya solusi teknologi yang menyatu dengan realitas lokal, sebagai wujud nyata dari peran perguruan tinggi dalam membangun masyarakat yang berdaya dan berkelanjutan.

Inovasi Ramah Lingkungan: UNIMMA Olah Limbah Pampers Jadi Media Tanam dengan Teknologi Tepat Guna

Inovasi Ramah Lingkungan: UNIMMA Olah Limbah Pampers Jadi Media Tanam dengan Teknologi Tepat Guna

Di tengah tingginya volume limbah popok sekali pakai (pampers) yang sulit terurai, Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep bersama Dr. Dhuta Sukmarani, M.Si, dosen dari Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dan Prof. Dr. Wara Dyah Pita Rengga, S.T., M.T. dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) menghadirkan solusi inovatif bagi pengelolaan sampah rumah tangga tersebut. Melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang didukung pendanaan DPPM Kemdiktisaintek 2025, tim mengembangkan teknologi tepat guna berupa alat pencacah pampers untuk mengubah limbah tersebut menjadi media tanam ramah lingkungan dan ekonomis.

Program yang dilaksanakan di Dusun Wonosuko, Desa Tegalrejo, Kecamatan Magelang, Kabupaten Magelang ini, melibatkan 20 mahasiswa lintas prodi dan mitra masyarakat seperti Kelompok Wanita Tani dan Bank Sampah Wonosuko.

Ketua pelaksana, Ns. Robiul Fitri Masithoh mengatakan, penggunaan alat pencacah membuat pampers bekas dapat digunakan untuk media tanam setelah melalui proses pengolahan yang tepat, dengan memanfaatkan gel penyerapnya yang mengandung hidrogel untuk menahan kelembapan dan melepaskan nutrisi secara perlahan. “Inovasi ini tentu menjadi solusi dua manfaat sekaligus yaitu mengurangi pencemaran limbah pampers yang sulit terurai dan menyediakan media tanam yang efektif,” jelasnya.

Dijelaskan, serbuk hasil pencacahan kemudian dicampur dengan tanah, air bekas mencuci beras (leri), dan EM4 untuk menghasilkan media tanam alternatif yang efektif mendukung pertanian rumah tangga. “Kami berharap pengetahuan ini dapat diterapkan warga sehingga mengurangi volume sampah pampers dan menghadirkan manfaat ekonomi,” imbuhnya.

Adapun sosialisasi pengelolaan limbah pampers dilakukan pada Minggu (21/9), meliputi edukasi pemanfaatan limbah pampers sebagai pot tanaman, pengecekan unsur hara, dan pelatihan penggunaan alat pencacah. Prof. Dr. Wara Dyah Pita Rengga hadir dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan materi mengenai kandungan yang terdapat dalam pampers serta campuran bahan dalam pembuatan pupuk.

Selain itu, dihadirkan juga Pak Tri, penggiat lingkungan dari Tegalrejo yang memberikan pelatihan praktis sekaligus demonstrasi uji elektrolit yang menunjukkan kandungan unsur hara lebih tinggi dalam air rendaman pampers dibanding air biasa. Ia juga memperkenalkan alat pencacah yang mempercepat proses pengolahan limbah menjadi media tanam dan pupuk.

Langkah inovatif ini menjadi bukti nyata komitmen UNIMMA dalam mengembangkan solusi lingkungan melalui teknologi tepat guna dan pemberdayaan masyarakat berbasis riset lintas disiplin.

Buktikan Konsistensi, Guru Besar UNIMMA Prof. Muji Setiyo Masuk Daftar World’s Top 2% Scientist 2025

Buktikan Konsistensi, Guru Besar UNIMMA Prof. Muji Setiyo Masuk Daftar World’s Top 2% Scientist 2025

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Salah satu guru besar terbaik UNIMMA, Prof. Muji Setiyo, S.T., M.T., kembali masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia versi Stanford University bekerja sama dengan Elsevier. Ia tercatat dalam jajaran World’s Top 2% Scientist 2025, sebuah daftar ilmiah bergengsi yang menempatkan ilmuwan terbaik dari seluruh dunia berdasarkan kualitas dan dampak publikasi ilmiahnya.

Prestasi ini bukan yang pertama kalinya. Di tahun sebelumnya, Prof. Muji juga masuk dalam daftar bergengsi tersebut, menegaskan konsistensi dan keberlanjutannya dalam menghasilkan penelitian yang diakui secara global. Pada edisi 2025, ia tercatat menempati peringkat 219.575 dunia dalam kategori single year impact dengan bidang penelitian teknik mesin, energi terbarukan, dan lingkungan, dengan fokus pada teknologi ramah lingkungan, kendaraan hemat energi, serta pemanfaatan limbah menjadi sumber energi alternatif.

Daftar Top 2% World Scientist merupakan hasil analisis berbasis data publikasi ilmiah yang dihimpun dari Scopus hingga 1 Agustus 2025. Dari jutaan peneliti di seluruh dunia, hanya sekitar 2% yang berhasil masuk daftar. Penilaian dilakukan dengan mengukur jumlah sitasi, indeks H, indeks hm, serta kontribusi penulis dalam berbagai posisi pada karya ilmiah. Semua indikator ini digabungkan dalam sebuah skor komposit atau c-score untuk menghasilkan pemeringkatan yang lebih adil dan komprehensif.

Selain itu, pemeringkatan dilakukan dalam dua kategori. Pertama, career-long impact yang mengukur dampak publikasi sepanjang karier seorang peneliti hingga akhir tahun 2024. Kedua, single recent year impact yang hanya menilai kontribusi penelitian dalam satu tahun terakhir. Dengan metodologi tersebut, daftar ini dipandang sebagai salah satu rujukan paling kredibel untuk menilai pengaruh seorang peneliti di ranah internasional.

Prof. Yun Arifatul Fatimah, Ph.D, Wakil Rektor 1 bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA menyampaikan apresiasinya. Ia mengatakan bahwa prestasi tersebut bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi Prof. Muji, namun juga menjadi bukti nyata kontribusi UNIMMA dalam bidang akademik dan riset global. “Capaian Prof. Muji adalah bukti bahwa dosen UNIMMA mampu bersaing di tingkat dunia. Harapannya, ini menginspirasi dan memotivasi bagi seluruh sivitas akademika UNIMMA untuk terus berkarya, berinovasi dan mengedepankan riset yang berdampak luas, tidak hanya secara nasional tetapi secara global,” ungkapnya.

Adapun capaian Prof Muji kali ini semakin istimewa, karena diraih bersamaan dengan delapan dosen Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) lainnya di Indonesia. Secara keseluruhan, terdapat sembilan dosen PTMA yang berhasil masuk dalam daftar Top 2% World Scientist 2025 yaitu Muji Setiyo (UNIMMA), Udin dan Muhammad Thesa Ghozali (UMY), Md Sanower Hossain (UMS), Dana Marsetiya Utama (UMM), Tole Sutikno, Alfian Ma’arif, Rully Charitas Indra Prahmana, dan Lalu Muhammad Irham (UAD). Kehadiran mereka membuktikan bahwa dosen-dosen PTMA mampu bersaing secara global melalui karya ilmiah yang bereputasi.

Fikes UNIMMA Gelar Wisuda dan Angkat Sumpah, Hadirkan Tenaga Kesehatan Berintegritas

Fikes UNIMMA Gelar Wisuda dan Angkat Sumpah, Hadirkan Tenaga Kesehatan Berintegritas

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Wisuda dan Angkat Sumpah bagi 171 mahasiswa Program Profesi Ners dan D3 Keperawatan. Acara dilaksanakan pada Sabtu (20/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA ini menjadi penanda penting bagi para lulusan untuk mengabdikan diri sebagai tenaga kesehatan professional.

Dekan Fikes, Ns. Kartika Wijayanti, M.Kep., dalam laporannya mengatakan bahwa acara angkat sumpah bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah momentum sakral. “Dengan acara angkat sumpah yang merupakan sebuah acara sakral ini, maka para lulusan akan mendapatkan sebuah kewenangan untuk melakukan tindakan di bidang keperawatan sesuai dengan tingkat pendidikannya masing-masing. Jadi angkat sumpah ini bukan hanya sekadar seremonial dan ini tentunya tidak didapatkan dengan mudah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kartika menyampaikan sebanyak 69 peserta dari program D3 Keperawatan dan 102 dari Profesi Ners telah menyelesaikan masa studi dengan penuh tanggung jawab. Disebutkan, untuk Profesi Ners telah menempuh satu tahun profesi di lapangan baik di rumah sakit, Puskesmas, maupun komunitas dengan kehadiran 100% tanpa jeda, serta menyelesaikan karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan dalam prosiding internasional. “Dan Alhamdulillah, pada tahun 2025 ini seluruh mahasiswa program keperawatan sebanyak 69 dinyatakan kompeten 100%,” tambahnya.

Dekan Fikes berharap, para lulusan dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh selama masa pembelajaran, baik secara akademik maupun praktik untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Sementara itu, Dr. Edi Soesanto, S.Kp., MKes, mewakili Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah, memberikan apresiasi kepada UNIMMA dan Fikes atas pelaksanaan sumpah profesi tersebut. Ia menekankan bahwa untuk mencapai profesionalisme, tidak hanya dibutuhkan kompetensi tinggi, tetapi juga tanggung jawab moral yang harus dimiliki oleh setiap perawat. “Moral responsibility ini tidak dapat diukur oleh akreditasi, namun menjadi landasan utama dalam menjalankan profesi keperawatan dengan integritas,” jelasnya.

Adapun prosesi angkat sumpah berlangsung sakral dengan dipandu rohaniawan. Dan dilanjutkan dengan penyematan pin serta penyerahan buku kode etik keperawatan secara simbolik oleh DPD PPNI Kabupaten Magelang.

Dengan prosesi pengangkatan sumpah bagi 171 lulusan tersebut, UNIMMA terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia berkualitas yang siap berkontribusi nyata dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia.