Sep 14, 2017 | Berita
Persaingan dunia kerja di era globalisasi ini semakin ketat. Persaingan tidak hanya dengan sumber daya manusia setempat, namun juga bersaing dengan sumber daya manusia dari luar negeri. Untuk memberikan bekal calon wisudawan dalam menghadapi dunia kerja Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) UM Magelang mengadakan pembekalan untuk calon wisudawan dengan tema “Mengenali dan Strategi Masuk Dunia Kerja”. pada Kamis (14/09).
Ketua Panitia yang juga Ketua LPMA, Nugroho Agung Prabowo, M.Kom mengatakan bahwa kegiatan yang diadakan di Auditorium kampus 1 UM Magelang itu ditujukan bagi 581 calon wisudawan agar siap dalam menghadapi dunia kerja. “Kami sengaja mengusung tema ini agar para calon wisudawan nantinya mempunyai pengetahuan untuk bekal dalam mencari pekerjaan sehingga para lulusan UM magelang mampu diserap dengan baik di dunia kerja,” kata Agung. Agung juga menghimbau kepada para calon alumni untuk bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi tracer Study di web UM Magelang.
Himbauan kepada para alumni untuk selau mengakses informasi melalui web UM Magelang juga disampaikan oleh Wakil Rektor 3 UM Magelang, Drs. Mujahidun, M.Pd. Ia juga berterimakasih kepada pihak LPMA yang telah berinovasi mengadakan acara pembekalan. “Ini adalah kesempatan bagi para wisudawan untuk meningkatkan kualitas SDM lulusan,” tutur Mujahidun.
Kegiatan pembekalan untuk calon wisudawan diisi empat pemateri dengan ulasan yang berbeda-beda. Pemateri pertama yakni Drs. Mujahidun, M.Pd. mengenai trend tantangan dunia kerja menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurutnya ada kiat-kiat dalam menghadapi MEA, diantaranya memiliki jiwa Leadership, mempunyai Public Speaking yang baik, Respecfull dan Profesionalisme dalam bekerja. “Untuk itu marilah kita siapkan diri kita dengan softskill yang baik untuk menghadapi MEA,”kata Mujahidun.
Ia juga mengatakan kepada para calon wisudawan untuk bersama-sama melakukan perbaikan softskill dan perbaikan sistem yang ada di UM Magelang. “Menjadi tugas kita semua sekarang untuk senantiasa memperbaiki sistem yang ada di UM Magelang agar lebih baik lagi. Salah satu caranya sebagai alumni adalah mengisi tracer study dan memantau perkembangan kampus melalui web UM Magelang,”jelas Mujahidun kepada calon wisudawan.
Sesi kedua dengan pemateri Nita Budi Astuti dari Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang yang menyampaikan materi mengenai cara mengenali dan strategi masuk ke dunia kerja. Ia antara lain memberikan cara yang paling mudah untuk bisa mengenali dunia kerja, yaitu dengan belajar dan bergaul. “Belajar itu bisa dimana saja, tidak hanya di kampus, karena dunia kerja kita tentu akan berbeda dengan dunia kampus. Belajar dunia kerja bisa di jalan, di mall atau yang lainnya. Selain belajar kita juga harus bergaul dengan siapa pun. Perluas jaringan dan gali informasi sebanyak mungkin,”jelas Nita.Ia juga menambahkan kiat-kiat untuk menghadapi dunia kerja. “Ada tiga kiat untuk menghadapi tantangan yang akan muncul di dunia kerja, yaitu siapkan mental, mau belajar dan mau memulai dari bawah,”katanya.
Sedangkan sesi yang ketiga dari Ketua LPMA yaitu Nugroho Agung Prabowo, M.Kom. yang menyampaikan materi tentang cara membuat CV surat lamaran pekerjaan serta memahami bagaimana proses wawancara dan psikotes dalam proses seleksi kerja. “Untuk membuat CV, Hal yang terpenting adalah cantumkan alamat dan kontak yang bisa di hubung agar pihak instansi bisa menghubungi anda semua,”kata Agung. Ia juga mengingatkan kepada para calon wisudawan tentang pengertian bekerja menurutnya. “Bekerja adalah proses mengubah uang dengan jalan yang halal, jadi bekerja itu akan bernilai ibadah,” kata Agung.
Sesi terakhir diisi oleh ketua Ikatan Keluarga Alumni, Kuswan Hadji, S.H.,M.H. Materi yang terakhir ini berisi tentang cerita sukses dari para Alumni UM Magelang.
HUMAS
Sep 13, 2017 | Berita
Dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) bagi pelaku Desa Wisata Pogalan, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang (FT unimma) mengadakan kegiatan pelatihan komputer dan Internet untuk tingkat dasar. Kegiatan iniditujukan kepada kelompok masyarakat desa Pogalan Kecamatan Pakis Kab. Magelang dari berbagai unsur yang terlibat dalam program mewujudkan Desa Wisata Pogalan.
Menurut koordinator pelaksana kegiatan sekaligus instruktur pelatihan Bambang Pujiarto, S.Kom., M.Kom, materi pelatihan ini meliputi pengenalan dasar-dasar komputer perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), penggunaan aplikasi MS Office, dan aplikasi Internet. Kegiatan yang berlangsung tiga hari dari tanggal 7-9 September 2017 ini bertujuan memberi pembekalan kepada masyarakat untuk lebih dapat memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) dalam mewujudkan Desa Wisata yang berkelanjutan.
Menurut pria yang merupakan dosen prodi Teknik Informatika di FT unimma ini “Peran TIK sangat membantu dalam pembangunan pemerintah desa pada era digital seperti ini, karena mau tidak mau masyarakat akan dihadapkan dengan transformasi cara-cara manual menuju berbasis TI. Oleh sebab itu perlunya dimulai pengenalan, pembelajaran, dan pembiasaan (budaya) menggunakan TI kepada masyarakat sampai di tingkat bawah.”
Pelatihan yang diadakan di Laboratorium Komputer FT unimma ini di ikuti oleh 15 peserta dari unsur pemerintah dan masyarakat dan ini merupakan rangkaian program Pengabdian pada masyarakat Diseminasi Teknologi dari MenristekDIKTI yang dalam hal ini diketuai oleh Yun Arifatul Fatimah, MT., PhD yang juga merupakan Dekan Fakultas Teknik. Pada akhir pelatihan disampaikan ketua kelompok BUMDES terpilih desa Pogalan, Madiyono berharap masih ada kegiatan lanjutan kedepannya dan adanya pendampingan terus dari pihak Universitas Muhammadiyah Magelang dalam pembangunan bidangTI di desa Pogalan.
(HUMAS)
Sep 11, 2017 | Berita
UM Magelang menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara kegiatan University Reseach Colloqium (Urecol) ke- 6 yang diadakan hari Sabtu, 9/9 di Kampus 2 UM Magelang. Acara tersebut dibuka oleh Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo, MT serta dihadiri oleh Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Dr. Chairil Anwar.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP3M) UM Magelang, Dr. Heni Setyowati ER, S.Kp, M.Kes dalam laporannya mengatakan, Urecol merupakan kegiatan rutin yang diadakan satu semester sekali oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Jateng dan DIY. “Kegiatan Urecol diharapkan dapat mensinergikan seluruh PT untuk memantapkan strategi sehingga memberikan kontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Urecol ke-6 kali ini juga merupakan rangkaian kegiatan milad ke-53 UM Magelang. Alhamdulillah tahun ini UMM menempati peringkat 100 besar perguruan terbaik Nasional dan kinerja Pengabdian kepada Masyarakat UM Magelang berada pada posisi 40 dari PT se Indonesia dan menempati posisi tertinggi ketiga di antara PTM se Indonesia,” ungkap Heni.
“Dalam Urecol kali ini tema yang diangkat yakni Kontribusi PT dalam Mencapai SDGs dengan dua sesi kegiatan yakni seminar dan presentasi oral hasil penelitian. Adapun peserta seminar kali ini adalah dosen dan mahasiswa dari PT, termasuk praktisi dari berbagai wilayah. Jumlah kunjungan ke website Urecol mencapai 2564, namun yang berhasil sampai ke tahap submit artikel sejumlah 390 artikel,” jelasnya. Ia menambahkan, ke-390 artikel tersebut dibagi menjadi lima bidang kajian yakni bidang MIPA dan Kesehatan sebanyak 94 artikel, Bidang Humaniora, Sosial dan Agama 81 artikel, Bidang Pendidikan 68 artikel, Bidang Pengabdian kepada Masyarakat 53 artikel, serta Bidang Teknologi dan Rekayasa 45 artikel.
Prof. Dr. Haryono Suyono, MA,Ph.D dan Prof. Dr. Imam Robandi, MT menjadi nara sumber dan pemakalah seminar. Haryono Suyono dalam makalahnya berjudul Kontribusi Muhammadiyah sebagai Organisasi Islam Berbasis Masyarakat dalam Mencapai SDGs antara lain mengungkapkan, perguruan tinggi haruslah terus menerus melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan. Sebagai penggagas Program Posdaya, ia memaparkan beberapa kegiatan yang dapat membawa kesejahteraan masyarakat antara lain melalui kebun bergizi, rumah kebun, industri pertanian dan peternakan dan memberikan kegiatan serta fasilitas kepada lansia.
Adapun Imam Robandi dalam makalahnya bertema a Research based Activity as Brand as Value menekankan perlunya menumbuhkan budaya riset. Ia mengungkapkan bahwa PTM memiliki kelemahan dalam koneksitas, kolaborasi, dan kreatifitas sehingga perlu terus dieksplor, apalagi sekarang merupakan era digital dimana segala sesuatu serba cepat dan kompetisi yang semakin ketat.
Usai mengikuti seminar yang dipandu oleh Dr. Rochiyati Murniningsih, SE,MP, ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM) UM Magelang, para peserta mengikuti kegiatan presentasi artikel. Dalam kegiatan itu juga terdapat rapat konsorsium antar ketua LP3M PTM yang antara lain menghasilkan kesepakatan untuk menghasilkan jurnal hasil Urecol yang berstandar internasional dengan review yang berasal dari PTM. Konsorsium juga berharap agar Urecol dapat menjadi agenda nasional. Hal tersebut akan dilakukan di waktu mendatang sekaligus usai mengikuti seminar yang dipandu oleh dengan rencana adanya launching sentra HKI PTM.
Sep 11, 2017 | Berita
Dalam konteks perawatan luka khususnya pada penderita Diabetes Militus (DM), infeksi terkadang dibutuhkan dalam sebuah proses penyembuhan luka tersebut. Ketika seorang pasien yang divonis amputasi karena infeksi pada luka, sebenarnya bukan infeksinya yang mengakibatkan hal tersebut, tetapi karena proses polarisasi penyembuhannya yang tidak sempurna. Untuk itu, peran mikroba diperlukan dalam penyembuhan luka DM.
Hal tersebut disampaikan oleh Ns. Sodiq Kamal, M.Sc, CWCC, dosen Keperawatan Fikes UM Magelang yang juga konsultan di Klinik Sembuh Lukaku UM Magelang saat menjadi salah satu pembicara dalam seminar “Prospek Praktik Mandiri Perawat Luka” pada Kamis (07/09) di Aula Fikes Kampus 2 UM Magelang.
Rektor UM Magelang membuka seminar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Keperawatan Fikes UM Magelang itu. Sebanyak 250 orang menjadi peserta seminar. Mereka berasal dari mahasiswa Prodi D3 Keperawatan UM Magelang, dosen, perawat Rumah Sakit (RS) di wilayah Kedu, serta perwakilan siswa dan guru dari berbagai SMK di Magelang.
Lebih lanjut Sodiq yang masih aktif sebagai anggota European Wound Management Associations itu mengatakan, kualitas perawatan luka dari perawat itu tergantung dari teknik 3M yakni Mencuci, Memotong jaringan luka dan Membalut luka yang baik dan benar
Selain Sodiq, Vonny Nurmalya Megawati M.Kep, CWCC, CST juga menjadi nara sumber dengan memaparkan prospek kerja lulusan keperawatan. Vony yang menjadi dosen di Poltekes Majapahit Mojokerto Jawa Timur dan menjabat sebagai manajer klinik perawatan luka di Klinik Perawatan Luka Majapahit Center itu mengatakan “Sekarang ini jika seorang perawat hanya mengejar posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan sulit sekali. Oleh sebab itu, menjadi perawat mandiri lebih menjanjikan. Perawatan luka adalah murni tugas dan kewenangan seorang perawat. Jadi sangat terbuka lebar peluang untuk praktik mandiri khususnya dalam perawat luka, ” jelas Vony.
Ketua pelaksana seminar Ns. Rohmayanti, M.Kep, mengatakan seminar itu bertujuan untuk mengenalkan dan menambah wawasan mahasiswa ataupun peserta sebagai perawat luka dan mendongkrak visi dari D3 keperawatan. “Visi kami yaitu Menjadi Program Studi D3 Keperawatan Islami yang inovatif dan kompetitif di tingkat nasional serta menjadi pusat unggulan pengembangan kompetensi tenaga keperawatan dalam perawatan luka pada tahun 2020,” kata Rohma. Dua pembicara tersebut, lanjut Rohma, merupakan orang yang expert di bidang keperawatan luka. (Humas)