Siap Hadapi Akreditasi, Fikes Bedah Instrumen 9 Kriteria LAM-PTKes

Siap Hadapi Akreditasi, Fikes Bedah Instrumen 9 Kriteria LAM-PTKes

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bersama dengan Badan Penjaminan Mutu (BPM) melakukan bedah instrument akreditasi 9 kriteria LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan). Acara berlangsung di Ruang Sidang Rektorat Kampus 2 UNIMMA pada Jumat (5/1).

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan bahwa akreditasi menjadi hal penting bagi perguruan tinggi dan juga program studi (prodi) di dalamnya. “Akreditasi ini diharapkan dapat menjadi media untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan juga lulusan,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, dihadirkan asesor LAM-PTKes yaitu Dr. Edy Soesanto, S.Kp., M.Kes yang juga merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). Dalam paparannya terkait urgensi 9 kriteria, Dr. Edy juga memberikan masukan dan motivasinya kepada Fikes yang akan menghadapi akreditasi. “Urgensi 9 kriteria lebih mengedepankan luaran baik mahasiswa ataupun dosen. Setiap dosen harus meningkatkan luaran baik berupa artikel, buku, HKI dan lain sebagainya yang wajib sudah terdata di SINTA,” tuturnya.

Disebutkan, akreditasi LAM-PTKes tidak hanya memberikan status dan peringkat akreditasi prodi saja, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, motivasi dan langkah-langkah konkrit untuk budaya peningkatan mutu berkelanjutan (culture of continuous quality improvement). Dengan dilaksanakan bedah instrument, diharapkan Fikes mampu meningkatkan kualitas dalam menghadapi proses akreditasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Seri Ke-6: Bangun Ketahanan Pangan Melalui Inovasi Peternakan Milenial

Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Seri Ke-6: Bangun Ketahanan Pangan Melalui Inovasi Peternakan Milenial

Muhammadiyah Tobacco Control Centre (MTCC) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) telah menggagas Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah sejak tahun 2021 dan saat ini telah memasuki seri ke-6. Dengan tema ‘Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Peran Peternak Mileneal’, acara digelar di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA pada Jumat (5/1) dan di Tempursari, Candimulyo pada Sabtu (6/1). Kegiatan dihadiri 46 petani milineal yang berasal dari tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang, diantaranya Secang, Tegalrejo, Candimulyo, Pakis, Sawangan, Windusari dan Kajoran.

Dr. Rochiyati Murni Ningsih, SE., MP, PIC kegiatan tersebut mengatakan sasaran dari Sekolah Tani adalah para milenial dengan rentang usia 13 sampai dengan 40 tahun. “Kenapa petani milenial? Karena kita ada masalah di regenerasi petani peternak. Sekarang ini petani kita ada di atas 50 tahun, hampir sebagian besar. Padahal ketahanan pangan kita muncul dari pertanian,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes, Ketua MTCC UNIMMA menyampaikan Sekolah Tani milenial kali ini mengangkat komoditas ketahanan pangan ternak domba dengan menerapkan peternakan yang terintegrasi. Ia juga menjelaskan MTCC mempunyai dua tugas yaitu mendampingi daerah-daerah di Jawa Tengah untuk menyusun Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok. “Dan yang kedua, mendampingi para petani, terutama petani tembakau. Supaya tidak tergantung dengan tembakau saja, bisa bermacam-macam usahanya selain tembakau. Nah, salah satunya adalah ternak domba,” ujarnya.

Lebih lanjut disebutkan, kebutuhan ternak domba hidup dalam konteks keagamaan seperti pemenuhan aqiqah dan hewan qurban semakin meningkat, serta potensi ekspor sangat tinggi. “Jadi kami memang sudah punya embrio di Tempursari, Candimulyo, sudah membentuk tim ternak dengan konsep domba bergulir dan ternyata berkembang. Harapannya nanti setelah pelatihan, mereka akan kita dampingi, fasilitasi dan kita berjejaring untuk misalnya paling tidak masing-masing mendapatkan modal bibit domba tersebut,” tambahnya.

Sekolah Tani menghadirkan enam narasumber dari akademisi dan praktisi meliputi Mohammad Haris Septian, M.Pt (Fakultas Peternakan Untid Magelang), Dr. Abdullah Ahsan, ME (Lembaga Demografi UI), Arya Khoirul Hammam, MBA (MPM PP Muhammadiyah), Sochif Setiawan, ST (Sate Wedus Tempoer), Fauzi Ahmad Noor, SIP (The UNION Indonesia) dan Nugroho Agung Prabowo, M.Kom (MTCC UNIMMA).

Mahasiswa UNIMMA Kenalkan Swamedikasi Hipertensi

Mahasiswa UNIMMA Kenalkan Swamedikasi Hipertensi

Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melaksanakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat Terpadu (PPMT) di Kecamatan Bandongan. Diketuai oleh Andi Widiyanto, M.Kom, PPMT kali ini mengangkat tema ‘Peningkatan Kemandirian Masyarakat terhadap Kesehatan Melalui Pemberdayaan Masyarakat’. Sejumlah program dirancang untuk dilakukan, salah satunya sosialisasi Swamedikasi pada Sabtu (30/12) di Dusun Kedon, Desa Rejosari.

Dikutip dari laman kemenkes.go.id, swamedikasi merupakan Upaya pengobatan yang dilakukan sendiri. Andi mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, di tahun 2019 penderita hipertensi menduduki peringkat nomor dua setelah ISPA. “Dan tahun-tahun berikutnya, hipertensi ini menjadi penyakit yang paling tinggi di Kabupaten Magelang. Dengan pengetahuan swamedikasi diharapkan masyarakat dapat melakukan pengobatan mandiri sebagai penanganan awal,” ujarnya.

Sementara itu, Devinta, anggota kelompok yang merupakan mahasiswa Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) menambahkan, swamedikasi dapat dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan tanaman yang dapat ditanam di sekitar rumah seperti kemangi, biji seledri, bawang putih, jahe dan kayu manis.

Disebutkan, dalam kegiatan sosialisasi yang diikuti 30 warga tersebut, digelar pula cek kesehatan gratis oleh Emergency Rescue Team (ERT) Fikes UNIMMA.

Adapun Fikri, Sekretaris Desa setempat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan PPMT di wilayahnya. “Semoga acara ini menjadi momen berharga dalam mempererat hubungan antara akademisi dan masyarakat,” tuturnya.

UNIMMA Selenggarakan Seminar Internasional Hadapi Society 5.0

UNIMMA Selenggarakan Seminar Internasional Hadapi Society 5.0

Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Hybrid Seminar-World Class Professor (WCP) 2023. Mengusung tema New Era Society 5.0: Future Research and Innovation, acara dilaksanakan di Artos Hotel & Convention pada Kamis (28/12).

Nuryanto, M.Kom, Dekan FT menyampaikan seminar World Class Professor 2023 didanai oleh Kementerian Riset dan Inovasi dan diraih oleh Yun Arifatul Fatimah, Ph.D yang merupakan Dosen FT UNIMMA. “Seminar ini merupakan kolaborasi internasional yang dilakukan antara UNIMMA dengan University Southern Denmark. Dan bertujuan untuk meningkatkan kerjasama internasional dan menambah kompetensi dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan inovasi untuk menyambut era revolusi industri 5.0,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA dalam sambutannya mengatakan Society 5.0 dibangun melalui sinergi antara manusia dan teknologi dengan menekankan hidup berdampingan secara harmonis. “Dari AI dan robotic sampai dengan biotechnology dan energi terbarukan memiliki kemungkinan yang tak terbatas. New Era ini memberi isyarat kepada kita untuk berpikir melampaui batas, menjadi tantangan untuk kita melangkah ke era yang baru dan redefine tatanan eksistensi kita,” tuturnya.
Dalam seminar tersebut dihadirkan empat narasumber diantaranya Prof. Dr. Ir. Jazi Eko Istiyanto (Universitas Gadjah Mada), Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D (Universitas Dian Nuswantoro), Assoc. Prof. Nugroho Adi Sasongko, Ph.D (Badan Riset Inovasi Nasional) dan Prof. Kannan Govindan, Ph.D (University of Adelaide, Australia).

Pelatihan Karir Holistik: UNIMMA Tingkatkan Softskills dan Ketrampilan Profesional Dosen

Pelatihan Karir Holistik: UNIMMA Tingkatkan Softskills dan Ketrampilan Profesional Dosen

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar pelatihan peningkatan karir holistik dengan tema Mengasah Softskills dan Ketrampilan Profesional untuk Sukses di Era Modern. Acara dihadiri oleh kepala divisi, ketua program studi (prodi), kepala bagian dan dosen di lingkungan UNIMMA pada Rabu (20/12) di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Kampus 2 UNIMMA.

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA dalam sambutannya mengatakan pertemuan tersebut sudah lama direncanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas softskill dosen dalam melakukan pembimbingan terhadap mahasiswa. “Harapannya mahasiswa itu nanti lulus dari UNIMMA dan sebelum lulus pun bisa mampu mempersiapkan diri. Misalkan magang di industri mesti ada seleksi seperti wawancara dan seleksi macam-macam, nah harapannya dengan pelatihan ini bapak ibu dosen bisa membantu para mahasiswa untuk bisa bagaimana teknik wawancara, membuat lamaran dan teknik lainnya yang berguna untuk masuk dalam industri,” ujarnya.

Rektor juga menyampaikan pelatihan akan dilakukan secara berkelanjutan dan dengan kegiatan tersebut diharapkan UNIMMA mempunyai dunia usaha dan dunia industri kerja (dudika). “Selanjutnya, harapannya dapat mendekatkan mahasiswa dengan dudika. Sehingga apa yang menjadi indikator kinerja di sisi pendidikan yaitu kelulusan, mahasiswa kita bisa diterima di dunia industri itu kurang dari 6 bulan dengan tambahan gaji 1,2% dari UMK,” tambahnya.

Pelatihan tersebut menghadirkan Nurul Huda, S.Kom., M.Kom, Rektor Institut Teknologi Statistika dan Bisnis (ITESA) Muhammadiyah Semarang yang mempunyai pengalaman di dunia industri Jepang selama 14 tahun. Dalam materinya dipaparkan komunikasi efektif dan kepemimpinan, ketrampilan teknis industri, kerjasama tim dan adaptabilitas, pengembangan professional berkelanjutan, etika kerja dan tanggung jawab professional, pengetahuan industri dan pemahaman pasar serta pengelolaan waktu dan keseimbangan kehidupan.