Belajar Pasar Modal, KSPM FEB UNIMMA Hadirkan Praktisi

Belajar Pasar Modal, KSPM FEB UNIMMA Hadirkan Praktisi

Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Sekolah Pasar Modal dengan menghadirkan tiga praktisi. Mengangkat tema ‘The Power of Capital Market: Membangun Masa Depan yang Berkelanjutan’, acara dilaksanakan di Auditorium Kampus 1 UNIMMA pada Rabu (17/01).

Carmelisa Leady Yuane, Ketua Panitia mengatakan acara yang dihadiri 150 peserta tersebut bertujuan untuk menghasilkan mahasiswa yang memahami dasar-dasar investasi dan pasar modal di Indonesia serta berfikir kritis terhadap isu investasi dan kepasarmodalan. “Selain itu juga untuk memberikan pengalaman terhadap anggota baru maupun anggota lama untuk belajar mengenai pasar modal dengan ahlinya langsung,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Rochiyati Murniningsih, SE., MP, Dekan FEB dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa yang telah menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal. “Hari ini saya sangat bangga, diselenggarakannya Sekolah Pasar Modal dengan topik the Power of Capital Market yang saat ini menjadi isu yang hangat. Apalagi di saat inklusi keuangan kita jauh lebih tinggi daripada literasi keuangan,-ini yang dari hasil penelitian semacam itu. Sehingga, Sekolah Pasar Modal ini menjadi bagian dari bagaimana kita meningkatkan literasi keuangan kita,” ujarnya.

Dekan juga menambahkan bahwa kolaborasi fakultas dengan mitra menjadi hal penting untuk capaian pembelajaran mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, hadir narasumber diantaranya Edy Tri Wibowo (Otoritas Jasa Keuangan), Agnes Shindunita (Bursa Efek Indonesia Kantor Cabang Yogyakarta) dan Dwiningsih (Philip Sekuritas Yogyakarta).

UNIMMA Resmikan Apotek Pendidikan

UNIMMA Resmikan Apotek Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) resmi membuka Apotek Pendidikan dengan nama Apotek UNIMMA Medika. Seremonial pembukaan dilaksanakan di Halaman Apotek pada Minggu (14/1) dihadiri oleh mitra UNIMMA, forkompimcam Mertoyudan dan masyarakat di lingkungan Kampus 2 UNIMMA.

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSi, Rektor UNIMMA mengatakan Apotek UNIMMA Medika sudah berdiri sejak lama namun berlokasi di Kecamatan Pakis yang jaraknya jauh dari kampus. “Kita pindahkan apotek ke sini salah satunya untuk pendirian program studi PSPPA (Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker). Mohon doanya karena masih menunggu satu kali visitasi lagi,” ujarnya.

Rektor menyebutkan, apotek tersebut adalah salah satu ejawantah dari tujuan Muhammadiyah. “Berdirinya apotek ini adalah salah satu tujuan dari Muhammadiyah yaitu berkonsentrasi di bidang pendidikan dan kesehatan. Kami adalah bentuk tangan panjangnya dari Muhammadiyah untuk bisa melayani masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Anggi Bagas Saputra, S.Farm, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar apotek dapat melayani masyarakat dengan standar pelayanan kefarmasian. “Apotek UNIMMA Medika ini di bawah sivitas akademika, tentu sudah sangat lekat dan kita harapkan bisa menjadi apotek percontohan di Kabupaten Magelang ini sehingga pelayanan kefarmasian bisa dilaksanakan dengan maksimal, yang efeknya bisa meningkatkan quality of life,” tuturnya.

Dijelaskan pula bahwa di Kabupaten Magelang pertumbuhan apotek meningkat secara signifikan dengan total terdapat sekitar 180 apotek. “Yang kita harapkan, Apotek UNIMMA Medika selain menjadi salah satu pra-syarat pembukaan PSPPA, bisa menciptakan apoteker-apoteker, bisa menciptakan tenaga kefarmasian yang memiliki kemampuan baik secara akademis, profesionalitas kerja dan etika disiplinnya,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, digelar berbagai rangkaian acara diantaranya donor darah, pemeriksaan gratis, pengobatan gratis dan pembagian produk unggulan apotek. Adapun produk karya inovasi dosen dan mahasiswa UNIMMA yang dibagikan sudah lolos uji klinis diantaranya Pojok Djamoe, Gel Lintari (pengurang rasa nyeri herbal), Salep Katrina (salep luka herbal) dan Growmuno (makanan pendamping ASI).

UNIMMA Rayakan dengan Dukungan Maksimal untuk Inklusi Difabel Kabupaten Magelang

UNIMMA Rayakan dengan Dukungan Maksimal untuk Inklusi Difabel Kabupaten Magelang

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Ramah Difabel (Forda) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar serangkaian acara untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang jatuh pada 3 Desember dan Hari Relawan Internasional yang bertepatan pada 5 Desember 2023. Acara dilaksanakan di Pendopo Lapangan Soepardi Sawitan, Kabupaten Magelang pada Sabtu (6/1), diawali dengan parade lomba dan dilanjutkan dengan talkshow dan acara bakti sosial yang terdiri dari donor darah, cek kesehatan gratis serta pijat tunanetra.

Dr. Lilik Andriyani SE., MSI, Rektor UNIMMA mengatakan UNIMMA selalu memberikan dukungannya terhadap kegiatan yang dilakukan oleh teman-teman disabilitas. “UNIMMA sangat memperhatikan pengembangan kualitas pendidikan yang islami, inovatif, inklusi dan aplikatif sehingga menghasilkan lulusan yang islami dan adaptif. Kami sangat terbuka bagi penderita disabilitas untuk bisa studi di UNIMMA,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Magelang dalam sambutannya yang dibacakan oleh Bela Pinarsi, SH., MM, Kepala Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang, menyampaikan peringatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian masyarakat internasional terhadap kehidupan para difabel. “Sekaligus dalam rangka memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak dan kesejahteraannya,” tuturnya.

Disebutkan pula, peringatan Hari Relawan dan Disbilitas sudah semestinya diperkuat dengan semangat gotong royong untuk bersama-sama mendorong para difabel agar selalu mempunyai semangat dan mental yang tangguh dalam menyongsong masa depannya. “Selain itu, mereka juga harus selalu kita tempa agar tidak merasa rendah diri ketika berada di kelompok masyarakat dimanapun,” jelasnya.

Siap Hadapi Akreditasi, Fikes Bedah Instrumen 9 Kriteria LAM-PTKes

Siap Hadapi Akreditasi, Fikes Bedah Instrumen 9 Kriteria LAM-PTKes

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bersama dengan Badan Penjaminan Mutu (BPM) melakukan bedah instrument akreditasi 9 kriteria LAM-PTKes (Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan). Acara berlangsung di Ruang Sidang Rektorat Kampus 2 UNIMMA pada Jumat (5/1).

Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan bahwa akreditasi menjadi hal penting bagi perguruan tinggi dan juga program studi (prodi) di dalamnya. “Akreditasi ini diharapkan dapat menjadi media untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan juga lulusan,” ujarnya.

Dalam diskusi tersebut, dihadirkan asesor LAM-PTKes yaitu Dr. Edy Soesanto, S.Kp., M.Kes yang juga merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). Dalam paparannya terkait urgensi 9 kriteria, Dr. Edy juga memberikan masukan dan motivasinya kepada Fikes yang akan menghadapi akreditasi. “Urgensi 9 kriteria lebih mengedepankan luaran baik mahasiswa ataupun dosen. Setiap dosen harus meningkatkan luaran baik berupa artikel, buku, HKI dan lain sebagainya yang wajib sudah terdata di SINTA,” tuturnya.

Disebutkan, akreditasi LAM-PTKes tidak hanya memberikan status dan peringkat akreditasi prodi saja, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, motivasi dan langkah-langkah konkrit untuk budaya peningkatan mutu berkelanjutan (culture of continuous quality improvement). Dengan dilaksanakan bedah instrument, diharapkan Fikes mampu meningkatkan kualitas dalam menghadapi proses akreditasi yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Seri Ke-6: Bangun Ketahanan Pangan Melalui Inovasi Peternakan Milenial

Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Seri Ke-6: Bangun Ketahanan Pangan Melalui Inovasi Peternakan Milenial

Muhammadiyah Tobacco Control Centre (MTCC) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) telah menggagas Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah sejak tahun 2021 dan saat ini telah memasuki seri ke-6. Dengan tema ‘Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Peran Peternak Mileneal’, acara digelar di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA pada Jumat (5/1) dan di Tempursari, Candimulyo pada Sabtu (6/1). Kegiatan dihadiri 46 petani milineal yang berasal dari tujuh kecamatan di Kabupaten Magelang, diantaranya Secang, Tegalrejo, Candimulyo, Pakis, Sawangan, Windusari dan Kajoran.

Dr. Rochiyati Murni Ningsih, SE., MP, PIC kegiatan tersebut mengatakan sasaran dari Sekolah Tani adalah para milenial dengan rentang usia 13 sampai dengan 40 tahun. “Kenapa petani milenial? Karena kita ada masalah di regenerasi petani peternak. Sekarang ini petani kita ada di atas 50 tahun, hampir sebagian besar. Padahal ketahanan pangan kita muncul dari pertanian,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes, Ketua MTCC UNIMMA menyampaikan Sekolah Tani milenial kali ini mengangkat komoditas ketahanan pangan ternak domba dengan menerapkan peternakan yang terintegrasi. Ia juga menjelaskan MTCC mempunyai dua tugas yaitu mendampingi daerah-daerah di Jawa Tengah untuk menyusun Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok. “Dan yang kedua, mendampingi para petani, terutama petani tembakau. Supaya tidak tergantung dengan tembakau saja, bisa bermacam-macam usahanya selain tembakau. Nah, salah satunya adalah ternak domba,” ujarnya.

Lebih lanjut disebutkan, kebutuhan ternak domba hidup dalam konteks keagamaan seperti pemenuhan aqiqah dan hewan qurban semakin meningkat, serta potensi ekspor sangat tinggi. “Jadi kami memang sudah punya embrio di Tempursari, Candimulyo, sudah membentuk tim ternak dengan konsep domba bergulir dan ternyata berkembang. Harapannya nanti setelah pelatihan, mereka akan kita dampingi, fasilitasi dan kita berjejaring untuk misalnya paling tidak masing-masing mendapatkan modal bibit domba tersebut,” tambahnya.

Sekolah Tani menghadirkan enam narasumber dari akademisi dan praktisi meliputi Mohammad Haris Septian, M.Pt (Fakultas Peternakan Untid Magelang), Dr. Abdullah Ahsan, ME (Lembaga Demografi UI), Arya Khoirul Hammam, MBA (MPM PP Muhammadiyah), Sochif Setiawan, ST (Sate Wedus Tempoer), Fauzi Ahmad Noor, SIP (The UNION Indonesia) dan Nugroho Agung Prabowo, M.Kom (MTCC UNIMMA).