MENYONGSONG ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0, PRODI FARMASI UMMAGELANG ADAKAN STUDIUM GENERALE

MENYONGSONG ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0, PRODI FARMASI UMMAGELANG ADAKAN STUDIUM GENERALE

Revolusi Industri 4.0 adalah pola mengubah cara hidup, bekerja, berhubungan satu sama lain pada berbagai bidang. Untuk menghadapi era tersebut, maka diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan.

Sektor kesehatan merupakan sektor yang mendapat pengaruh kuat dalam perkembangan era revolusi industri 4.0 karena pemanfaatan teknologi untuk memantau status kesehatan seseorang atau status kepatuhan pasien mengkonsumsi obat yang diresepkan sangat membantu tenaga kesehatan dan farmasi untuk mencapai tujuan terapi pasien.

Pada Jumat (19/10) Prodi Farmasi UMMagelang membekali mahasiswa semester 1 pada acara Studium Generale “Dunia Farmasi di Era Revolusi Industri 4.0”. Kegiatan berlangsung di Aula Fikes UMMagelang.

Kegiatan studium generale dibuka secara resmi oleh Dekan Fikes Ns. Puguh Widiyanto, M.Kep. Dekan menyampaikan dalam sambutannya diharapkan farmasis masa depan dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam era revolusi industri 4.0.

Dalam kegiatan ini, narasumber menyampaikan tentang literasi masyarakat dalam penggunaan obat masih sedikit. Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa penyakit dapat sembuh tanpa mengkonsumsi obat. Kata Yulianto selaku narasumber.

Yulianto yang juga praktisi akademisi Universitas Islam Indonesia menambahkan bahwa dalam memberikan pengetahuan tentang obat kepada masyarakat dapat melalui GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat).

Kegiatan studium general ini diawali dengan kegiatan senam GeMa CerMat secara massal dari mahasiswa Prodi Farmasi.

HUMAS

IMM ADAKAN MUSYKOM SERENTAK DAN LAUNCHING BUKU

IMM ADAKAN MUSYKOM SERENTAK DAN LAUNCHING BUKU

Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) UM Magelang  mengadakan Musyawarah Komisariat (MUSYKOM) serentak pada hari Sabtu 29/9 di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang. Dengan tema “Meneguhkan Kultur Masyarakat Ilmu untuk Menjaga Marwah Ikatan” pembukaan Musykom dihadiri  beberapa pimpinan fakultas, serta Koordinator  Komisariat  dan perwakilan ormawa di  UM Magelang.

Ketua korkom IMM 2017/2018 Immawan Taufiq Ardiyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir Koordinator Komisariat IMM 2017/2018 untuk menfasilitasi komisariat bermusyawarah agar lebih efektif dan efesien serta sebagai ajang silaturahmi antar kader IMM dengan seluruh ormawa. “Dengan adanya musykom ini bukan berarti tugas kita sebagai kader IMM  selesai, tapi ini sebagai langkah awal untuk berproses ke jenjang yang lebih tinggi.  Bergabung dalam IMM berarti kita harus mengimplementasikan nilai-nila IMM dalam kehidupan terutama dalam berdakwah amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Taufiq

Selain pembukaan musykom serentak, panitia juga mengadakan launching buku berjudul Pena Ikatan karya IMM Komisariat Ekonomi. Immmawati Nafrida Nuraini, ketua redaksi menyampaikan bahwa “Pena Ikatan merupakan buku pertama dari komisariat Ekonomi  dan Bisnis yang berisikan tulisan kader Ekonomi dan Bisnis meliputi cerpen, opini, puisi dan cerita tentang pengalaman ber-IMM,” kata Nafrida.

Disamping itu panitia  juga melakukan  penggalangan dana untuk korban gempa bumi di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Dalam penggalangan dana tersebut terkumpul uang sebesar Rp 895.400,-  yang akan disalurkan melalui LazizMu. Dalam acara itu juga dilakukan award bagi Immawan dan Immawati terbaik serta Komisariat terbaik.

 

HUMAS

 

 

PUNCAK PPGD, FIKES UMMAGELANG GELAR GLADI SIMULASI

PUNCAK PPGD, FIKES UMMAGELANG GELAR GLADI SIMULASI

Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat  (PPGD) Fikes UMMagelang berakhir dengan diadakannya Gladi Simulasi PPGD pada Ahad 30/9 di Lapangan Pandansari, Mertoyudan. Peserta gladi simulasi adalah mahasiswa Program Studi D3 dan S1 Keperawatan UMMagelang. Sebanyak 128 mahasiswa FIKES UMMagelang berperan aktif dalam kegiatan gladi simulasi tersebut. Mereka berperan sebagai tim medis, relawan kebencanaan, serta korban kecelakaan. Masing-masing mahasiswa melakukan simulasi dengan serius.

Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, ketua panitia kegiatan mengatakan,  pada Gladi Simulasi PPGD kali ini  mahasiswa mempraktekkan keterampilan dalam evakuasi korban kebakaran gedung dan evakuasi kecelakaan transportasi yang telah diberikan dalam pembekalan materi sebelumnya. Bentuk evakuasi korban dengan metode Triage Pertolongan Gawat Darurat.  “Triage merupakan metode khusus untuk mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa yang selanjutnya diberikan prioritas perawatan atau evakuasi ke fasilitas kesehatan,” ujar Sigit.

Pada metode Triage, lanjut Sigit,  dikelompokkan berdasarkan Tag Label, yaitu Prioritas Nol (Hitam), Prioritas Pertama (Merah), Prioritas Kedua (Kuning),  serta  Prioritas Ketiga (Hijau). Pada prioritas nol,   adalah pasien meninggal atau cedera parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan. Prioritas Pertama (Merah), yakni penderita cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. “Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, luka bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat,” kata Sigit.

Prioritas Kedua (Kuning), yakni pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shock, luka bakar ringan, fraktur atau patah tulang tanpa shock dan jenis-jenis penyakit lain. Prioritas Ketiga (Hijau) yakni pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan. “Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan perawatan di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah,” terang Sigit.

Kegiatan Gladi Simulasi PPGD ini diharapkan mahasiswa mampu memahami secara nyata tentang penanganan dan urgensi kegawatdaruratan. Selain itu juga agar peserta mampu menerapkan prinsip Triage Pertolongan Gawat Darurat. Terang Sigit selaku Kaprodi S1 Keperawatan UMMagelang.

 

HUMAS

 

FIKES UM MAGELANG GELAR PPGD

FIKES UM MAGELANG GELAR PPGD

Fakultas Ilmu Kesehatan  (Fikes) UM Magelang bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fikes UM Magelang kembali  mengadakan Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) di Kampus 2  Mertoyudan., Kamis (27/9). Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, ketua IKA sekaligus ketua panitia kegiatan mengatakan, PPGD merupakan kegiatan yang rutin digelar setahun sekali.

Kali ini 126 mahasiswa mengikuti kegiatan yang mendatangkan trainer dari tim Jakarta Medical dan Training Services (JMS) 119. Ke-126 peserta tersebut terdiri dari 37 mahasiswa S1 Keperawatan dan 80 mahasiswa D3 Keperawatan,  disamping peserta lain dari RS di sekitar Magelang.  “Peserta mahasiswa adalah calon wisudawan yang akan diwisuda tanggal 20 Oktober mendatang,” ujar Sigit.

Sigit yang juga Kaprodi S1 Keperawatan Fikes UM Magelang menambahkan, acara yang dibuka oleh  Dekan Fikes Puguh Widiyanto, M.Kep itu  bertujuan  utnuk membekali lulusan Fikes dalam kemampuan menghadapi bencana terlebih Magelang tergolong daerah yang rawan bencana. Selain itu, lanjut Sigit, adalah juga untuk memberikan sertifikasi tambahan lulusan sehingga mampu berkompetisi dalam dunia kerja. “Kegiatan ini sesuai dengan visi Prodi Ilmu Keperawatan yakni menjadi prodi ilmu keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang kegawatdaruratan dan terapi komplementer. Adapun visi  prodi D3 Keperawatan yakni menjadi program studi D-3 Keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang keperawatan luka, “ papar Sigit.

Selama empat hari yakni hingga Ahad mendatang (30/9) peserta akan mendapatkan materi  dan praktek di kelas.  Puncaknya  hari Ahad berupa gladi penanganan bencana dengan tema simulasi mengenai rekayasa  tabrakan massal  serta peledakan  gedung dengan menggunakan  lokasi lapangan Pandansari Mertoyudan. “Dalam gladi tersebut peserta mensimulasikan evakuasi korban peledakan gedung  dan ledakan massal  dan mengikutsertakan tim Mapala, Satpam,  Polsek Mertoyudan  serta tim Ambulans dengan menerapkan prinsip Triage yaitu prioritas penanganan emergency serta urgency berikutnya yang non urgency, “ pungkas Sigit.

Materi  pertama disampaikan oleh dr. Panondang, Sp.B dari JMS yang membahas tentang Penatalaksanaan Pasien akibat  Trauma Kepala, Spinal, Thorax, Abdomen, Musculos Keletal dan Luka Bakar. Selain menyampaikan metari, ia juga mempraktekkan penanganan trauma pada leher, serta cara memberikan sirkulasi pernafasan.

 

HUMAS

UMMAGELANG TUAN RUMAH MONEV ABDIMAS 2018

UMMAGELANG TUAN RUMAH MONEV ABDIMAS 2018

Sembilan  Perguruan Tinggi (PT) yang mendapat pendanaan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) di Jawa Tengah dan DIY  berkumpul di UM Magelang untuk mengikuti Monitoring dan Evaluasi (Monev) Eksternal Abdimas Tahun Pelaksanaan 2018. Ke-9 PT tersebut yakni Institut Sains dan Teknologi Akprind Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Gajah Mada, Universitas Janabadra,  Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta, Universitas Tamansiswa Yogyakarta, Universitas Widya Mataram, UM Purworejo,  dan UM Magelang.

Dr. Heni Setyowati ER,S.Kp,M.Kes, Ketua Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) UM Magelang mengatakan, sebanyak 96 peserta mengikuti kegiatan yang diadakan selama tiga hari yakni Jumat hingga Ahad, (21-23/9) tersebut. “Jumlah skim abdimas dari 9 PT sebanyak 24 skim dimana 8 diantaranya berasal dari  UM Magelang,” ujar Heni. UM Magelang menjadi tuan rumah karena skim yang diperoleh merupakan yang terbanyak diantara 8 PT lainnya.

Selain presentasi yang diadakan di hari pertama, imbuh Heni, para peserta juga melakukan kunjungan ke lokasi mitra masing-masing selama dua hari. Ke-9 PT tersebut mempresentasikan hasil abdimas  di depan tim monev yang terdiri dari  reviewer  dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Ristekdikti Ir. I Ketut Sardiana, M. Si, serta pendamping juga dari DRPM Ristekdikti. Dalam acara yang dibuka oleh Wakil Rektor 1  Bidang Akademik, Dr. Purwati, MS  itu, Heni berharap  agar monev dapat meningkatkan mutu pelaksanaan program abdimas yang telah didanai DRPM tahun 2018,  selain  meningkatnya jejaring antar PT dalam kegiatan abdimas.

Salah satu dosen UM Magelang yang mengikuti monev, Dr. Muji Setiyo, MT, dosen UMMagelang  yang meneliti tentang PPUD Kopi Robusta Lokal Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah mengatakan bahwa dalam abdimas, partsisipasi mitra memegang peranan penting. Dalam kegiatannya, mitra aktif mengikuti forum asosiasi UKM Kopi Temanggung serta aktif dalam kegiatan pelatihan, selain juga mengembangkan layout tempat produksi. ”Target Tahun pertama kegiatan abdimas tentang kopi Temanggung ini adalah perbaikan proses dan manajemen produksi sehingga pada tahun ketiga dapat meningkatkan nilai aset dan omset UKM,” ujar Muji yang mendapatkan dana senilai 300 juta untuk kegiatan abdimas selama  tiga tahun tersebut.

 

HUMAS

FT UM MAGELANG  RINTIS TUK MANDIRI

FT UM MAGELANG RINTIS TUK MANDIRI

Di bawah kepimimpinan Yun Arifatul Fatimah, Ph.D, Fakultas Teknik UM Magelang terus melakukan akselerasi untuk  meningkatkan kualitas khususnya bagi mahasiswa dan alumninya. Setelah beberapa waktu lalu merealisasikan kompetensi lulusan bertaraf internasional melalui double degree mahasiswa FT UM Magelang dengan NIIT India, hari ini, Jumat 21/9 FT UM Magelang melakukan  Seminar bertema Urgensi Sertifikasi Kompetisi terhadap Kualitas Lulusan  serta Verifikasi Tempat Uji Kompetenesi (TUK) Mandiri FT UM Magelang. Acara yang diadakan di Ruang Sidang FT tersebut dihadiri oleh seluruh dosen FT UM Magelang serta ketua program studi di lingkungan Universitas  dan Ketua Badan Penjaminan Mutu (BPM).

Yun, Dekan FT alumni Curtin University Australia itu menjelaskan, bahwa upaya FT UM Magelang untuk merintis TUK Mandiri adalah agar FT  dapat menyelenggarakan ujian kompetensi  secara mandiri dimana  sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Serifikasi Profesi (BNSP) dapat digunakan sebaga Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). “Untuk itu FT menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Informatika Jakarta yakni lembaga yang diberi kepercayaan dari BNSP untuk melakukan uji kompetensi,” ungkap Yun.

Sebagai sarana untuk TUK Mandiri, FT UM Magelang saat ini telah memiliki dua laboratorium yang representatif yakni Laboratorium Jaringan dan Laboratorium Pemrograman. FT UM Magelang, imbuh Yun, merupakan satu-satunya fakultas di UM Magelang yang merintis TUK Mandiri. “Sertifikasi ini penting sebagai bekal tambahan ketrampilan yang otomastis akan meningkatkan value SDM saat ia memasuki dunia kerja,” ungkap Yun. Ia berharap LSP dapat langsung memberikan lampu hijau kepada FT UM Magelang untuk menyelenggarakan ujian kompetensi secara mandiri.

Muhaemin S. Kom, MM,Kom, Ketua LPS Jakarta yang juga merupakan Master Asesor BNSP saat menyampaikan presentasi antara lain mengungkapkan bahwa LSP yang bernaung di bawah Depkominfo merupakan organisasi nasional yang berfungsi melaksanakan sertifkasi kompetensi  dengan masa berlaku sertifikat selama tiga tahun.  Uji kompetensi, kata Muhamemin, sangat dibutuhkan di tengah persaingan kerja yang semakin ketat. Untuk itulah ia sangat mensupport FT UM Magelang yang berupaya meningkatkan kualitas lulusan dengan bekal sertifikasi kompetensi. Muhaemin juga melakukan verifikasi sarana prasarana yang dimiliki FT UM Magelang untuk TUK Mandiri.

HUMAS