D3 KEPERAWATAN ADAKAN SG LEGAL PRAKTIK MANDIRI KEPERAWATAN

D3 KEPERAWATAN ADAKAN SG LEGAL PRAKTIK MANDIRI KEPERAWATAN

Setiap saat, berbagai macam perkembangan kebijakan yang berorientasi pada pengembangan-pengembangan profesi selalu mengalami perubahan. Tak terkecuali perkembangan hukum dalam bidang kesehatan. Banyak perawat yang melakukan praktek mandiri namun dalam prakteknya, terkadang terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan sehingga jika tidak ada ahli hukum dalam bidang kesehatan maka tidak ada orang yang dapat membela perawat. Hal inilah yang menjadi dasar diadakannya Studium Generale (SG) dengan tema “Aspek Legal Praktik Mandiri Perawat” oleh Program Studi (Prodi) D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) pada Sabtu (02/03).

Ns. Reni Mareta, M.Kep, Kepala Prodi D3 Keperawatan menyampaikan bahwa  kegiatan yang berlangsung di Aula FIKES UMMagelang tersebut dihadiri oleh 214 mahasiswa D3 Keperawatan, dosen Keperawatan UMMagelang dan preseptor dari Rumah Sakit yang menjadi lahan praktek D3 Keperawatan. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mahasiswa mendapatkan update ilmu terkait aspek legal untuk praktek mandiri perawat dan dapat meningkatkan hardskill mahasiswa,” ujarnya.

Studium Generale FIKES UMMagelang kali ini menghadirkan pemateri Dr. Ta’adi, S. Kp., Ns., MH.Kes yang merupakan Kabag Non Litigasi Badan Bantuan Hukum Perawat PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) dan dipandu oleh Dwi Sulistyono, M. Kep, dosen Keperawatan UMMagelang.

Dalam materinya, Ta’adi menyebutkan bahwa banyak peraturan pemerintah yang diatur dalam Undang-undang yang tidak berpihak terhadap profesi keperawatan, seperti yang tertulis dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 73 bahwa (1) Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi dan/atau surat izin praktik. (2) Setiap orang dilarang menggunakan alat, metode atau cara lain dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menimbulkan kesan seolah-olah yang bersangkutan adalah dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi dan/atau surat izin praktik. “

HUMAS

40 Proposal Dosen UMMagelang Lolos Hibah Dikti 2019

40 Proposal Dosen UMMagelang Lolos Hibah Dikti 2019

Setelah melalui tahapan seleksi yang dilakukan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti terhadap proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat tahun 2019, sebanyak 40 proposal dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) dinyatakan lolos mendapat hibah Dikti. Dr. Heni Setyowati ER, S.Kp, M.Kes, Ketua Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UMMagelang mengatakan, 40 proposal yang lolos pendanaan terdiri dari 30 proposal penelitian dan 10 proposal pengabdian masyarakat. “Jumlah proposal yang lolos ini meningkat sebesar 25% dari tahun lalu. Dan tahun 2019 ini, ada 71 dosen UMMagelang yang terlibat dalam penelitian dan 31 dosen yang terlibat dalam pengabdian DRPM”, ujar Heni.

Lebih rinci, Heni menjelaskan bahwa 30 proposal tersebut meliputi 3 proposal penelitian dasar, 12 proposal penelitian dasar unggulan Perguruan Tinggi, 1 penelitian terapan, dan 14 proposal penelitian terapan unggulan Perguruan Tinggi. Adapun 10 proposal pengabdian, terdiri dari 2 Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK), 3 Program Kemitraan Masyarakat (PKM), 3 Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), 1 Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD), dan 1 Program Kemitraan Wilayah (PKW).

Pada kesempatan lain, Ir. Eko Muh Widodo, MT, Rektor UMMagelang memberikan apresiasi terhadap capaian prestasi dosen UMMagelang dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Rektor berharap agar prestasi yang dihasilkan oleh para dosen melalui penelitian dan pengabdian ini mampu menghasilkan temuan-temuan baru dan implementasinya, yang kemudian terejawantahkan sebagai sebuah solusi permasalahan. “Sehingga, penelitian dosen bukan hanya sekedar penelitian, tetapi semakin bermanfaat bagi dunia riset dan masyarakat. Apalagi jika penelitian tersebut merupakan penelitian yang inovatif dan kompetitif, maka akan dipertimbangkan oleh dunia internasional,” tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, LP3M akan segera melakukan koordinasi dengan tim peneliti dalam upaya untuk penjaminan mutu proses dan pencapaian luaran yang meliputi publikasi internasional, buku, paten, model, prototipe, dan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan masyarakat dan industri.

HUMAS

EXPO KKN KE-47, MAHASISWA UMMAGELANG PAMERKAN PRODUK UNGGULAN

EXPO KKN KE-47, MAHASISWA UMMAGELANG PAMERKAN PRODUK UNGGULAN

Setelah menjalankan kewajiban KKN selama satu bulan, sebanyak 192 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) menggelar kegiatan Expo potensi desa di Pendopo Lapangan drh. Soepardi Sawitan, Mungkid pada Kamis (28/02). Dra. Retno  Rusdjijati M.Kes,  ketua  panitia KKN UMMagelang mengungkapkan bahwa expo ini merupakan puncak kegiatan KKN Tematik ke-47 dan ajang pemaparan mahasiswa dalam mengimplementasikan program-program mahasiswa selama mengabdikan diri di masyarakat  di masing-masing kelompok KKN. Dalam kegiatan expo, mahasiswa memamerkan produk olahan unggulan dari 8 desa (Desa Gondang, Desa Paremono, Desa Ngrajek, Desa Progowati, Desa Danurejo, Desa Kalinegoro, Desa Pasuruan dan Desa Deyangan) dan 19 dusun yang berada di Kecamatan Mertoyudan dan Kecamatan Mungkid. “Beberapa produk olahan yang dipamerkan ialah seperti olahan makanan ternak dari fermentasi kulit singkong sehingga awet dan dapat disimpan dalam jangka lama oleh kelompok 2 Desa Paremono, olahan ikan nila yang menjadi abon dan dapat dipasarkan. Selain itu, ada juga pemberdayaan perekonomian desa melalui kesenian maupun keterampilan berwirausaha,” ujar Retno.

Puluhan stan pameran dinilai oleh tim untuk diberikan penghargaan bagi stan terbaik serta poster paling kreatif. Panitia juga memberikan penghargaan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) terbaik.

Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT yang hadir dalam expo tersebut berharap agar kegiatan KKN dengan tema “Implementasi Ipteks dalam Penanggulangan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Magelang” kali ini dapat memberikan stimulus bagi mahasiswa dalam proses interaksi di masyarakat. “Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat ikut serta membantu masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan,” terang Rektor sekaligus menutup kegiatan KKN Tematik ke-47.

Sementara itu, Camat Mungkid, Drs. Sukamtono menyampaikan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Magelang dalam upaya menanggulangi kemiskinan mempunyai target angka kemiskinan turun sebesar 8 persen. “Semoga dengan berakhirnya KKN ini, mahasiswa dapat membantu pemerintah mencapai target dalam mengentaskan kemiskinan,” tambahnya.

HUMAS

 

DOSEN UMMAGELANG WORKSHOP E-LEARNING

DOSEN UMMAGELANG WORKSHOP E-LEARNING

Dunia digital kini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan mulai berkembangnya penggunaan internet, muncullah metode pembelajaran elektronik atau yang lebih dikenal dengan e-learning yang dapat menjembatani dosen dengan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Hal inilah yang menjadi dasar Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) mengadakan kegiatan Launching dan Workshop E-Learning bagi jajaran pimpinan fakultas dan dosen di Aula Rektorat Lantai 3 UMMagelang pada Rabu (27/2).

LPP yang berfungsi sebagai sektor utama dalam mengawal standar-standar proses pendidikan dan pengajaran di lingkungan UMMagelang, dalam kegiatan workshop e-learning ini menjelaskan bahwa dosen dituntut untuk meningkatkan kemampuannya dalam memberikan pendidikan bagi mahasiswa, terlebih menggunakan metode e-learning. Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Kepala LPP UMMagelang dalam sambutannya menyebutkan jika tujuan workshop e-learning adalah untuk mempersiapkan dosen dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dan perkembangan pembelajaran pada abad ke-21. “Selain dua poin tersebut, tujuan workshop ini juga untuk menciptakan pembelajaran inovatif dan fleksibel yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja,” tambahnya.

Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT menyampaikan jika peralihan metode tradisional ke media berbasis e-learning mengalami kesulitan dalam membangun budaya atau kulturnya daripada pembuatan instrumennya, sehingga hal ini juga perlu diperhatikan. “Diharapkan dengan e-learning dapat meningkatkan fleksibilitas pembelajaran mahasiswa menjadi lebih terbuka dan efisien. Serta instrumen dan perangkat pendukung e-learning, LPP bisa berkolaborasi dengan Biro Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) UMMagelang,” tambah Rektor.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 45 dosen ini, peserta juga dibekali dengan simulasi pembelajaran dengan metode e-learning. Simulasi dilakukan guna memberikan pemahaman lebih bagi pengampu pendidikan di UMMagelang.

HUMAS

ORMAWA UMMAGELANG TINGKATKAN MANAJERIAL ORGANISASI

ORMAWA UMMAGELANG TINGKATKAN MANAJERIAL ORGANISASI

Peningkatan daya saing bangsa dalam menghadapi era post-modern sekarang ini menjadi suatu hal yang sangat penting diperhatikan bagi dunia pendidikan. Upaya yang dilakukan untuk merealisasikan hal tersebut yaitu melalui tahapan-tahapan guna mempersiapkan sumber daya manusia khususnya penggiat-penggiat Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA) di lingkungan Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang).

Peningkatan keterampilan penggiat organisasi tersebut diupayakan melalui kegiatan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM-TM) di Gedung BPSDM Pertanian, Soropadan, Kab. Temanggung (22-23/02). Kegiatan ini diikuti sebanyak 65 mahasiswa dari unsur ORMAWA di UMMagelang yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan juga perwakilan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Ns. Margono, M.Kep selaku Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) UMMagelang menyampaikan bahwa diharapkan dengan kegiatan LKMM-TM dapat membekali mahasiswa untuk meningkatkan keterampilannya dalam memimpin dan manajerial organisasi kemahasiswaan di UMMagelang. “Setelah pelatihan ini, mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan juga harus berprestasi di bidang akademik serta lulus tepat waktu,” tambah Margono.

Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan, Drs. Mujahidun, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan jika ketika berorganisasi, kemampuan berorganisasi itu tidak bisa dilakukan dengan cara instan. “Kita harus fokus dan terus berlatih keterampilan manajerial suatu organisasi. Dalam kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dalam memimpin suatu organisasi dapat efektif, efisien, dan produktif,” tambahnya.

LKMM-TM merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi pengembangan organisasi kemahasiswaan melalui langkah-langkah strategis peningkatan mutu organisasi, strategi pengembangan organisasi, pemecahan masalah organisasi, pengukuran kinerja organisasi serta kepemimpinan yang berpedoman pada Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Pengembangan organisasi kemahasiswaan mempunyai konsep yaitu output mahasiswa yang memiliki keterampilan hardskill atau pun softskill, sehingga mutu atau kualitas lulusan dapat tercapai dengan baik.

 

2 Doktor UMMagelang Beri Motivasi Pejabat Struktural Polresta

2 Doktor UMMagelang Beri Motivasi Pejabat Struktural Polresta

 

POLRI adalah Kepolisian Nasional di Indonesia, yang bertanggung jawab memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Besarnya tanggung jawab yang diemban POLRI menjadi salah satu alasan 2 doktor UMMagelang memberikan motivasi dalam Pelatihan Revolusi Mental kepada 105 pejabat struktural Polres Magelang Kota pada Senin, (11/02).

Dalam kegiatan pelatihan yang diadakan di Aula Polresta Kota Magelang, Kompol Khamami, SH, Waka Polres Magelang Kota menyampaikan jika kegiatan pelatihan ini akan diisi dengan materi etos kerja, integritas dan pelayanan prima. “Diharapkan dengan pelatihan ini, peserta dapat mengaplikasikan ilmunya ke anggota di unitnya masing-masing,” ujar Khamami.

Dr. Imron, MA, dalam materinya mengarahkan anggota Polresta untuk bermindset Bekerja itu Ibadah. “Mindset yang berkembang selama ini di benak masyarakat, bekerja adalah mencari uang. Saya ingin melalui motivasi kepada Polresta ini, mereka lebih memahami bahwa bekerja dapat dijadikan sebagai ladang ibadah. Jadi, bekerja tidak hanya untuk kebutuhan di dunia saja, namun dapat dimanfaatkan untuk keperluan akhirat,” jelas Imron.

Lebih lanjut, Imron memaparkan mengenai delapan etos kerja yang harus dimiliki para peserta, yaitu bekerja dengan penuh (1)syukur, (2)tanggung jawab, (3)integritas, (4)semangat, (5)kecintaan, (6)penuh kreativitas, (7)tekun, (8)kerendahan hati.

Di sesi kedua, Dr. Riana Mashar, M Psi, Psikolog memaparkan tentang integritas kerja yang harus menggunakan kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan. Kemampuan untuk senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip moral dan menolak untuk mengubahnya walaupun kondisi dan situasi yang dihadapi sangat sulit serta banyak tantangan yang berupaya untuk melemahkan prinsip-prinsip moral dan etika yang dipegang teguhnya. “Ketika kita mempunyai kontrol diri yang kuat, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, kita tidak akan mudah didikte,” tambah Riana.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan materi Pelayanan Prima yang langsung disampaikan oleh Waka Polres Magelang Kota.

 

HUMAS