PPMT UNIMMA AJAK LANSIA MENGISI KEGIATAN DI HARI TUA

PPMT UNIMMA AJAK LANSIA MENGISI KEGIATAN DI HARI TUA

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam tim program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) periode IV Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) diketuai oleh Dr Hermahayu, M.Si, dengan anggota Dian Pramitasari, Mazif Anisia Nindar, Nadya Cintari Syafarina, Himatul Karomah dan Vina Aminas Titi. Pengabdian dilaksanakan di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Borobudur berorientasi pada pemberdayaan keluarga Bina Keluarga Lansia (BKL) sebagai upaya pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Kegiatan melibatkan lansia untuk mengikuti pelatihan pembuatan batik celup naptol dan senam kebugaran jasmani dan rohani.

“Kami membuat program kegiatan untuk BKL guna memberikan pengalaman, pengetahuan serta ketrampilan untuk lansia dalam pembuatan batik celup naptol. Nantinya diharapkan, batik celup tersebut dapat dimanfaatkan para lansia untuk diperjual belikan agar mempunyai pendapatan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan lansia untuk mengisi kegiatan di hari tuannya dengan kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan. Sementara itu, kegiatan senam bersama dapat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani,” ujar Ketua PPMT.

Meskipun sudah lanjut usia, peserta sangat antusias dan bersemangat. Mahasiswa pun memberikan reward berupa doorprize bagi peserta yang aktif. “Kegiatannya sangat menggembirakan dan banyak ilmu serta pengalaman dan ketrampilan yang kami dapat. Terima kasih kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah membuat acara sedemikian menarik dan meriah. Semoga para mahasiswa selalu diberikan kesehatan, kelancaran, kemudahan dan keberkahan dalam menyelesaikan studinya,” tutur nenek Rusilah.

Pemanfaatan Rumah Baca Alam Kalijaga untuk Meningkatkan Literasi

Pemanfaatan Rumah Baca Alam Kalijaga untuk Meningkatkan Literasi

Di persaingan dunia yang semakin kompetitif, generasi muda harus membekali diri dengan ketrampilan dan kompetensi pengetahuan dari berbagai aspek kehidupan. Apalagi semenjak dua tahun ini, sektor pendidikan mendapatkan dampak dari wabah covid-19 yang menyebabkan rendahnya berliterasi bagi generasi muda. Meningkatkan budaya literasi tidak hanya ditekankan pada pendidikan formal, namun dapat dilakukan oleh pendidikan non formal melalui rumah baca. Hal ini sesuai dengan UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan non formal berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan fomal dalam  rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non formal memiliki peran penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa terutama dalam  memberikan layanan pendidikan bagi warga masyarakat.

Di tengah pandemi covid-19 yang belum mereda ini, tidak menghambat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) untuk melakukan Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) di Rumah Baca Alam Kalijaga yang terletak di Dusun Nasri RT 12/RW 03, Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. PPMT pada periode ke-4 yang diketuai oleh Norma Dewi Shalikhah, M.Pd.I, dosen prodi PGMI UNIMMA ini beranggotakan lima mahasiswa yaitu Yubadmudo Pandu Argandika, Tito Gunawan, Muhammad Reza Ichsanto, Pramudita Putri Anjani dan Isti Nur Octaviani. Tim tersebut mengangkat tema Pemanfaatan Rumah Baca untuk Meningkatkan Literasi.

Muhamad Ihsanudin, pengelola Rumah Baca Alam Kalijaga menjelaskan bahwa dampak pandemi covid-19 khususnya dalam bidang pendidikan, orang tua kesulitan mendampingi anaknya yang melaksanakan pembelajaran secara jarak jauh. “Minimnya budaya literasi baca dan digital pada siswa dan orang tua menimbulkan adanya beberapa kesulitan dialami orang tua dalam mendampingi kegiatan pembelajaran secara jarak jauh di rumah,” ujarnya.

Bentuk kegiatan yang diberikan oleh tim PPMT ini adalah  mengajak anak-anak untuk belajar bersama dan menambah minat baca yang diawali dengan sosialisasi pentingnya literasi dan latihan mengetik menggunakan laptop. Dengan begitu, diharapkan dapat mendukung siswa dan orang tua dalam proses pembelajaran jarak jauh.

Dua Tim Mahasiswa UNIMMA Juarai LIKMI Nasional

Dua Tim Mahasiswa UNIMMA Juarai LIKMI Nasional

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan prestasi. Dua tim mahasiswa terpilih sebagai pemenang dalam ajang Lomba Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (LIKMI) tahun 2022. LIKMI sendiri merupakan ajang untuk menyajikan berbagai inovasi wirausaha mahasiswa dalam rangka memperkuat ekonomi nasional dalam persaingan secara sehat antar pelaku usaha yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Kedua tim wirausaha mahasiswa yakni Jaban Kos yang diketuai oleh Realita Lahadcni dan beranggotakan Salsabila Alda Rifqi F meraih juara dua dalam kategori Usaha Teknologi Start-up Digital. Sementara tim wirausaha Ruang Kursus yang diketuai oleh Muhammad Nopriyanto dan beranggotakan Endah Ermawati meraih juara Harapan 1 dalam kategori Usaha Pendidikan/Pelatihan. Kedua tim merupakan mahasiswa bimbingan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIMMA, Nia Kurniati bachtiar, S.E., S.Si., M.Sc.

Lomba yang berlangsung pada 8-19 Februari tersebut dilakukan secara daring dan terbagi dalam beberapa tahap. Pertama yaitu penilaian administrasi, kedua penilaian substansi profil usaha, dan terakhir yaitu presentasi usaha. LIKMI nasional 2022 diikuti oleh 468 tim usaha dengan total peserta 1.421 mahasiswa dari 146 perguruan tinggi.

Realita, ketua tim Jaban Kos mengaku mempersiapkan lomba secara serius. “Kami menyiapkan proposal dengan matang dan relevan di era sekarang. Dan juga menyusun  proposal sesuai dengan kriteria lomba dan presentasi kepada juri. Persiapan lomba kami lakukan selama satu bulan,” ujarnya.

Diketahui, Realita sedang dalam keadaan terpapar covid-19 pada saat menjalani tahap terakhir lomba. Namun baginya hal tersebut tidak menjadi kendala untuk berusaha maksimal. “Kami memiliki dosen pembimbing yang sangat baik yang selalu bersedia untuk membantu kami dalam memperbaiki Jaban Kos. Jadi kami tidak merasa kesulitan yang berarti. Meskipun pada saat presentasi saya selaku ketua tim sedang dalam keadaan covid, tapi usaha-usaha dan banyaknya belajar ketika masa persiapan itu membuat saya tidak menemukan kendala,” pungkasnya.

FIKES UNIMMA LATIH KADER POSYANDU DETEKSI DINI STUNTING DI DESA TEMBELANG

FIKES UNIMMA LATIH KADER POSYANDU DETEKSI DINI STUNTING DI DESA TEMBELANG

Desa Tembelang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Desa Tembelang memiliki  jumlah balita usia 0-59 bulan sebanyak 106 anak dengan jumlah anak stunting pada bulan Oktober terdeteksi sejumlah 25 anak (24%), namun pada bulan November terdata sebanyak 20 anak (19%).  Adapun jumlah kader posyandu di Desa Tembelang sebanyak 30 kader dengan tambahan 1 kader yaitu Kader Pembangunan Manusia (KPM). Kegiatan posyandu di Desa Tembelang dilaksanakan satu bulan sekali dengan kegiatan penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan. Namun belum ada kegiatan yang mengarah pada penanganan stunting.

Program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bekerja sama dengan Puskesmas Candimulyo yang diwakili oleh Bidan Desa Tembelang dan Pemerintah Desa Tembelang, diketuai oleh Ns Rohmayanti M.Kep melakukan pelatihan kader posyandu untuk mencegah semakin meningkatnya kasus stunting. Kegiatan ini berlangsung dari bulan Januari-Februari 2022 yang dimulai dengan melakukan pemetaan masalah bersama stakeholder yaitu  kepala desa, bidan desa dan Ketua PKK Desa Tembelang serta koordinator kader posyandu. Selanjutnya dilakukan sosialisasi kegiatan pada seluruh kader posyandu Desa Tembelang yang terlibat, dan dilakukan rekrutment sebagai kader stunting dari 6 dusun dengan 13 peserta. Kegiatan yang pertama berupa pembentukan kader stunting dari kader posyandu, ditunjuk 2 orang dari masing-masing dusun. Kemudian dilakukan pelatihan kader posyandu sebagai kader stunting yang dilakukan bersama dengan 4 mahasiswa FIKES UNIMMA yaitu  Muhammad Raditya P.U, Afif Faisol Ludin, Risa Aminuha, Alvan Bagus Pradana. Pelatihan dimulai dengan materi pada pertemuan pertama yaitu stunting dan pencegahannya, dilanjutkan dengan pelatihan deteksi dini stunting berupa demonstrasi dan praktek pemeriksaan panjang/tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas (LILA). Selain itu, ditambah dengan materi interpretasi pengukuran sebagai indikasi stunting. Pertemuan kedua dilakukan pelatihan dengan materi konseling laktasi dan manajemen laktasi, selanjutnya dilakukan demonstrasi dan praktek konseling laktasi, pijat oksitosin dan perawatan payudara serta cara memerah ASI yang benar. Pertemuan terakhir dijelaskan tentang makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan pemutaran video tentang MP-ASI.

Setelah kader dilatih, tim mendampingi kader dalam deteksi dini stunting pada setiap kegiatan  posyandu yang dilakukan tiap dusun. Hasil kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan kader yang terihat dari hasil pretest dan posttest yang menunjukkan perbedaan yang signifikan dimana hasil rata-rata nilai pretest  yaitu 6,43 menjadi 7,75 pada nilai posttest, selain itu terdapat peningkatan keterampilan yang dilihat dari redemonstrasi oleh kader dan hasil pretest posttest dengan rata-rata nilai 7,5 menjadi 9,25 untuk ketrampilan yang diajarkan. Keberlanjutan kegiatan ini akan dilakukan secara berkala dengan monitoring evaluasi dari Puskesmas Candimulyo melalui bidan desa.

Upaya Melestarikan Bumi Melalui Bank Sampah

Upaya Melestarikan Bumi Melalui Bank Sampah

Tim Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) periode IV kali ini dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dengan memfokuskan bank sampah sebagai objek pengabdian. Kegiatan berlokasi di Dusun Geduang, Desa Kalijoso, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Tim PPMT diketuai oleh Laili Qomariyah, M.Psi., Psikolog sekaligus sebagai Dosen Pembimbing dengan anggota lima orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yaitu Lutfiani, Nanda Ristina, Yulia Nisvi Aryani, Muhammad Dziki Annawaf, dan Aldi Pamungkas. Rangkaian kegiatan PPMT dilakukan sejak 5 Januari 2022 dan berakhir pada tanggal 15 Februari 2022.

“Kegiatan PPMT yang telah dilakukan ini mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembentukan dan Pengelolaan Bank Sampah,” ujar Laili. Menurutnya, perlu adanya bank sampah di Dusun Geduang karena banyaknya sampah yang menumpuk di aliran sungai di daerah dusun. Tujuannya adalah selain membuat lingkungan menjadi lebih bersih, sungai kembali berfungsi, dan juga memberikan nilai ekonomis bagi warga yang mayoritas penduduknya sebagai petani.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh kelompok PPMT bersama-sama dengan pengurus bank sampah. Salah satunya adalah mengadakan sosialisasi bank sampah yang mendatangkan narasumber dari pegiat sekaligus ketua bank sampah dari Kudus yaitu Ibu Diana Krisriowati, SE. Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi sharing knowledge mengenai pengelolaan sampah dan manajemen organisasi di dalamnya.

Selain itu, juga dilakukan edukasi mengenai manajemen keuangan bank sampah oleh Bapak Haris Ma’wa, S.Pd.,SE selaku Pimpinan Cabang PT. Pegadaian Temanggung sebagai narasumber. Beliau menyampaikan bahwa sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat dan dijual ke bank sampah bisa ditabung berupa emas melalui PT. Pegadaian.

Pemanfaatan Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar

Pemanfaatan Kulit Durian Sebagai Bahan Bakar

Candimulyo terkenal sebagai daerah sentra durian di Kabupaten Magelang. Sepanjang jalan Candimulyo banyak ditemui lapak penjual durian dan tumpukan kulit durian menggunung di beberapa lokasi. Hal tersebut mendorong mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) untuk mengadakan program Pengabdian Pada Masyarakat Terpatu (PPMT) tentang pemanfaatan kulit durian sebagai bahan bakar alternatif. Serangkaian kegiatan dilaksanakan di Dusun Munung, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang pada Senin (14/2). Tim diketuai oleh  Andi Widiyanto, M.Kom dengan anggota lima mahasiswa dari Fakutas Teknik (FT) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNIMMA.

Dikatakan oleh ketua tim, teknologi biogas portable yang disosialisasikan kepada warga Dusun Munung merupakan alih teknologi kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Boyolali oleh dosen FT tersebut di tahun sebelumnya. “Biogas dari sampah sayuran di Boyolali dapat digunakan untuk kompor 20 sampai 40 menit, dan kemungkinan kulit durian menghasilkan gas metana yg lebih besar,” ungkap Andi.

Dalam kegiatan sosialisasi dilakukan pengenalan dan pembuatan biogas portable dengan bahan limbah kulit durian untuk warga dusun Munung. “Kegiatan ini berguna untuk meningkatkan nilai guna limbah kulit durian sebagai bahan bakar alternatif melalui reaktor biogas dengan memanfaatkan drum bekas,”  ujar Wahyu Aji Suryantoro, anggota tim dari FT.

Masyarakat menyambut baik kegiatan dan berharap agar permasalahan limbah kulit durian dapat dimanfaatkan dan teratasi dengan baik.