Minggu, 22 Oktober 2023. Suasana ramai dalam pelaksanaan simposium geologi dan ancaman potensi bencana dalam kegiatan simposium “Geologi dan Potensi Bencana Alam di Kabupaten Magelang: Sebuah Kajian Menyeluruh”menjadi kesempatan yang sangat penting untuk membahas geologi dan potensi bencana alam di wilayah Kabupaten Magelang secara mendalam. Acara tersebut kemungkinan akan melibatkan para ahli geologi, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya yang akan membahas potensi bencana alam yang mungkin terjadi di wilayah ini, serta upaya-upaya untuk mengidentifikasi, mengelola, dan memitigasi risiko bencana. Dalam simposium seperti ini, biasanya akan dibahas berbagai aspek geologi, termasuk potensi gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, dan lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang geologi wilayah tersebut, membahas tindakan mitigasi bencana yang tepat, dan mempersiapkan respon yang efektif dalam menghadapi bencana alam potensial. simposium tersebut menjadi forum yang produktif dan informatif bagi semua peserta, serta dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi Kabupaten Magelang terhadap bencana alam. narasumber dalam simposium ini adalah Dr. Ir. Helmy Murwanto,M.Si. dosen dan praktisi dengan keahlian bidang Geologi sejarah. ini menyampaikan bahwa ancaman bencana di kabupaten magelang bukan hanya ancaman vulkanik, longsor, kekeringan, tetapi juga memiliki ancaman gerakan tektonik. acara symposium ini di moderatori oleh Dr. Rasidi, M.Pd. yang  mengantarkan kegiatan secara optimal. kegiatan symposisum dan rapat kerja daerah ini dihadiri oleh 123 peserta, selain pengurus Lembaga Resiliensi Bencana – MDMC hadir juga dari Pimpinan daerah Muhammadiyah, Bapak Dr. Ir. Helmi Marwanto, M.Si, BPBD kab Magelang, Rektor UNIMMA, Kepala kesbang PP dan PK kab Magelang, Kepala Basarnas unit Borobudur, organisasi otonom Muhammadiyah,  LPBI NU kab Magelang, LAZISMU kab Magelang, RSA Muntilan, Mkks SD/MI, SMP/Mts, SMK, SMA/Ma Muhammadiyah Sekab Magelang. setelah kegiatan symposium juga dibagikan buku strategi resiliensi komunitas bagi peserta yang aktif bertanya. kegiatan kemudian dilanjutkan dengan rapat kerja pengurus Lembaga Resiliensi Bencana-MDMC yang dihadiri oleh 24 Pengurus yang menyusun Program kerja 2023-2027. kegiatan proker menghasilkan program kerja yang dipparkan dan disepakati untuk dilaksanakan selama 5 tahun mendatang. ketua lembaga resiliensi Bencana-MDMC, didik wahyu Nugroho yang bertanggung jawab dan memimpin kegiatan ini, menyampaikan bahwa kegiatan simposium dan Rakerda ini disusun sistematis dengan dukungan berbagai stakeholder, dan membangun semangat kolaborasi untuk resiliensi masyarakat.