Dec 9, 2016 | Berita
Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMJ PGSD) FKIP UM Magelang mengadakan Inspiring Leadership Class (ILC). Kegiatan tersebut diadakan di Taman Badaan Jl Ahmad Yani, pada Jum’at 9/12.
ILC merupakan program kerja tahunan dari HMJ PGSD FKIP UM Magelang yang akhirnya membentuk sebuah komunitas. ILC tak hanya dari mahasiswa UM Magelang saja tapi juga untuk umum, bahkan pelajar SMA juga ada yang begabung dengan komunitas tersebut.
“Kegiatan ILC ini sudah ada dari tahun kemarin dan ini juga bagian dari proker HMJ itu sendiri. Kami hanya meneruskan program kerja yang sudah berjalan saja,” ujar Muhammad Agus Santoso selaku Kabid Kelembagaan HMJ PGSD FKIP UM Magelang.
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk melatih “public speaking” dan menyiapkan kader pemimpin. Komunitas itu sering mengadakan acara pada hari Jumat pagi, dari pukul 09:00 sampai 11:00 WIB. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah memecahkan masalah sosial di masyarakat.
“Harapannya agar kegiatan tersebut bisa mencetak kader pemimpin dan untuk melatih mental mereka untuk mampu berbicara di depan umum,” kata Rasidi, M.Pd. selaku pembmbing komunitas ILC. “Selain itu kami juga mengadakan bakti sosial dan penggalangan dana bagi korban bencana dan rencananya kami besok akan menggalang dana untuk korban gempa bumi di Aceh,” tambahnya.
Adanya komunitas tersebut sangat bermanfaat bagi anggotanya sendiri dan tentunya bagi masyarakat yang terbantu karena aksi sosialnya. Meski belum lama berdiri namun respon masyarakat sangat bagus dan itu dilihat dari anggotanya yang sudah seratus orang lebih dan berasal dari berbagai kalangan.
Lebih lanjut Rasidi mengungkapkan bahwa apa yang dilakukannya terhadap komunitas ILC adalah ibarat menata bata untuk membangun istana. Itu berarti ia berharap agar kelak alumni ILC dapat menjadi pemimpin, dimulai dari sekarang dengan menata pondasi yang kuat.(YUDIA-HUMAS)
Dec 9, 2016 | Berita
Prof. Dr. HA.Malik Fadjar, MSc., anggotaDewanPertimbanganPresiden (Watimpres) mengadakansilahturahmidengan keluarga besar UMMagelang di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 2 UM MAgelang. Acara tersebut merupakan rangakaian kunjungan kerja yang dilakukan Menteri Pendidikan pada Kabinet Gotong Royong pada hari Jumat, 9/12. Sebanyak 70 pesertahadirdalamsilahturahmi tersebut. Mereka terdiri dari Pengurus Badan Pembina Harian (BPH), PimpinanUniversitas,PimpinanFakultas,Kepala Biro, Pimpinan Unit, serta Kepala Unit di lingkungan UM Magelang.
Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT dalam sambutannya menyampaikan beberapapaparanterkaitdenganperkembangan UM Magelang, antara lain akreditasi program studi dimana sebanyak 16 program studi telah terakreditasi B, sedangkan 4 program studilainnya masih terakreditasi C karenamerupakan program studibaru. Rektor juga menyampaikan jumlahmahasiswamencapai 5.233 padatahun 2016 ini. “Tahun 2015 mahasiswa UM Magelang masih berkisardi angka 4.000. Tahun ini UM Magelang mendapatkan jatah 30 mahasiswa Bidik Misi. Selain itu UM Magelangmempunyaitigalahankampus yakni di kampussatu di JalanTidar, kampusdua di Jalan Mertoyudan , dankampustiga di PayamanSecang yang masih dalam tahapperkembangan,” ungkap Rektor.
Lebih lanjut Rektor menjelaskan bahwa SDM di UM Magelang sebanyak 320 orang, yang terdiriatas160 dosen dan160 tenagapendidikan 160.Jumlahdosen yang berpendidikan S2 ada 150 orang, S3 ada 10 orang, sedangkandalamtarafmelanjutkan S3 ada 28 orang. “Kami harapkan di akhir tahun 2020minimal dosen UM Magelang yang sudah bergelar Doktor sebanyak 15%,” tambah Rektor UM Magelang.
Malik Fadjar yang merupakan anggota watimpres bidang Kesejahteraan Rakyat (kesra) dalam dialognya menyampaikan rasa banggadenganpaparan yang disampaikanRektor UM Magelang terkaitdenganakreditasi, jumlahmahasiswa, tenagadosen, maupunperkembangan program studi. “UM Magelang merupakan perguruan tinggi yang luar biasa ; walaupun dihimpit Semarang dan Jogja sebagai gudang pendidikan, tetapi UM Magelang yang berada di Kota dan Kabupaten Magelang bisa tetap eksis,” ungkapnya. Selain itu Malik Fadjar juga mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada UM Magelang karena memiliki Rektor yang berasal dari internal, terlebih merupakan alumni UM Magelang.(YUDIA-HUMAS)
Nov 15, 2016 | Berita
Untuk kesekian kalinya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik UM Magelang menjadi tuan rumah Forum Eksekutif Mahasiswa Teknik (Femat) Se- Jateng & DIY. Kegiatan yang dihadiri 49 peserta dari Sembilan Universitas se-jateng & DIY tersebut diadakan dengan acara Bakti Sosial. Bakti Sosial kali ini diadakan di Sekolah Binaan, SD Sutopati Kajoran Magelang.
Serangkaian kegiatan Bakti Sosial tersebut diadakan selama tiga hari tanggal 11-13 November 2016. Adapun kegiatan pada acara Bakti Sosial tersebut yakni mengajak adik-adik dari SD Negeri Sutopati 5 untuk mengasah jiwa ketrampilan mereka dengan berkarya dari bahan-bahan yang sudah disediakan anggota Femat. Selanjutnya dengan membuatkan penerangan jalan disekitar jalan menuju SD Negeri Sutopati 5. Terakhir para anggota Femat mengajak adik-adik untuk tetap sadar kebersihan dengan cara bersama-sama membersihkan kamar mandi yang biasa mereka gunakan dan memperbaiki fasilitas yang rusak.
Hari terakhir, para anggota Femat mengajak adik-adik dari SDN Sutopati 5 untuk outbound sederhana di lapangan SDN Sutopati 5. Mereka sangat antusias walaupun itu adalah hari minggu waktu untuk mereka belajar dirumah. Dilanjutkan dengan membagikan alat tulis kepada adik-adik SD Negeri Sutopati 5, dengan harapan agar mereka tetap semangat dalam menuntut ilmu.(BEM-FT)
Nov 1, 2016 | Berita
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan istilah yang sering didengar. Namun tidak hanya sekedar pengertian belaka, kekayaan inteletual juga harus dipahami sebagai suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan banyak pihak serta melalui tahapan yang harus dilalui untuk mendapatkan pengakuan atas kemanfaatannya.
Untuk mengetahui HKI secara lebih mendalam, Sentra HKI UM Magelang mengadakan Sosialisasi Kekayaan Intelektual hari Selasa, 1/11 di Lantai 3 Gedung Rektorat UM Magelang. Sebanyak 31 peserta diundang dalam kegiatan itu. Mereka merupakan perwakilan dari perguruan tinggi, pelaku UMKM dan SMA/SMK di Magelang.
Ir. Moehamad Aman MT, Manajer Sentra HKI UM Magelang menyebutkan, kegiatan terebut dilakukan sebagai upaya untuk mengenalkan kekayaan intelektual kepada masyarakat. “Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan para peserta dapat melakukan kegiatan yang berpotensi pada kekayaan intelektual agar mendapatkan perlindungan. Disamping itu juga UM Magelang akan memberikan pendampingan dari mulai proses hingga perolehan HKI tersebut,” ungkap dosen FT UM Magelang tersebut.
Selain Ir. Moehamad Aman MT, Agus Setyo Muntohar Ph.D juga menjadi pemateri dalam acara yang dibuka oleh Rektor itu. Agus yang merupakan pelaku HKI serta dosen produktif di UMY menyampaikan materi tentang Penelitian yang Berpotensi Kekayaan Intelektual dengan harapan agar peserta khususnya pihak sekolah dan perguruan tinggi dapat menghasilkan karya yang dapat dipatenkan. Demikian juga dengan pelaku usaha agar dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat.
Adapun Aman menyampaikan materi tentang HKI dalam Mendukung Perekonomian. Dijelaskannya bahwa HKI muncul dari sebuah ide yang dikembangkan dan dipatenkan. Perlindungan HKI ditujukan untuk kepastian hukum dari segi moral maupun ekonomi. “HKI meliputi hak cipta dan hak kekayaan insutri. Adapun obyek yang dilindungi mencakup penciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan satra seperti buku, alat peraga pendidikan, gambar, kolase program komputer, dan video game.
Aman menambahkan bahwa Sentra HKI UM Magelang saat ini telah mendaftarkan enam hasil penelitian para dosen UM Magelang serta 129 merk dagang sebagai obyek kekayaan intelektual. Disamping itu Sentra HKI UM Magelang juga mendaftarkan dua karya dosen UM Magelang untuk dipatenkan. “Tahun ini diharapkan karya tersebut dapat fixed dipatenkan dan akan segera kami publikasikan,” tandas Aman.(YUDIA-HUMAS)
Oct 18, 2016 | Berita
Sebagai perguruan tinggi swasta yang semakin diminati, UM Magelang terus melakukan perbaikan dan peningkatan baik di bidang akademik maupun non akademik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pengembangan program studi baru.
Setelah beberapa waktu sebelumnya membuka Program Pasca Sarjana (S2) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) yang kini mulai banyak diminati, UM Magelang kembali mendapat kepercayaan untuk membuka Program Studi Sarjana (S1) Program Psikologi melalui Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. SK tersebut diserahkan oleh Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Prof DYP Sugiharto kepada Wakil Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang Drs. Muljono MM disaksikan Rektor UM Magelang, Kamis (13/10) di Kantor Kopertis VI Semarang.
Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo MT menyatakan, Dalam SK bernomor 362/KPT/I/2016 disebutkan, izin pembukaan Program Studi Psikologi Program Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Magelang yang diselenggarakan oleh Persyarikatan Muhammadiyah di Yogyakarta dinyatakan memenuhi persayaratan minimum akreditasi.
“Dengan terbitnya SK Menristek Dikti tersebut maka UM Magelang wajib mengajukan akreditasi ulang terhadap Prodi S1 Psikologi, memenuhi standar nasional pendidikan tinggi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, serta melaporkan hasil penyelenggaraan prodi paling lambat satu bulan setelah akhir setiap semester kepada Menristek Dikti. Selain itu Rektor juga bertanggungjawab untuk menyelenggarakan prodi tersebut,” jelas Rektor.
Rektor menambahkan, tahun ini UM Magelang telah mendapatkan tiga SK pendirian prodi yakni S1 Farmasi, S2 MPI, dan S1 Psikologi. Dengan demikian, UM Magelang kini memiliki 20 prodi yang terdiri dari 1 program Pasca Sarjana (S2), 14 prodi Sarjana (S1), 4 prodi Ahli Madya (D3), dan 1 prodi Profesi yakni Profesi Ners. “Dari 20 prodi, 16 diantaranya telah terakreditasi B,” imbuhnya.
Rektor menegaskan, berikutnya UM Magelang masih menunggu SK empat prodi lagi yang telah diajukan sebelumnya. Keempatnya adalah D4 Manajemen Informasi Kesehatan (MIK), S1 Ilmu Komunikasi, S1 Bahasa Inggris, dan S1 Pendidikan Profesi Konselor (PPK). “Kami berharap dalam jangka waktu dekat SK tersebut terbit, sehingga kami dapat segera membuka program studi yang masih relevan dan dibutuhkan masyarakat ,” harap Rektor.(YUDIA-HUMAS)