Ekonomi Kreatif Industri Rumah Tangga

Ekonomi Kreatif Industri Rumah Tangga

Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) di tahun ajaran ini telah menerapkan program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT). Program baru pengganti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan bisa menjadi terobosan bagi mahasiswa agar bisa lebih memaksimalkan baik potensi mahasiswa itu sendiri maupun masyarakat luas. Dengan hanya beranggotakan 4-5 mahasiswa diharapkan program kerja yang dirancang dapat dimaksimalkan oleh seluruh anggota kelompok.

Dengan mengusung tema Ekonomi Kreatif Berbasis Wirausaha, Kelompok PPMT di Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, mahasiswa mencoba menggali potensi masyarakat dengan bidang wirausaha khususnya industri rumah tangga. Tidak hanya itu saja, kelompok PPMT ini juga ingin mengenalkan kepada penggiat usaha yang ada di Dusun Tangkil untuk mulai memanfaatkan teknologi informasi sebagai salah satu upaya untuk melakukan branding terhadap usahanya

Melalui digital branding ini harapannya, kelompok mahasisawa PPMT dapat mengenalkan kepada khalayak publik terhadap potensi yang ada di Dusun Tangkil.

Kelompok mahasiswa mencoba menggembangkan dan memperkenalkan kepada masyarakat secara lebih luas potensi wirausaha Dusun Tangkil. Sejauh ini terdapat 3 wirausaha yang sudah mencoba bermitra bersama mahasiswa untuk mengembangkan usaha mikronya diantaranya produksi criping kimpul, criping monggleng , peyek teri hingga produksi serbuk jahe. Beberapa masalah seperti pengemasan, perijinan, pelabelan hingga pemasaran menjadi dasar bagi kelompok mahasiswa yang diketuai sekaligus didampingi oleh Dosen Pendamping, Pristi Sukmasetya, S.Komp., M.Kom. Yang beranggotakan empat mahasiswa diantaranya adalah Andi Rochiyanto (Teknik Industri), Chandra Nur Hidayat (Teknik  Informatika), Anisatun Nafiah (Teknik Informatika) dan Nur Ita Sari (Pendidikan Agama Islam) mencoba berkolaborasi degan wirausaha untuk kemudian memberikan solusi bagi permasalahan yang dialami.

Selain itu program tanam seribu pohon jeruk menjadi salah satu program yang diunggulkan melihat kondisi tempat yang sangat cocok. Mahasiswa berharap dengan adanya program tanam seribu pohon jeruk, Dusun Tangkil dapat mejadi produsen jeruk nipis yang besar, melihat dari kebutuhan akan jeruk nipis memang sangat dibutuhkan. Hal ini direspon baik oleh dusun dan segenap warga Dusun Tangkil dengan melakukan tanam serentak.

HUMAS

Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Desa Tejosari

Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Desa Tejosari

Pelaksanaan kegiatan Progam Pengabdian Kepada Masyarakat Terpadu (PPMT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) oleh Fakultas Hukum (FH) diketuai oleh Heni Hendrawati, S.H ., M.H dengan tim beranggotakan mahasiswa semester 7 yaitu Dimas Tegar Insani, Bima Cipta Aji, Eka Juni Pradana, Aditya Nur Rizky, dan Muhammad Khanif. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Dusun Puasan Desa Tejosari Ngablak Kabupaten Magelang dikarenakan kesadaran hukum masyarakat setempat yang masih rendah.

Kegiatan dimulai dengan diskusi dengan ketua Karang Taruna dan ketua PKK untuk membuat jadwal sosialisasi hukum. Materi sosialisasi yang pertama disampaikan mengenai Pengenalan hukum dan cara penyeleseiannya dengan kasus Perjanjian, Permasalahan Tanah, Pernikahan Dini dan KDRT yang dilakukan pada minggu pertama dengan Narasumber Dosen FH UMMagelang yaitu Heni Hendrawati, SH., MH, Bambang Tjatur Iswanto, SH.,MH, Basri, SH., M.Hum, Johny Krisnan, SH., MH, Nurwati, SH., MH, dan Dakum, S.H., M.H. Peserta merupakan perwakilan masyarakat sejumlah 35 orang. Masyarakat yang hadir sangat antusias, dalam kegiatan sosialisasi mereka aktif bertanya kepada narasumber. Peserta sosialisasi yang bertanya juga mendapatkan hadiah dari Mahasiswa PPMT. Narasumber pun juga memberikan buku tentang KPK kepada Dusun Puasan untuk tingkat SD dan SMP.

Dalam kegiatan PPMT ini juga terdapat pendampingan. Ada dua pendampingan yang dilakukan yaitu Pendampingan Sengketa Tanah dan Pendampingan Pembuatan Surat Hutang Piutang. Kegiatan Pendampingan yang pertama yaitu Pendampingan Sengketa Tanah yang dilakukan pada tanggal 5 Maret  2020. Materi yang disampaikan adalah penjelasan alur penyelesaian sengketa tanah di luar pengadilan dan memberikan paper yang berisi tentang alur pengaduan penyelesaian sengketa tanah. Sementara itu, pendampingan yang kedua yaitu Pendampingan  Pembuatan Surat Hutang Piutang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret  2020 dengan materi penjelasan hutang piutang secara runtut. Selain itu juga diperlihatkan contoh surat hutang piutang dan diajarkan cara pembuatannya.

Masih dalam rangkaian PPMT, dilakukan pula Sosialisasi Bahaya Narkoba dan Miras Serta Upaya Perlindungan Anak terhadap penyalahgunaannya.

HUMAS

UMMagelang Latih Kader Kesehatan Jiwa Melakukan Deteksi Dini Di Masyarakat

UMMagelang Latih Kader Kesehatan Jiwa Melakukan Deteksi Dini Di Masyarakat

Tim Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) bermitra dengan Puskesmas Kecamatan Magelang Tengah memberdayakan masyarakat melalu peran Kader Kesehatan.  Tujuan pelatihan adalah sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga kesehatan jiwa.  Pelatihan deteksi dini masalah kesehatan jiwa ini diikuti oleh 15 orang Kader Kesehatan dari Kelurahan Magelang, yang berasal dari 13 RW.  Seperti disampaikan oleh ketua tim Ns. Sambodo Sriadi Pinilih, M.Kep, Kelurahan Magelang dipilih sebagai lokasi PPMT karena memiliki beberapa karakteristik yang ideal untuk diberdayakan dalam program kesehatan jiwa. “Salah satunya adalah memiliki kader kesehatan yang aktif dan program rutin yang berjalan seperti posyandu balita, posyandu lansia dan posbindu.  Sehingga menjadi lebih efektif untuk dikembangkan menjadi Kelurahan Siaga Sehat Jiwa sebagai keberlanjutan dari kegiatan ini,” ungkap Sambodo.
Tim PPMT terdiri dari 2 dosen dan 3 mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UMMagelang  Ketua tim mahasiswa Evi Rositasari mengatakan bahwa PPMT ini mengkhususkan pada kegiatan kesehatan untuk menjawab kebutuhan dimasyarakat yang sesuai dengan bidang yang dipelajarinya di bangku kuliah.”Rangkaian program yang direncanakan berjalan selama 4 minggu ini, dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu: Sosialisasi, Pelatihan, Pendampingan dan Monitoring Evaluasi Kader Kesehatan Jiwa,” jelas Evi. Evi menambahkan, target akhir dari program ini adalah terbentuknya kader kesehatan jiwa yang terlatih dalam kemampuan deteksi dini masalah kesehatan jiwa di keluarga, terlatih dalam melakukan edukasi pada keluarga atau kelompok masyarakat dengan resiko mengalami masalah kesehatan jiwa serta adanya kemampuan kader untuk memberikan arahan dan koordinasi bila masyarakat membutuhkan dukungan professional kesehatan atau pemerintahan terkait sehubungan dengan masalahnya.
Hasil dari pelaksanaan kegiatan selama bulan Februari 2020 ini menghasilkan kader kesehatan jiwa yang terlatih sebanyak 15 orang, ditemukannya 32 orang warga dengan gangguan jiwa, 3 orang berisiko gangguan jiwa, kader mampu melakukan rujukan 1 orang dengan gangguan jiwa ke poli jiwa Rumah Sakit terdekat dan 1 orang dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa dikarenakan perilaku yang membahayakan masyarakat.
Sambodo menambahkan selama program berjalan ditemukan adanya beberapa kasus luar biasa yaitu 1 kasus bunuh diri dan 1 kasus percobaan bunuh diri.  Adapun tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pendampingan pada masyarakat, berkelanjutan bersama mitra PPMT meskipun program telah berakhir.  Kegiatan tindak lanjut berupa edukasi tentang kesehatan jiwa bagi tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh organisasi kepemudaan, kelompok khusus, kelompok resiko tinggi, dll.  Melakukan kunjungan rumah secara berkala bagi warga dengan kasus khusus dan keluarga yang memiliki anggota keluarga gangguan jiwa.  Serta adanya wadah atau forum diskusi bersama dengan Kader Kesehatan Jiwa berkelanjutan sampai dengan Kader mandiri dalam mengelola warga yang diwilayahnya masing-masing.
HUMAS