UNIMMA Tuan Rumah RTA AIPNEMA 2020

UNIMMA Tuan Rumah RTA AIPNEMA 2020

Dalam rangka membahas isu-isu strategis pengembangan institusi keperawatan menuju unggul dan menghasilkan design yang tepat dalam Penguatan Sinergitas Pendidikan Keperawatan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) di masa Pandemi Covid 19, Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Muhammadiyah Aisyiyah (AIPNEMA) mengadakan Rapat Tahunan Anggota (RTA) sekaligus seminar internasional yang menghadirkan tiga narasumber dari Malaysia, Thailand dan Indonesia.

Kali ini, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menjadi tuan rumah RTA AIPNEMA 2020 yang digelar selama 2 hari secara daring pada Selasa-Rabu (22-23/12). Kegiatan ini dihadiri oleh institusi pendidikan keperawatan Muhammadiyah ‘Aisyiyah se-Indonesia pada jenjang S1/ Profesi Ners, D-3 Keperawatan dan S2 Keperawatan.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua AIPNEMA, Dr. Mundhakir, S.Kep., Ns., M.Kep. Menurutnya, RTA AIPNEMA merupakan pertemuan tahunan untuk melakukan evaluasi, program kerja, koordinasi dan membahas isu strategis sekitar kebijakan dunia pendidikan keperawatan. “Diadakannya konferensi ini untuk mendengarkan perspektif dari Malaysia dan Thailand tentang bagaimana menyampaikan proses pendidikan keperawatan di era pandemic ini. Perfektif ini diharapkan dapat memberi kita wawasan dan ide yang bisa diimplementasikan di Indonesia,” tutur Mundhakir.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag serta Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D yang sekaligus memberikan arahan.

Materi pertama seminar internasional disampaikan oleh Dr Rekaya Vincent Balang dari Universitas Malaysia Sarawak (UNIMAS) yang membahas tentang ”Bite The Bullet” Enhancing The Sense of Collegiality in Nursing Education During Global Pandemic”, sementara narasumber kedua Associate Professor Dr. Poolsuk Visudtibhan dari Mahidol University, Thailand membahas tentang “Strategis to Improve Nursing Student’s Learning During the COVID-19 Era”. Dan pembicara yang terakhir disampaikan oleh Rohman Azzam, S.Kp., M.Kep, Sp.KMB, Kepala Divisi Keperawatan Perkumpulan LAMPT-Kes yang membahas tentang “The Policy and Implementation of The 9 Criteria of Accreditation”.

Membaca Indonesia dari Magelang

Membaca Indonesia dari Magelang

Program PERMATA-SAKTI (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara-Sistem Alih Kredit dengan Teknologi Informasi) 2020 telah dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terhitung mulai September 2020 dengan total 72 mahasiswa. Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan selama tiga bulan, Lembaga Pengembangan Pendidikan Mahasiswa (LP2MA) UNIMMA mengadakan webinar tentang Penalaran, Pengabdian dan Pertukaran Budaya dengan topik “Membaca Indonesia dari Magelang” pada Selasa (22/12). Kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa PERMATA-SAKTI dari berbagai universitas di Indonesia dengan mahasiswa UNIMMA.

Aftina Nurul Husna, S.Psi., MA, Plt. Ketua LP2MA dalam sambutannya mengatakan bahwa webinar tersebut disiapkan khusus untuk mahasiswa PERMATA-SAKTI dan mahasiswa UNIMMA sendiri agar bisa saling mengenal budaya masing-masing. “Harapannya, mahasiswa yang sudah tinggal di Magelang bisa makin cinta dengan Magelang dan mahasiswa yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia tertarik untuk berkunjung ke Magelang,” ujar Aftina.

Sementara itu, Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA membuka acara dan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program PERMATA-SAKTI. “Tujuan dari kegiatan webinar ini untuk memberikan wawasan, pengetahuan literasi sejarah dan kewarganegaraan. Dan perlu diketahui bersama, Magelang tidak sekadar Gunung Merapi yang beberapa waktu lalu trending topic, tetapi Magelang merupakan kota strategis yang mencetak banyak leader”, tutur Rektor.

Dalam webinar tersebut dihadirkan dua narasumber. Erwin Dj, SS, freelance bidang kebudayaan dan pariwisata sebagai pemateri pertama menyampaikan kewarganegaraan dalam perspektif sejarah Magelang. Erwin memaparkan bahwa belajar dari sejarah Magelang, mulai saat ini hendaknya berhenti menggunakan kata pribumi. “Tidak ada lagi dikotomi pribumi tapi saat ini konsepnya adalah warga negara Indonesia. Di situlah yang membuat kita menjadi sebuah bangsa yang bisa menangkap masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Di sesi selanjutnya, Prihatin Dwihantoro, S.Sn., M.I.Kom, dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA menjelaskan tentang budaya dan kekhasan gastronomi Magelang. Hantoro banyak menceritakan kota Magelang mulai dari makanan khas hingga budayanya. “Indonesia mencanangkan lima destinasi super prioritas di Indonesia yang salah satunya adalah Borobudur yang terletak di Magelang. Dan sekarang ini merupakan era local is the new global,” tuturnya.

Acara diakhiri dengan tanya jawab dan penayangan video penalaran budaya dari beberapa universitas yang terlibat.

UNIMMA Lepas Mahasiswa Virtual International Student Exchange

UNIMMA Lepas Mahasiswa Virtual International Student Exchange

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus mengembangkan diri, meningkatkan kualitas dan relevansinya. Kerja sama UNIMMA dengan perguruan tinggi di luar negeri terus memberikan peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan, memperluas akses dan memperkuat jejaring.

Setelah sebelumnya mahasiswa UNIMMA melakukan student exchange (pertukaran mahasiswa) di beberapa negara di Asia. Di penghujung tahun 2020, masih di tengah pandemi, UNIMMA kembali mengirimkan mahasiswa untuk belajar di luar negeri meskipun dengan ruang temu virtual (Virtual International Student Exchange Program).

Senin (21/12), Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag melepas sepuluh mahasiswa untuk menuntut ilmu di Khon Kaen Business School, Thailand didampingi oleh Wakil Rektor III, Kepala Kantor Urusan Kerjasama (KUK), Dekan, dan Kepala Program Studi (Kaprodi).

Nia Kurniati Bachtiar, SE., S.Si., M.Sc, Kepala Divisi IRO mengatakan kesepuluh mahasiswa yang mengikuti Pertukaran Mahasiswa telah melalui tahap seleksi. ”Mahasiswa UNIMMA akan menjalani perkuliahan di semester genap selama satu semester terhitung mulai hari ini, 21 Desember 2020 sampai 21 April 2021,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak. Rektor juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dalam upaya menambah wawasan mahasiswa tentang dunia luar dan budaya negara lain, memperbaiki kemampuan bahasa asing dan yang paling penting memperluas kesempatan untuk diterima kuliah atau bekerja di luar negeri nantinya. “Pesan saya untuk kalian, tetaplah menjadi mahasiswa yang sesuai dengan visi misi UNIMMA. Jangan lupa belajar sungguh-sungguh dan jaga nama baik almamater,” ujar Rektor.

Kesepuluh mahasiswa yang dilepas tersebut terdiri dari tujuh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan tiga mahasiswa Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) UNIMMA.

Dosen UNIMMA Kembali Terima Gelar Doktor

Dosen UNIMMA Kembali Terima Gelar Doktor

Di penghujung tahun 2020, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) Kembali menambah dosen dengan gelar Doktor. Habib Muhsin Syafingi  mendapatkan gelar Doktor Hukum dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan ujian terbuka disertasi pada Senin (14/12) di Ruang Auditorium UII Lantai III.

Dengan promotor Prof. Dr. Muhammad Fauzan, S.H., M.H. dan Co Promotor Dr. Saifudin, S.H., M.Hum., Habib menyampaikan disertasinya dengan judul “Politik Hukum Bidang Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal di Provinsi Jawa Tengah”. Dalam paparannya Habib menjelaskan bahwa penelitiannya memperkuat  riset sebelumnya bahwa politik determinan atas hukum dan dalam penerapannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh komitmen politik pemerintah daerah.

Habib juga menambahkan bahwa penelitiannya memiliki dua perbedaan mendasar dari berbagai penelitian sebelumnya. Perbedaan yang pertama yaitu perspektif penelitian dan penggunaan teori. “Penelitian ini mengambil perspektif politik hukum yang dikontruksikan sebagai komitmen pemerintah untuk menyusun kebijakan penerapan SPM dan komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan kebijakan SPM dalam peraturan perundang-undangan tentang perencanaan pembangunan daerah” jelas Habib.

“Sedangkan perbedaan yang kedua, penelitian ini menggunakan teori negara kesejahteraan dan otonomi daerah sebagai Grand Teori, Teori Politik Hukum sebagai middle teoro dan Apllied Teorinya menggunakan Teori Implementasi Kebijakan dan Teori Efektifitas Hukum,” papar Habib.

Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag turut hadir dalam ujian terbuka disertasi, mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai Habib. “Selamat atas pencapaiannya, semoga ilmunya dapat berguna bagi lingkungan sekitar khususnya bagi UNIMMA. Semoga dengan bertambahnya doktor di UNIMMA ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembelajaran di UNIMMA,”kata Sulis.

UNIMMA Kenalkan Trend Terapi Komplementer

UNIMMA Kenalkan Trend Terapi Komplementer

Saat ini, Complementary and Alternative Medicine (CAM) menjadi salah satu trend di antara fenomena-fenomena terapi yang lain, seperti terapi konvensional dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur maupun bekam. Di beberapa Rumah Sakit di Indonesia, terapi komplementer sudah mulai diterapkan sebagai terapi penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi pasien yang menolak pengobatan konvensional.

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang salah satu visinya unggul di bidang terapi komplementer di tahun 2020 menyelenggarakan webinar “Keperawatan Terapi Komplementer”. Acara yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, alumni Keperawatan UNIMMA dan mahasiswa National Taipei University of Nursing and Health Sciences (NTUNHS) Taiwan diselenggarakan secara virtual pada Sabtu (5/12).

Ns. Sumarno Adi Subrata, M.Kep., PhD, Ketua Panitia acara mengatakan bahwa masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (medis) ke terapi komplementer, meskipun pengobatan modern juga sangat populer diperbincangkan di kalangan masyarakat. “Webinar kali ini bertujuan untuk memahami pembaruan implementasi terapi komplementer dalam keperawatan,” ujar Adi.

Dalam webinar tersebut dihadirkan tiga keynote speaker, ialah Tsae-Jyy (Tiffany) Wang, Ph.D., R.N., APRN dari National Taipei University of Nursing and Health Science (NTUNSHS) Taiwan, Dr. Heni Setyowati ER.,S.Kp., M.Kes, Dekan FIKES UNIMMA dan Ns. Sodiq Kamal, S.Kep., M.Sc, Dosen FIKES UNIMMA.

Prof Wang dalam materinya memaparkan tentang terapi komplementer yang popular di Taiwan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. “Disarankan bahwa CAM, curcumin, dan polyphenolic compound yang diekstraksi dari rempah-rempah dan kunyit sebagai pewarna makanan dapat meningkatkan respon antibodi meskipun dalam dosis rendah. Curcumin memiliki potensi tinggi untuk digunakan sebagai obat anti-influenza karena dapat mengatur pertumbuhan dan respon sel kekebalan yang berbeda,” jelas Prof Wang.

Sementara itu, Dr. Heni memaparkan tentang Chromopressure Sebagai Terapi Komplementer Mengatasi Kelelahan Kerja. “Penerapan terapi komplementer dalam keperawatan perlu mengacu kembali pada teori-teori yang mendasari praktik keperawatan. Terapi komplementer juga meningkatkan kemungkinan perawat untuk menunjukan kepedulian kepada klien,” jelas Dr Heni.

Di akhir sesi, Ns  Sodiq memaparkan tentang Exercise Therapy For Diabetic Foot Ulcer Care.