SENTRA HKI UM MAGELANG SOSIALISASIKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

Hak kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual dengan obyek karya-karya yang timbul karena kemampuan intelektual manusia. HKI diperlukan untuk kepastian hukum serta untuk melindungi hak moral dan hak ekonomi. HKI meliputi hak cipta dan hak kekayaan industri dengan subyek pencipta dan pihak lain yang diberi wewenang oleh pencipta. Selain itu dalam HKI juga tercakup merk yang merupakan tanda yang membedakan barang dan jasa yang diproduksi dan dimiliki oleh suatu usaha tertentu. Tanda tersebut dapat berupa kata, angka, gambar, warna, bentuk, jenis logo atau gabungannya. Salah satu manfaat merk adalah untuk mengoptimalkan segmentasi pasar.

Paparan tersebut disampaikan oleh Ir.Moehamad Aman MT, Manajer Sentra HKI UM Magelang yang menjadi salah satu pembicara dalam Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual yang diadakan Sentra HKI UM Magelang Selasa, 24/11. Acara di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang itu diikuti 120 peserta yang berasal dari UMKM Kota dan Kabupaten Magelang, Kepala SMA/SMK se-Kedu, dosen serta utusan mahasiswa UM Magelang.

Selain Aman, tiga pembicara lain juga menjadi nara sumber yakni Masrur, SE (Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Magelang), Muji Setiyo, MT (dosen dan peneliti UM Magelang), serta Prof. Dr. Sri Suhermiyati (Ketua HKI Unsoed Purwokerto).

Menyikapi peran pemerintah dalam perlindungan dan fasilitas pengajuan HKI bidang industri kecil dan menengah, pihak Disperinkop dan UMKM yang diwakili oleh Masrur menyampaikan bahwa sampai tahun 2014 sebanyak 120 industri kecil telah difasilitasi dalam pengajuan HKI yang mayoritas berupa merk di Kabupaten Magelang. Adapun tahun 2016 dianggarkan 20 paket sertifikat HKI. Selain itu pada masa berikutnya akan didorong produk dengan indikasi geografis mengingat banyaknya sentra industri kecil yang berkembang di Kabupaten Magelang.

Adapun Muji Setiyo mengupas tentang pentingnya paten dalam penelitian dan pengembangan. Muji mengungkapkan bahwa dalam UU no. 12 tahun 2012 tercantum bahwa hasil penelitian wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan dan atau dipatenkan oleh perguruan tinggi, kecuali hasil penelitian yang bersifat rahasia, mengganggu dan atau membahayakan kepentingan umum. Beberapa temuan yang dapat dipatenkan yakni yang bersifat baru, mengandung langkah invensi, dan dapat dimanfaatkan. Muji juga menguraikan tentang penelitiannya yang sedang dipatenkan yakni empat buah alat terkait dengan teknologi bahan bakar gas.

Pada bagian akhir Suhermiyati membahas tentang beberapa hasil penelitian dan pengembangan yang berpotensi HKI. Ketua Sentra HKI Unsoed itu mengatakan bahwa Paten diberikan berdasarkan permohonan dan hanya untuk satu invensi atau beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan invensi. Ia juga menyampaikan tentang proses untuk mendapatkan paten. Di akhir acara para peserta kemudian berkonsultasi tentang beberapa kendala yang mereka hadapi terkait dengan HKI. Sebelumnya, pada Jumat dan Sabtu lalu (20-21/11), Sentra HKI UM Magelang juga mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan HKI yakni Pelatihan Hak Cipta dan Kekayaan Industri yang ditujukan bagi perguruan tinggi se-Jawa.(YUDIA-HUMAS)

DUA BAKAL CALON REKTOR PAPARKAN VISI MISI

Akhir tahun 2016 masa jabatan Rektor UM Magelang akan berakhir. Untuk memilih Rektor masa Jabatan 2016 – 2020 mendatang, Senat UM Magelang telah mengadakan agenda penjaringan bakal calon Rektor tanggal 7 November lalu. Setelah mengadakan verifikasi kelengkapan administrasi, Senat UM Magelang menetapkan dua bakal calon Rektor UM Magelang yakni Dr. Suliswiyadi M.Ag dan Ir. Eko Muh Widodo MT. Pemaparan Visi dan Misi Bakal Calon Rektor diadakan hari Sabtu 21/11 dalam agenda Rapat Terbuka Senat Universitas Muhammadiyah Magelang.

Acara yang diadakan di Aula Gedung Fikes UM Magelang itu diikuti oleh anggota senat, pengurus Badan Pembina Harian (BPH), wakil dekan, kaprodi, kepala biro, serta perwakilan mahasiswa dan berlangsung selama kurang lebih dua jam. Dahli Suhaeli MM, ketua panitia pemilihan Rektor mengatakan, pada awal penjaringan cukup banyak bakal calon yang muncul, termasuk dari lingkungan eksternal kampus. “Namun setelah melalui beberapa pertimbangan akhirnya senat memutuskan untuk memilih dua nama sebagai bakal calon rektor UM Magelang yang merupakan putra terbaik serta dinilai capable dan representatif memenuhi kriteria yang telah ditetapkan,” ujar Dahli saat menyampaikan sambutannya.

Adapun Muljono MM, wakil ketua BPH menyampaikan rasa syukur bahwa proses penjaringan dan pemilihan pimpinan di UM Magelang selalu berjalan sesuai dengan prosedur dan tanpa adanya konflik. “Menurut pengamatan BPH, proses berjalan dengan kondusif dan hal tersebut menunjukkan indikasi kesadaran berdemokrasi yang baik di UM Magelang ,” ungkapnya.

Dalam acara yang dipandu oleh Yun Arifatul Fatimah Ph.D, Dekan Fakultas FT yang juga anggota senat, Ir. Eko Muh Widodo MT diberi kesempatan pertama untuk memaparkan visi misinya. Ia memaparkan bahwa visi dan misinya tidak terlepas dari visi UM Magelang yakni menjadi Universitas yang unggul dan Islami. “Memperkuat lembaga dan mengoptimalkan sumber daya menuju universitas yang unggul dan Islami merupakan visi yang diterjemahkan dalam empat ringkasan program yang akan dijalankan. Keempat program tersebut yakni menyelenggarakan Catur Dharma, efisiensi dan akuntabilitas, penguatan kelembagaan, serta peningkatan kinerja, “ jelasnya.

Adapun Dr. Suliswiyadi memaparkan tentang tagline yang akan diusungnya yakni the leading and transforming university yakni menuju kampus yang bergerak maju dan menjadi universitas yang berkemajuan. Untuk itu Sulis yang kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) UM Magelang mengedepankan konsep kinerja dengan empat perspektif yakni finansial, pelanggan, bisnis, dan pembelajaran yang akan membawa perubahan pada rekognisi nasional.

Pada sesi tanya jawab bersama audiens, dua bakal calon rektor tersebut secara bergantian menjawab pertanyaan. Salah satu pertanyaan tentang kriteria wakil rektor yang akan dipilih, Sulis mengatakan akan memilih wakilnya yang memiliki kemampuan mengelola 3H yakni head, heart, and hand. Adapun Eko menyatakan akan memilih wakil secara kolektif kolegial yakni yang dapat menterjemahkan visi misinya.

Pada closing statementnya, Eko menyatakan bahwa siapapun yang terpilih nantinya maka harus dikawal bersama-sama. “Jabatan Rektor bukan sesuatu yang harus dikejar, tetapi merupakan amanah dari persyarikatan serta Allah Swt,” pungkasnya. Adapun Sulis menegaskan bahwa tagline yang diusungnya yakni the leading and trasforming university merupakan harapan agar UM Magelang dapat bergerak secara dinamis dan berkemajuan seperti amanah persyarikatan. “Saya bukan kader terbaik tetapi saya tengah berproses menuju lebih baik. Dan bila nantinya saya diamanahi untuk menjadi Rektor maka itu merupakan simbol panggilan takdir yang harus saya hadapi,” pungkasnya.

Agenda selanjutnya yakni pengiriman bakal calon Rektor ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan pada tanggal 11 Desember mendatang daidakan pemilihan Rektor.(YUDIA-HUMAS)

PRODI MUAMALAT ADAKAN SEMINAR EKONOMI ISLAM

Dalam sistem ekonomi kapitalisme yang diterapkan saat ini, antara sewa, upah dan bunga dianggap sama sebagai laba (keuntungan). Mekanisme ekonomi tersebut diatur oleh lembaga perbankan dan pasar modal (Perusahaan Kapitalisme) terhadap rumah tangga dan perusahaan di dalam distribusi barang dan jasa. Sistem ekonomi kapitalisme, ibarat manusia dimana tubuhnya adalah pasar bebas, aliran darahnya adalah uang kertas, jantungnya adalah lembaga perbankan, dan pemompa jantungnya adalah suku bunga.

Mekanisme seperti inilah yang ada di dalam sistem kapitalisme sehingga tidak heran bila riba terus dijaga sekalipun jelas bahayanya. Sebab suku bunga adalah pemompa jantung ekonomi kapitalisme. Berbeda sekali dengan sistem ekonomi Islam, tubuhnya adalah penerapan politik ekonomi Islam, aliran darahnya adalah aliran uang emas dan perak, jantungnya adalah lembaga baitul mal, dan pemompa jantungnya adalah kewenangan khalifah.

Demikian pemaparan Ir. H. Condro Triono, M.Ag., Ph.D yang merupakan pakar Ekonomi Islam dalam seminar Ekonomi Syariah 2015 yang diadakan di Aula Rektorat Kampus II UM Magelang pada Kamis, 19/11. Kegiatan yang bertema “Masa Depan Perekonomian Indonesia Perspektif Ekonomi Islam” tersebut diadakan oleh HMPS Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam UM Magelang dengan diikuti kurang lebih 100 peserta.

Galih Bayu Kusuma, ketua panitia mengatakan, kegiatan tersebut terselenggara sebagai suatu bentuk apresiasi terhadap masa depan perekonoman Indonesia. “Saya berharap, acara ini dapat menanamkan kecintaan dan kebanggaan terhadap jiwa-jiwa ekonom muda Rabbani untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai ekonomi Islam,” katanya.

Adapun Dekan FAI Dr. Nurodin Usman, Lc., MA. Nurodin dalam sambutannya mengatakan, penerapan ekonomi Islam merupakan sebuah cita-cita besar oleh para pakar karena didasari semangat yang luar biasa, semangat yang berlawanan terhadap hegemoni sistem yang jauh lebih besar dan lebih dominan. “kebangkitan Islam tidak berawal dari negara-negara timur tengah, tetapi bisa jadi berawal dari Indonesia,” ungkap Nurodin.

Nurodin berharap, para mahasiswa selaku generasi penerus bangsa, bisa memiliki motivasi dan semangat ganda untuk mensosialisasikan dan menerapkan ekonomi Islam.

Condro Triono diawal materinya mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya, namun penduduknya miskin. Penyebabnya karena manusia berpaling dari peringatan salah satunya dengan penerapan sistem ekonomi kapitalisme sehingga riba tetap terpelihara. Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Thaha ayat 124 : Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. “Salah satu tugas mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah untuk memberantas riba di bumi Indonesia tercinta, “ harapnya.(RIFA’I-HUMAS)

UM MAGELANG GELAR OUTBOND UNTUK PUSTAKAWAN SEKOLAH

Untuk mengasah keterampilan komunikasi pustakawan sekolah terutama Bahasa Inggris, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan UM Magelang bekerjasama dengan UPT Pusat Bahasa UM Magelang menyelenggarakan kegiatan “Communication Skill for Librarian” berupa Fun Activity pada Senin 16/11.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka follow up kegiatan pelatihan Communication Skill for Librarian dalam bentuk seminar yang dilaksanakan tahun 2014 lalu. Acara yang diadakan di taman Outbond Kiai Langgeng itu diikuti 30 peserta pustakawan yang merupakan perwakilan dari sekolah baik SD, SLTP, dan SLTA se-Kabupaten dan Kota Magelang.

Kepala UPT UM Magelang yang juga selaku ketua panitia, Heniyatun mengatakan, pustakawan dituntut untuk memiliki kualitas dan kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mempermudah pemustaka. “Pustakawan harus memiliki kemampuan teknis di bidang perpustakaan, mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, melakukan penelitian di bidang perpustakaan, dan mampu berkomunikasi terutama Bahasa Inggris,” ungkapnya.

Heniyatun menambahkan, Fun Activity merupakan sarana untuk menjalin keakraban sesama pustakawan dan juga pemateri, yang tujuannya agar praktek berjalan dengan santai dan peserta lebih bebas berekspresi. Para peserta mengikuti outbond dengan materi berupa courtesy in English Communication, Giving Instruction, serta Giving Direction yang dirangkai dalam bentuk fun game.

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT. Rektor berharap, kegiatan tersebut mampu mengasah dan merefresh kemampuan pustakawan dalam bidang komunikasi utamanya Bahasa Inggris, sehingga bisa memaksimalkan pelayanan kepada pemustaka.(RIFA’I-HUMAS)