Aug 25, 2018 | Berita
Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia yang tertuang dalam nawa cita yang mneyebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter bangsa. Kemendikbud mengimplementasikan penguatan katakter penerus bangsa melalaui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejaka tahun 2016.
Menurut Mendikbud, kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran guru sebagaimana ajaran Ki Hajar Deantara ing ngarso sung tulodho, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani. Guru tidak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja namum harus mampu berperan sebagai fasilitastor yang membantu anak didik dalam mencapai target pembelajaran.
Untuk menggali nilai-nilai dan metode pendidikan yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan serta dalam rangka mensoliasiasikan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dalam berbagai konsep dan aplikasinya pada keragaman Nusantara, FKIP UMMagelang mengadakan Seminar Nasional bertema Penguatan Pendidikan Karakter di berbagai Jenjang Pendidikan, Sabtu, 25/8.
Dalam acara yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UMMagelang itu, Drs. Arie Supriyatno M,Si, ketua panitia mengatakan, seminar menghadirkan keynote speakers Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, mantan Rekor Unimus yang kini menjadi ketua senat Unnes. Selain itu juga terdapat dua pemateri utama yakni Prof.Dr. Muhammad Japar, M.Si, Kons (akademisi UMMagelang) serta Muhammad Nur Rizal M,Eng (akademisi UGM).
Arie menambahkan, panitia juga mengundang tujuh pemateri yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu panitia mengadakan call for paper dengan tema utama PPK baik di tingkat PAUD, SD, Sekolah menengah, Anak Berkebutuhan Khususu/ABK, serta PPK berbasis keluarga. “Alhamdulillah, acara ini melebihi target peserta karena dihadiri oleh 365 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka adalah mahasisia, guru BK, guru PAUD, guru SD, guru ABK, dosen, serta pengamat pendidikan, ” ujar Arie..
Saat menyampaikan materinya, Prof. Soesanto antara lain mengungkapkan,dalam era disrupsi, strategi pendidikan tinggi harus tetap menerapkan PPK sebagai bekal sehingga akan dapat membentuk individu yang tangguh. “Peran guru masih sangat dibutuhkan dalam PPK,” tegas Soesanto. Namun demikian ia mengakui masih ada kendala dalam penerapan PPK, antara lain mengubah mindset, kompetensi pendidik, serta kultur.
Adapun Japar maupun Rizal sepakat bahwa keluarga, sekolah,dan masyarakat merupakan trisentra pendidikan yang membutuhkan literasi untuk PPK dalam segala lini. Penguatan karakter tersebut akan mengubah wajah dunia di masa yang akan datang melalui revolusi industri yang terus berkembang.
HUMAS
Aug 25, 2018 | Berita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang menggelar acara Seminar Nasional dan Benefecium untuk memeriahkan milad ke-54 UMMagelang, Sabtu, 25/8. Acara yang berlangsung di Hotel Atria itu dihadiri oleh Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,Teknologi dan Perguruan Tinggi Dr. Paristiyanti Nurwadani MP sebagai keynote speakers. Selain itu juga Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D.
Dra. Marlina Kurnia MM, Dekan FEB UMMagelang dalam sambutannya menyampaikan, acara seminar nasional serta benefecium kali ini terselenggara atas kerjasama dengan Asosiasi FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan dihadiri oleh 150 peserta dari berbagai PTM di Indonesia. ”Sebanyak 55 call for paper yang berasal dari 100 penulis akan dipresentasikan setelah acara seminar nasional,” ujar Marlina.
Dalam acara yang dibuka oleh Rektor UMMagelang Ir Eko Muh Widodo MT itu, Ketua Asosiasi FEB PTM, Dr. Mukhaer Pakkanna, MM mengemukakan, saat ini ada 52 PTM yang memiliki FEB serta STIE. Dalam jangka waktu dekat, katanya, Asosiasi FEB PTM akan merilis Muhammadiyah International of Journal Economic Business (MIJEB) dimana hanya artikel terbaik yang akan masuk dalam MIJEB tersebut. “Saat ini sudah ada 85 artikel yang akan diseleksi,” lanjutnya.
Seminar nasional menghadirkan tiga pemateri yakni Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D, Head of Payment & Financial Service Buka Lapak Desya Pradityo, serta CEO Madhang Indonesia Maulanan Bayu Samudro. Dalam acara yang dipandu Dr. Rochiyati Murniningsih itu, Lincolin antara lain mensupport pimpinan agar memberikan insentif kepada dosen yang rajin mempublish tulisannya ke dalam jurnal ilmiah, terutama yang berskala nasional maupun internasional.
Adapun Desya antara lain menyampaikan, saat ini Buka Lapak telah diakses 100 ribu orang per detik. ”User kami berusia antara 17 hingga 35 tahun dan mayoritas berisi produk UMKM,” kata Desya. Ia menambahkan, tantangan terbesar dari Buka Lapak adalah masih banyaknya pembayaran yang dilakukan secara tunai. Namun demikian pihaknya meniadakan sistem CoD atau bayar di tempat karena beresiko tinggi.
Sedangkan Bayu mengemukakan bahwa dalam era digital, peluang industri kreatif semakin besar dan menjanjikan. Peluang tersebut antara lain di bidang transportasi, pariwisata, dan kuliner.”Peluang di bidang kuliner itu membuat kami tertarik untuk membuat platform bernama Madhang yang memberikan fasilitas untuk industri kreatif di bidang kuliner dimana makan merupakan kebutuhan pokok manusia sehingga akan terus dibutuhkan terutama di era serba mudah ini,” kata Bayu.
HUMAS
Aug 20, 2018 | Berita
Tim Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Pembelajaran Masyarakat (KKN PPM) UM Magelang mengadakan Bojong Expo pada Senin (20/8) dengan tema “Pengembangan Agribisnis Ikan Air Tawar melalui Penguatan Poktan/Pokdakan”. Acara yang diadakan di Gedung Dakwah Baiturahman Bojong Wetan, Mungkid tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor 2, Nuryanto S.T,. M.Kom,. Dinas Peternakan dan Perikanan Dinas Perdagangan, perangkat desa serta warga sekitar.
Ketua KKN PPM 2018 , Dra. Margowati, M.Kes mengatakan bahwa program ini merupakan sebuah bentuk inovasi yang diselenggarakan UM Magelang dan memiliki empat kegiatan utama. “Dari program ini kami memiliki empat kegiatan utama yaitu meningkatkan organisasi kelompok yang terdapat di Desa Bojong, budidaya ikan air tawar, pengolahan makanan berbasis ikan air tawar, dan sosial budaya,” ujar Margowati saat menyampaikan laporan.
Margo menambahkan, program ini dilakukan untuk mengatasi kejenuhan konsumen terhadap suatu produk. “Kami berharap program ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Bojong. Selain itu kami berharap masyarakat lebih aktif untuk mengembangkan produk.”
Dalam sambutannya, Nuryanto mengapresiasi kegiatan Bojong Expo ini. “Selamat kepada tim KKN PPM yang telah melaksanakan kegiatan ini sejak bulan Juni hingga Agustus 2018 dan menghasilkan banyak karya. Tidak lain tidak bukan untuk membuat masyarakat lebih sejahtera ,” tutur Nuryanto saat membuka acara.
Usai membuka acara, rombongan meninjau delapan stand pameran yang ada, terdiri dari lima stand produk hasil binaan dari 41 mahasiswa KKN PPM , sedangkan tiga stand dibuka untuk umum yakni bagi warga Bojong. Aneka produk yang dipamerkan antara lain abon lele (bole), coklat lele (chocole), sosis gulung lele (sogule), kerupuk tulang ikan, kerupuk kulit ikan, serta pelet.
HUMAS
Aug 20, 2018 | Berita
Dalam rangka Milad ke-54 UM Magelang mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat SMA/SMK/MA Se-Karesidenan Kedu. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Hukum serta Fakultas Psikologi dan Humaniora UMMagelang.
Chrisna Bagus, panitia kegiatan dari Fakultas Hukum mengatakan, ada enam KTI yang berasal dari lima SMA berhasil lolos mengilkuti tahap review dari 42 KTI yang mendaftar. Pada hari Senin 20/8, ke-enam SMA tersebut mengikuti tahap presentasi di Gedung FH Kampus 2 UMMagelang. Lima SMA tersebut yakni SMA N 1 Purworejo, SMA N 3 Purworejo, SMA N 4 Kota Magelang, SMA N 1 Kota Mungkid, dan SMA N 1 Grabag. Lebih lanjut Chrisna menjelaskan, “Acara LKTI bertema Pergaulan Remaja dalam Perspektif Islam ini bertujuan untuk membangun budaya literasi siswa serta menjaring siswa-siswa terbaik dari berbagai sekolah. Selain itu juga sebagai ajang silaturahim UM Magelang dengan SMA yang ada di wilayah Kedu.” Ia menambahkan ada tiga sistem penilaian yakni segi subtansi artikel, presentase atau performa serta penampilan secara keseluruhan.
Salah satu peserta dari SMA N 1 Purworejo mempresentasikan KTI tentang Hubungan Penggunaan Aplikasi Tik-Tok dengan Syariat Islam. Dijelaskan bahwa 80% pengguna aplikasi Tik-Tok adalah perempuan yang berhijab. Hal itu dapat mempengaruhi hasrat untuk menaikkan popularitas, pemborosan serta hilangnya rasa malu yang bertolak belakang dengan ajaran agama islam.
“LKTI merupakan kegiatan yang baru diadakan pertama kali dalam rangkaian milad. Melalui LKTI ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat terutama untuk siswa, memberikan nuansa akademis karena adanya unsur budaya literasi dan menambah daya pikir yang kritis di kalangan pelajar SMA,” pungkas Chrisna.
Dalam lomba tersebut, SMAN 1 Mungkid berhasil menjadi juara 1 dengan judul KTI Pengunaan Media Sosial dalam Pergaulan Remaja menurut Perspektif Islam. Juara 2 diraih oleh SMAN 1 Grabag dengan judul KTI Menyikapi Media Sosial di Jaman Now. Adapun Juara 3 diraih oleh SMAN 4 Magelang dengan judul KTI Jilbab, Identitas Diri atau Fenomena Sosial. Selain itu Harapan 1 dari SMAN 1 Purworejo. Harapan 2 dan 3 keduanya dari SMAN 3 Purworejo. Masing-masing pemenang mendapatan uang pembinaan, piala, serta piagam yang diserahkan oleh panitia.
Aug 18, 2018 | Berita
Tiga mahasiswa Prodi D3 Otomotif Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang yaitu Fat Qurohman, Angga Tri, dan Agung Setyo Pambudi, berhasil menciptakan inovasi baru dalam bidang teknologi sistem refrigerasi.
Sistem refrigerasi atau yang lebih dikenal sistem pengatur suhu ruangan atau AC telah memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya terbatas untuk peningkatan kualitas dan kenyamanan hidup, namun juga telah menyentuh hal-hal esensial penunjang kehidupan manusia.Teknologi ini banyak diaplikasikan untuk penyimpanan dan pendistribusian makanan, penyejuk udara untuk kenyamanan ruangan baik pada industri, perkantoran, transportasi, dan rumah tangga. Bahkan, saat ini sistem AC pada kendaraan telah menjadi peralatan standar, dan baik bagi mobil pribadi maupun bus untuk meningkatkan kenyamanan berkendara.
Selama ini mesin AC merupakan peralatan konversi energi yang mentransfer kalor dari media bertemperatur rendah ke media bertemperatur tinggi. Untuk itu, ketiga mahasiswa UM Magelang mempunyai inovasi baru yang disampaikan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMPE) yang berhasil lolos dari Ristekdikti tahun 2018, yang dituangkan dalam proposal berjudul “Sistem Refregerasi Kompresi Uap Menggunakan Double Katup yang Dipasang Seri.”
Fat selaku ketua panitia mengatakan ”Ide penelitian ini diperoleh dari permasalahan pengaruh kinerja disetiap katup ekspansi pada AC mobil. Terlihat dalam prosesnya menghasilkan tekanan dan temperatur yang akan masuk ke evaporator. Pada kenyataannya proses ekspansi refrigeran tersebut tidak mendapatkan temperatur dan tekanan yang sesuai dengan proses ekspansi,” ungkap Fat.
Dalam proposal yang dibimbing oleh Bagiyo Condro Purnomo, S.T., M.Eng tersebut Fat menyampaikan, penelitian ini merupakan temuan baru dari penelitian sebelumnya. Adapun penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan refrigeran MC-12 (Hidrokarbon) terhadap sistem AC pada mobil.
Melalui program ini diharapkan penggunaan refrigeran MC-12 dapat mengurangi dampak negatif. “Kami berharap dengan penggunaan refrigeran MC-12 lebih ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak negatif dari penggunaan refrigeran, sehingga AC mobil lebih nyaman dengan temperatur yang maksimal,” ujar Fat, Kamis (16/8). Ia menambahkan pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengecekan pada dua kali penurunan (Drop Pressure) yang berbeda-beda sehingga temperatur dan tekanan sama ketika mencapai evaporator.
HUMAS