Pengaruh Kompetensi, Sistem Pengendalian Internal, dan Kualiats Penyajian Laporan Keuangan yterhadap Akuntabilitas Pemerintah Desa dalam Pengelolaan Alokasi Daan Desa di Kabupaten Magelang merupakan judul proposal PKM-P yang diajukan oleh Amanda Mutiara Sweetenia, Eka Pinditya Ayu, dan Caesari Arum Frida Aprilia, tiga mahasiswa Akuntansi FEB UMMagelang.
Proposal PKM-P tersebut, kata Amanda, ketua tim, dibuat karena masih banyaknya dana desa termasuk di wilayah Kabupaten Magelang yang disalahgunakan. ”Berdasarkan data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2016 jumlah aduan dugaan penyelewengan dana desa mencapai 300 aduan. Dari data yang ada tersebut, pelakunya rata-rata dilakukan oleh Kepala Desa. Bentuk penyalahgunaannya antara lain kegiatan fiktif, mark up harga, mark up jumlah, belanja fiktif, tidak ada laporan pertanggungjawaabn penggunaan, dan penggunaan untuk keperluan pribadi atau golongan, “ ungkap Amanda
Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana tingkat akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola Alokasi Dana Desa dari segi kompetensi dari para aparatur desa, Sistem Pengendalian Internal yang berlaku, serta kualitas penyajian laporan keuangan, sehingga dapat diketahui bagaimana tingkat akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa yang diberikan pemerintah telah tersalurkan dengan baik dan dapat mencapai tujuan utama dari diberikannya dana desa tersebut.
PKM-P yang dibimbing oleh Annisa Hakim Purwantini M.Sc itu dilakukan melalui metode survey dengan populasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam ruang lingkup Pemerintahan Kabupaten Magelang yang mengelola Alokasi Dana Desa. Adapun teknik dalam pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria pejabat yang berkaitan dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah yaitu Kepala Desa, Sekretaris, Kabid, Kasubbag, dan Bendahara dan lama menjabat minimal satu tahun.
Dari hasil penelitian didapat hipotesa yakni bahwa kompetensi, sistem pengendalian internal, kualitas penyajian laporan keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa.
Amanda dan timnya berharap penelitian tersebut dapat berkontribusi untuk menguji secara empiris dan menganalisis pengaruh kompetensi, sistem pengendalian internal, dan kualitas penyajian laporan keuangan terhadap akuntabilitas pemerintah desa dalam pengelolaan alokasi dana desa di desa-desa yang ada di Kabupaten Magelang yang akan mendukung tingkat akuntabilitas pemerintah desa dalam mengelola alokasi dana desa.
Banyak praktik pengupahan pada masyarakat di sektor pertanian, salah satunya dipraktikkan di kabupaten Magelang yang sebagian masih berupa lahan pertanian yaitu upah bawon yang berarti upah yang diberikan kepada buruh pemanen padi berupa gabah atau yaitu bulir padi yang yang sudah dirontokkan
Pengupahan bawon dilaksanakan secara turun temurun dan tidak dapa dilepaskan dari sejarah budaya Jawa yang masih kental dengan budaya gotong royong. Fakta di lapangan bahwa masyarakat Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani dan buruh tani melaksanakan pengupahan bawon secara terus-menerus sehingga seakan-akan praktik tersebut sudah menjadi merupakan kebenaran dan dianggap biasa dalam masyarakat.
Akan tetapi, praktik tersebut nyatanya memunculkan ketidakpastian jumlah upah yang akan diperoleh buruh panen padi di awal akad karena sangat tergantung dengan produktivitas, luas sawah dan musim panen. Observasi awal kepada salah satu pelaku pertanian di desa Pagersari menguatkan bahwa masih terdapat banyak buruh panen padi menggantungkan penghasilan dari upah tersebut. Sehingga praktik ini terus melekat dalam kegiatan muamalah dengan kondisi masyarakat yang belum memahami kesesuaian praktik pengupahan dengan aturan hukum Islamnya.
Berawal dari keprihatinan itulah tiga mahasisiwa Fakultas Agama Islam UM Magelang yakni Aprilia Risma Yanti, Khoirunisa Safitri, dan Lu’lu’ul Jannah mengadakan penelitian berjudul Analissis Hukum Islam terhadap Praktik Upah Buruh Panen Padi di Deas Pagersari Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang
Penelitian tersebut, kata Aprilia yang menjadi ketua tim, bertujuan untuk menganalisis praktik upah buruh panen padi di Desa Pagersari menurut hukum Islam. Penelitian yang dibimibing oleh Dr. Nurodin Usman Lc MA ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan berupa observasi, wawancara, serta dokumentasi. “Adapun obyek penelitian dilakukan kepada masyarakat yang mempraktikkan pengupahan dalam pertanian padi yang meliputi petani pemilik, penebas, dan buruh panen padi di Desa Pagersari,” kata Aprilia.
Bersama kedua teman-temannya, Aprilia berharap, penelitian tersebut dapat menambah khazanah dan penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang muamalah, khususnya yang berkaitan dengan praktik pengupahan dan diharapkan dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan akad dan praktik pengupahan yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. “Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peranannya untuk membantu mengupayakan pengupahan buruh panen padi di Desa Pagersari, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang agar sesuai dengan hukum Islam,” pungkas Aprilia.
Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian (PKM-P) berjudul Analisis Ketertarikan Mahasiswa dalam Memulai Karir menjadi Marketing Profesional yang diusulkan oleh Aris Listianto, Dimas Tri Prasetya, serta Dila Ratnasari Catur Putri menrupakan salah satu proposal PKM UMMagelang yang berhasil lolos dan didanai Kemenristek Dikti tahun 2018.
Dalam penelitiannya, Aris dan kedua temannya mengungkapkan bahwa mahasiswa manajemen termotivasi oleh anggapan bahwa di masa mendatang mereka mempunyai peluang lowongan kerja yang besar karena banyak dicari oleh organisasi maupun perusahaan, khususnya di Indonesia. “Anggapan sejumlah sarjana manajemen bekerja sebagai marketing menjadi dikesampingkan, padahal marketing merupakan ujung tombak perusahaan agar produk atau jasanya dapat terinformasikan oleh para konsumen,” ujar Aris.
Dengan dibimbing oleh Nur Laila Yuliani M.Sc, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan keefektifan penjurusan pada Program Studi Manajemen terhadap minat mahasiswa dalam pemilihan karir sebagai Marketing Profesional. Dengan menggunakan populasi mahasiswa Prodi Manajemen FEB UMMagelang, sampel yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling dengan kriteria mahasiswa Manajemen semester 5 dan 7 serta sudah menempuh mata kuliah manajemen pemasaran.
Penelitian ini, lanjut Aris, menggunakan Metoda Analisis Data berupa Uji Statistik Deskriptif , Uji Kualitas Data, Uji Regresi Linier Berganda, serta Uji Hipotesis. Hasil penelitian memberikan bukti empiris adanya pengaruh dari manajemen risiko, self-efficacy, motivasi, locus of control, lingkungan sosial dan budaya serta lingkungan teknologi. “Disamping itu, penelitian ini juga memberikan bukti empiris dan ilmu baru mengenai adanya program penjurusan marketing yang akan perpengaruh terhadap minat pemilihan karir sebagai Marketing Profesional,” kata Aris.
Ia mengungkapkan bahwa hasil penelitian tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi S1 Manajemen dalam efektivitas penjurusan marketing guna meningkatkan minat mahasiswa untuk memulai karir pada marketing. Selain itu juga bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMMagelang dalam efektivitas penjurusan marketing guna meningkatkan minat mahasiswa untuk memulai karir pada marketing.
Kuliah umum, penandatanganan MoU, serta diskusi kelompok merupakan tiga rangkaian kegiatan yang diadakan Fakultas Teknik UM Magelang dalam waktu sehari, Rabu, 11/7 di Aula Fikes Kampus 2 UMMagelang. Hal tersebut disampaikan Ardin Primadewi, M.TI yang menjadi ketua panitia kegiatan tersebut.
Ardin menjelaskan, dalam kuliah umum atau General Lecture Engineering Faculty 2018, UM Magelang menghadirkan dua pemateri yakni Mr Rajesh Ranolia dari NIIT India serta Dr Mitsutaka Matsumoto dari AIST Jepang. Dalam kuliah umum bertema the Development of ICT and Suistainability in the Era of Industry 4.0 itu, keduanya menyampaikan materi di hadapan 200 mahasiswa FT UM Magelang semester 2 yang berasal dari empat prodi yang ada di FT UMMagelang.
Keduanya, kata Ardin, menyampaikan topik yang berbeda. Dari NIIT materi yang disampaikan yakni tentang Kontribusi NIIT dalam Perkembangan Industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) 4.0. Adapun Dr Mitsutaka Matsumoto menyampaikan materi tentang Produk sirkulasi dan berkelanjutan dalam Era industri 4.0. Materi kuliah umum yang disampaikan dalam Bahasa Inggris tersebut mendapat perhatian serius dari peserta. Hal tersebut terlihat dari banyaknya mahasiswa yang antusias memberikan pertanyaan maupun tanggapan bagi kedua pemateri.
Dalam statemennya, Mr Rajesh Ranolia antara lain mengatakan bahwa transportasi aplikasi gojek dan grab yang banyak diakses oleh masyarakat Indonesia merupakan bagian dari kemajuan revolusi teknologi industri 4.0 yang banyak memberikan kemudahan bagi penumpang serta keuntungan bagi pengemudi. “Itu artinya bahwa tidak selalu kemajuan teknologi memberi dampak berkurangnya jumlah tenaga kerja karena tugas dan fungsinya digantikan oleh robot. Dalam hal fungsi robot yang menggantikan pekerjaan manusia pun dibutuhkan programmer yang handal untuk memanage robot tersebut,” ungkap Rajesh.
Sedangkan menurut Dr Mitsutaka Matsumoto, generasi muda mendominasi dan menguasai penggunaan apilkasi teknologi industri 4.0. Untuk itu ia berpesan agar mahasiswa dapat menggunakannya secara bijak dan menjadikannya sebagai peluang usaha.
Usai kuliah umum, Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo MT didampingi Dekan FT UM Magelang Yun Arifatul Fatimah, Ph.D menandatangani MoU dengan NIIT India. MoU kali ini merupakan perpanjangan kerjasama yang telah dilakukan empat tahun sebelumnya. MoU tersebut antara lain menyebutkan kerjasama di bidang akademik dimana terdapat mata kuliah di NIIT yang dintegrasikan ke dalam mata kuliah di FT UM Magelang. Selain itu NIIT juga menyediakan buku ajar sesuai kurikulum internasional yang dapat digunakan di UMMagelang.
Usai melakukan kuliah umum dan penandatanganan MoU, sesi berikutnya adalah Forum Group Discussion (FGD) antara UMMagelang dengan AISTJepang. Dalam sesi ini, kata Ardin, dari AIST Japan, selain Dr Mitsutaka Matsumoto, ada juga Dr Kiyotaka Tahara dan juga Dr Yoon Young Chun. “ Pada forum ini kami memilih 16 mahaisiswa FT yang memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni serta berminat terhadapt riset dari AIST Jepang. Hal tersebut dilakukan untuk brainstormiong serta menyamakan persepsi terkait perlunya RRRDR (Remanufacturing, Refurbishment, Repair, Direct Reuse) pada industri 4.0,” tandas Ardin.
UMMagelang menjadi tuan rumah kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Ekternal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2018. Bertempat di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 UMMagelang, Nugroho Agung Prabowo, M.Kom, ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) UMMagelang melaporkan, kegiatan monev kali ini akan me-reviev 62 kelompok PKM dari 5 bidang yang berhasil lolos dalam pendanaan Dikti tahun 2018. Ke- 62 proposal tersebut terdiri dari 41 PKM dari UMMagelang dan 21 PKM dari Untidar.
“Kegiatan monev akan berlangsung tiga hari mulai hari ini (Selasa) hingga Kamis (10-12/7) dengan menghadirkan dua reviewer yakni Dr. Med. dr. Indwiani Astuti dari UGM serta Ir. Astusti Widya Gunawan MS dari Universitas Atma Jaya Jakarta. Kedua reviewer yang telah berpengalaman dalam hal monev PKM tersebut diharapkan dapat memberikan masukan kepada kelompok PKM yang akan direview,” ungkap Agung.
Dr. Med. dr. Indwiani Astuti saat menyampaikan sambutan selaku reviewer mengatakan, monev merupakan proses atau tahapan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan harus sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan. Presentasi yang akan dilakukan masing-masing selama kurang lebih 10 menit oleh mahasiswa, lanjutnya, merupakan gambaran kegiatan selama lima bulan yang telah dilakukan sebelum dilakukan monev eksternal. Ia berharap mahasiswa dapat mempresentasikan hasil yang sesuai antara proposal, laporan kemajuan, serta pelaksanaan kegiatan.
Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan UM Magelang, Mujahidun M.Pd berharap tahun ini UMMagelang dapat mengirim mahasiswanya dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pinmas) ke-31 yang akan berlangsung di Yogyakarta. “Dengan bekal 41 proposal PKM yang berhasil lolos tahun ini dan menjadi yang terbanyak di wilayah Kopertis VI kami berharap dapat meloloskan proposal ke PIMNA. Insya Allah,” ujar Mujahidun.
We use cookies to ensure that we give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are happy with it.Ok