UNIMMA Angkat Isu Kesehatan Mental di Masta, Dukung Mahasiswa Baru Hadapi Tantangan Kampus

UNIMMA Angkat Isu Kesehatan Mental di Masta, Dukung Mahasiswa Baru Hadapi Tantangan Kampus

Isu kesehatan mental menjadi salah satu perhatian utama di era modern, terutama bagi generasi muda yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Bertepatan dengan momentum Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia (World Suicide Prevention Day) yang diperingati setiap tanggal 10 September, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan kampus yang peduli terhadap kesehatan mental mahasiswa. Melalui rangkaian Masa Ta’aruf (Masta) Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025/2026, UNIMMA menggelar kuliah umum Kesehatan Mental sebagai upaya pencegahan dan edukasi sejak dini.

Ketua Panitia Masta UNIMMA 2025/2026, Akhmad Baihaqi, M.Pd.I, menyampaikan, agenda tersebut tidak hanya sebagai bagian dari orientasi akademik, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap tantangan psikologis yang sering dialami mahasiswa baru. “Masa transisi dari sekolah menengah ke perguruan tinggi adalah fase yang rawan secara mental dan emosional. Melalui kuliah umum ini, kami ingin memastikan mahasiswa baru memiliki pemahaman yang kuat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental sejak dini,” ujarnya.

Dengan menghadirkan narasumber pakar, Rayinda Faizah, M.Psi., Psikolog, yang juga merupakan dosen program studi Psikologi UNIMMA, kuliah umum dilaksanakan pada Selasa (9/9) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.

Dalam materi berjudul ‘Mental Sehat, Prestasi Hebat: Membangun Mindset Positif di Kampus’, Rayinda menjelaskan bahwa mahasiswa baru umumnya menghadapi tiga tantangan utama, yaitu di bidang akademik, sosial, dan personal. “Di bidang akademik, mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran baru serta menghadapi tugas dan ujian yang lebih menantang. Kemudian secara sosial, tentu perlu membangun pertemanan baru dan juga menghadapi tekanan dari lingkungan pergaulan maupun organisasi. Sedangkan secara personal, tantangannya bisa homesick bagi perantau, adaptasi lingkungan, manajemen waktu, sampai rasa overthinking dan FOMO (fear of missing out),” jelasnya.

Rayinda juga menyampaikan definisi kesehatan mental sebagai kondisi keseimbangan emosional, psikologis, dan sosial yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak. “Indikator seseorang memiliki mental yang sehat adalah mampu mengelola stres, berpikir positif terhadap diri sendiri, memiliki semangat belajar, serta mampu menjalin relasi sosial yang sehat,” tambahnya.

Sebagai upaya menjaga kesehatan mental, Rayinda membagikan sejumlah tips praktis kepada mahasiswa baru, antara lain dengan menjaga kebugaran fisik, berpikir positif, mengatur waktu dengan bijak, membangun jaringan sosial yang sehat, dan tidak ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan.

Rayinda juga menekankan pentingnya membangun mindset positif selama menjalani masa kuliah. “Pola pikir sangat memengaruhi tindakan dan hasil. Dengan optimisme, produktivitas akan meningkat. Fokuslah pada proses, bukan semata-mata pada hasil akhir,” jelasnya.

Menutup sesi, Rayinda memberikan pesan kepada para mahasiswa baru untuk menjalani proses belajar dengan pikiran yang positif dan hati yang tenang. “Nikmati proses belajar dan percayalah pada dirimu,” pungkasnya.

Melalui kegiatan ini, UNIMMA menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang mendukung tumbuh kembang mahasiswa secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi akademik namun juga dari aspek psikologis dan sosial.

UNIMMA Dampingi Dosen Muda di Tiga Kampus Grobogan Susun Proposal Riset Kompetitif

UNIMMA Dampingi Dosen Muda di Tiga Kampus Grobogan Susun Proposal Riset Kompetitif

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terus memperluas kiprahnya dalam mendukung penguatan riset di perguruan tinggi, khususnya di wilayah Jawa Tengah. Kali ini, UNIMMA menyelenggarakan Workshop Penulisan Proposal Penelitian bagi dosen muda di wilayah Kabupaten Grobogan pada Selasa (9/9). Adapun peserta berasal dari Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Grobogan, Universitas An Nuur, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Grobogan.

Acara dibuka oleh Ketua LPM ITBM Grobogan, Danang Kuswardono, S.Kom., M.Kom., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya keberhasilan hibah penelitian sebagai bagian dari pengembangan karier akademik dosen. “Keberhasilan memperoleh hibah bukan sekadar soal pendanaan, melainkan juga sebuah pijakan untuk memperluas jejaring, meningkatkan publikasi, serta memperkuat karir akademik,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi kehadiran UNIMMA dalam memberikan pendampingan secara langsung kepada para dosen di Grobogan. “Alhamdulillah, terima kasih karena UNIMMA sudah hadir. Tentunya kami terbantu karena mendapat panduan praktis sekaligus wawasan strategis dalam mengembangkan proposal penelitian langsung dari pakarnya,” tambahnya.

Dalam workshop tersebut, hadir M. Latifur Rochman, staff LPPM UNIMMA yang saat ini tengah menempuh Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di Universitas Brawijaya sebagai narasumber. Latifur memandu peserta untuk mengenali berbagai basis data ilmiah seperti Google Scholar dan Sciencedirect, sekaligus melatih keterampilan menyusun state of the art. “Kemampuan membaca dan mengolah literatur secara kritis akan membuka jalan bagi dosen dalam menemukan research gap yang relevan. Dengan menyusun state of the art yang kuat, proposal penelitian akan lebih kokoh dan kompetitif di hadapan reviewer hibah,” jelasnya.

Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan dengan mengajukan berbagai pertanyaan seputar pemilihan topik, perumusan pertanyaan penelitian, hingga teknik menyusun kerangka proposal sesuai dengan panduan hibah yang berlaku.

Melalui kegiatan ini, UNIMMA menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan berbagai perguruan tinggi di daerah dalam membangun ekosistem riset yang sehat dan produktif. Pendampingan ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas proposal penelitian para dosen di Grobogan, sehingga lebih berpeluang memperoleh hibah dan menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan maupun kebutuhan masyarakat.

 

Menuju Indonesia Emas 2040, UNIMMA Perkuat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Menuju Indonesia Emas 2040, UNIMMA Perkuat Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus meneguhkan langkahnya sebagai perguruan tinggi unggul yang mengemban amanah Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian kepada masyarakat, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan). Setelah berhasil meraih predikat Perguruan Tinggi Unggul, UNIMMA kini diarahkan untuk mewujudkan visinya sebagai perguruan tinggi penopang Indonesia Emas 2040 sebagaimana tertuang dalam Strategi dan Arah Pengembangan UNIMMA 2020–2040.

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si mengatakan, dalam menghadapi dinamika global, UNIMMA menyadari pentingnya transformasi menyeluruh. “Perkembangan teknologi, persaingan pendidikan tinggi, hingga tuntutan menuju pemeringkatan internasional seperti QS World University Rankings (QS WUR), menjadi tantangan yang harus dijawab dengan kebijakan strategis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Rektor menegaskan bahwa arah kebijakan telah dituangkan dalam Rencana Strategi Jangka Menengah UNIMMA 2024–2028 yang menjadi pedoman utama dalam mempersiapkan UNIMMA menghadapi era global dengan strategi akademik, tata kelola, dan penguatan sumber daya yang komprehensif.

Adapun sebagai langkah akselerasi, UNIMMA melakukan restrukturisasi organisasi dengan menambah empat Wakil Rektor yang masing-masing memiliki mandat strategis, diantaranya:

  1. Wakil Rektor I bidang Akademik dan Digitalisasi

Fokus pada peningkatan mutu akademik, transformasi digital, kurikulum berbasis outcome, serta penguatan riset dan publikasi bereputasi internasional.

  1. Wakil Rektor II bidang Keuangan dan Infrastruktur

Mengelola keuangan yang transparan, modernisasi infrastruktur akademik maupun non-akademik, serta penguatan fasilitas penunjang smart campus.

  1. Wakil Rektor III bidang SDM dan Al-Islam Kemuhammadiyahan

Berperan dalam pengembangan SDM unggul dan berkarakter Islami, serta memperkuat jati diri kemuhammadiyahan di lingkungan kampus.

  1. Wakil Rektor IV bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni

Mengembangkan kualitas kegiatan kemahasiswaan, memperluas jejaring kerjasama nasional maupun internasional, serta mengoptimalkan kontribusi alumni bagi reputasi UNIMMA.

Restrukturisasi ini diharapkan mempercepat proses pengambilan keputusan, memperkuat sinergi lintas bidang, dan mendukung indikator kinerja sesuai standar QS WUR.

Sedangkan, komitmen strategis UNIMMA juga telah diterjemahkan ke dalam Rencana Operasional dengan berbagai program nyata, yaitu:

  • Digitalisasi akademik dan tata kelola kampus melalui e-office, learning management system (LMS), dan big data analytics
  • Peningkatan publikasi internasional dan kolaborasi riset melalui research grant dan kemitraan global.
  • Penguatan kegiatan kemahasiswaan serta jaringan alumni untuk mendukung graduate employability dan reputasi internasional.
  • Internasionalisasi kampus melalui pertukaran mahasiswa, dosen tamu luar negeri, dan penyelenggaraan konferensi internasional.
Perluas Dampak untuk Masyarakat, Total 13 Proposal Dosen UNIMMA Raih Hibah Abdimas DPPM 2025

Perluas Dampak untuk Masyarakat, Total 13 Proposal Dosen UNIMMA Raih Hibah Abdimas DPPM 2025

Setelah sebelumnya sebelas proposal dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berhasil lolos hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Batch I dan II, kini dua proposal tambahan kembali dinyatakan lolos pada Batch III berdasarkan Keputusan Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 0770/C3/DT.05.00/2025 tanggal 4 September 2025 tentang Penerima Program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Batch III Tahun Anggaran 2025. Sehingga, total terdapat 13 proposal pengabdian masyarakat dosen UNIMMA yang berhasil memperoleh pendanaan nasional di tahun 2025.

Adapun dua proposal yang lolos pada batch III tersebut diraih oleh Aning Az Zahra, MA dengan judul “Pemberdayaan TP-PKK Desa Paremono, Kecamatan Mungkid, Magelang untuk Meningkatkan Literasi Membaca pada Anak-anak Usia Sekolah Melalui Pojok Baca Inovatif”. Sedangkan proposal kedua diperoleh Oesman Raliby Al Manan, M.Eng, dengan judul “Implementasi Manajemen Pengelolaan dan Peralatan Produksi Berbasis Energi Bersih di Kelompok Biogas Lestari Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang”.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan kontribusi para dosen dalam membangun masyarakat melalui program-program yang aplikatif dan berdampak langsung. “Capaian ini mencerminkan konsistensi UNIMMA dalam mendorong Tridarma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pada kebutuhan riil di lapangan,” tuturnya.

Prof Yun juga mengapresiasi para dosen yang mampu merespon isu-isu lokal dengan pendekatan solutif dan inovatif. “Semoga ke depan semakin banyak kontribusi nyata UNIMMA untuk masyarakat luas,” ujarnya.

Dengan capaian tersebut, semakin memperkuat posisi UNIMMA sebagai perguruan tinggi yang aktif, produktif, dan berdedikasi dalam mendukung program-program nasional, khususnya dalam bidang pemberdayaan masyarakat berbasis riset dan inovasi.

UNIMMA Fokus Kembangkan Sarpras Kampus, Tingkatkan Mutu dan Daya Saing Pendidikan

UNIMMA Fokus Kembangkan Sarpras Kampus, Tingkatkan Mutu dan Daya Saing Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu langkah strategis yang kini menjadi fokus utama adalah pengembangan sarana dan prasarana (sarpras) kampus secara menyeluruh. Pembenahan ini tidak hanya dimaksudkan untuk memperbaiki fasilitas fisik, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem pendidikan yang unggul, nyaman, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Dr. M. Imron Rosyidi, M.Si, Wakil Rektor II bidang Keuangan dan Infrastruktur, mengatakan pengembangan sarpras menjadi fondasi penting dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan. “Dengan tersedianya fasilitas belajar yang modern, seperti ruang kelas interaktif, laboratorium terstandar, perpustakaan digital, dan ruang diskusi yang kondusif, mahasiswa diharapkan dapat lebih optimal dalam proses belajar dan mengembangkan potensi diri,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan, sarpras yang representatif juga berperan besar dalam meningkatkan daya tarik universitas bagi calon mahasiswa baru. “Di tengah persaingan ketat antarperguruan tinggi, kampus dengan fasilitas lengkap dan ramah mahasiswa menjadi salah satu pertimbangan utama bagi generasi muda dalam memilih tempat studi. Oleh karena itu, UNIMMA memandang pengembangan sarpras sebagai bagian dari strategi memperkuat daya saing institusi di tingkat regional maupun nasional,” ungkapnya.

Adapun dari sisi kelembagaan, pembenahan sarpras turut mendukung peningkatan reputasi dan akreditasi institusi. Penilaian akreditasi perguruan tinggi sangat memperhatikan aspek infrastruktur sebagai indikator utama dalam menjamin kualitas penyelenggaraan pendidikan. “Dengan fasilitas yang memadai, UNIMMA optimis dapat terus meningkatkan peringkat dan pengakuan dari lembaga-lembaga akreditasi nasional maupun internasional,” tambahnya.

Tak kalah penting, kenyamanan seluruh civitas akademika menjadi perhatian utama dalam pengembangan sarpras. Fasilitas umum seperti ruang terbuka hijau, kantin, area ibadah, hingga aksesibilitas bagi penyandang disabilitas terus ditingkatkan guna menciptakan lingkungan kampus yang inklusif dan sehat, baik secara fisik maupun psikologis.

Seiring dengan era transformasi digital, UNIMMA juga menyiapkan infrastruktur teknologi yang mendukung pembelajaran berbasis digital dan inovasi. Peningkatan akses internet, sistem informasi akademik, serta perangkat pembelajaran daring menjadi bagian dari upaya menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan revolusi industri 4.0 dan society 5.0.

Imron juga menegaskan pentingnya peran strategis pengembangan sarpras dalam mendukung visi universitas. “Pengembangan sarana dan prasarana bukan hanya soal membangun fisik kampus, tetapi tentang membangun atmosfer akademik yang progresif. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan kualitas pendidikan yang berkelanjutan dan mendukung kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan global,” jelasnya.

Disebutkan bahwa pembangunan dan revitalisasi sarpras akan terus dilakukan secara bertahap dan terencana, dengan mempertimbangkan kebutuhan akademik, efisiensi anggaran, dan keberlanjutan lingkungan. “Pengembangan sarpras nantinya akan diarahkan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Fasilitas praktik seperti teaching factory, laboratorium aplikatif, serta ruang simulasi kerja menjadi sarana penting dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis dan soft skills yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah tersebut, UNIMMA berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu melahirkan lulusan yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di tingkat global.