PIMPINAN UM MAGELANG BUKA PUASA BERSAMA PERS

PIMPINAN UM MAGELANG BUKA PUASA BERSAMA PERS

Sebanyak 20  awak  media menghadiri undangan acara Buka Puasa Bersama Pers dan Pimpinan UMMagelang hari Senin sore  (4/5) di Hotel Oxalis Magelang. Acara yang diprakarsai oleh Biro Marketing dan Kerjasama  (BMK) UMMagelang  itu dihadiri oleh  rektor dan wakil rektor. Pada sambutannya, Dr. Imron MA,  Kepala BMK menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada wartawan yang telah bekerjasama dan turut membesarkan UMMagelang melalui pemberitaan positif selama ini.

Dalam acara yang berlangsung rileks itu Rektor UMMagelang Ir. Eko Muh Widodo MT menyampaikan beberapa hal terkait dengan progress yang dilakukan UMMagelang. “Sebagai PTS, UMMagelang dinilai establish  tidak hanya di wilayah Kedu namun juga di wilayah Kopertis 6. Hal tersebut dibuktikan dengan peringkat 100 besar yang diraih UMMagelang dari ribuan PTS di Indonesia, “ ujar Rektor.

Selain itu Rektor juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi era disrupsi atau era industri 4.0 saat ini, UMMagelang telah melakukan beberapa hal antara lain dengan memanfaatkan teknologi untuk mengunggah karya-karya penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen UMMagelang dengan menyediakan kapasitas  di atas 100 MB.

Saat diminta tanggapan tentang upaya yang dilakukan untuk mencegah radikalisme di lingkungan kampus yang dilakukan oleh mahasiswa, Rektor mengatakan bahwa UM Magelang telah melakukan antisipasi  yakni berkoordinasi dengan wakil rektor bidang kemahasiswaan  utnuk memantau seluruh kegiatan yang dilakukan mahasiswa di kampus baik kegiatan BEM maupun UKM.

“Selama ini  semua kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa terpantau oleh Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) yang berada di bawah komando WR 3. Disamping itu juga kami telah berkoordinasi dengan Kapolres di Kota dan Kabupaten Magelang untuk dapat bekerjasama memantau kegiatan mahasiswa di luar kampus, ” jelas Rektor.

Selain itu, pada hari Rabu mendatang (6/6) BEM UMMagelang akan mengudang Kapolres Magelang dan Dandim untuk mengadakan talkshow sekaligus deklarasi anti radikalisme mahasiswa UMMagelang.

 

 

HUMAS

MAHASISWA UMMAGELANG INOVASI  PERMAINAN MULITISENSOR “BOLA ENAK”

MAHASISWA UMMAGELANG INOVASI PERMAINAN MULITISENSOR “BOLA ENAK”

 

Salah satu jenis alat permainan yang digemari anak-anak yaitu bola. Benda bulat ini memiliki daya tarik yang luar biasa. Banyak manfaat yang diberikan dari alat permainan bola, misalnya memperkuat otot tangan dan kaki, melatih konsentrasi, membantu anak bersosialisasi, melatih sensitivitas hingga melatih koordinasi mata dan  tangan.

Namun ternyata bola yang sudah ada di pasaran belum benar-benar ramah lingkungan, sehingga kurang aman dipergunakan anak. Selain itu  bola yang telah banyak dijual belum benar-benar dapat mengasah multisensori sehingga kurang optimal dalam memacu kecerdasan dan tumbuh kembang anak. Bola juga ternyata hanya monoton dalam bentuk dan tampilan sehingga  dapat mengakibatkan anak bosan memainkannya.

Berawal dari keprihatinan itulah,  empat mahasiswa FKIP UMMagelang bekreasi dan menuangkan ide dalam proposal berjudul  “BOLA ENAK (Edukatif, Nyaman, Atraktif,  dan Kreatif) ALAT PERMAINAN MULTISENSORI YANG RAMAH LINGKUNGAN.”  Proposal tersebut menjadi dalah satu dari 41 roposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UMMagelang yang berhasil didanai Kemenristek Dikti Tahun 2018.

Dimbimbing oleh Dra. Lilis Madyawati, M.Si , empat mahasiswa  FKIP yakni Nurul Fadhilah, Yuyun Rahmawati , Wahyuni Novitasari , dan  Faisal Khamdani menyusun proposal PKM Bidang Kewirausahaan dengan diawali dari survei dan observasi. Nurul Fadhilah, ketua kelompok mengatakan,  berdasarkan hasil observasi ada beberapa  persoalan masyarakat usaha yakni  kualitas sumber daya manusia yang masih rendah  karena minimnya pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan. “Hal tersebut  mengakibatkan rendahnya produktivitas usaha dan tenaga kerja,” ujar Nurul. Selain itu juga  kurangnya inovasi produk dimana produsen alat permainan masih kurang menguasai teknologi,  informasi dan pasar.

Hal lain, kata Nurul, adalah kesulitan dalam mengembangkan kapasitas usaha dan produk-produk yang mampu bersaing, serta kurangnya tenaga pendamping di lapangan. “Diharapkan dengan kegiatan PKM-K ini dapat turut mengatasi dan meminimalisir persoalan masyarakat tersebut,” ujar Nurul.

Ia mengungkapkan, berdasarkan fakta, para pemerhati pendidikan anak usia dini, pendidik, terapis anak usia dini, serta para orang tua menyadari pentingnya Multi Intelliges dan multisensori  untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Itulah maka Bola ‘ENAK’ (Edukatif, Nyaman, Atraktif, Kreatif) dapat dijadikan satu alternatif pemenuhan kebutuhan calon konsumen tersebut. Pengusul berkeyakinan, karena Bola ‘ENAK’ berbasis ramah lingkungan akan banyak diminati dan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dari segi keuntungan finansial.

Proses pembuatan  bola ENAK tidaklah sulit. Hal pertama yang dilakukan adalah identifikasi Multi Kecerdasan yang akan diasah. Selanjutnya  identifikasi bahan bekas yang akan digunakan yang kemudian   disterilisasi  dan digunting atau dipotong menjadi beberapa bagian.  “Lumuri lem ke seluruh permukaan bola, lalu  tempel dengan ornamen  atau hiasan sesuai yang diinginkan.  Bola ‘ENAK‘  dapat diisi  biji-bijian kerikil, atau  bel kerincing,” papar Nurul.

Kelebihan produk Bola ‘ENAK’  yakni tersedia dalam berbagai ukuran serta tekstur “Harga jual Bola ‘ENAK’ beragam  dari mulai Rp 7.500,00 untuk ukuran kecil, Rp 12.000,00  ukuran sedang hingga  Rp 18.000,00  untuk ukuran besar. Bola ‘ENAK’  rencananya akan dijual di beberapa tempat  baik instansi pemerintah, sekolah, lembaga PAUD/TK/ABA , serta klinik anak. Selain juga dengan  membuka gerai di tempat-tempat strategis, stan, dan bazar acara- acara TK dan sekolah dasar.

Nurul berharap, kegiatan tersebut dapat menciptakan peluang usaha kecil masyarakat yang bergerak di sektor ekonomi berupa bola sebagai alat permainan yang edukatif, nyaman, aman, dan kreatif dan digemari oleh masyarakat pemerhati anak usia dini. Selain itu juga dapat meningkatkan kreativitas inovatif mahasiswa dan masyarakat  dengan menemukan hasil karya yang bermanfaat dan tepat guna.

Disamping berpotensi paten (Hak Kekayaan Intelektual), alat permainan yang ramah lingkungan sangat potensial dikembangkan tidak hanya sebagai permainaan edukasi namun juga dapat dijadikan suvenir. Bola ‘ENAK’ diharapkan dapat memanfaatkan kembali sumber lingkungan asli untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan pabrik.

 

HUMAS

PERINGATI NUZULUL QUR’AN, UMMAGELANG  GELAR PENGAJIAN

PERINGATI NUZULUL QUR’AN, UMMAGELANG GELAR PENGAJIAN

Untuk menyambut Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan, Lembaga Pembinaan dan  Pengembangan Studi Islam (LP2SI) UMMagelang mengadakan pengajian Nuzulul Qur’an di Auditorium Kampus 1 UMMagelang pada Sabtu (02/06). Kegiatan yang mengusung tema “Al Quran dan Generasi Milenial” tersebut diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari Dosen, Tenaga pendidikan UMMagelang, guru SMA/SMK Muhammadiyah kota Magelang, Siswa SMA, dan masyarakat umum.

Ketua LP2SI Tohirin M.Ag dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan pengajian Nuzulul Quran ini merupakan rangkaian dari kegiatan Ramadan di Kampus (RDK) yang diadakan LP2SI UMMagelang.

Adapun Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh widodo, MT, ketika membuka acara menyampaikan bahwa pengajian nuzulul quran tersebut menjadi penting untuk meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan ramadhan. “Apalagi jika kita lihat tema pada pengajian kali ini, yaitu mengenai al Qur’an dan generasi milenial, dimana meraka  ini lebih sering membuka smartphonenya dibanding membuka al Qu’an,” tutur Eko.

Dr. H. Khoiruddin Bashori, M.Si, pemateri pengajian tersebut antara lain mengulas bahwa di bulan puasa ini kita harus banyak mengendalikan diri dari penggunanaan media khususnya media sosial yang banyak memunculkan status atau berita yang tidak bermanfaat bahkan dapat merusak iman kita, terlebih dengan berita provokasi politik seiring dengan maraknya pilpres 2019.

Ia memuji generasi milenial yang “melek”  teknologi melebihi generasi sebelumnya yakni orang tuanya. Mereka sangat paham dan familiar dengan smartphone termasuk hal-hal detil yang dimiliki oleh smartphone tersebut.  Di akhir pengajian Khoiruddin menutup dengan surat Al Qashas ayat 70, yaitu tentang perintah berbuat baik sebagaimana Allah berbuat baik kepada manusia.

Mahasiswa UMMagelang Ubah Mengkudu Jadi “Bolu Kurawa”

Mahasiswa UMMagelang Ubah Mengkudu Jadi “Bolu Kurawa”

Buah mengkudu atau pace merupakan buah yang memiliki banyak kandungan yang bermanfaat seperti zat nutrisi,  zat anti bakteri,  serta zat anti kanker. Manfaat buah mengkudu sangat banyak, diantaranya mampu menghambat pertumbuhan dari beberapa bakteri sehingga dimanfaatkan sebagai zat anti bakteria.

Karena keterbatasan pengetahuan akan khasiat yang dimiliki oleh buah mengkudu, maka tak sedikit dari masyarakat yang hanya menganggap buah mengkudu sebagai obat tradisional dan tidak disukai karena bau yang menyengat serta rasanya yang pahit. Namun ternyata, melalui inovasi yang dilakukan oleh mahaisiswa UMMAGelang, buah mengkudu yang pahit  dan baunya menyengat tersebut dapat diolah menjadi kue bolu yang lezat dan berkhasiat.

Berawal dari situlah tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKMK) yang terdiri dari  lima mahasiswa UMMagelang  mengajukan proposal “BOLU KURAWA” Bolu Mengkudu Aksara Jawa sebagai Makanan Sehat dan Edukatif. PKM tersebut menjadi salah satu dari 41 proposal PKM UMMagelang yang berhasil  lolos dan mendapatkan pendanaan   dari Kemenristek Dikti Tahun 2018. Kelima mahasiswa itu yakni Ratri Darmawanti,  Nuansa Trimaya Fadhila, Ika Rismania Mithasani, Atifa Putu Prathama, dan Fera Wi Helminah dan  dibimbing oleh Dhuta Sukmarani, S.Si., M.Si.

Ratri, ketua kelompok PKM tersebut mengatakan bahwa BOLU KURAWA merupakan olahan makanan basah berbahan dasar mengkudu yang dicetak menjadi bentuk aksara jawa yang menyehatkan dan diproduksi dalam bentuk kue bolu. “Dengan adanya BOLU KURAWA (Bolu Mengkudu Aksara Jawa) diharapkan anak dapat mengkonsumsi buah mengkudu yang kaya akan khasiatnya serta mampu menumbuhkan minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Jawa melalui cara yang tidak biasa, yaitu melihat  kemudian memakannya,” kata Ratri.

Ratri menambahkan bahwa pembuatan Bolu Kurawa selain sebagai makanan sehat, juga sebagai makanan edukasi yaitu dengan belajar aksara Jawa serta dapat melestarikan budaya dengan bentuk-bentuk aksara Jawa yang disajikan. Dalam memasarkan Bolu Kurawa, “Sasaran utamanya adalah sekolah-sekolah di sekitar kabupaten Purworejo dan sekitarnya dengan harga …. Namun untuk selanjutnya sasaran penjualannya akan diperluas mencakup masyarakat umum,” ujar Ratri.

“Pada tahap awal kegiatan promosi dilakukan dengan menyebarkan brosur dilingkungan sekolah-sekolah, maupun promosi langsung ke sekolah dan lingkungan masyarakat,dan promosi melalui media sosial. Jika usaha ini mulai berkembang dan permintaan semakin tinggi, kami akan menamah bentuk-bentuk aksara yang lebh sulit seperti aksara murdha atau paket dalam bentuk kata,” jelas Ratri.

 

(HUMAS)

RANGKAIAN RAMADHAN LP2SI UM MAGELANG LAUNCHING BUKU BIOGRAFI

RANGKAIAN RAMADHAN LP2SI UM MAGELANG LAUNCHING BUKU BIOGRAFI

Secara kuantitas dan kualitas KH Abu Ubaidah, salah satu tokoh besar Muhammadiyah yang sangat kondang di wilayah Kedu, sangatlah menginspirasi banyak pihak. Kisah hidupnya yang penuh dinamika baik pada era dahulu dan sekarang mendorong Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI) UMMagelang mengadakan Launching Buku Biografi KH Abu Ubaidah, Sabtu 26/5.

Acara yang diadakan di Aula Gedung Rerktorat Lantai 3 itu mengupas tuntas buku biografi “Mbah Abu KH Abu Ubaidah, Pejuang ‘Nekat Fii Sabilillah’ yang ditulis oleh Zuhron Arofi dan tim LP2SI.  Kegiatan tersebut menurut ketua LP2SI Tohirin, merupakan salah satu rangkaian Ramadhan di Kampus tahun 2018.

Buku setebal 148 halaman yang diterbitkan oleh Unimma Press itu mengupas tuntas kehidupan Abu Ubaidah yang lebih dikenal sebagai Mbah Abu dari berbagai sisi. Mbah Abu yang lahir 80 tahun lalu atau tepatnya tanggal 16 Juni 1938 itu merupakan sosok yang pengabdian dan ketokohannya di Muhammadiyah tidaklah diragukan.

Eko Muh Widodo MT, Rektor UM Magelang yang juga menjadi  peserta acara launching tersebut mengungkapkan, ia  bertemu pertama kali dengan Mbah Abu tahun 1981 saat dirinya menjadi pengurus IPM di SMAN 1 Muntilan  dimana Mbah Abu sebagai pembina IPM. Pertemuan berikutnya saat Eko menjadi mahasiswa di FT UM Magelang dimana Mbah Abu menjadi dosen mata kuliah Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK). Setelah menjadi Rektor, Eko sering berdiskusi dengan Mbah Abu yang banyak memberikan inspirasi dan ide yang berani. “Berkat ide dari Mbah Abu, UMMagelang bisa membangun gedung dan fasilitas lain yang ada saat ini,  termasuk masjid UMMagelang yang tengah dibangun,” ujar Eko.

Dalam acara yang dikemas dalam bentuk diskusi itu, sisi kehidupan Mbah Abu dikupas, baik sisi pribadi maupun organisasi.  Selain sebagai tokoh Muhammadiyah, bapak empat anak itu dikenal pula sebagai maestro pendidikan yang berhasil mendirikan SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang serta SD Mutual yang kini menjadi sekolah bonafid di Magelang,  disamping 10 sekolah lain yang dibidani olehnya. Mbah Abu juga merupakan founding father Partai Amanat Nasional (PAN) di Kota Magelang.

Disamping dihadiri keluarga besar Mbah Abu, panitia juga mengundang pihak yang pernah berinteraksi dengan Mbah Abu dan memberikan testimoni dalam buku tersebut. Selain itu juga pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UMMagelang serta pengurus PDM dan PDA Kota dan Kabupaten Magelang memenuhi ruangan aula.

Zuhron berharap buku tersebut dapat menjadi pemicu awal untuk menerbitkan biografi tentang  tokoh lokal hebat yang pantas dicatat dalam sejarah agar menjadi pelajaran bagi generasi pejuang di masa yang akan datang.

HUMAS