Di Desa Growong yang didominasi oleh hutan, banyak rumah warga yang memiliki lahan kosong atau pekarangan yang belum digunakan, dimana budidaya tanaman obat keluarga (toga) yang bermanfaat dapat dilakukan. Melihat potensi tersebut, tiga dosen yang terdiri dari dua dosen UMMagelang dan satu dosen Untidar Magelang mengajukan proposal Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Kelompok Dasa Wisma Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang berjudul Pemanfaatan Pekarangan Rumah sebagai Tanaman Obat Keluarga.
Ketiga dosen terebut yakni Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep (dosen Fikes UMMagelang), Friztina Anisa, SE., MBA (dosen FE UMMagelang) dan Siti Nurul Iftitah,ST,MP (dosen FT Untidar). Proposal tersebut berhasil lolos dalam pendanaan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti tahun 2018.
Robiul Fitri atau yang biasa disapa Fitri mengungkapkan, meskipun tampaknya simpel, kegiatan tersebut ternyata sangatlah bermanfaat bagi warga Desa Growong. Meskipun sudah tinggal di sana berpuluh-puluh tahun, mereka ternyata belum memanfaatkan lahan untuk toga yang dimasukkan dalam polibag. Hal tersebut diakui oleh Samiyah, ketua dawis yang mengikuti program kegiatan yang kini lahannya ditanami toga.
Program kemitraan masyarakat ini, kata Fitri, bertujuan untuk mengoptimalkan toga di Desa Growong khususnya Dusun Growong dan Gondang melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan pada seluruh aspek mulai dari cara pemanfaatan pekarangan, pengolahan toga serta diversifikasi toga.
“Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain kesepakatan dengan kelompok desa wisma dan perangkat desa serta pelatihan budidaya toga, “ ujar Ftri. “Kegiatan tersebut sudah dilakukan, selain juga pengolahan toga sebagai wedang jahe dan kunyit yang bekerjasama dengan Program Iptek bagi Desa Mitra (IbDM),” imbuh Fitri.
Metode yang dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut, lanjut Fitri, adalah model pemberdayaan masyarakat partisipatif atau metode Participatory Rural Apraisal (PRA). Metode ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa yang mempunyai atau menghadapi masalah adalah mitra, oleh karena itu keterlibatan mitra dalam penentuan pemecahan masalah yang dihadapi dan penyelesaiannya sangat diperlukan.
Sebagai langkah monitoring, Rabu 4/7, bertempat di Balai Desa Growong, Kecamatan Tempuran, tim melakukan penguatan kelembagaan dengan menghadirkan pemateri yakni Gunawan SP (koordinator penyuluh pertanian Kecamatan Tempuran) yang membahas tentang Budidaya Tanaman Obat serta Rasidi, M.Pd (akademisi UMMagelang) sebagai motivator.
Dalam kegaitan yang diikuti oleh 20 peserta ibu-ibu anggota dasa wisma, Gunawan antara lain mengevaluasi toga yang sudah ditanam. Adapun Rasidi antara lain memberikan motivasi kepada warga agar toga dimanfatkan secara maksimal sebagai awal untuk penghasilan tambahan. “Mulai sekarang kami ajak para warga khsususnya melalui ibu-ibu anggota dasa wisma untuk berpikir kreatif dalam menanfaatkan toga yang bisa digunakan sebagai suvenir pernikahan atau oleh-oleh, tinggal tergantung dari kemasan dan sajiannya,” ujar Rasidi.
Ia kemudian mencontohkan beberapa produk dari toga yang memiliki nilai jual tinggi bila dikemas secara unik dan apik. Rasidi yang tengah menyelesaikan studi Doktornya itu bahkan mengajak warga untuk segera membuat produk yang bisa dijual dan akan dibantu dalam hal kemasan serta penjualannya.
Di akhir acara, tim memberikan reward kepada ibu-ibu yang tanaman obatnya dinilai paling subur disamping juga memberikan penghargaan bagi dawis yang telah mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias. Tak lupa, Tim juga meninjau toga yang ditanam oleh warga serta memberikan beberapa arahan. HUMAS
Kemajuan ilmu kesehatan dan pergeseran paradigma profesi farmasi di bidang pelayanan kesehatan dari drug oriented ke patient oriented menuntut peningkatan peran tenaga kefarmasian yang bekerja di rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuannya melalui pendidikan dan pelatihan.
Pelayanan kepada pasien baik berupa informasi farmasi serta pengetahuan tentang penggunaan alat-alat kesehatan menjadi topik yang perlu untuk disampaikan dan diaplikasikan dalam ranah akademik di lingkungan mahasiswa farmasi. Untuk membahas dua hal tersebut, Prodi D3 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UM Magelang mengadakan workshop selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (3-4/7) di Aula Fikes Kampus 2 UMMagelang.
Ni Made Ayu Nila, M.Sc. Apt, ketua panitia kegiatan yang juga dosen Farmasi Fikes UM Magelang mengatakan, pada hari pertama yakni Selasa, topik workshop yang dibahas yakni Teknik Aseptik pada Pencampuran Sediaan Steril dengan menghadirkan dua pembicara. Keduanya adalah Dr. Vita Rahmawati, Sp.FRS, Apt, akademisi yang juga Sekretaris Prodi Magister Farmasi Klinik UGM, serta Widarika Hapsari M.Sc,Apt, akademisi UM Magelang.
Pada hari kedua, ujar Ayu, topik workshop adalah Pelayanan Kefarmasian secara Elektronik dalam Konsep dan Aplikatif dengan dua pembicara yakni MT Ghozali, M.Sc.Apt, akademisi UMY yang juga Koordinator Bidang IT di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Pembicara lain yakni Herma Fanani Agusta, M.Sc, akademisi UMMagelang.
Ayu menambahkan, workshop diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari peserta internal dan eksternal. “Peserta internal berasal dari mahasiswa D3 Farmasi semester 5. Adapun peserta eksternal berasal dari tenaga kefarmasian dan apoteker dari RS, pengurus dan anggota Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) serta Ikatan Apoteker Indonesia (IAI),” kata Ayu. Para peserta yang mendapatkan fasilitas piagam, snack, coffebreak, dan lunch imbuh Ayu, tidak dipungut biaya sepeserpun.
Heni Lutfiyati M.Sc, Apt, Ketua Prodi D3 Farmasi Fikes UMMagelang yang menjadi moderator pada acara tersebut mengungkapkan, dalam pelatihan yang berlangsung dari pagi hingga sore hari tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan materi secara teori tetapi juga mempraktekkan antara lain tentang handling sitostatika.
“Salah satu orientasi kepada pasien yakni meningkatkan kualitas pelayanan melalui alat-alat yang dipakai untuk pengobatan, diantaranya sitostatika atau pengobatan kanker dimana pencampuran obat suntik dan penanganan sitostatika haruslah dilakukan oleh apoteker instalasi farmasi rumah sakit. Disamping itu juga tentang informatika farmasi dengan fokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data dan informasi serta pengetahuan dalam sistem kesehatan, termasuk penggunaan analisis dan penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien,” tegas Heni.
Ia menandaskan, pelatihan tersebut sangatlah perlu dan penting terutama untuk mahasiswa D3 Farmasi UMMagelang agar kelak ketika bekerja mereka sudah mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang hal tersebut.
Setelah mengikuti berbagai proses dari mulai pendaftaran, seleksi, pembekalan, observasi lapangan, penyusunan dan presentasi rencana kerja, hari ini Sabtu 30/6 sebanyak 40 mahasiswa UM Magelang yang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM), dilepas untuk diserahkan ke masing-masing lokasi. Acara pelapasan peserta KKN dilakukan di halaman Gedung Fikes Kampus 2 UM Magelang.
Dalam laporannya tentang pelaksanaan progam KKN PPM Dra. Sri Margowati, M.Kes mengatakan selaku ketua mengungkapkan, 40 mahasiswa tersebut akan melakukan kegiatan KKN PKM di Desa Bojong, Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang selama 30 hari, mulai 30 Juni hingga 30 Juli mendatang.
KKN bertema Pengembangan Agribisnis Ikan Tawar Melalui Penguatan Poktan/Pokdakan Desa Bojong, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang tersebut, ujar Margo, merupakan realisasi dari proposal Program Hibah Bina Desa (PHBD) yang disusun bersama Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep dan Veni Soraya Dewi,S.E., M.Si, yang berhasil lolos pendanaan DIKTI tahun 2018.
“Hasil yang diharapkan dalam program KKN PPM ini antara lain perubahan perilaku masyarakat dalam berwirausaha melalui budidaya ikan, pemanfaatan waste product dan ikan segar dalam bentuk olahan Selain itu juga diharapkan masyarakat mampu melakukan budidaya ikan air tawar secara profesional, “ kata Margo. Hal yang tak kalah penting, menurut Margo, adalah adanya perluasan pasar produk ikan air tawar dengan mengunakan teknologi informasi serta terbentuknya kelompok tani ikan dalam bentuk KUBE mikro pada wilayah yang lebih kecil.
Pada acara yang dihadiri oleh pimpinan universitas serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ir Eko Muh Widodo, MT, Rektor UM Magelang menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat melaksanakan program kerja secara optimal dan melakukan kerjasama yang harmonis dengan pemkot, pemkab, kecamatan, desa maupun masyarakat di lokasi KKN masing-masing. “Jaga nama pribadi dan institusi dengan baik,” pesan Rektor.
Sebelum menutup acara pelepasan, Rektor secara simbolis mengenakan jaket KKN kepada dua orang perwakilan mahasiswa yang kemudian diikuti oleh peserta lain. Selanjutnya para mahasiswa dengan didampingi masing-masing DPL menuju lokasi KKN dan mulai melakukan kegiatan seperti yang telah diprogramkan sebelumnya.
Dosen Fakultas Teknik, UMMagelang, Yun Arifatul Fatimah, ST. MT PhD yang juga merupakan Dekan Fakultas Teknik melakukan kunjungan kerja ke beberapa industri pengolahan sampah dan Departemen Lingkungan hidup di Australia selama satu minggu . Kunjungan yang diadakan tanggal 2 hingga 9 Juni tersebut dilakukan untuk memfollow up Program Penelitian Kerjasama Luar Negeri (PKLN) yang didanai Kemenristek DIKTI 2018.
Yun mengungkapkan, PKLN dengan judul “Development of Adaptive Waste Management System and Smart Treatment Technology Toward Sustainable Circular Economy” merupakan program kerjasama internasional antara UMMagelang dan Curtin University yang melibatkan lima kota di Indonesia sebagai case study yaitu Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Magelang.
Selain melakukan kunjungan industri, lanjut Yun, ia juga melakukan diskusi secara intensif dengan Professor Michele Rosano dan Dr Wahidul Biswas yang merupakan Representative Researchers di Curtin University. Adapun beberapa lokasi kunjungan diantaranya ke Southern Metropolitan Regional Council Mechanical Biological Treatment Process yang terletak di Canning Vale. Yun juga mengunjungi Mindarie Regional Council Tamala Park Facility. Ia pun bertemu dengan tim penelitian limbah pada Municipal Waste Advisory Council untuk mendiskusikan strategi penanganan sampah.
“Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk melakukan studi komparatif mengenai pengelolaan sampah yang ada di Australia dengan memanfaatkan teknologi ,” kata Yun. Ia berharap hal-hal positif yang dilakukan di Australia dalam hal pengelolaan sampah atau limbah tersebut nantinya dapat diaplikasikan di Indonesia khususnya di kota-kota besar yang menjadikan sampah sebagai masalah terbesar dalam pencemaran lingkungan.
UMMagelang semakin menunjukkan diri sebagai perguruan tinggi yang berintegritas dan berkemajuan. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya beberapa pencapaian yang diperoleh baik oleh mahasiswa, dosen, maupun secara kelembagaan. Sebelumnya UMMagelang berhasil meloloskan 41 proposal yang dikirim mahasiswa dalam PKM yang didanai Kemenristek Dikti tahun 2018. Hal tersebut menempatkan UMMagelang pada rangking ke-2 PTM se-Indonesia, rangking ke-2 PTS di wilayah Kopertis VI Jawa Tengah, rangking ke-3 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia. Disamping itu UM Magelang menempati rangking ke-24 dari 430 PTN dan PTS se-Indonesia.
kali ini UM Magelang melalui Prodi Mesin Otomotif D3 berhasil meraih akreditasi “A” setelah melalui visitasi akreditasi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Pencapaian tersebut menjadikan Mesin Otomotif D3 UMMagelang sebagai satu-satunya Prodi Mesin Otomotif di Indonesia yang berhasil meraih akreditasi A.
Dengan demikian UMMagelang kini memiliki dua prodi yang memiiliki nilai akreditasi sangat baik atau A, selain Prodi S1 Hukum Ekonomi Syariah. Disamping itu Program S2 Manajemen Pendidikan Islam (MPI) yang juga divisitasi beberapa waktu lalu berhasil mendapatkan akreditasi B. Pencapaian tersebut merupakan hasil yang sangat menggembirakan mengingat Program S2 MPI baru berdiri dua tahun lalu.
Hal lain yang tak kalah membanggakan yakni pencapaian yang diperoleh oleh dosen UMMagelang, salah satunya oleh Dr. Muji Setiyo MT, Dosen Mesin Otomotif Fakultas Teknik UMMagelang. Lima karya yang dihasilkannya dalam jangka waktu hampir bersamaan berhasil mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM. Kelima karya tersebut yakni Alat penyambung Nepel Tabung Gas, Alat Pencampur Gas untuk Kendaraan Berbahan Bakar Gas, Alat Pencampur Gas dengan Venturi Sekunder untuk Kendaraan Berbahan Bakar Gas. Selain itu juga Alat Refrigerasi dari Proses Evaporasi LPG pada Kendaraan Berbahan bakar LPG, dan Alat Pengaturan saat Pengapian pada Kendaraan Berbahan Ganda.
Untuk pencapaian tersebut, Muji merupakan satu-satunya dosen prodi mesin otomotif di Indonesia yang mendapatkan lima hak paten dalam jangka waktu hampir bersamaan. Selain itu Muji tercatat sebagai pemegang tiga hak cipta. Saat ini masih ada tiga karya lagi yang akan dipatenkan dan sudah didaftarkan.
Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo MT mengungkapkan, pencapaian yang diperoleh UMMagelang merupakan anugerah dan berkah di bulan Ramadhan. “Alhamdulillah, doa serta kerja keras yang dilakukan oleh seluruh elemen yang berada di kampus diapresiasi oleh Allah dengan menganugerahkan hasil terbaik bagi kampus kami,” ucap Rektor.
Selanjutnya, kata Eko, UMMagelang berupaya untuk mengejar target berupa akreditasi institusi “A” dengan melakukan berbagai upaya peningkatan pada berbagai indikator yakni di bidang akademik, kemahasiswaan, SDM, serta sarana prasarana. “Kami berharap pada penilaian akreditasi berikutnya UMMagelang dapat memeproleh akreditasi A,” tandas Rektor. ( HUMAS)
We use cookies to ensure that we give you the best experience on our website. If you continue to use this site we will assume that you are happy with it.Ok