May 27, 2025 | Berita
Semangat keilmuan dan keberlanjutan kembali menggema di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Prof. Ir. Yun Arifatul Fatimah, ST., MT., Ph.D. IPU., dosen Fakultas Teknik resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Sustainable Manufacturing oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, S.E., MSi. Pengukuhan yang berlangsung pada Selasa (27/5) di Auditorium Kampus 1 ini tak sekadar menjadi penanda pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga momentum penting bagi UNIMMA dalam meneguhkan komitmennya sebagai kampus yang berpihak pada ilmu pengetahuan yang berdampak dan berakar pada nilai-nilai keberlanjutan.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Sustainable and Intelligent Circular Economy in the Era of Industry 5.0: Integrasi Sains, Teknologi, Etika dan Estetika Lingkungan”, Prof. Yun memaparkan hasil riset dan refleksi akademiknya selama dua dekade. Ia menekankan pentingnya transformasi sistemik dalam menghadapi tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), terutama dalam isu lingkungan dan keberlanjutan. “Isu sustainability bukan lagi wacana, tetapi panggilan mendesak untuk bertindak. Dunia menuntut sistem yang regeneratif, inklusif, dan adil,” ujarnya.
Dalam paparannya, Prof. Yun menggarisbawahi bahwa Circular Economy 5.0 harus menjadi arah baru pembangunan berkelanjutan. Tidak cukup hanya mengandalkan teknologi dan digitalisasi sebagaimana Circular Economy 4.0, pendekatan terbaru ini harus mengintegrasikan nilai humanistik, etika, estetika, dan harmoni dengan alam. Ia juga menyoroti krisis lingkungan global, khususnya limbah plastik, sebagai konsekuensi dari sistem produksi-konsumsi yang masih bersifat linear. “Circular Economy 5.0 bukan lagi pilihan, tapi keniscayaan. Sebagai akademisi, kita tak hanya mencerdaskan nalar, tapi juga menghaluskan nurani,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum menyampaikan ucapan selamat kepada Prof Yun dan UNIMMA. Beliau berpesan, sebagai guru besar harus senantiasa menghadirkan ilmu yang harus diamalkan dan mampu menghadirkan kebermanfaatan. “Supaya bisa menghadirkan ilmu, amal dan manfaat harus bisa melakukan IKI, senantiasa terus melakukan inovasi tiada henti, senantiasa melakukan kreatifitas tanpa batas. Inovasi dan kreatifitas itu dikembangkan dengan intensi yang membumi, intensi yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas bagi kemajuan tanah air dan kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah yang diwakili Prof. Widodo Muktiyo, M. Com menyampaikan apresiasi kepada Prof Yun yang telah berhasil meraih jabatan akademik tertinggi bagi seorang dosen. “Mudah-mudahan ini menjadi pemicu bagi dosen lain,” tuturnya.
Prof Widodo juga menekankan bahwa universitas adalah institusi yang berfungsi untuk memelihara, memahami, mengembangkan dan mewariskan warisan intelektual, ilmiah dan artistik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya sekaligus berharap UNIMMA akan terus melahirkan lebih banyak akademisi unggul. “Perguruan tinggi bukan sekadar pencetak ijazah melainkan sebagai pusat produksi makna dan pengelolaan warisan intelektual masyarakat,” tambahnya.
Dengan pengukuhan ini, UNIMMA semakin menegaskan eksistensinya sebagai kampus berdampak, tidak hanya dalam pengembangan sains dan teknologi, tetapi juga dalam mengusung nilai-nilai etika dan keberlanjutan yang relevan untuk masa depan umat manusia.
May 24, 2025 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), melalui Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFA) sukses menyelenggarakan The 1st Borobudur International Conference on Pharmaceutical Innovations (BICPI) pada Sabtu (24/5). Konferensi internasional ini mengusung tema “Optimization of Natural Products in Community Pharmacy: Integrating Magelang’s Local Wisdom and Scientific Innovation for Global Health”, yang bertujuan menggabungkan kearifan lokal dengan inovasi ilmiah untuk solusi kesehatan global.
Diselenggarakan secara hybrid, BICPI diikuti oleh 349 peserta dari Indonesia, Filipina, dan Thailand, terdiri dari 140 peserta luring dan 209 peserta daring. Acara ini merupakan kolaborasi antara UNIMMA dan Insan Medika Training Centre, serta menjadi langkah nyata UNIMMA dalam memperkuat kontribusi ilmiah Indonesia di bidang farmasi global.
Ketua panitia, Ika Rahayuning Tyas, menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi ajang penting bagi akademisi, apoteker, dan mahasiswa untuk saling bertukar pengetahuan serta memperkuat peran pengobatan herbal. “Penggunaan herbal sebagai pengobatan alternatif di Indonesia semakin meningkat. Namun, masih perlu pendekatan ilmiah yang kuat agar bisa bersaing secara global,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D., menyatakan bahwa the 1st BICPI menjadi tonggak baru dalam komunitas ilmiah farmasi. Ia menekankan pentingnya integrasi budaya lokal dan sains untuk menciptakan inovasi farmasi berkelanjutan. “Magelang memiliki warisan pengobatan herbal yang luar biasa. Mengoptimalkan potensi ini adalah kunci untuk menjawab tantangan kesehatan global dan memperluas cakupan layanan kesehatan,” tegasnya.
Konferensi ini juga menghadirkan lima pakar internasional di bidang farmasi dan pengembangan produk herbal dari 4 negara di ASEAN. Para narasumber berbagi wawasan tentang riset dan inovasi dalam pemanfaatan produk alami untuk kesehatan masyarakat, diantaranya adalah Prof. Dr. apt. Susi Ari Kristina, S.Farm., M.Kes dari Universitas Gadjah Mada (Indonesia), Anbel M. Bautista, RPh, Ms Pharm dari Our Lady of Fatima University (Filipina), Dr. Tuangrat Phodha dari Thammasat University (Thailand), Prof. Dr. Muhammad Junaid Farrukh dari UGSI University (Malaysia) dan apt. Imron Wahyu Hidayat, M.Sc Universitas Muhammadiyah Magelang, (Indonesia).
Melalui BICPI, UNIMMA tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai pusat pengembangan ilmu farmasi berbasis kearifan lokal, tetapi juga mempererat kolaborasi lintas negara dalam menciptakan solusi kesehatan global yang inklusif dan berkelanjutan.
May 22, 2025 | Berita
Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Festival Literasi 2025 dengan tema “Literasi Tanpa Batas: Inovasi, Inspirasi dan Kolaborasi”. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari pada Rabu sampai dengan Kamis (21–22/5) ini, berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disambut antusias oleh sivitas akademika serta pustakawan mitra UNIMMA.
Festival Literasi menghadirkan empat rangkaian acara utama, yaitu: 1) Sosialisasi Pemanfaatan Scopus AI dan NVIVO dengan narasumber Novy Diana Fauzi, MA (Kepala Perpustakaan UMY) dan Dr. Anang Setiawan, S.IP., M.IP (Peneliti UMY), 2) Seminar Coping Stress dengan narasumber Aning Az Zahra, MA (Dosen Psikologi UNIMMA) dan Seminar Image Branding dengan narasumber Lintang Muliawanti, S.I.Kom., MA (Dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA), 3) Bedah Buku: Metodologi Penelitian dan Perancangan Eksperimen karya Prof. Muji Setiyo, MT (Dosen Fakultas Teknik UNIMMA) dengan reviewer Prof. Yun Arifatul Fatimah, Ph. D selaku Wakil Rektor bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, serta 4) Bibliobattle, sebuah ajang adu argumentasi membahas buku favorit peserta.
Kepala UPT Perpustakaan UNIMMA, Atin Istiarni, M.IP menyampaikan, kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat budaya literasi di tengah masyarakat. “Festival ini tidak hanya merayakan keindahan dunia literasi, tetapi juga menjadi wadah untuk mengeksplorasi inovasi terkini dalam bidang penelitian, manajemen stres, dan pengembangan citra diri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Atin menekankan bahwa tema yang diusung mencerminkan pandangan literasi sebagai konsep yang dinamis dan tidak terbatas pada membaca dan menulis. “Kegiatan seperti Sosialisasi NVIVO dan Scopus AI akan menampilkan inovasi teknologi, Bibliobattle dan Bedah Buku akan memberikan inspirasi, sementara Seminar Coping Stress dan Image Branding akan mendorong kolaborasi dan pengembangan diri,” jelasnya.
Melalui Festival Literasi 2025, UNIMMA ingin membangun semangat baru dalam membaca, berpikir kritis, dan mengakses pengetahuan melalui berbagai pendekatan. “Mari bersama-sama kita merayakan kecintaan terhadap buku dan ilmu pengetahuan, serta menjadikan literasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” pungkas Atin.
Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada pengembangan intelektual dan karakter, UNIMMA terus berupaya menciptakan ruang-ruang kreatif yang memberdayakan masyarakat, menjawab tantangan zaman, dan menumbuhkan generasi pembelajar sepanjang hayat.
May 21, 2025 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung inklusivitas melalui kegiatan roadshow literasi digital bertajuk Kelas Ayo Bareng ‘Tuli Cakap Digital’, yang diselenggarakan oleh Forum Ramah Difabel (FORDA), sebuah organisasi mahasiswa yang berdedikasi pada advokasi dan dukungan bagi penyandang disabilitas. Program ini, merupakan hasil kolaborasi antara FORDA dan Tular Nalar Mafindo serta didanai oleh Google.org, membekali komunitas Tuli di Temanggung dengan keterampilan digital yang krusial.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pada Minggu (18/5) di Aula Dinas Sosial Kabupaten Temanggung ini melibatkan Komunitas Tuli Temanggung Bersenyum (TTB), membahas isu-isu penting seperti bahaya judi online, pencegahan penipuan digital dan strategi untuk mengidentifikasi serta memerangi penyebaran informasi yang salah (hoax) di platform media sosial.
Ahmad Wahyu Hidayat, Ketua UKM FORDA UNIMMA, menekankan pentingnya inisiatif ini. “Roadshow kami bertujuan untuk memberikan keterampilan literasi digital kepada kelompok rentan, khususnya teman-teman Tuli. Kami telah melaksanakan kegiatan serupa di Wonosobo dan Magelang, dan setelah Temanggung, kami berencana menjangkau Kebumen dan Purworejo,” ujarnya.
Program Kelas Ayo Bareng mencakup edukasi, pelatihan praktis, dan pendampingan berkelanjutan. Para peserta dibekali dengan pengetahuan mengenai taktik, ciri-ciri, dan konsekuensi negatif dari judi online, serta strategi untuk menghindari penipuan online, meningkatkan keamanan digital, dan membedakan informasi yang kredibel dari hoax.
Dr. Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama UNIMMA, memberikan apresiasi atas konsistensi FORDA dalam mengangkat isu-isu disabilitas. “UNIMMA sangat mendukung FORDA dalam upaya mereka mengembangkan program-program yang kreatif dan berdampak. Kami percaya dalam memberikan kesempatan yang sama bagi semua, tanpa memandang jenis kelamin, suku, atau disabilitas,” tuturnya.
Melalui FORDA dan berbagai inisiatif mahasiswa lainnya, UNIMMA terus berupaya menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, ramah disabilitas, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, termasuk dalam upaya meningkatkan literasi digital bagi seluruh anggota komunitas.
May 21, 2025 | Berita
Di tengah dinamika dunia pendidikan dan kesehatan, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan pada bidang kesehatan. Kali ini, prestasi membanggakan diraih oleh Sigit Priyanto, dosen Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), yang resmi menyandang gelar doktor dari program studi Penyuluhan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta pada Selasa (20/5). Keberhasilan ini tidak hanya menandai pencapaian besar dalam perjalanan akademiknya, tetapi juga menjadikan Sigit sebagai doktor ketujuh yang dihasilkan UNIMMA di awal tahun 2025.
Dalam disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Promosi Kesehatan Pengendalian Diit dan Senam Kaki Diabet terhadap Sensitivitas Kaki”, Sigit meneliti pentingnya strategi promosi kesehatan dalam pengelolaan diabetes melitus, terutama pada kalangan usia lanjut. “Perubahan tren penyakit saat ini semakin menunjukkan bahwa penyakit degeneratif seperti diabetes melitus memerlukan pengelolaan jangka panjang dan pencegahan komplikasi. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku hidup sehat menjadi hal yang sangat krusial,” ujarnya.
Disertasi Sigit ini memiliki urgensi besar dan kontribusi signifikan bagi Indonesia. Data menunjukkan bahwa prevalensi diabetes melitus di tanah air terus meningkat, sejalan dengan tingginya angka kejadian ulkus kaki diabetik sebagai komplikasi kronis yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas tinggi. Diperkirakan 15-25% penderita diabetes akan mengalami ulkus kaki diabetik sepanjang hidupnya. Kondisi ini menimbulkan beban ekonomi dan sosial yang besar serta memberikan tantangan besar bagi sistem layanan kesehatan nasional.
Dalam penelitiannya, Sigit menawarkan sebuah model promosi kesehatan yang inovatif dan praktis, berfokus pada pengendalian diet dan latihan senam kaki, yang terbukti efektif dalam meningkatkan sensitivitas kaki penderita diabetes. Langkah ini merupakan upaya penting untuk mencegah ulkus kaki dan komplikasi berat lainnya, sekaligus memberikan fondasi kuat untuk diterapkan secara luas di komunitas rawan diabetes di Indonesia.Pengembangan model ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan diabetes secara mandiri dan berkelanjutan.
Keberhasilan ini disambut hangat oleh Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., selaku promotor yang memberikan apresiasi sekaligus pesan inspiratif. “Gelar doktor adalah pencapaian tertinggi dalam pendidikan. Namun, belajar dan berkontribusi tidak berhenti di situ. Ilmu harus terus diaplikasikan dalam pengajaran dan pengabdian masyarakat,” tuturnya.
Prof. Agus juga mengingatkan agar keilmuan yang telah diraih Sigit dapat memberikan manfaat yang luas, tidak hanya di lingkungan akademik, tetapi juga secara nyata di tengah masyarakat. “Setelah mendapatkan gelar doktor, saatnya membuktikan kontribusi nyata, tetap rendah hati, dan terus menginspirasi,” tambahnya.
Dengan pencapaian ini, UNIMMA kembali membuktikan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui karya akademik dan pengabdian yang nyata. Semoga, hasil penelitian dan keilmuan yang diperoleh dapat memberikan dampak positif yang luas dan berkelanjutan bagi Indonesia.