UNIMMA Jadi Tuan Rumah FGD Kampus Berdampak: Meningkatkan Kualitas dan Relevansi Perguruan Tinggi

UNIMMA Jadi Tuan Rumah FGD Kampus Berdampak: Meningkatkan Kualitas dan Relevansi Perguruan Tinggi

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dengan bangga menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Group Discussion (FGD) Penyamaan Persepsi Kampus Berdampak: PTS Bermutu, Relevan, dan Berdampak. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VI Jawa Tengah ini berlangsung pada hari Rabu (4/5) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA dan dihadiri oleh pimpinan perguruan tinggi swasta dari eks Karisidenan Kedu yang berada di bawah naungan LLDikti Wilayah VI.

Dalam sambutannya, Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, S.E., M.Si., menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada UNIMMA untuk menjadi tuan rumah acara penting ini. Ia menegaskan bahwa UNIMMA berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memberi dampak nyata bagi masyarakat. “Kegiatan hari ini merupakan bagian dari rangkaian program pemerintah yang bertujuan memperkuat kampus sebagai pusat pembelajaran, penelitian, dan pengabdian yang relevan dan berdampak, sejalan dengan semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan Kampus Berdampak,” ujarnya.

Lebih jauh, Rektor menekankan bahwa UNIMMA terus berupaya menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk menguatkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai ciri khas dari Universitas Muhammadiyah. “Insya Allah, kami berusaha menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian yang tidak hanya meningkatkan mutu institusi, tetapi juga memberi manfaat langsung kepada masyarakat, khususnya di Magelang dan sekitarnya,” tambahnya.

Kegiatan FGD ini juga dihadiri oleh Plt. Kepala LLDikti Wilayah VI, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum., yang dalam arahannya mengingatkan pentingnya membangun budaya kualitas, relevansi, dan dampak positif di lingkungan kampus. “Mari kita perkuat budaya mutu dan relevansi, serta fokus menciptakan dampak nyata yang dapat memberikan manfaat tidak hanya kepada lingkungan kampus tetapi juga masyarakat sekitar,” ujarnya.

FGD dipandu langsung oleh Adhrial Refaddin, S.IP., M.PP., Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah VI. Dalam sesi tersebut, beliau menjelaskan bahwa membangun kampus yang berdampak bukan tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab bersama. “Yang terpenting adalah sedikit menggeser perjalanan kita agar lebih impactful, sehingga semua yang kita lakukan memiliki efek positif yang nyata,” tegasnya.

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antar perguruan tinggi serta memperkokoh komitmen meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi yang berdampak luas bagi masyarakat.

UNIMMA Raih Juara 4 di Turnamen Mini Soccer PTMA se-Jateng dan DIY

UNIMMA Raih Juara 4 di Turnamen Mini Soccer PTMA se-Jateng dan DIY

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melalui Persatuan Sepak bola Dosen dan Karyawan (PSDK) turut memeriahkan Turnamen Mini Soccer antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) se-Jawa Tengah dan DIY. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan berlangsung pada Sabtu (31/5) di Lapangan Mini Soccer Maleha, Yogyakarta. Dalam kompetisi tersebut, tim PSDK UNIMMA berhasil meraih juara keempat setelah melawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di babak penentuan.

Adapun turnamen tersebut diikuti oleh delapan tim dari PTMA, yaitu LPO PP Muhammadiyah, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Sigit Purnomo, Official Tim PSDK UNIMMA mengungkapkan keberhasilan tersebut memacu semangat untuk terus meningkatkan kualitas tim ke depannya. “Alhamdulillah tim UNIMMA meraih juara 4. Dalam permainan tersebut tim sudah bagus hanya saja jam terbang yang perlu giat lagi dalam berlatih,” ujarnya.

Turnamen ini juga menjadi momen penting dalam memperkuat jalinan silaturahmi antar dosen dan tenaga kependidikan dari berbagai PTMA serta memupuk semangat sportivitas dalam bingkai dakwah komunitas Muhammadiyah.

Pada penutupan turnamen, turut hadir Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga. Beliau menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. “Saya sampaikan terima kasih kepada LPO, turnamen yang dilaksanakan ini mudah-mudahan nanti dapat berlanjut ke wilayah lain, kita harapkan kegiatan olahraga di Muhammadiyah terus berkembang, semakin eksis, dan menjadi bagian dari dakwah komunitas Muhammadiyah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Prof. Irwan Akib juga menyatakan dukungannya terhadap rencana penyelenggaraan Pekan Olahraga Muhammadiyah tingkat Nasional. “Saya dukung di tahun 2026 nanti, akan ada Pekan Olahraga Muhammadiyah Nasional,” ungkapnya.

Kehadiran UNIMMA dalam turnamen ini menunjukkan komitmen universitas untuk mendukung pengembangan olahraga sebagai bagian dari budaya kampus yang sehat, aktif, dan berdaya saing.

UNIMMA Tempati Peringkat 5 di Jawa Tengah dalam Perolehan Hibah DPPM 2025

UNIMMA Tempati Peringkat 5 di Jawa Tengah dalam Perolehan Hibah DPPM 2025

Semangat riset dan pengabdian di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali berbuah manis. Sebanyak 40 proposal dosen UNIMMA resmi lolos pendanaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tahun 2025. Keputusan ini tertuang dalam SK DPPM Nomor 0419/C3/DT.05.00/2025 tertanggal 22 Mei 2025, yang menandai tonggak baru dalam kontribusi UNIMMA terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan masyarakat.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA, Dr. Retno Rusdjijati, M.Kes., menyampaikan apresiasi dan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Kami dari LPPM mengapresiasi para dosen. Dari tahun ke tahun jumlah proposal yang diajukan terus meningkat, ini pertanda semangat akademik yang positif,” ungkapnya.

Pada tahun ini, 40 proposal yang berhasil mendapatkan pendanaan terdiri dari 24 proposal untuk skema Penelitian Fundamental-Reguler (PFR), 5 proposal Penelitian Pasca Sarjana-Penelitian Tesis Magister (PPS-PTM), 1 proposal Penelitian Terapan-Lintas Model (PT-LM), dan 1 proposal Penelitian Terapan-Luaran Prototype (PT-LP). Di bidang pengabdian kepada masyarakat, UNIMMA memperoleh pendanaan untuk 9 proposal Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) serta 1 proposal Pengabdian kepada Masyarakat Pendanaan Multitahun yang kini memasuki tahun ke-3.

Berkat capaian tersebut, UNIMMA menempati peringkat ke-5 untuk kategori penelitian dan peringkat ke-7 untuk kategori pengabdian se-Jawa Tengah, di bawah koordinasi LLDikti Wilayah VI.

“Harapannya hibah ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, dengan luaran penelitian yang terpublikasi di jurnal bereputasi dan pengabdian yang berdampak langsung pada masyarakat,” tambah Dr. Retno.

LPPM UNIMMA juga berkomitmen untuk terus mendampingi para dosen penerima hibah demi kelancaran pelaksanaan riset dan pengabdian.

Capaian ini membuktikan bahwa UNIMMA tidak hanya fokus pada pengembangan akademik internal, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui riset yang aplikatif dan program pemberdayaan yang solutif.

Yun Arifatul Fatimah Dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Sustainable Manufacturing: Tegaskan Circular Economy 5.0 sebagai Solusi Masa Depan

Yun Arifatul Fatimah Dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Sustainable Manufacturing: Tegaskan Circular Economy 5.0 sebagai Solusi Masa Depan

Semangat keilmuan dan keberlanjutan kembali menggema di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Prof. Ir. Yun Arifatul Fatimah, ST., MT., Ph.D. IPU., dosen Fakultas Teknik resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Sustainable Manufacturing oleh Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, S.E., MSi. Pengukuhan yang berlangsung pada Selasa (27/5) di Auditorium Kampus 1 ini tak sekadar menjadi penanda pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga momentum penting bagi UNIMMA dalam meneguhkan komitmennya sebagai kampus yang berpihak pada ilmu pengetahuan yang berdampak dan berakar pada nilai-nilai keberlanjutan.

Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Sustainable and Intelligent Circular Economy in the Era of Industry 5.0: Integrasi Sains, Teknologi, Etika dan Estetika Lingkungan”, Prof. Yun memaparkan hasil riset dan refleksi akademiknya selama dua dekade. Ia menekankan pentingnya transformasi sistemik dalam menghadapi tantangan VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity), terutama dalam isu lingkungan dan keberlanjutan. “Isu sustainability bukan lagi wacana, tetapi panggilan mendesak untuk bertindak. Dunia menuntut sistem yang regeneratif, inklusif, dan adil,” ujarnya.

Dalam paparannya, Prof. Yun menggarisbawahi bahwa Circular Economy 5.0 harus menjadi arah baru pembangunan berkelanjutan. Tidak cukup hanya mengandalkan teknologi dan digitalisasi sebagaimana Circular Economy 4.0, pendekatan terbaru ini harus mengintegrasikan nilai humanistik, etika, estetika, dan harmoni dengan alam. Ia juga menyoroti krisis lingkungan global, khususnya limbah plastik, sebagai konsekuensi dari sistem produksi-konsumsi yang masih bersifat linear. “Circular Economy 5.0 bukan lagi pilihan, tapi keniscayaan. Sebagai akademisi, kita tak hanya mencerdaskan nalar, tapi juga menghaluskan nurani,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Plt Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum menyampaikan ucapan selamat kepada Prof Yun dan UNIMMA. Beliau berpesan, sebagai guru besar harus senantiasa menghadirkan ilmu yang harus diamalkan dan mampu menghadirkan kebermanfaatan. “Supaya bisa menghadirkan ilmu, amal dan manfaat harus bisa melakukan IKI, senantiasa terus melakukan inovasi tiada henti, senantiasa melakukan kreatifitas tanpa batas. Inovasi dan kreatifitas itu dikembangkan dengan intensi yang membumi, intensi yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas bagi kemajuan tanah air dan kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah yang diwakili Prof. Widodo Muktiyo, M. Com menyampaikan apresiasi kepada Prof Yun yang telah berhasil meraih jabatan akademik tertinggi bagi seorang dosen. “Mudah-mudahan ini menjadi pemicu bagi dosen lain,” tuturnya.

Prof Widodo juga menekankan bahwa universitas adalah institusi yang berfungsi untuk memelihara, memahami, mengembangkan dan mewariskan warisan intelektual, ilmiah dan artistik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya sekaligus berharap UNIMMA akan terus melahirkan lebih banyak akademisi unggul. “Perguruan tinggi bukan sekadar pencetak ijazah melainkan sebagai pusat produksi makna dan pengelolaan warisan intelektual masyarakat,” tambahnya.

Dengan pengukuhan ini, UNIMMA semakin menegaskan eksistensinya sebagai kampus berdampak, tidak hanya dalam pengembangan sains dan teknologi, tetapi juga dalam mengusung nilai-nilai etika dan keberlanjutan yang relevan untuk masa depan umat manusia.

The 1st BICPI UNIMMA, Konferensi Internasional Pertama Bidang Farmasi: Gabungkan Kearifan Lokal dan Inovasi Sains Global

The 1st BICPI UNIMMA, Konferensi Internasional Pertama Bidang Farmasi: Gabungkan Kearifan Lokal dan Inovasi Sains Global

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), melalui Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFA) sukses menyelenggarakan The 1st Borobudur International Conference on Pharmaceutical Innovations (BICPI) pada Sabtu (24/5). Konferensi internasional ini mengusung tema “Optimization of Natural Products in Community Pharmacy: Integrating Magelang’s Local Wisdom and Scientific Innovation for Global Health”, yang bertujuan menggabungkan kearifan lokal dengan inovasi ilmiah untuk solusi kesehatan global.

Diselenggarakan secara hybrid, BICPI diikuti oleh 349 peserta dari Indonesia, Filipina, dan Thailand, terdiri dari 140 peserta luring dan 209 peserta daring. Acara ini merupakan kolaborasi antara UNIMMA dan Insan Medika Training Centre, serta menjadi langkah nyata UNIMMA dalam memperkuat kontribusi ilmiah Indonesia di bidang farmasi global.

Ketua panitia, Ika Rahayuning Tyas, menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi ajang penting bagi akademisi, apoteker, dan mahasiswa untuk saling bertukar pengetahuan serta memperkuat peran pengobatan herbal. “Penggunaan herbal sebagai pengobatan alternatif di Indonesia semakin meningkat. Namun, masih perlu pendekatan ilmiah yang kuat agar bisa bersaing secara global,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D., menyatakan bahwa the 1st BICPI menjadi tonggak baru dalam komunitas ilmiah farmasi. Ia menekankan pentingnya integrasi budaya lokal dan sains untuk menciptakan inovasi farmasi berkelanjutan. “Magelang memiliki warisan pengobatan herbal yang luar biasa. Mengoptimalkan potensi ini adalah kunci untuk menjawab tantangan kesehatan global dan memperluas cakupan layanan kesehatan,” tegasnya.

Konferensi ini juga menghadirkan lima pakar internasional di bidang farmasi dan pengembangan produk herbal dari 4 negara di ASEAN. Para narasumber berbagi wawasan tentang riset dan inovasi dalam pemanfaatan produk alami untuk kesehatan masyarakat, diantaranya adalah Prof. Dr. apt. Susi Ari Kristina, S.Farm., M.Kes dari Universitas Gadjah Mada (Indonesia), Anbel M. Bautista, RPh, Ms Pharm dari Our Lady of Fatima University (Filipina), Dr. Tuangrat Phodha dari Thammasat University (Thailand), Prof. Dr. Muhammad Junaid Farrukh dari UGSI University  (Malaysia) dan apt. Imron Wahyu Hidayat, M.Sc  Universitas Muhammadiyah Magelang, (Indonesia).

Melalui BICPI, UNIMMA tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai pusat pengembangan ilmu farmasi berbasis kearifan lokal, tetapi juga mempererat kolaborasi lintas negara dalam menciptakan solusi kesehatan global yang inklusif dan berkelanjutan.

Festival Literasi 2025 UNIMMA: Paket Komplit Peringati Hari Buku Nasional

Festival Literasi 2025 UNIMMA: Paket Komplit Peringati Hari Buku Nasional

Dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar Festival Literasi 2025 dengan tema “Literasi Tanpa Batas: Inovasi, Inspirasi dan Kolaborasi”. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari pada Rabu sampai dengan Kamis (21–22/5) ini, berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disambut antusias oleh sivitas akademika serta pustakawan mitra UNIMMA.

Festival Literasi menghadirkan empat rangkaian acara utama, yaitu: 1) Sosialisasi Pemanfaatan Scopus AI dan NVIVO dengan narasumber Novy Diana Fauzi, MA (Kepala Perpustakaan UMY) dan Dr. Anang Setiawan, S.IP., M.IP (Peneliti UMY), 2) Seminar Coping Stress dengan narasumber Aning Az Zahra, MA (Dosen Psikologi UNIMMA) dan  Seminar Image Branding dengan narasumber Lintang Muliawanti, S.I.Kom., MA (Dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA), 3) Bedah Buku: Metodologi Penelitian dan Perancangan Eksperimen karya Prof. Muji Setiyo, MT (Dosen Fakultas Teknik UNIMMA) dengan reviewer Prof. Yun Arifatul Fatimah, Ph. D selaku Wakil Rektor bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, serta 4) Bibliobattle, sebuah ajang adu argumentasi membahas buku favorit peserta.

Kepala UPT Perpustakaan UNIMMA, Atin Istiarni, M.IP menyampaikan, kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat budaya literasi di tengah masyarakat. “Festival ini tidak hanya merayakan keindahan dunia literasi, tetapi juga menjadi wadah untuk mengeksplorasi inovasi terkini dalam bidang penelitian, manajemen stres, dan pengembangan citra diri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Atin menekankan bahwa tema yang diusung mencerminkan pandangan literasi sebagai konsep yang dinamis dan tidak terbatas pada membaca dan menulis. “Kegiatan seperti Sosialisasi NVIVO dan Scopus AI akan menampilkan inovasi teknologi, Bibliobattle dan Bedah Buku akan memberikan inspirasi, sementara Seminar Coping Stress dan Image Branding akan mendorong kolaborasi dan pengembangan diri,” jelasnya.

Melalui Festival Literasi 2025, UNIMMA ingin membangun semangat baru dalam membaca, berpikir kritis, dan mengakses pengetahuan melalui berbagai pendekatan. “Mari bersama-sama kita merayakan kecintaan terhadap buku dan ilmu pengetahuan, serta menjadikan literasi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,” pungkas Atin.

Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada pengembangan intelektual dan karakter, UNIMMA terus berupaya menciptakan ruang-ruang kreatif yang memberdayakan masyarakat, menjawab tantangan zaman, dan menumbuhkan generasi pembelajar sepanjang hayat.