UNIMMA Lepas Mahasiswa Virtual International Student Exchange

UNIMMA Lepas Mahasiswa Virtual International Student Exchange

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus mengembangkan diri, meningkatkan kualitas dan relevansinya. Kerja sama UNIMMA dengan perguruan tinggi di luar negeri terus memberikan peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan, memperluas akses dan memperkuat jejaring.

Setelah sebelumnya mahasiswa UNIMMA melakukan student exchange (pertukaran mahasiswa) di beberapa negara di Asia. Di penghujung tahun 2020, masih di tengah pandemi, UNIMMA kembali mengirimkan mahasiswa untuk belajar di luar negeri meskipun dengan ruang temu virtual (Virtual International Student Exchange Program).

Senin (21/12), Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag melepas sepuluh mahasiswa untuk menuntut ilmu di Khon Kaen Business School, Thailand didampingi oleh Wakil Rektor III, Kepala Kantor Urusan Kerjasama (KUK), Dekan, dan Kepala Program Studi (Kaprodi).

Nia Kurniati Bachtiar, SE., S.Si., M.Sc, Kepala Divisi IRO mengatakan kesepuluh mahasiswa yang mengikuti Pertukaran Mahasiswa telah melalui tahap seleksi. ”Mahasiswa UNIMMA akan menjalani perkuliahan di semester genap selama satu semester terhitung mulai hari ini, 21 Desember 2020 sampai 21 April 2021,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak. Rektor juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dalam upaya menambah wawasan mahasiswa tentang dunia luar dan budaya negara lain, memperbaiki kemampuan bahasa asing dan yang paling penting memperluas kesempatan untuk diterima kuliah atau bekerja di luar negeri nantinya. “Pesan saya untuk kalian, tetaplah menjadi mahasiswa yang sesuai dengan visi misi UNIMMA. Jangan lupa belajar sungguh-sungguh dan jaga nama baik almamater,” ujar Rektor.

Kesepuluh mahasiswa yang dilepas tersebut terdiri dari tujuh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan tiga mahasiswa Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) UNIMMA.

Dosen UNIMMA Kembali Terima Gelar Doktor

Dosen UNIMMA Kembali Terima Gelar Doktor

Di penghujung tahun 2020, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) Kembali menambah dosen dengan gelar Doktor. Habib Muhsin Syafingi  mendapatkan gelar Doktor Hukum dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dengan ujian terbuka disertasi pada Senin (14/12) di Ruang Auditorium UII Lantai III.

Dengan promotor Prof. Dr. Muhammad Fauzan, S.H., M.H. dan Co Promotor Dr. Saifudin, S.H., M.Hum., Habib menyampaikan disertasinya dengan judul “Politik Hukum Bidang Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Berdasarkan Standar Pelayanan Minimal di Provinsi Jawa Tengah”. Dalam paparannya Habib menjelaskan bahwa penelitiannya memperkuat  riset sebelumnya bahwa politik determinan atas hukum dan dalam penerapannya Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Jawa Tengah sangat dipengaruhi oleh komitmen politik pemerintah daerah.

Habib juga menambahkan bahwa penelitiannya memiliki dua perbedaan mendasar dari berbagai penelitian sebelumnya. Perbedaan yang pertama yaitu perspektif penelitian dan penggunaan teori. “Penelitian ini mengambil perspektif politik hukum yang dikontruksikan sebagai komitmen pemerintah untuk menyusun kebijakan penerapan SPM dan komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan kebijakan SPM dalam peraturan perundang-undangan tentang perencanaan pembangunan daerah” jelas Habib.

“Sedangkan perbedaan yang kedua, penelitian ini menggunakan teori negara kesejahteraan dan otonomi daerah sebagai Grand Teori, Teori Politik Hukum sebagai middle teoro dan Apllied Teorinya menggunakan Teori Implementasi Kebijakan dan Teori Efektifitas Hukum,” papar Habib.

Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag turut hadir dalam ujian terbuka disertasi, mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai Habib. “Selamat atas pencapaiannya, semoga ilmunya dapat berguna bagi lingkungan sekitar khususnya bagi UNIMMA. Semoga dengan bertambahnya doktor di UNIMMA ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pembelajaran di UNIMMA,”kata Sulis.

UNIMMA Kenalkan Trend Terapi Komplementer

UNIMMA Kenalkan Trend Terapi Komplementer

Saat ini, Complementary and Alternative Medicine (CAM) menjadi salah satu trend di antara fenomena-fenomena terapi yang lain, seperti terapi konvensional dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur maupun bekam. Di beberapa Rumah Sakit di Indonesia, terapi komplementer sudah mulai diterapkan sebagai terapi penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi pasien yang menolak pengobatan konvensional.

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) yang salah satu visinya unggul di bidang terapi komplementer di tahun 2020 menyelenggarakan webinar “Keperawatan Terapi Komplementer”. Acara yang dihadiri oleh dosen, mahasiswa, alumni Keperawatan UNIMMA dan mahasiswa National Taipei University of Nursing and Health Sciences (NTUNHS) Taiwan diselenggarakan secara virtual pada Sabtu (5/12).

Ns. Sumarno Adi Subrata, M.Kep., PhD, Ketua Panitia acara mengatakan bahwa masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (medis) ke terapi komplementer, meskipun pengobatan modern juga sangat populer diperbincangkan di kalangan masyarakat. “Webinar kali ini bertujuan untuk memahami pembaruan implementasi terapi komplementer dalam keperawatan,” ujar Adi.

Dalam webinar tersebut dihadirkan tiga keynote speaker, ialah Tsae-Jyy (Tiffany) Wang, Ph.D., R.N., APRN dari National Taipei University of Nursing and Health Science (NTUNSHS) Taiwan, Dr. Heni Setyowati ER.,S.Kp., M.Kes, Dekan FIKES UNIMMA dan Ns. Sodiq Kamal, S.Kep., M.Sc, Dosen FIKES UNIMMA.

Prof Wang dalam materinya memaparkan tentang terapi komplementer yang popular di Taiwan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. “Disarankan bahwa CAM, curcumin, dan polyphenolic compound yang diekstraksi dari rempah-rempah dan kunyit sebagai pewarna makanan dapat meningkatkan respon antibodi meskipun dalam dosis rendah. Curcumin memiliki potensi tinggi untuk digunakan sebagai obat anti-influenza karena dapat mengatur pertumbuhan dan respon sel kekebalan yang berbeda,” jelas Prof Wang.

Sementara itu, Dr. Heni memaparkan tentang Chromopressure Sebagai Terapi Komplementer Mengatasi Kelelahan Kerja. “Penerapan terapi komplementer dalam keperawatan perlu mengacu kembali pada teori-teori yang mendasari praktik keperawatan. Terapi komplementer juga meningkatkan kemungkinan perawat untuk menunjukan kepedulian kepada klien,” jelas Dr Heni.

Di akhir sesi, Ns  Sodiq memaparkan tentang Exercise Therapy For Diabetic Foot Ulcer Care.

Dorong Partisipasi Generasi Muda pada Pemilihan Serentak 2020, UNIMMA Adakan Webinar

Dorong Partisipasi Generasi Muda pada Pemilihan Serentak 2020, UNIMMA Adakan Webinar

Tahapan Pemilihan Serentak 2020 sudah dijadwalkan secara resmi meskipun wabah COVID-19 masih tinggi. Gelaran Pemilihan Serentak 2020 kali ini akan tampak berbeda dengan pemilihan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dalam seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilihan Serentak 2020. Selain itu, pemilih di tahun 2020 akan didominasi oleh kaum muda rentang usia 17-39 tahun. Posisi generasi muda dalam panggung politik menjadi sangat penting karena mereka adalah agen perubahan (agent of change). Sebagai kelompok yang idealis dan memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, generasi muda berdiri pada posisi netral, tidak memihak kecuali kepada kebenaran dan keadilan.

Melihat realita tersebut, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen IKP Kemkominfo) RI bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menyelenggarakan webinar dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pemilihan Serentak 2020”. Dalam acara yang berlangsung pada Rabu (19/11) secara virtual tersebut, dihadirkan empat narasumber. Ialah Direktur Jenderal IKP Kemkominfo, Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Tim Asistensi Hukum Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Nasrullah, SH. M.CL, Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag dan Ketua KPU Kota Magelang, Drs. Basmar Perianto Amron, M.M.

Rektor UNIMMA menyampaikan generasi muda yang dianggap melek teknologi diharapkan mampu berperan aktif di masa pandemi. “Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus menggambil langkah-langkah positif (sekecil apapun) untuk perbaikan bangsa ini ke depan. Secara online, generasi milenial yang melek teknologi informasi menjadi sangat strategis khususnya dalam permasalahan informasi calon, tahapan dan pendidikan pemilih melalui berbagai literasi politik,” jelas Rektor.

Lebih lanjut, Rektor mengungkapkan mahasiswa tidak boleh alergi dengan aktivitas politik, termasuk berpartisipasi dalam Pemilihan. Sebagai insan kritis mahasiwa harus aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yag berlangsung.

Sementara itu, Prof Widodo menjelaskan bahwa literasi politik di kampus perlu terus dikembangkan bagi pengelola, praktisi, wartawan, media kampus, dan para sivitas akademika.. “Mahasiswa menjadi mata dan telinga kita dalam Pemilihan. Mahasiwa dan media kampus berperan sebagai motor dan referensi bagi masyarakat agar tidak salah dan tersesat dalam mendapatkan serta mengonsumsi informasi guna mendukung kesuksesan pesta demokrasi Pemilihan 2020,” ujarnya.

Prof Widodo menambahkan, tantangan bagi sivitas akademika dan media kampus adalah bagaimana membangun masyarakat untuk memanfaatkan media sosial menjadi media yang berisikan informasi yang mendidik, mencerahkan, dan memberdayakan dan mendukung pelaksanaan demokrasi.

Pada kesempatan yang sama, KPU mengajak mahasiswa bersama-sama mempengaruhi masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas serta memberikan suara dengan benar di tanggal 9 Desember 2020 nanti. “Mahasiwa dapat mengajak masyarakat untuk cerdas gunakan hak pilih, yaitu kenali visi misi dan program Cakada, kenali riwayat hidup calon dan parpol pengusungnya, pastikan kualitas pilihan dan berikan suara dengan benar,” ujar Basmar, Ketua KPU Magelang.

UNIMMA Gelar The 2nd Borobudur International Symposium 2020

UNIMMA Gelar The 2nd Borobudur International Symposium 2020

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggelar The 2nd Borobudur International Symposium (BIS) 2020 secara virtual pada Rabu (18/11). Acara dengan tema “Reinforcement of the Sustainable Development Goals post Pandemic” bertempat di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.

Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA mengapresiasi simposium yang membahas penguatan SDGs pasca pandemi tersebut. “Pandemi secara tiba-tiba mengubah realitas ekonomi dan sosial. Saya berharap dengan pembahasan The 2nd  BIS 2020 ini akan menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna dari pembelajaran-pembelajaran lain dengan tema yang sama,” ujar Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, dihadirkan lima keynote speakers, ialah Dr.Eng. Thomas Kivevele (The Nelson Mandela African Institution of Science and Technology, Tanzania), Pensri Jaroenwanit, Ph.D (Khon Kaen Business School,
Thailand), Dr. Heni Setyowati ER, M.Kes (Universitas Muhammadiyah Magelang, Indonesia), Drs. H. Hajriyanto Y. T, MA (The Indonesian Embassy in Beirut Lebanon), dan Prof. Yinghuei Chen (Dean of International College, Asia University, Taiwan).

Dr. Muji Setiyo, ST., MT, Ketua Panitia BIS menyampaikan dalam laporannya bahwa kegiatan dihadiri oleh 348 presenters dari Indonesia, Malaysia, Inggris, Skotlandia, Thailand, Taiwan, Tanzania dan juga Timor Leste. Simposium diselenggarakan dengan menggandeng 17 perguruan tinggi sebagai co-host.

“Semoga pembahasan kita nanti bisa menghasilkan transfer pengalaman dan temuan penelitian dari partisipan kepada yang lain, dari keynote speakers kepada semua peserta, dari peneliti sosial ke peneliti teknik dan sebaliknya. Selain itu, semoga acara ini dapat menciptakan jejaring penelitian lebih luas,” harap Muji.

Rektor UNIMMA Kunjungi Pengungsian Merapi

Rektor UNIMMA Kunjungi Pengungsian Merapi

Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi menjadi Siaga, banyak warga di sekitarnya dengan kategori rentan yaitu ibu hamil, anak-anak dan lansia (lanjut usia) yang sudah mulai diungsikan di beberapa posko pengungsian. Senin (16/11), Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) beserta jajarannya mengunjungi salah satu Posko Pengungsian di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Aksi Rektor turun ke posko pengungsian ini sebagai bentuk kunjungan kepedulian institusi dan dukungan kepada relawan UNIMMA yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. “Banyak dosen dan mahasiswa UNIMMA yang terlibat dalam kegiatan penanggulangan bencana Merapi kali ini. Ada mahasiswa Psikologi yang melakukan pendampingan psikososial, mahasiswa Keguruan mengajar di Sekolah Darurat yang baru dimulai hari Senin ini, dan ada mahasiswa Kesehatan yang standby di posko,” jelas Rektor.

Rektor juga menyampaikan akan berkoordinasi lebih lanjut dan melakukan kesiapsiagaan terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi nantinya. “Ke depannya, UNIMMA sebagai salah satu perguruan tinggi di wilayah Magelang harus siap jika dimintai bantuan baik berupa logistik ataupun moril,” tambah Rektor.

Sementara itu, Kepala Desa Deyangan, Risyanto menyebutkan ada 120 pengungsi di Balai Desa Deyangan yang berasal dari Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Risyanto mengaku senang dan terbantu atas kehadiran mahasiswa UNIMMA di posko. “Sebelumnya, anak-anak bermain sesuka hati dan tidak terarah. Tetapi sejak ada mahasiswa UNIMMA yang bertugas di sini, kami lega dan berterima kasih karena anak-anak diberi pengarahan,” ujarnya.