Angkat Tema Pendidikan Karakter, UNIMMA Gandeng Malaysia dalam General Lecture

Angkat Tema Pendidikan Karakter, UNIMMA Gandeng Malaysia dalam General Lecture

Karakter merupakan suatu ciri khas yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Pembentukan karakter dapat diwujudkan melalui sistem pendidikan yang diharapkan di masa depan dapat mencetak lulusan yang dapat membangun bangsa tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter yang mulia.

Untuk membentuk karakter positif yang dimiliki calon alumninya, Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), memberikan wawasan global terkait isu-isu yang sedang hangat melalui general lecture pada Kamis (18/2). Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan University of Malaya, Malaysia dan mengangkat tema “Islamic Education in Preparing a Generation with Character: Link and Match Higher Education in Indonesia and Malaysia”.

Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA sekaligus narasumber general lecture menyampaikan betapa memprihatinkan potret perilaku anak muda saat ini. “Yusuf Al-Qardhawi, seorang cendekiawan muslim dari Mesir yang hebat pernah berkata, jika Anda ingin melihat sebuah negara di masa depan, lihatlah anak mudanya hari ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran yang besar dan penting dalam sebuah bangsa. Apalagi di masa depan, karena generasi mudalah yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa depan menggantikan pemimpin saat ini,” tutur Rektor.

Rektor menambahkan, dalam konsep Islam, untuk membentuk karakter dari aspek kognitif, metode yang dapat digunakan adalah metode nasehat, cerita, ceramah, dan dialog. “Untuk membentuk aspek emosional pendidikan karakter, metode yang dapat digunakan adalah metode perumpamaan (amtsal) dan metode tarhib dan targhib. Adapun pendidikan karakter dalam aspek tindakan dapat digunakan metode pembiasaan dan keteladanan (uswah / qudwah),” jelasnya.

Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Asyraf Isyraqi bin Jamil yang merupakan Senior Lecturer Islamic Education Programme Academy of Islamic Studies University of Malaya berbagi pengalaman dan ilmu dalam membentuk anak muda beradab di Malaysia. “Ada empat tantangan guru Pendidikan Islam saat ini, ialah bagaimana membangun pemikiran yang benar tentang konsep pendidikan dari perspektif Islam, bagaimana menyampaikan pengetahuan dan moral secara bersama untuk menghasilkan sumber daya manusia yang seimbang, bagaimana menyampaikan moral kepada siswa yang dihadapkan pada banyak faktor internal dan eksternal dan bagaimana mengkomunikasikan moral melalui media teknologi,” ujar Dr. Asyraf.

General lecture dengan peserta mahasiswa UNIMMA, serta mahasiswa di luar lingkungan UNIMMA seperti dari beberapa universitas mitra UNIMMA berlangsung interaktif.

 UNIMMA Terima Kunjungan Kerja Menko Bidang PMK

 UNIMMA Terima Kunjungan Kerja Menko Bidang PMK

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus memantapkan diri dalam pengabdian pada masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan display program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) melalui pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) Gerakan Ayo Kuliah bagi siswa kelas XII. Display Gerakan Ayo Kuliah dilaksanakan pada acara Kunjungan Kerja Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P pada Rabu (17/2) di Balkondes Kebonsari, Borobudur.

PKH Gerakan Ayo Kuliah UNIMMA bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Magelang dengan tujuan untuk membantu anak-anak dari Keluarga Penerima Manfaat supaya lebih optimis untuk melanjutkan ke tingkat perkuliahan. Selain itu, dengan program tersebut diharapkan siswa lebih siap dalam menghadapi tes masuk perguruan tinggi dengan cara memberikan pendampingan belajar dan pengenalan kehidupan kampus secara umum yang dilaksanakan secara tatap muka/luring dan online/daring.

Setelah melakukan kunjungan kerja di Balkondes Borobudur, Menko bidang PMK melanjutkan kunjungan ke Kampus 2 UNIMMA. Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam menyambut Menko bidang PMK menyampaikan ucapan terima kasih karena meluangkan waktu di sela-sela kunjungan kerjanya.

Sementara itu, Prof Muhadjir juga memberikan apresiasi kepada perkembangan UNIMMA yang terbilang cepat serta memberikan wejangan dan motivasi untuk civitas akademika UNIMMA agar pembinaan dosen dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kekayaan itu tidak diukur dengan pendapatan namun bisa juga dengan kekayaan intelektual dan lingkungan yang sehat. “Jangan sampai UNIMMA maju dan berkibar sendiri sementara Amal Usaha Muhammadiyah lain dibiarkan. Kita harus berbagi,” tambah Menteri.

Tantangan Pendidikan Islam di Era 5.0, UNIMMA Gelar Seminar Internasional

Tantangan Pendidikan Islam di Era 5.0, UNIMMA Gelar Seminar Internasional

Tiga pilar Pendidikan Tinggi atau yang sering dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi jiwa yang harus terus ditanamkan di setiap perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dengan visi unggul berupaya untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja. Sehingga wawasan pengetahuan secara global menjadi poin penting bagi mahasiswa. Di tengah mewabahnya Covid-19, memberi dampak pada kajian islam, tantangan dan strategi pengembangannya.

Melihat realita tersebut, Fakultas Agama Islam (FAI) UNIMMA menggelar seminar internasional dengan tema “Islamic Study and Islamic Economic in Era Society 5.0”. Kegiatan berlangsung melalui ruang temu virtual pada Kamis (11/02).

Dr. suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa seminar tersebut merupakan salah satu bentuk penyegaran ilmu yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini. “Pandemi Covid-19 telah mengubah beberapa cara pandang baru dalam hidup termasuk pendidikan. Dalam konteks keilmuan, perlu dikaji lebih jauh bagaimana Covid-19 memberikan tantangan dan strategi dalam pengembangan keilmuan. Dengan dihadirkan narasumber dari beberapa negara, diharapkan dapat memberikan pandangan baru tentang realitas ilmu pengetahuan islam,” ujar Rektor.

Seminar internasional tersebut menghadirkan empat narasumber dari 4 negara, ialah (1) Dr. Sariya Cheruvallil-Contractor yang merupakan Assistant Professor Centre for Trust, Peace and Social Relations Coventry University, United Kingdom, (2) Assoc. Prof. Nassef Manabilang Adiong, PhD, dari University of the Philippines Diliman, (3) Assoc. Prof. Dr. Mohamad Khairi Hj Othman, dari Universiti Utara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia dan (4) Agus Miswanto, S.Ag., M.A. dari UNIMMA Indonesia.

Prof Khairi dalam pemaparannya menyebutkan, dari aspek Pendidikan Islam, beberapa fokus penekanan diberikan agar sejalan dengan elemen perubahan di tingkat global. “Fokusnya ialah di Quality (Itqan), Excellence (Falah), Individual (Insan), Potential (Fardi) dan Aspiration (Izzah),” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof Khairi menambahkan jika di era 5.0, ketrampilan juga harus diasah. “Kita harus memiliki Global Skills, Innovative & Creative Skills, Digital Technology Skills dan Interpersonal Skills,” tambahnya.

Di akhir seminar, disampaikan pembelajaran Pendidikan Islam di era revolusi informasi 4.0 menuju masyarakat 5.0 membutuhkan perubahan yang drastis dan sejalan dengan perubahan global. Berbagai aspek dan elemen terkait sebagaimana yang dibahas perlu mendapat perhatian khusus untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan nasional dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian, Pendidikan Islam dipandang mampu sejajar dengan bidang pendidikan lainnya.

Launching Buku dan Webinar Writerpreneurship, Perayaaan Milad ke 3 Ilmu Komunikasi Unimma

Launching Buku dan Webinar Writerpreneurship, Perayaaan Milad ke 3 Ilmu Komunikasi Unimma

Verba Volant Scripta Manent, yang terucap akan lenyap yang tertulis akan abadi. Begitu yang diyakini Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom), Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH), Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma). Di tahun ke-3 ini, Prodi Ilkom sudah menunjukkan kiprahnya dengan prestasi-prestasi yang dituai. Mulai dari prestasi-prestasi mahasiswa, dosen hingga karya-karya yang sudah ditelurkan.

Untuk mensyukuri capaian-capaian tersebut, diselenggarakan rangkaian Milad pada Senin-Selasa (1-2/2). “Milad kali ini berlangsung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena dirayakan di tengah situasi pandemic. Pada hari pertama, kita selenggarakan untuk mengapresiasi karya-karya dan prestasi mahasiswa yang dikemas dalam sharing mahasiswa berprestasi di Ilkom Unimma, dan bedah buku karya mahasiswa Ilkom. Untuk puncak acara akan kita rayakan dengan webinar bersama penulis buku Nanti Kita Sambat tentang Hari Ini”, ujar Annis Azhar, M.I.Kom, Ketua Panitia Milad.

Dwi Susanti, M.A., Ketua Prodi Ilkom, dalam sambutannya menyampaikan, di tahun ke-3 usia Ilkom Unimma, langkah-langkah yang sudah ditempuh sudah mulai terasa nilai dan kebermanfaatannya. “Besar harapan kami semoga di tahun-tahun selanjutnya akan semakin berkibar lagi”, tuturnya.

Prof. Dr. Purwati, M.S.Kons, Dekan FPH membuka rangkaian Milad dan berpesan bahwa kerja keras bersama, pembenahan-pembenahan dan pengembangan internal harus selalu dilakukan. “Kita harus memiliki warna dan karakter sendiri meskipun Prodi Ilmu Komunikasi masih berusia sangat muda. Jadilah orang-orang yang bermanfaat,” ujarnya.

Dalam acara sharing mahasiswa berprestasi, hadir Annisa Zafira, Fadil Rizqi dan Muhammad Naufaldi yang merupakan mahasiswa Ilkom. Mereka banyak bercerita tentang pengalaman dan tips trik menjadi mahasiswa berprestasi. “Biasanya kalau ada informasi lomba pasti diberitahu oleh prodi, dan diberi dorongan dan dukungan oleh dosen-dosen. Jika dapat juara bisa menambah semangat untuk meraih juara-juara yang lain lagi,” tutur Zafira, peraih prestasi Juara 1 tingkat nasional Public Service Advertisement berbasis radio.

Sementara itu, Fadil mengungkapkan bahwa pada dasarnya memang suka desain visual, karena terinspirasi dari papan iklan di jalan dengan tulisan “visual speak louder”. “Selama kuliah online karena pandemic ini waktu saya hanya habis untuk kuliah online dan kerjakan tugas. Jadi untuk refreshing saya suka membuat desain-desain.” Fadil Rizqi  peraih Juara 3 tingkat nasional dalam lomba poster bertajuk Medeka Belajar di Tengah Pandemi. “Setidaknya kita berkarya supaya bisa punya portofolio”, tambah Fadil.

Lain lagi dengan Naufaldi yang meyadari bahwa Ilkom merupakan tempat yang tepat untuk mengekspresikan ide-idenya. “Alhamdulillah dengan mengikuti perlombaan, bisa mendapat bonus pengalaman yang berbuah prestasi,” ujar peraih juara harapan 2 penulisan opini tingkat di Jambore Nasional Komunikasi 2020 (JNK) oleh Aspikom ini.

Acara selanjutnya diisi dengan bedah buku dan launching tiga buku karya mahasiswa Ilmu Komunikasi, yang pertama adalah Buta Hati Buta Regulasi, merupakan buku tentang etika dan regulasi media siber. Buku kedua merupakan buku tentang lagu jawa kontemporer, mengenalkan budaya lewat lagu dengan judul Membaca Nada Merawat Budaya. Dan buku ketiga merupakan buku tentang Copywriting yang dikemas dalam judul Eling Cover e, Lali Isine.

Moch Imron Rosyidi, M.Sc, dosen Ilkom Unimma mengapresiasi karya mahasiswanya. “Kami berharap, setiap tahunnya Prodi Ilmu Komunikasi Unimma bisa membuat buku lagi dan banyak mahasiswa yang bisa terjun langsung dalam menulis buku. Bayangkan mata kuliah ada 50 dan semuanya dijadikan bahan kajian untuk menulis buku, Prodi Ilkom Unimma bisa membuat perpustakaan mini,” terang Imron.

Puncak acara Milad, pada Selasa (2/2) diadakan Webinar Writerpreneurship dengan narasumber penulis Buku Nanti Kita Sambat Tentang Hari Ini (NKSTHI), Muhammad Ichsan Permana Putra atau lebih populer dengan nama Mas Aik. Acara ditutup dengan bagi-bagi doorprize buku untuk para peserta.

AIK Sebagai Ruh Kehidupan Kampus

AIK Sebagai Ruh Kehidupan Kampus

Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) merupakan salah satu ciri khas yang dimiliki oleh seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) di Indonesia. Melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mengadakan workshop AIK dengan tema “AIK Sebagai Ruh Kehidupan Kampus” pada Rabu-Kamis (27-28/1). Workshop yang dilakukan melalui ruang temu virtual tersebut dihadiri oleh Rektor dan jajarannya, Badan Pembina Harian (BPH), Kepala Program Studi (Kaprodi) dan Dosen pengampu mata kuliah AIK.

Rektor dalam sambutannya menyampaikan bahwa saat ini sudah waktunya AIK bukan hanya sekadar menjadi ciri khas tetapi lebih dari itu, AIK harus bisa menjadi asas dan jiwa pendidikan Muhammadiyah. “Dalam konteks inilah pentingnya rumusan sistem pendidikan Muhammadiyah yang menempatkan AIK sebagai jiwa atau ruh pendidikan Muhammadiyah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rektor menambahkan jika diperlukan gagasan Reformulasi Gerakan AIK-isasi UNIMMA. “Di kampus UNIMMA sendiri misalnya, bisa dengan mendesain AIK secara kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler serta setting Hidden Curriculum menuju standar kampus Islami,” tambahnya.

Sementara itu, Drs. H. Sugiyono, M.Si, Ketua BPH UNIMMA mengapresiasi kegiatan workshop karena hal tersebut merupakan bentuk keseriusan pimpinan untuk mendukung mata kuliah AIK. “Urgensi pengembangan kurikulum AIK diharapkan dengan mata kuliah tersebut, lulusan UNIMMA mempunyai pembeda dari lulusan perguruan tinggi lain. Bedanya ada di watak, perilaku, kepribadian dan jiwa semangatnya yang berlandaskan Islam dan Muhammadiyah,” ujar Sugiyono.

Acara dilanjutkan dengan diskusi terkait desain kurikulum AIK yang akan dipakai mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021.

Awal Tahun, UNIMMA Menambah Dosen Bergelar Doktor

Awal Tahun, UNIMMA Menambah Dosen Bergelar Doktor

Mengawali tahun 2021, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menambah dosen bergelar Doktor. Ialah Prasojo Pribadi yang mendapat gelar Doktor bidang Manajemen Farmasi dari Program Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Prasojo menyampaikan disertasinya dalam sidang secara virtual pada Kamis (21/01) bahwa konsep kepuasan pasien telah banyak mendapat perhatian dalam industri layanan kesehatan. Namun, sebagian besar penelitian sebelumnya lebih fokus terhadap kinerja pelayanan sebagai konstruk utama untuk menjelaskan kepuasan pasien.

Dengan promotor Prof. Dr. apt. Satibi, M.Si, Dr. Ir. Suci Paramitasari S,MM dan Dr. apt. Susi Ari Kristina, MPH, Prasojo memaparkan bahwa penelitiannya menggunakan  pendekatan  kuantitatif  (mono-methods) yang dilakukan  di 11 Rumah Sakit Provinsi Daerah  Istimewa  Yogyakarta baik pemerintah maupun swasta. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. “Sampel dalam  penelitian  ini  adalah  897 pasien rawat  jalan peserta BPJS maupun asuransi swasta. Penelitian ini melalui beberapa tahapan untuk menjamin validitas-reliabilitas instrumen dan kemampuan prediktif yang baik dari model yang yang dikembangkan,” jelas Prasojo.

Prasojo menambahkan, penelitian tersebut telah berhasil mengembangkan model dan instrumen pengukuran anteseden kepuasan pasien rawat jalan rumah sakit yang terdiri dari 10 dimensi yaitu aspek fisik, pelayanan medis, pelayanan farmasi, prosedur administratif, tanggungjawab sosial, kualitas personel, aspek biaya dan asuransi kesehatan, kualitas hasil, emosi positif dan emosi negatif. “Hasil penelitian menunjukkan pelayanan farmasi, prosedur administratif, kualitas personal, kualitas hasil, emosi positif berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Temuan lain penelitian ini melalui analisis importance-performance map analysis (IPMA) memberikan evidence bahwa posisi pelayanan farmasi dalam sistem pelayanan dirumah sakit sangat penting dari perspektif pasien dan memberi dampak terhadap penilaian kepuasan terhadap rumah sakit,” tuturnya.

Sementara itu, Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA mengapresiasi dengan bertambahnya doktor di UNIMMA. “Alhamdulillah, di awal tahun ini UNIMMA mendapat doktor baru, dalam waktu dekat akan bertambah lagi doktor di UNIMMA. Semoga ilmu yang diperoleh bisa terus bermanfaat khususnya bagi UNIMMA,” ujar Rektor.