Sep 3, 2018 | Berita
Sebanyak 653 mahasiswa baru UM Magelang Tahap I mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKK Maba) hari Senin 3/9 di Auditorium Kampus 1 UM Magelang. Ke-653 mahasisiwa baru tersebut disambut oleh jajaran pimpinan universitas dan fakultas yakni Rektor, Wakil Rektor serta Dekan di lingkungan UM Magelang.
Saifudin M. Eng, ketua panitia PKK Maba tahun ini menjelaskan, PKK Maba merupakan kegiatan pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru UM Magelang. “Selama lima hari ke depan mulai hari (Senin) ini, mahasiswa baru akan diberi pembekalan tentang lingkungan sivitas akademika, lingkungan fakultas dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Disamping itu juga pembekalan bela negara dan nasionalisme, ” kata Saifudin, wakil Dekan FT yang kali ini didapuk menjadi ketua panitia.
Ia menambahkan bahwa peserta PPK Maba tahap II akan dilakukan bagi mahasiswa yang diterima di gelombang 1 dan 2 tapi belum melakukan daftar ulang serta pendaftar gelombang 3 dan juga mahasiswa paralel. Adapun jumlah peserta PPK Maba Tahap II jumlahnya akan terus bertambah seiring masih dibukanya waktu pendaftaran mahasiswa baru UM Magelang hingga 15 September mendatang.
Saifudin juga mengatakan bahwa mahasiswa UM Magelang seperti tahun sebelumnya, berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Itu berarti UM Magelang dapat diterima dan dijadikan sebagai referensi tempat menuntut ilmu pada jenjang perguruan tinggi.
Dalam sambutannya, Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT antara lain menyampaikan bahwa pendidikan sekarang berbeda dengan era dulu. Metode pembelajaran di kampus pada era industri level 4.0 lebih menekankan pada pembelajaran yang kooperatif yaitu pembelajaran tidak hanya di kampus tetapi diintegrasikan pada pembelajaran berbasis akses internet. “Dalam proses belajar di perguruan tinggi dosen hanya sebagai motivator atau pendorong dalam penyemangat belajar mahasiswa. Adapun mahasiswa dituntut untuk meningkatkan kemandiriannya, “ ujar Rektor.
Di hari pertama, mahasiswa diberikan bekal materi tentang kesadaran bela negara dari Akademi Militer yang disampaikan oleh Kepala Sub Departemen Kepemimpinan dan Kejuangan Letkol Sugeng Dikari SH, MH. Setelah itu dilanjutkan dengan materi dari Kapolres Kota Magelang AKBP Kristanto Yoga Darmawan tentang Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme di Kampus. Peserta tampak antusias mendengarkan paparan dari kedua pemateri tersebut.
HUMAS
Aug 30, 2018 | Berita
Seluruh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa UM Magelang yang berprestasi mendapatkan penghargaan dari Universitas pada puncak milad yang dirangkai dalam acara Laporan Tahunan Rektor dan Orasi Ilmiah, Kamis, 30/8. Prof. Dr. Muhamad Japar M.Si mendapatkan penghargaan Dosen Peraih Jabatan Fungsional Tertinggi. Tiga dosen berprestasi dalam pembimbingan PKM yang maju Pimnas pun mendapatkan reward. Selain itu juga dua Dosen Peraih Paten Granted, tiga Dosen Publikasi Terbaik Kualifikasi QI, tiga Dosen Score SINTA Tertinggi.
Dalam penghargaan tersebut Dr. Muji Setiyo,ST, MT paling banyak mendapatkan penghargaan, yakni sebagai Dosen Peraih Paten Granted, Dosen Publikasi Terbaik Kualifikasi QI, serta Dosen Score SINTA Tertinggi. Selain itu juga diberikan penghargaan bagi tendik berprestasi yakni Yunda Sara Arum Sekar SIP. Universitas juga memberikan penghargaan kepada empat orang dosen dan tendik dengan masa kerja 20 tahun. Disamping itu Universitas juga memberikan penghargaan bagi seluruh mahasiswa berprestasi baik akademik maupun non kademik.
Acara yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UM Magelang itu selain dihadiri oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa juga dihadiri Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Lembaga Layanan Dikti, Wakil Walikota Magelang, Gubernur Akmil, Kapolres Kota dan Kabupaten Magelang, serta pimpinan PTN dan PTM di lingkungan Jawa Tengah.
Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo MT dalam laporannya menyampaikan beberapa progress yang telah dilakukan UM Magelang dalam satu tahun terakhir, diantaranya di bidang penguatan institusi dan kelembagaan. “Saat ini UM Magelang memiliki 20 program studi dengan dua prodi diantaranya berakreditasi “A”. Di bidang SDM, saat ini 28 dosen tengah studi lanjut S3. Disamping itu juga pada tahun ini terdapat 77 kegiatan penelitian dosen dengan pembiayaan mencapai 2,2 milyar. Sedangkan kegiatan pengabdian dosen yang tercatat pembiayaannya mencapai 1, 3 milyar. Beberapa karya dosen UM Magelang juga berhasil tembus dalam jurnal internasional ber-impact factor,” ungkap Rektor.
Adapun orasi ilmiah tahun ini disampaikan oleh Dr. Rochiyati Murniningsih, SE, MP dengan tema “Sinergitas Perguruan Tinggi dalam Transformasi UMKM Berdaya Saing, Upaya Meraih UM Magelang Berkemajuan.” Murni antara lain menyoroti tentang peran nyata UMKM dalam perekonomian di segala lini baik regional, nasional, maupun global. “Namun demikian sebagian UMKM masih menghadapi masalah mendasar karena dijalankan secara tradisional dan turun temurun. Untuk itu langkah pemerintah dalam mengintregrasikan pengembangan UMKM dengan teknologi digital di tengah era revolusi industri keempat patut didorong oleh berbagai pihak, termasuk UM Magelang yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi kepada UMKM, khususnya UMKM yang berada di lingkup Magelang,” jelas Murni. Harapan tersebut direspon positif oleh Wakil Walikota Magelang Dra . Windarti Agustina usai menyampaikan sambutan Walikota Magelang.
Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad M.Sc dalam amanatnya menyampaikan apresiasi terhadap progress yang telah dicapai UM Magelang. “Berdasarkan jumlah mahasiswanya saat ini, Dari 173 PTM yang ada di Indonesia, UM Magelang masuk dalam jajaran middle class. Adapun bila dilihat dari capaian akademik terutama capaian prestasi dosen, UM Magelang masuk kategori PTM menengah ke atas,” ujar Lincolin yang disambut tepuk tangan hadirin. Ia juga berpesan agar UM Magelang dapat menjadi mitra pemerintah, termasuk dalam upaya mencerdaskan bangsa. Sebagai salah satu PTM Lincolin berharap agar UM Magelang memiliki tiga karakter utama yakni unggul, berdaya saing, dan berkemajuan.
HUMAS
Aug 29, 2018 | Berita
Untuk mencapai lulusan yang berkualitas, calon Farmasis Prodi Farmasi Fikes UM Magelang terus diberi pembekalan dari berbagai aspek. Setelah sehari sebelumnya mendapatkan materi pembekalan tentang Etika Profesi, di hari berikutnya mereka mendapatkan materi pembekalan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3 RS). Sama seperti hari sebelumnya, pembekalan K3 RS yang diadakan Rabu 29/8 itu diikuti oleh mahasiswa Prodi Farmasi semester akhir serta pengurus PAFI Magelang.
Tiara Mega Kusuma, M.Sc, Apt, Kaprodi S1 Farmasi Fikes UM Magelang menjelaskan, dua pemateri dihadirkan dalam pembekalan tersebut. Mereka adalah Taufiqurohman, S.Farm., Apt.(Praktisi dan Kepala Instalasi Farmasi RS Akademik UGM) serta Imron Wahyu Hidayat, M.Sc, Apt (dosen Farmasi UM Magelang).
Tiara berharap, pembekalan yang disampaikan oleh dua pemateri tersebut dapat menambah wawasan keilmuan serta referensi ketika kelak calon farmasis memasuki dunia kerja. “Setelah diberikan pembekalan tentang etika profesi, diharapkan lulusan kami dapat mempunyai kompetensi tentang K3 RS sehingga nantinya mereka dapat bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan,” ujar Tiara.
Taufiqurohman dalam paparannya antara lain mengungkapkan bahwa akreditasi yang diperoleh RS bertujuan untuk melindungi staff dan pasien di RS tersebut sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Adapun standar internal termasuk upaya pencegahan kecelakaan kerja yang ditetapkan oleh rumah sakit mengacu pada standar yang ditetapkan pemerintah dalam hal ini Permenkes RI,” kata Taufiq. Termasuk didalamnya, imbuhnya, adalah Standar Nasional Akreditasi Farmasi (SNAF).
Adapun Imron yang membahas tentang K3RS mengungkapkan bahwa farmasis yang bekerja di RS harus memastikan dirinya sehat dan selamat, ”Karena rumah sakit adalah rumahnya orang sakit sehingga kita sebagai farmasis harus sehat, termasuk memberikan pemahaman kepada pengunjung pasien bahwa anak – anak tidak diperbolehkan ikut membezuk karena daya imun mereka masih rentan sehingga mudah dihinggapi penyakit.”
Imron juga mensupport mahasiswa agar mereka mengikuti uji kompetensi dan bekerja sesuai dengan kompetensinya agar ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan bermanfaat.
HUMAS
Aug 27, 2018 | Berita
Ribuan peserta ramaikan Gowes dan Senam Sehat dalam rangka Milad ke-54 UM Magelang, Minggu (26/8). Peserta gowes berasal dari dari komunitas gowes serta masyarakat umum yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan DIY. Bahkan ada puluhan goweser dari Banjarnegara yang menginap di lokasi gowes agar tidak terlambat mengikuti kegiatan yang diadakan mulai pukul 07.00 WIB tersebut.
Dalam gowes tersebut peserta menempuh jarak sejauh 26 KM dengan rute Kampus 2 UMMagelang – Armada –Pakelan – Jogonegoro – Kalinegoro – Pasar Sraten – Sawitan – Blondo dan finish kembali di kampus 2 UM Magelang. Acara dibuka dengan pelepasan balon dan pengibaran bendera start oleh Ir. Eko Muh. Widodo, MT, Rektor UM Magelang. Usai para peserta gowes meninggalkan lokasi start, ratusan peserta yang tidak mengikuti gowes kemudian mengikuti senam sehat yang diikuti ratusan peserta dengan dipandu oleh dua instruktur senam.
Dr. Imron, M.A wakil ketua panitia mengatakan, “Tujuan diadakan acara gowes dan senam adalah selain untuk menyehatkan badan, menyambung tali silaturahmi antar komunitas sepeda serta, juga sebagai sarana promosi dan publikasi UM Magelang.”
Dalam acara yang berlangsung hingga sebelum waktu Dzuhur tersebut, panitia menyediakan hadiah utama berupa tiga unit sepeda motor yang berasal dari Bank Jateng, Bank Syariah Mandiri (BSM), dan panitia. Selain itu panitia juga menyediakan ratusan hadiah undian lainnya, antara lain tujuh unit sepeda gunung, mesin cuci, kulkas, TV LED, serta hadiah menarik lainnya.
Masrochan salah satu peserta gowes yang beruntung mendapatkan sepeda motor mengaku terkejut karena berhasil mendapatkan hadiah utama. “Saya terkejut karena sudah berencana untuk membeli motor tetapi belum terealisasi. Tiga malam sebelum acara ini, saya sudah solat tahajud dan Alhamdulilah hari ini saya mendapatkan motor. Terima kasih untuk UM Magelang, berkat acara ini saya bisa mendapat motor untuk membantu menjalankan usaha saya,” ujarnya bersemangat.
Selain Rochan, hadiah motor juga diterima oleh Eko Raharjo dan Hadi Djumino. Hadiah motor diserahkan oleh Rektor UM Magelang didampingi pimpinan Bank Jateng Cabang Magelang serta pimpinan BSM Cabang Magelang.
HUMAS
Aug 25, 2018 | Berita
Penguatan karakter menjadi salah satu program prioritas pemerintah Indonesia yang tertuang dalam nawa cita yang mneyebutkan bahwa pemerintah akan melakukan revolusi karakter bangsa. Kemendikbud mengimplementasikan penguatan katakter penerus bangsa melalaui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang digulirkan sejaka tahun 2016.
Menurut Mendikbud, kunci kesuksesan pendidikan karakter terletak pada peran guru sebagaimana ajaran Ki Hajar Deantara ing ngarso sung tulodho, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani. Guru tidak hanya sebagai pengajar mata pelajaran saja namum harus mampu berperan sebagai fasilitastor yang membantu anak didik dalam mencapai target pembelajaran.
Untuk menggali nilai-nilai dan metode pendidikan yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan serta dalam rangka mensoliasiasikan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dalam berbagai konsep dan aplikasinya pada keragaman Nusantara, FKIP UMMagelang mengadakan Seminar Nasional bertema Penguatan Pendidikan Karakter di berbagai Jenjang Pendidikan, Sabtu, 25/8.
Dalam acara yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UMMagelang itu, Drs. Arie Supriyatno M,Si, ketua panitia mengatakan, seminar menghadirkan keynote speakers Prof. Dr. Soesanto, M.Pd, mantan Rekor Unimus yang kini menjadi ketua senat Unnes. Selain itu juga terdapat dua pemateri utama yakni Prof.Dr. Muhammad Japar, M.Si, Kons (akademisi UMMagelang) serta Muhammad Nur Rizal M,Eng (akademisi UGM).
Arie menambahkan, panitia juga mengundang tujuh pemateri yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu panitia mengadakan call for paper dengan tema utama PPK baik di tingkat PAUD, SD, Sekolah menengah, Anak Berkebutuhan Khususu/ABK, serta PPK berbasis keluarga. “Alhamdulillah, acara ini melebihi target peserta karena dihadiri oleh 365 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka adalah mahasisia, guru BK, guru PAUD, guru SD, guru ABK, dosen, serta pengamat pendidikan, ” ujar Arie..
Saat menyampaikan materinya, Prof. Soesanto antara lain mengungkapkan,dalam era disrupsi, strategi pendidikan tinggi harus tetap menerapkan PPK sebagai bekal sehingga akan dapat membentuk individu yang tangguh. “Peran guru masih sangat dibutuhkan dalam PPK,” tegas Soesanto. Namun demikian ia mengakui masih ada kendala dalam penerapan PPK, antara lain mengubah mindset, kompetensi pendidik, serta kultur.
Adapun Japar maupun Rizal sepakat bahwa keluarga, sekolah,dan masyarakat merupakan trisentra pendidikan yang membutuhkan literasi untuk PPK dalam segala lini. Penguatan karakter tersebut akan mengubah wajah dunia di masa yang akan datang melalui revolusi industri yang terus berkembang.
HUMAS
Aug 25, 2018 | Berita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang menggelar acara Seminar Nasional dan Benefecium untuk memeriahkan milad ke-54 UMMagelang, Sabtu, 25/8. Acara yang berlangsung di Hotel Atria itu dihadiri oleh Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,Teknologi dan Perguruan Tinggi Dr. Paristiyanti Nurwadani MP sebagai keynote speakers. Selain itu juga Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D.
Dra. Marlina Kurnia MM, Dekan FEB UMMagelang dalam sambutannya menyampaikan, acara seminar nasional serta benefecium kali ini terselenggara atas kerjasama dengan Asosiasi FEB Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan dihadiri oleh 150 peserta dari berbagai PTM di Indonesia. ”Sebanyak 55 call for paper yang berasal dari 100 penulis akan dipresentasikan setelah acara seminar nasional,” ujar Marlina.
Dalam acara yang dibuka oleh Rektor UMMagelang Ir Eko Muh Widodo MT itu, Ketua Asosiasi FEB PTM, Dr. Mukhaer Pakkanna, MM mengemukakan, saat ini ada 52 PTM yang memiliki FEB serta STIE. Dalam jangka waktu dekat, katanya, Asosiasi FEB PTM akan merilis Muhammadiyah International of Journal Economic Business (MIJEB) dimana hanya artikel terbaik yang akan masuk dalam MIJEB tersebut. “Saat ini sudah ada 85 artikel yang akan diseleksi,” lanjutnya.
Seminar nasional menghadirkan tiga pemateri yakni Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad, Ph.D, Head of Payment & Financial Service Buka Lapak Desya Pradityo, serta CEO Madhang Indonesia Maulanan Bayu Samudro. Dalam acara yang dipandu Dr. Rochiyati Murniningsih itu, Lincolin antara lain mensupport pimpinan agar memberikan insentif kepada dosen yang rajin mempublish tulisannya ke dalam jurnal ilmiah, terutama yang berskala nasional maupun internasional.
Adapun Desya antara lain menyampaikan, saat ini Buka Lapak telah diakses 100 ribu orang per detik. ”User kami berusia antara 17 hingga 35 tahun dan mayoritas berisi produk UMKM,” kata Desya. Ia menambahkan, tantangan terbesar dari Buka Lapak adalah masih banyaknya pembayaran yang dilakukan secara tunai. Namun demikian pihaknya meniadakan sistem CoD atau bayar di tempat karena beresiko tinggi.
Sedangkan Bayu mengemukakan bahwa dalam era digital, peluang industri kreatif semakin besar dan menjanjikan. Peluang tersebut antara lain di bidang transportasi, pariwisata, dan kuliner.”Peluang di bidang kuliner itu membuat kami tertarik untuk membuat platform bernama Madhang yang memberikan fasilitas untuk industri kreatif di bidang kuliner dimana makan merupakan kebutuhan pokok manusia sehingga akan terus dibutuhkan terutama di era serba mudah ini,” kata Bayu.
HUMAS