Apr 3, 2018 | Berita
“PGSD Dulu, Kini, dan Nanti” menjadi tema milad ke-6 PGSD FKIP UM Magelang. Beragam rangkaian kegiatan diadakan selama sepekan untuk memeriahkan milad yang dimotori oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGSD. Habib Sulthoni Sidiq, ketua panitia kegiatan mengungkapkan, kegiatan yang digelar yakni lomba bagi siswa sederajat SMA, lomba bagi mahasiswa, sarasehan dengan Dinas Pendidikan, seminar nasional, serta jalan sehat.
“Lomba untuk siswa sederajat SMA berupa lomba menyanyi yang diadakan Kamis 29/3 di Auditorium Kampus 1. Selain itu di hari yang sama juga diadakan lomba untuk mahasiswa yakni lomba menyanyi, senam poco-poco serta pemilihan mahasiswa berprestasi. Adapun seminar nasional yang diadakan Sabtu 31/3 tidak hanya diikuti dosen dan mahasiswa PGSD FKIP tapi juga siswa, guru dan perwakilan perguruan tinggi di Magelang,” kata Habib.
Seminar nasional yang diadakan di Aula Fikes Kampus 2 tersebut menghadirkan pembicara Dr. Muhammad Nur Wangid, M.Si dari UNY dengan tema Kajian Masa Depan tentang Ilmu dan Praktisi Pendidikan Dasar. Dekan FKIP Drs. Thowil M.Pd membuka acara yang diikuti ratusan audiens tersebut.
Sebagai puncak rangkaian kegiatan, panitia mengadakan acara penutup yakni Jalan sehat bagi seluruh warga FKIP UM Magelang baik mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan FKIP hari Ahad, 1/4 di halaman Kampus 1. Dalam acara yang diikuti ratusan peserta itu, panitia menyediakan doorprize bagi peserta yang beruntung.
Apr 2, 2018 | Berita
Sebagai bentuk sinergi dalam kesigapan menangani bencana serta untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada tanggal 26 April mendatang, UKM Mapala “Mentari” UM Magelang bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kecamatan Grabag mengadakan “Apel Siaga dan Pelatihan Vertical Rescue” di hutan Mangli Ngablak, Magelang.
Menurut Ns. Margono M.Kep, salah satu panitia kegiatan, acara yang bertema Siap untuk Selamat itu diadakan Ahad 1 April dan diikuti oleh 250 peserta relawan dari berbagai elemen, antara lain SAR Grabag, Organisasi Pengurang Resiko Bencana (OPRB) Sambungrejo, OPRB Balaiagung, Komunitas Graskom, Tagar, Komabar Borobudur, serta Emergency Rescue Team (ERT) Fikes UM Magelang. Usai apel siaga, para peserta medanpatkan materi pelatihan tentang evakuasi penyelamatan terhadap survivor yang berada di ketinggian dan medan miring dengan menggunakan teknik vertical rescue.
“Ketua MDMC Pusat Budi Setiawan, Kepala Seksi Kegawatdaruratan BPPD Kabupaten Magelang Didik Wahyu, serta Camat Grabag Labaika turut hadir dalam acara yang diadakan hingga menjelang sore hari tersebut,” ujar Margono. Ia menambahkan, acara itu juga sekaligus dalam rangka launching mobil ambulans dari MDMC dan Lazismu Grabag. Selain itu juga, imbuh Margono yang merupakan dosen Fikes yang juga Kepala Divisi Pengembangan Mahasiswa UM Magelang, kegiatan tersebut juga merupakan kelanjutan dari Program Kemitraan Universitas (PKU) yang dilakukan dirinya bersama tim.
Budi Setiawan, ketua MDMC Pusat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Menjadi seorang relawan adalah mulia. Tapi akan lebih mulia dan baik lagi jika ia memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya dengan cara banyak menimba ilmu termasuk mengikuti pelatihan seperti ini,” ujar Budi. Adapun Camat Grabag, Labaika dalam pernyataannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua relawan dan peran perguruan tinggi dalam mendukung kegiatan yang sangat bermanfaat terutama bagi warga Grabag yang wilayahnya termasuk dalam wilayah rawan bencana. “Saya berharap UM Magelang dapat terus membantu dalam peningkatan relawan khususnya relawan Grabag,” katanya.
Bambang, salah satu peserta pelatihan dari MDMC Grabag menyatakan puas dan senang dapat mengikuti kegiatan tersebut. Ilmu yang diperoleh, kata Bambang, sangat relevan dan aplikatif sehingga dapat dipraktekkan bila terjadi bencana seperti yang disimulasikan. Ia berharap kegiatan lain yang dapat menambah wawasan serta kompetensi relawan dapat dilakukan dalam kesempatan lainnya. HUMAS
Mar 29, 2018 | Berita
Sebelum mengakhiri kegiatan di lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN), 591 peserta KKN Tematik Angkatan 45 UM Magelang mengadakan Pameran serentak di empat lokasi, Rabu 28/3. Dra. Retno Rusdjijati M.Kes, ketua panitia KKN UM Magelang mengatakan, empat lokasi tersebut yakni di Taman A. Yani Badakan Kota Magelang, Gedung Serbaguna Desa Giriwarno Kaliangkrik, Pendopo Gunungpring Muntilan, serta Balkondes Tanjungsari Borobudur.
“Masing-masing lokasi pomeran terdiri dari tiga kecamatan. Lokasi di Badakan Kota Magelang untuk peserta KKN dari Kecamatan Magelang Tengah, Utara, dan Selatan. Lokasi di Kaliangkrik untuk peserta KKN dari Kecamatan Windusari, Kajoran, dan Kaliangkrik. Lokasi di Muntilan untuk peserta KKN di Kecamatan Mertoyudan, Candimulyo, dan Muntilan. Adapun lokasi di Borobudur untuk peserta KKN di Kecamatan Srumbung, Tempuran, dan Borobudur,“ jelas Retno.
Dalam pameran KKN bertema Optimalisasi Pariwisata dalam rangka Mendukung KSPN Borobudur tersebut beragam produk baik hasil pendampingan maupun hasil usaha masyarakat serta dokumentasi dan poster ditampilkan. Di lokasi pameran di Balkondes Borobudur, mayoritas produk yang dipamerkan adalah hasil olahan dari salak, singkong, rambutan maupun pepaya. “Kami memaksimalkan bahan baku yang melimpah di desa Srumbung berupa salak dengan membuat kurma salak, asinan salak, serta brownis salak,” kata Lilis, salah satu mahasiswa peserta pameran. Selain itu mahasiswa juga mengekplorasi keindahan alam dalam bentuk wisata desa dengan membuat spot wisata.
Puluhan stan pameran yang berada di masing-masing lokasi dinilai oleh tim untuk diberikan penghargaan bagi stan terbaik serta poster paling kreatif. Selain itu panitia juga memberikan penghargaan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) terbaik di masing-masing lokasi.
Drs. Mujahidun, M.Pd, Wakil Rektor 3 UM Magelang yang meninjau lokasi pameran di Balkondes Borobudur beserta panitia, mengapresiasi usaha yang dilakukan para mahasiswa yang hari itu mengenakan udeng (ikat kepala). “Udeng yang dipakai itu dapat diartikan bahwa mahasiswa mudeng (mengerti) dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu juga dimaknai sebagai pengikat antara mahasiswa dengan masyarakat sehingga komunikasi dan interaksi dapat terus terjalin walaupun tidak lagi berada di lokasi KKN,” ujar Muja.
Setelah menyelesaikan KKN, para mahasiswa kembali ke kampus untuk membuat laporan KKN dan menyelesaikan kewajiban lainnya agar mereka dapat lulus tepat waktu.
HUMAS
Mar 27, 2018 | Berita

Miftachul Janah dan Sofwan Hilmy, dua mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) UM Magelang masing-masing berhasil menjadi Juara 1 dan Juara 2 pada Lomba Hafidz Mahasiswa se-Karesidenan Kedu dalam rangka Dies Natalis ke-4 Untidar, Sabtu 24/3.
Dalam acara yang diadakan di Masjid Mambaul UIum Untidar itu, setiap peserta lomba diwajibkan hafal Al Quran juz 28, 29, dan 30 dengan poin penilaian berupa hafalan, tajwid, irama, serta makhrajul huruf. Keduanya berhasil mengungguli peserta lain yang berasal dari PTN dan PTS di wilayah Kedu termasuk Unsiq Wonosobo.
Sementara itu, Yunda Sara Sekar Arum, pustakawan UM Magelang berhasil menjadi Juara 2 dalam Pemilihan Pustakawan Berprestasi Tingkat Kota Magelang Tahun 2018. Selain Yunda, dalam lomba yang diadakan tanggal 21 hingga 22 Maret itu Perpustakaan UM Magelang juga mengirim dua pustakawan lainnya yakni Sulistya Nur Ginanjar dan Atin Istiarni.
Yunda menjelaskan, ada 49 peserta yang mengikuti seleksi di Perpustakaan Kota Magelang itu. Mereka berasal dari pustakawan sekolah, kelurahan, serta perguruan tinggi. Adapaun materi seleksi berupa tes tertulis dan pembuatan artikel di hari pertama (21/3) serta presentasi dan wawancara di hari kedua (22/3) dengan juri antara lain berasal dari perpustakaan kota Magelang serta Provinsi Jawa Tengah.
Selain mendapatkan piala serta uang pembinaan, para pemenang lomba juara 1, 2, dan 3 berhak mewakili Kota Magelang dalam Pemilihan Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi yang akan diadakan tanggal 3 April di Semarang.
HUMAS
Mar 26, 2018 | Berita
Sebagai pertanggungjawaban terhadap anggotanya, Koperasi Serba Usaha (KSU) “Cerah” UM Magelang mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2017 hari Sabtu, 24/3 di Aula Fikes Kampus 2 UM amgelang. Acara tersebut dibuka oleh Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Wiododo MT yang mengapresiasi dan merespon positif RAT tersebut.
Dalam acara tersebut hadir pula Ir. Sri Retno Murtiningsih dari Diskoperindag Kota Magelang yang menyampaikan bahwa koperasi merupakan soko guru perekonomian sehinggga didukung oleh semua pihak. “Koperasi Cerah UM Magelang merupakan koperasi sehat dimana salah satu indikasinya adalah melakukan RAT tepat waktu,” kata Sri.
Agus Pranata S. Ag, ketua KSU “Cerah” UM Magelang periode 2015-2020 dalam laporannya menyampaikan, KSU “Cerah” saat ini beranggotakan 248 orang anggota aktif. Lebih lanjut Gus Pran, begitu ia biasa dipanggil menambahkan, KSU “Cerah” dengan badan hukum nomor 188.4/62/480/XII/2004 telah mempunyai usaha di bidang penjualan (retail), pembiayaan (finance), cleaning service, simpan pinjam dan lain-lain. Ia menegaskan bahwa KSU “Cerah” akan mengoptimalkan program yang berjalan dalam rangka lebih meningkatkan pelayanan kepada mitra dan anggotanya. “RAT kali ini juga merupakan titik awal menuju koperasi syariah,” ungkapnya.
Gus Pran menambahkan, bagian pengembangan berencana akan mengadakan pelayanan cuci dan salon motor atau mobil pegawai dan mahasiswa UM Magelang. Selain itu juga pelayanan tiket dan tour travel untuk memfasilitasi kebutuhan anggota dan kampus. Di bagian simpan pinjam, KSU “Cerah” antara lain akan meningkatkan jumlah permodalan dari berbagai sumber.
Selain mendapatkan uang transport, anggota yang hadir juga mendapatkan suvenir serta ratusan doorprize dengan hadiah utama berupa satu unit mesin cuci. Disamping itu, pengurus juga memberikan reward bagi anggota yang memiliki tabungan terbanyak (3 orang), belanja di toko koperasi terbanyak (5 orang), serta pemberi jasa terbanyak (3 orang). Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.30 tersebut berlangsung meriah.
HUMAS
Mar 21, 2018 | Berita
Untuk mensosialiasaikan sistem penilaian akreditasi (Sispena) online, Prodi Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) FKIP UM Magelang mengadakan Sosialiasi Sispena Online dan Beasiswa Pendidik se-eks Karesidenan Kedu. Acara tersebut diadakan di Kampus 1 UM Magelang, Kamis (15/3).
Khusnul Laely, M.Pd, ketua panitia kegiatan dalam laporannya mengatakan, dari 70 peserta yang ditargetkan, sebanyak 115 peserta yang ternyata hadir. “Mereka berasal dari pendidik lembaga PAUD yang berada di wilayah Kedu serta Pengurus Daerah Aisyiyah di wilayah Kedu . Membludaknya jumlah poeserta tersebut menunjukkan bahwa peserta antusias untuk mengikuti kegiatan sosialisasi Sispena online,” ujar Laely.
Ia mengatakan, masih banyak lembaga PAUD khususnya di wilayah Kedu yang belum terakreditasi. Selain itu di Prodi PG PAUD FKIP UM Magelang ada lima dosen yang juga menjadi asesor Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD. Disamping itu juga belum disosialisasikannya beasiswa pendidik Muhammadiyah dari berbagai utusan baik cabang (PCM), daerah (PDM), maupun wilayah (PWM). “Hal tersebut menjadi daya tarik peserta untuk mengikuti acara tersebut,” kata Laely.
Ia berharap, setelah mengikuti sosialisasi, peserta akan paham dan mengajukan akreditasi lembaga dengan menggunakan sispena online. Hal tersebut sesuai dengan harapan Dekan FKIP Dr. Riana Mashar, M.Pd yang hadir dan membuka acara itu. Riana berharap, selain sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, kegiatan sosialisasi sispena juga dapat mempererat silaturahim yang telah terjalin sehingga dapat saling berinteraksi di lapangan. Riana menambahkan, para pendidik PAUD yang belum menempuh studi jenjang Strata 1 (Sarjana) dapat melanjutkan di PG PAUD FKIP UM Magelang.
Dra. Lilis Madyawati M,Si yang menjadi pemateri dalam acara tersebut antara lain mengatakan, pendidik yang telah bergelar S1 paling tinggi skornya dalam penilaian akreditasi yakni 4. Untuk itu Lilis mensupport para pendidik PAUD untuk menempuh studi S1 dengan memanfaatkan beasiswa yang ditawarkan.
Lilis yang merupakan asesor nasional kompetensi pendidik juga menyentil tentang perillaku pendidik PAUD yang harusnya hadir sebelum siswa datang ke sekolah serta menyambut mereka dengan hangat, bukan sebaliknya, anak-anak atau siswa yang menyambut kedatangan gurunya. “Hal tersebut secara tidak langsung dapat membentuk karakter dan semangat percaya diri pada siswa,” ujar dosen senior tersebut.