FBI UM MAGELANG UNDANG AMIEN RAIS

FBI UM MAGELANG UNDANG AMIEN RAIS

Dalam rangkaian milad ke-54 UMMagelang mengundang Prof.Dr.H.M. Amien Rais,  Penasehat Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada agenda acara Festival Budaya Islam (FBI), Sabtu 21/7 di Auditorium UM Magelang. Selain Amien Rais, juga turut hadir Ahmad Mumtaz Rais, putra Amien Rais yang juga politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Panitia juga mengundang jajaran Muspida dan Muspika Magelang.

Ratusan audiens hadir pada acara bertajuk Tabligh Akbar tersebut. Selain dari internal UMMagelang yakni dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, acara tersebut juga mengundang anggota Ikatan Pelajar Mahasiswa (IPM) Kota dan Kabupaten Magelang. Hal tersebut mengingat tema yang disuguhkan yakni Pergaulan Remaja dalam Perspektif Islam.

Pada acara yang dibuka oleh Rektor UMMagelang itu, Mumtaz yang menyampaikan sambutan menjelaskan tentang empat kriteria generasi yakni generasi pejuang, penerus, penikmat, serta generasi pemboros. “Generasi pemboros adalah generasi yang menyia-nyiakan cita-cita generasi sebelumnya, dan inilah yang harus dihindari,” tegasnya. Ia berharap agar generasi muda memiliki pergaulan bernilai produktif  yang baik sehingga akan bermanfaat pada masa mendatang.

Adapun Amien Rais dalam paparannya lebih menfokuskan diri pada bahasan keutuhan NKRI. Sebagai umat Islam, katanya, Al Qur’an merupakan rujukan terlebih di dalam Al Qur’an terdapat benang emas yakni masalah adil dan beradab yang termaktub dalam salah satu sila pada Pancasila. “Namun mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia bukanlah perkara mudah, termasuk dalam mengelola kekayaan alam yang dimiliki Indonesia,” ujar mantan ketua MPR tersebut. Untuk itu Amien mengajak kepada seluruh audiens agar bersikap hati-hati dalam bersikap dan bertindak agar tidak bertentangan dengan prinsip keadilan.

 

 

 

HUMAS

 

 

 

 

PENGAJIAN   DAN LEPAS CALON HAJI PEGAWAI UMMAGELANG

PENGAJIAN DAN LEPAS CALON HAJI PEGAWAI UMMAGELANG

UMMagelang melepas dua pegawainya yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. Keduanya yakni Ira Budi Setyowulan SE  (Ka TU Fikes) serta Muhamad Solichin (driver) UMMagelang. Acara pelepasan calon haji tersebut dirangkai bersamaan dengan Pengajian bulanan yang diadakan Jumat, 20/7 di Aula Gedung Rektorat .

Dalam pengajian yang dihadiri pimpinan UMMagelang serta ratusan dosen dan tenaga pendidikan tersebut, Drs. H. Djaman Muhyiddin memberikan tausiyah dengan tema Langkah-Langkah untuk Menggapai Derajat Haji Mabrur. “Jauhkan diri Anda dari maksiat, bid’ah, dosa, dan berbagai hal yang menyalahi syariat. Selain itu juga selalu mengagungkan syiar Allah  serta memeiliki tekad yang kuat untuk mencapai haji mabrur,” pesan Kyai Djaman yang juga menjadi pengurus Badan Pembina Harian (BPH) UMMagelang.

Rektor UMMagelang dalam sambutannya antara lain menyampaikan rasa syukurnya atas keberangkatan pegawai UMMagelang ke tanah suci. “Semoga menambah berkah bagi UMMagelang, dan mohon didoakan untuk kemajuan UMMagelang terutama dalam hal perolehan mahasiswa tahun ini,”  ungkap Rektor.

Dalam kesempatan itu, UMMagelang memberikan bantuan ibadah haji yang diserahkan oleh Rektor dan diterima oleh Solichin.  Usai mengikuti tausyiyah, seluruh jamaah pengajian memberikan ucapan selamat kepada Solichin yang hadir dalam acara tersebut. Ia akan berangkat bersama rombongan dari Kabupaten Magelang pada tanggal 27 Juli mendatang.

 

 

HUMAS

 

UMMAGELANG MEMBUKA KESEMPATAN MAGANG UNTUK MAHASISWA

UMMAGELANG MEMBUKA KESEMPATAN MAGANG UNTUK MAHASISWA

Seiring dengan tingginya permintaan kualitas calon karyawan di perusahaan dalam dunia kerja saat ini, UMMAgelang memberi kesempatan magang untuk mahasiswanya. Kesempatan tersebut disambut baik oleh mahasiswa UMMagelang, hal ini terlihat dari tingginya animo mahasiswa yang mendaftar program magang tersebut.

Sejak diterbitkan pengumuman perekruitan mahasiswa magang di awal bulan Juli, mahasiswa yang lolos seleksi administrasi sebanyak 41 orang. Dari 41 calon mahasiswa magang, akan diambil 21 orang yang akan ditempatkan di staff layanan administrasi, programmer, desain grafis dan staff kehumasan.

Mahasiswa yang mendaftar terdiri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Agama Islam.

“Saya berminat mengikuti seleksi ini  untuk mengisi waktu luang dan mencari pengalaman,” tutur Heru, salah satu peserta yang sedang mengikuti tes wawancara pada Rabu, 18 Juli 2018 di Aula Rektorat lantai 3 Kampus 2 UMMagelang.

Dengan adanya kesempatan magang ini, diharapkan selepas lulus kuliah, mahasiswa UMMagelang dapat bersaing di dunia kerja dan memiliki modal softskill yang mumpuni.

 

HUMAS

 

MAHASISWA OTOMOTIF UMMAGELANG  TELITI PERFORMA ENGINE  MOTOR BERBAHAN BAKAR LPG

MAHASISWA OTOMOTIF UMMAGELANG TELITI PERFORMA ENGINE MOTOR BERBAHAN BAKAR LPG

Rasio kompresi yang dipengaruhi oleh tekanan kompresi pada kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) berbeda dengan rasio kompresi pada kendaraan dengan bahan bakar LPG. Hal tersebut dikarenakan perbedaan titik nyala dari bahan bakar yang digunakan sehingga mempengaruhi performa engine yang dihasilkan dari kendaraan tersebut.

Untuk memperoleh  data performa engine kendaraan roda 2 berbahan bakar LPG dengan penyesuaian tekanan kompresi yang tepat, tiga mahasiswa  D3 Mesin Otomotif UMMagelang mengadakan penelitian. Ketiganya yakni Abdur Rouf, Teguh Ariyadi, dan Lalank Samudra, merumuskannya dalam proposal PKM Penelitian.  Dalam penelitian yang dibimbing oleh Bagiyo Condro Purnomo, ST., M.Eng itu, Abdrur Rouf dan kedua temannya  . mengembangkan kendaraan roda 2 berbahan bakar LPG sebagai media uji pengambilan data performa engine berdasarkan variable rasio kompresi.

“Motor  bebek 125cc sebagai media uji, dilakukan penggantian sistem bahan bakar minyak (BBM) bawaan dari pabrik menjadi sistem bahan bakar gas menggunakan LPG, “ papar Abdrur. Pada tahap selanjutnya, kata Abdur, gas dalam tabung LPG 3kg bahan bakar dialirkan dalam suatu rangkaian tertutup menuju mixture bahan bakar dan udara. Adapun besar kecilnya tekanan gas yang mengalir diatur oleh regulator dan converter kit.

Selain menurunkan tekanan,converter kit juga berfungsi  sebagai penyetel volume gas yang masuk ke dalam mixture. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, semakin tinggi nilai kompresi engine maka nilai tenaga untuk menggerakkan atau torsi  serta daya dapat dicapai pada rpm rendah. Hasil pengujian kendaraan BBG ini menunjukan bahwa pemilihan rasio kompresi tinggi dengan menaikkan tekanan kompresi akan meningkatkan performa engine pada kendaraan BBG. Selain itu capaian torsi dan daya yang lebih cepat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang rata-rata berkendara pada rpm rendah.

Abdur berharap peneliitan tersebut dapat dikembangkan sehingga akan mengurangi ketergantungan dari BBM menjadi BBG. “Selain itu peneltian tersebut diharapkan dapat   menjadi karya yang bermanfaat serta masuk dalam jurnal ilmiah sehingga dapat diakses banyak pihak,”  tandas Abdur

 

 

 

HUMAS

FPH UM Magelang Adakan Pelatihan SEM

FPH UM Magelang Adakan Pelatihan SEM

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dosen dalam bidang penelitian kuantitatif, Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) UMMagelang mengadakan pelatihan SEM (Structural Equation Modeling) yang ditujukan untuk para dosen khususnya dosen yang sering bersentuhan dengan penelitian kuantitatif di UMMagelang. Kegiatan yang diadakan di Kampus 1 UMMagelang  Sabtu 14/7.

Sihabuddin, M.Kom, panitia kegiatan mengatakan, pelatihan dibuka  oleh Dekan (plt) Fakultas Psikologi dan Humaniora Dr. Purwati, M.S.Kons diikuti sekitar 30 peserta yang semuanya dosen Universitas Muhammadiyah Magelang  dengan menghadirkan Wayhu Widhiarso, MA, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada sebagai pembicara dan pelatih. Wahyu yang merupakan pakar penelitian dibidang psikometri, pemodelan teori respons butir, pemodelan persamaan model struktural, dan bidang penelitian lain yang tidak jauh dengan bidang penelitian psikologi ini menjelaskan secara terperinci dan jelas terkait dengan Structural Equation Modeling ini.

Sebelum memulai pelatihan pembicara menanyakan pengetahuan tentang SEM, latar belakang, dan apa motivasi mengikuti pelatihan kepada satu persatu peserta . Hal tersebut dilakukan agar pelatih bisa menjelaskan materi sesuai dengan kemampuan peserta.  Saat pelatihan,  pembicara aktif mendatangi bangku peserta satu persatu untuk memecahkan kesulitan yang dialami para peserta.

Sihab mengungkapkan Pelatihan yang berlangsung di ruang C.8 ini dibagi dengan empat sesi dengan materi berbeda disertai dengan tanya jawab. “Meskipun pelatihan ini berhubungan dengan angka-angka yang menurut sebagian orang sangat rumit, namun  pelatihan ini berlangsung menyenangkan karena pembicara mampu membawa acara ini dengan  menarik,” pungkas Sihab.

FIKES UMMAGELANG WUJUDKAN UPAYA 2019 INDONESIA BEBAS PASUNG

FIKES UMMAGELANG WUJUDKAN UPAYA 2019 INDONESIA BEBAS PASUNG

Pemasungan, apapun alasannya  merupakan tindakan merampas kebebasan dan hak azasi seseorang termasuk hak untuk medapatkan pelayanan kesehatan. Data Epidemiologi dan Laporan Kasus Pasung menyebutkan, gangguan jiwa berat atau psikotik  dialami oleh 400.000 penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut lebih dari 57.000 orang mengatakan pernah dipasung. Tindakan pemasungan tidak hanya berimbas pada pihak yang dipasung tetapai juga pada keluarga, antara lain terbatas dalam aktivitas keluar rumah, rasa bersalah serta iba yang berkepanjangan. Untuk  mengatasinya, tindakan yang  paling tepat dilakukan adalah terapi Keputusan Perawatan Tanpa Pasung (KPTP) dengan melibatkan pihak keluarga.

Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Novi HC Daulima, S.Kp, M.Sc,  akademisi Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK)  Universitas Indonesia yang  concern melakukan penelitian secara intens tentang pasung,  saat menjadi  salah satu pembicara dalam acara Seminar Keperawatan Manajemen Kegawatdaruratan Psikiatri dalam Penanganan Kasus Pasung guna Mendukung Program Indonesia Bebas Pasung 2019 yang diadakan oleh Prodi Profesi Ners Fikes UMMagelang, Sabtu 14/7.

Selain Novy,  ada  tiga pembicara lain dalam seminar yang  diadakan di Hotel Safira Magelang  dan diikuti oleh ratusan peserta baik internal maupun eksternal UMMagelang tersebut. Ketiganya yakni Ns. Abdul Jalil, M.Kep, Ps. Kep. J yang merupakan praktisi keperawatan jiwa di RSJ Magelang,  Sri Ratnani Khasanah, Am.Md, Kep (Nana), perawat yang menangani pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), serta Ns. Sambodo Sriadi Pinilih , M.Kep (Pipin), akademisi Fikes UMMagelang.

Ketiga pemateri tersebut mengungkapkan pengalaman mereka masing-masisng dalam merawat dan menangani ODGJ, bahkan pada anggota  keluarga mereka yang merupakan ODGJ. Seperti yang diceritakam oleh Pipin dimana salah satu sepupunya merupakan Orang dengan Skizofren (ODS) atau penderita halusinasi. Hal yang tak kalah menarik dibahas adalah persiapan pasien dan keluarga sebelum pemulangan, termasuk juga pelibatan berbagai pihak sebagai mitra.

Selain itu pada seminar tersebut juga  menghadirkan Habib, salah satu   ODGJ yang  pernah dipasung selama dua tahun dan kini telah sembuh total karena mendapatkan  perawatan secara teratur. “Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa  mandiri  dengan bekerja untuk keluarga.  Disamping itu secara mandiri dan  rutin saya minum obat dua  kali sehari,” ungkap Habib di hadapan peserta seminar.

Dalam acara yang dibuka oleh Rektor UMMagelang itu, Dekan Fikes UMMagelang Puguh Widiyanto, M.Kep, menyampaikan bahwa seminar tersebut merupakan salah satu perwujudan visi Fikes UMMagelang yang memiliki keunggulan di bidang kegawatdaruratan di area manapun, termasuk diantaranya kesehatan jiwa. Puguh menyampaikan bahwa dari hasil riset terdapat dua daerah istimewa di Indonesia  dengan gangguan jiwa tertinggi, yakni Daerah Istimewa Aceh serta Daerah Istimewa Yogyakarta. “Konflik di bidang kemanan yang berkepanjangan menimbulkan tingginya gangguan jiwa pada masyarakat  Aceh.Adapun masalah kultur orang  Jawa yang cenderung memendam masalah menjadi salah satu pemicu tingginya gangguan jiwa di DIY,“ papar Puguh.

“Oleh karena itu Seminar  kali ni merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah yang tertuang dalam UU No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, serta mewujudkan harapan tahun 2019  Indonesia Bebas Pasung. Selain itu juga untuk merealisasikan pesan mulia yang terdapat dalam lirik lagu Indonesia Raya yakni ‘Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, untuk Indonesia Raya,” pungkas Puguh.