Feb 20, 2018 | Berita
UM Magelang sebagai universitas yang memiliki dua progam studi farmasi yakni D3 Farmasi dan S1 Farmasi ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi universitas lainnya. Hal tersebut dibuktikan dengan Fakultas Kesehatan (Fikes) UM Magelang yang menjadi pilihan untuk studi banding dari Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Cirebon pada Selasa (20/02) di ruang sidang rektorat Kampus 2 UM Magelang.
Iin Indawati, Wakil Ketua 1 STF Cirebon mengatakan bahwa pemilihan UM Magelang sebagai lokasi studi banding karena baik UM Magelang dan STF Cirebon memiliki latar belakang yang sama, yaitu sama-sama dibawah naungan Muhammadiyah. “Kami juga melihat UM Magelang telah memiliki dua prodi di bidang farmasi yaitu D3 dan S1. Sehingga sangat tepat untuk kami berbagi ilmu dengan UM Magelang. Kami berharap mendapatkan ilmu dari UM Magelang untuk diterapkan di S1 Farmasi STF Cirebon yang baru dibuka pada semester lalu,” ungkap Iin.
Mengawali studi banding tersebut, Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo, MT secara langsung mengenalkan profil UM Magelang, termasuk prodi S1 dan D3 Farmasi yang bernaung di bawah Fikes. “Saya atas nama universitas mengucapkan terimakasih atas kunjungannya, semoga dapat mempererat tali silaturahmi serta bermanfaat bagi kita semua,” tutur Eko.
Dalam studi banding tersebut banyak membahas mengenai sistematika dalam prodi S1 Farmasi antara Ketua Prodi S1 Farmasi UM Magelang, Tiara Mega Kusuma, M. Sc.,Apt. dan Ketua Prodi S1 Farmasi STF Cirebon, Lela Sulastri. Tiara menjelaskan mengenai proses akreditasi prodi S1 farmasi dan cara penyusunan kurikulum. “Sebaiknya dalam menyusun kurikulum diadakan workshop terlebih dahulu. Workshop dilakukan dengan stakeholder, asosiasi, dan alumni D3 Farmasi. Selain melakukan workshop, juga dapat dilakukan penyebaran kuisioner ke stakeholder yang akan memberikan masukan termasuk kebutuhan stakeholder dari S1 farmasi ini,” kata Tiara.
Ia menambahkan, untuk merumuskan visi misi alangkah baiknya dilakukan workshop sendiri. Jadi dipisahkan antara workshop kurikulum dan workshop visi misi. “Untuk pemateri workshop bisa berasal dari organisasi kesehatan-kesehatan seperti Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia (AIFI) dan APTFM (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah),” pungkas Tiara.
HUMAS
Feb 20, 2018 | Berita
Program pendidikan Kemuhammadiyahan, FAI UM Magelang mengadakan studium general tentang kemuhammadiyahan pada Selasa (20/02). Studium General yang bertemakan “Faham Keagamaan Muhammadiyahan dan Penguatan Militansi Kader untuk Mewujudkan Soliditas Gerak Persyarikatan”, tersebut diikuti oleh 200 peserta guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) se-Jawa Tengah.
Acara yang diadakan di lantai 2 Fakultas Kesehatan (Fikes) UM Magelang tersebut mengundang ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhamamdiyah Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA sebagai narasumber.
Drs. H. Jumari, ketua Pimpinan Daerah Muhammdiyah (PDM) Kabupaten Magelang berharap program Kemuhammadiyahan di UM Magelang ini dapat menanamkan nilai-nilai kemuhammadiyahan bagi para mahasiswanya dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di sekitarnya. “Program ini merupakan sedekah UM Magelang untuk Muhamamdiyah. Saya berharap di seluruh AUM ada program seperti ini,” tutur Jumari.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo MT menanggapi bahwa adanya progam pendidkan kemuhamamdiyahan ini dapat menanamkan paham Muhammadiyah diantara para guru AIK tersebut. “Saya juga mengucapkan selamat dan terimakasih kepada para peserta yang telah mengikuti kuliah ini,” kata Eko.
Dalam materinya, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA menyampaikan tentang cara penguatan ideologi Muhammadiyah. Menurut wakil ketua Majelis Umum Indonesia (MUI) tersebut ada beberapa karakter dari Muhammadiyah, yaitu berdasarkan Al quran dan as sunnah tanpa terikat dengan aliran teologi, madzhab fiqih dan thariqah. Selain itu juga Ikhlas mencari idha Allah SWT, gemar beramal, dan modern atau berkemajuan.
“Didalam muhammadiyah juga mengenal adanya madzhab, yakni madzhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali,” tambah Yunahar. Ia juga bercerita mengenai proses KH. Ahmad Dahlan mencari ilmu, sampai jatuh bangun perjuangan Ahmad Dahlan mendirikan Muhamamdiyah.
HUMAS
Feb 17, 2018 | Berita
Wakil Rektor I UM Magelang Dr. Purwati MS mewakili Rektor UM Magelang menerima Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI tentang Izin Pembukaan Prodi Ilmu Komunikasi Program Sarjana. Penyerahan SK dilakukan di Kantor Kopertis Wilayah VI, Semarang, Kamis, 15/2 oleh Koordinator Kopertis Wilayah VI Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd Kons yang sebelumnya dibacakan oleh Sekretaris Pelaksana Amsar, SH., MM.
Dalam SK nomor 124/KPT/I/2018 itu antara lain disebutkan, UM Magelang wajib mengajukan akreditasi ulang terhadap Prodi S1 Ilmu Komunikasi serta melaporkan hasil penyelenggaraan paling lambat satu bulan setiap akhir semester kepada Menteri.
“Alhamdulillah, setelah menunggu selama dua tahun, akhirnya SK Prodi S1 Ilmu Komunikasi turun. Pembukaan program studi baru ini diharapkan dapat menjawab tantangan era komunikasi dan informasi sesuai dengan jamannya serta dapat berkontribusi untuk pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan persaingan dunia kerja, ” ujar Purwati.
Dalam sambutannya, Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah menyampaikan ucapan selamat kepada UM Magelang yang telah mendapatkan izin pembukaan prodi S1 Ilmu Komunikasi dan sudah terakreditasi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir bahwa prodi baru belum terakreditasi. “Sebelum dua tahun sudah bisa mengajukan reakreditasi dan tidak usah menunggu lulusan, agar nantinya saat menghasilkan lulusan sudah memperoleh akreditasi B,” kata DYP.
Dengan bertambahnya Prodi S1 Ilmu Komunikasi yang bernaung dibawah Fakultas Psikologi dan Humaniora, UM Magelang kini memiliki 21 program studi, program setara D1 Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) yang tergabung dalam tujuh fakultas dan satu program setara D1 AIK. Setelah penerimaan SK, kata Purwati, UM Magelang sudah secara otomatis menerima seleksi calon mahasiswa Prosi S1 Ilmu Komunikasi pada tahun ini.
Selain penyerahan SK ijin pembukaan Prodi S1 Ilmu Komunikasi, pada hari yang bersamaan, UM Magelang juga menerima SK Menristek Dikti tentang Perubahan Badan Penyelenggara Universitas Muhammadiyah Magelang dari Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah menjadi Persyarikatan Muhammadiyah. Penyerahan SK diterima oleh Wakil Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang Drs. Muljono, MM.
Feb 17, 2018 | Berita
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo MT mengikuti kunjungan ke Technical and Further Education (TAFE) Holmesglen Melbourne Australia yang dilakukan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Bersama 29 pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia lainnya, Rektor UM Magelang melakukan kunjungan selama delapan hari mulai 11 hinga 18 Februari 2018.
Dalam pernyataannya yang disampaikan kepada Humas UM Magelang, Yudia Setiandini, Rektor mengatakan, kegiatan yang dilakukan antara lain adalah mengembangkan kerjasama untuk program studi yang relevan dengan TAFE Holmesglen terutama untuk program vokasi dan diploma. “Di UM Magelang ada dua prodi yang relevan dengan kerjasama yang ditawarkan yakni prodi D3 Mesin Otomotif dan D3 Keperawatan,” ujar Eko.
UM Magelang dibawah naungan Majelis Dikti PP Muhammadiyah, lanjut Eko, mengadakan kerjasama dengan empat institusi sekaligus. Yakni dengan pemerintah Victoria, Victoria University, Holmesglen Vocational and Higher Education, serta dengan Monash University. Kerjasama tersebut meliputi postgraduate, shortcourse, joint research, serta student exchange. Eko optimis, melalui jalinan kerjasama internasional tersebut, UM Magelang dapat semakin kokoh serta berkualitas terutama dalam hal pengembangan SDM baik dosen dan mahasiswa serta peningkatan penelitian ilmiah.
Selain mengadakan kerjasama dengan beberapa instansi, rombongan juga mengujungi lokasi yang akan digunakan untuk pendirian sekolah Muhammadiyah di Melbourne serta mengikuti kuliah umum oleh Ketua PP Muhammadiyah yang dilakukan di Monash University.
Feb 14, 2018 | Berita
Akreditasi Program Studi (Prodi) di perguruan tinggi merupakan proses penilaian secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen prodi terhadap penyelenggaraan akademik dan manajemen institusi yang didasarkan pada standar akreditasi yang telah ditetapkan.
Sebagai salah satu Prodi unggulan di UM Magelang yakni Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) terus memperbaiki kinerja untuk peningkatan hasil akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi yang terakhir kali diperoleh Manajeman adalah ”B” lima tahun lalu.
Berkaitan dengan hal itu, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Magelang mendapat visitasi oleh tim asesor dari BAN-PT pada Selasa (13/02). Asesor tersebut merupakan tenaga pakar pada bidang ilmu, bidang studi, profesi dan praktisi yang mewakili BAN-PT dalam penilaian akreditasi program studi. Kedua assesor tersebut yakni Prof. Dr. Kamaludin, MM dari Universitas Bengkulu dan Dr. Peni Sawitri, MM dari Universitas Gunadharma.
Visitasi Akreditasi Manajemen diawali dengan pembukaan yang dilakukan di Ruang Sidang Rektorat Kampus 2 UM Magelang yang dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas serta kepala biro dan lembaga di lingkungan UM Magelang.
Selanjutnya kedua asesor melakukan visitasi serta kegiatan assesment yang meliputi tujuh standar yang telah ditetapkan yakni (1) visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi pencapaian, (2) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu, (3) Kemahasiswaan dan lulusan, (4) sumber daya manusia, (5) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik, (6) pembiayaan, sarana, prasarana dan sistem informasi, (7) pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.
Selain melakukan assesment terhadap tujuh standar tersebut kedua asseor juga melakukan wawancara kepada mahasiswa, alumni dan dosen. Mereka juga melakukan peninjauan lapangan ke ruang kelas, dan fasilitas pendukung pembelajaran prodi Manajemen lainnya. Dalam sesi terakhir yakni closing meeting, Prof. Dr. Kamaludin, MM menyampaikan closing statement berupa penyampaian hasil yang telah dilakukan.
Dekan FEB, Dra. Marlina Kurnia MM mengungkapkan harapannya agar Prodi Manajemen dapat meningkatkan point akreditasi sehingga dapat memperoleh hasil akreditasi “A” mengingat peningkatan pencapaian yang telah dilakukan oleh Prodi Manajemen dalam kurun beberapa tahun terakhir.
. HUMAS
Feb 13, 2018 | Berita
Wilayah Kabupaten Magelang mempunyai banyak potensi bencana, salah satunya adalah tanah longsor. Karakteristik perbukitan yang berada di Kabupaten Magelang menjadikan potensi longsor sangat tinggi. Wilayah Grabag yang terletak di Kabupaten Magelang merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam zona merah tersebut.
Sejarah kebencanaan di Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag dari hasil Kajian dan Analisa Resiko Bencana dalam program Desa Tangguh Bencana (Destana) BPBD Kabupaten Magelang pada bulan Oktober 2017 menunjukkan ancaman banjir dan tanah longsor mempunyai resiko yang sangat tinggi. Bencana yang terjadi pada tanggal 29 April 2017 Di Desa Sambungrejo menjadi bencana yang mengakibatkan banyak kerugian diantaranya 13 korban jiwa, kerugian material berupa perumahan dan lahan pertanian serta gangguan psikososial pada anak dan dewasa.
Oleh sebab itu paradigma penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab bersama yang harus dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah, masyarakat, perguruan tinggi serta dunia usaha. Berawal dari hal itulah, Ns. Margono M.Kep beserta Ns. Khoirul Amin M.Kep dan Dr.Riana Mashar,M.Si, Psi menyusun proposal Program Kemitraan Universitas (PKU) UM Magelang berjudul PKU bagi Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) Desa Sambungrejo.
Margono, ketua tim mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Grabag dan berlangsung selama bulan Januari hingga Maret 2018. “Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan Desa Tangguh Bencana yang memiliki kemampuan mandiri dalam beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana,” ujar Dosen Fikes itu.
Selain itu, kata Margono, apabila terjadi bencana, warga dapat memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan. “Program ini juga untuk memberikan implementasi Rencana Aksi Komunitas (RAK) yang telah disusun oleh OPRB untuk pendampingan termasuk mitigasi bencana, kesiapsiagaan, dan rehabilitasi,” imbuh Margono.
Ketua ORPB Grabag, Fauzan, sangat mendukung kegiatan sinergitas kampus dan MDMC Grabag. Ia berharap agar kegiatan tersebut dapat berkesinambungan terutama dalam hal penanggulangan darurat.
Di sela – sela kegiatan, ketua MDMC Grabag M Nur Saefullah, S.Pd.I menyampaikan perlunya sinergi antara relawan dari masyarakat dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kemampuan masyarakat. “Bagaimanapun kesiapsiagaan masyarakat sangat dibutuhkan karena berada langsung dalam wilayah rawan bencana,” kata Nur yang biasa disapa Ndan Ipul.
Ndan Ipul menambahkan, MDMC Grabag selain melakukan manajemen bencana juga melakukan kegiatan sosial pada masyarakat yang membutuhkan bantuan. “Saat ini MDMC Grabag memberikan bantuan kepada seorang remaja yang mengalami patah tulang belakang. Selain itu MDMC Grabag juga memberikan bantuan perawatan luka Diabetus Melitus (DM) pada salah satu warga yang menderita DM akut,” pungkasnya.
HUMAS