Kemajuan ilmu kesehatan dan pergeseran paradigma profesi farmasi di bidang pelayanan kesehatan dari drug oriented ke patient oriented menuntut peningkatan peran tenaga kefarmasian yang bekerja di rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuannya melalui pendidikan dan pelatihan.

Pelayanan kepada pasien baik berupa informasi farmasi serta pengetahuan tentang penggunaan alat-alat kesehatan menjadi topik yang perlu untuk disampaikan dan diaplikasikan dalam ranah akademik di lingkungan mahasiswa farmasi. Untuk membahas dua hal tersebut, Prodi D3 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan UM Magelang mengadakan workshop selama dua hari yakni Selasa dan Rabu (3-4/7) di Aula Fikes Kampus 2 UMMagelang.

Ni Made Ayu Nila, M.Sc. Apt, ketua panitia kegiatan yang juga dosen Farmasi Fikes UM Magelang mengatakan, pada hari pertama yakni Selasa, topik workshop yang dibahas yakni Teknik Aseptik pada Pencampuran Sediaan Steril dengan menghadirkan dua pembicara. Keduanya adalah Dr. Vita Rahmawati, Sp.FRS, Apt, akademisi yang juga Sekretaris Prodi Magister Farmasi Klinik UGM, serta Widarika Hapsari M.Sc,Apt, akademisi UM Magelang.

Pada hari kedua, ujar Ayu, topik workshop adalah Pelayanan Kefarmasian secara Elektronik  dalam Konsep dan Aplikatif dengan dua pembicara yakni MT Ghozali, M.Sc.Apt, akademisi UMY yang juga Koordinator Bidang IT di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Pembicara lain yakni Herma Fanani Agusta, M.Sc, akademisi UMMagelang.

Ayu menambahkan, workshop diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari peserta internal dan eksternal. “Peserta internal berasal dari mahasiswa  D3 Farmasi  semester 5. Adapun peserta eksternal berasal dari tenaga kefarmasian dan apoteker dari RS, pengurus dan anggota Persatuan Ahli  Farmasi Indonesia (PAFI) serta Ikatan Apoteker Indonesia (IAI),” kata Ayu. Para peserta yang mendapatkan fasilitas piagam, snack, coffe break, dan lunch  imbuh Ayu, tidak dipungut biaya sepeserpun.

Heni Lutfiyati M.Sc, Apt, Ketua Prodi D3 Farmasi  Fikes UMMagelang yang menjadi moderator pada acara tersebut mengungkapkan, dalam pelatihan  yang berlangsung dari pagi hingga sore hari tersebut, peserta tidak hanya mendapatkan materi secara teori tetapi juga mempraktekkan antara lain tentang handling sitostatika.

“Salah satu orientasi kepada pasien yakni meningkatkan kualitas pelayanan melalui alat-alat yang dipakai untuk pengobatan, diantaranya sitostatika atau pengobatan kanker dimana pencampuran obat suntik dan penanganan sitostatika haruslah dilakukan oleh apoteker instalasi farmasi rumah sakit. Disamping itu juga tentang informatika farmasi  dengan fokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data dan informasi serta pengetahuan dalam sistem kesehatan, termasuk penggunaan analisis dan penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien,” tegas Heni.

Ia menandaskan, pelatihan tersebut sangatlah perlu dan penting terutama untuk mahasiswa D3 Farmasi UMMagelang agar kelak ketika bekerja mereka sudah mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang hal tersebut.

 

HUMAS