UM MAGELANG  dan MDMC GRABAG TINGKATKAN KEMAMPUAN “OPRB”  SAMBUNGREJO

UM MAGELANG dan MDMC GRABAG TINGKATKAN KEMAMPUAN “OPRB” SAMBUNGREJO

Wilayah Kabupaten Magelang mempunyai banyak potensi bencana, salah satunya adalah tanah longsor. Karakteristik perbukitan yang berada di Kabupaten Magelang menjadikan potensi longsor sangat tinggi. Wilayah Grabag yang terletak di Kabupaten Magelang merupakan salah satu wilayah yang termasuk dalam zona merah tersebut.

Sejarah kebencanaan di Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag dari hasil Kajian dan Analisa Resiko Bencana dalam program Desa Tangguh Bencana (Destana) BPBD Kabupaten Magelang pada bulan Oktober 2017 menunjukkan ancaman banjir dan tanah longsor mempunyai resiko yang sangat tinggi.  Bencana yang terjadi pada tanggal 29 April 2017 Di Desa Sambungrejo menjadi bencana yang mengakibatkan banyak kerugian diantaranya 13 korban jiwa, kerugian material berupa perumahan dan lahan pertanian serta gangguan psikososial pada anak dan dewasa.

Oleh sebab itu paradigma penanggulangan bencana  menjadi tanggungjawab bersama yang harus dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah, masyarakat, perguruan tinggi  serta dunia usaha. Berawal dari hal itulah, Ns. Margono M.Kep beserta  Ns. Khoirul Amin M.Kep dan Dr.Riana Mashar,M.Si, Psi  menyusun proposal Program Kemitraan Universitas (PKU) UM Magelang  berjudul PKU bagi Organisasi Pengurangan Resiko Bencana (OPRB) Desa Sambungrejo.

Margono, ketua  tim mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan  bekerjasama dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Grabag  dan berlangsung  selama bulan Januari hingga Maret 2018.  “Kegiatan ini  bertujuan untuk mewujudkan Desa Tangguh Bencana yang memiliki kemampuan mandiri  dalam beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana,” ujar Dosen Fikes itu.

Selain itu, kata Margono,  apabila terjadi bencana, warga dapat memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan. “Program ini juga untuk  memberikan implementasi  Rencana Aksi Komunitas (RAK) yang telah disusun oleh OPRB untuk pendampingan termasuk mitigasi bencana, kesiapsiagaan, dan rehabilitasi,” imbuh Margono.

Ketua ORPB Grabag, Fauzan, sangat mendukung kegiatan sinergitas  kampus dan MDMC Grabag. Ia berharap agar kegiatan tersebut dapat berkesinambungan terutama dalam hal penanggulangan  darurat.

Di sela – sela kegiatan, ketua MDMC Grabag M Nur Saefullah, S.Pd.I menyampaikan perlunya sinergi antara relawan dari masyarakat dan perguruan tinggi dalam meningkatkan kemampuan masyarakat. “Bagaimanapun kesiapsiagaan masyarakat sangat dibutuhkan karena berada langsung dalam wilayah rawan bencana,” kata Nur yang biasa disapa Ndan Ipul.

Ndan Ipul menambahkan, MDMC Grabag selain melakukan manajemen bencana juga melakukan  kegiatan sosial pada masyarakat yang membutuhkan bantuan. “Saat ini MDMC Grabag memberikan bantuan kepada seorang  remaja yang mengalami patah tulang belakang. Selain itu MDMC Grabag juga memberikan bantuan perawatan luka Diabetus Melitus (DM)  pada salah satu warga yang menderita DM akut,” pungkasnya.

 

HUMAS

 

UKM  “FAJAR”  UM MAGELANG SUKSES GELAR PANGGUNG TEATER XII

UKM “FAJAR” UM MAGELANG SUKSES GELAR PANGGUNG TEATER XII

Sebanyak 11  SMA/SMK di wilayah Kedu  dan sekitarnya mengiktui kegiatan Gelar Panggung Teater (GPT)  XII yang diadakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teatar Fajar UM Magelang mulai tanggal 7 hingga  10 Februari 2018. Selain berasal dari lingkungan Magelang, peserta GPT XII kali ini juga diikuti oleh perwakilan SMA/SMK dari Temanggung, Purworejo, dan Salatiga.

Mareta Indi Astuti, ketua panitia GPT XII menyampaikan, kegiatan tersebut sebagai ajang untuk meningkatkan minat pelajar SMA terhadap seni teater selain juga untuk menjalin silaturahim antara pekerja seni di wilayah Kedu. ”Bagi pelajar yang memiliki bakat di bidang seni teater, lomba tersebut juga untuk membangun jiwa kompetensi yang positif serta  sebagai sarana menggali potensi diri,” ujar Mareta.

Ia menjelaskan, dalam lomba yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UM Magelang itu masing-masing peserta terdiri dari 15 orang siswa yang mementaskan karya teater berdurasi 1 jam. Tiga orang juri yang expert di bidangnya dihadirkan untuk memberikan penilaian, masing-masing TS ‘Gepeng’ Nugroho dari Magelang, Alfi Yanto dari Kudus, serta Asa Jatmiko dari Semarang dengan bidang penilaian keteateran antara lain akting, ilustrasi musik, setting panggung, serta kesesuaian  make up kostum.

Dalam malam penganugerahan yang diadakan Sabtu malam (10/2), panitia memberikan penghargaan untuk berbagai kategori “terbaik”   yakni untuk kategori aktor, aktris, make up kostum, ilustrasi musik, artistik, sutradara, serta manajemen panggung terbaik. Selain itu tentu saja penentuan juara umum yang diraih oleh SMAN 1 Dukun. Adapun Juara 1, 2, dan 3 masing-masing diraih oleh SMAN 1 Dukun, SMAN 1 Ngluwar, dan SMAN 2 Magelang. SMA Taruna Nusantara Magelang menjadi juara harapan. Para pemenang selain mendapatkan piala dan piagam juga mendapatkan uang pembinaan dari panitia.

Ketua Lembaga Pengembangan  Mahasiswa dan Alumni (LPMA) UM Magelang   Nugroho Agung Prabowo, M.Kom mengatakan, Teater ‘Fajar’ yang berdiri tanggal 31 Agustus 1968 merupakan UKM tertua di UM Magelang. Setelah mengalami masa vakum yang lama, tahun 1995  Teater ‘Fajar’ kembali eksis dan telah mengadakan berbagai event antara lain pentas keliling yang merupakan pentas yang dilakukan dengan cara tour ke beberapa kota secara paralel tanpa pulang ke Magelang sebagai base camp.

Pentas keliling perdana, lanjut Agung, dilakukan mulai tahun 2002. Adapun rute yang ditempuh antara lain Malang – Surabaya – Magelang tahun 2015 serta Tegal – Cirebon – Jakarta tahun 2017.

(HUMAS)

UM MAGELANG PEROLEH DANA HIBAH DIKTI 2,8 M

UM MAGELANG PEROLEH DANA HIBAH DIKTI 2,8 M

Sebanyak 32 proposal dosen UM Magelang yang lolos dalam Hibah Dana Peneltian dan Pengabdian Kemenristek Dikti Tahun 2018 berhasil mendapatkan dana senilai 2,8 M. Jumlah proposal yang lolos tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 26 proposal.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) UM Magelang  Dr. Heni Setyowati ER, S.Kp, M.Kes menyampaikan, 32 proposal tersebut terdiri dari 17 proposal penelitian  dan 15 proposal pengabdian. Proposal penelitian meliputi skim penelitian desentralisasi sebanyak  14 proposal, dan skim penelitian kompetitif nasional sebanyak 3 proposal (1 proposal Penelitian Disertasi Doktor, 1 Proposal Penelitian Kerjasama Luar Negeri,  dan 1 proposal Penelitian Strategi Nasional Konsorsium).

Lebih lanjut Heni merinci, dana senilai 2,8 milyar yang dikucurkan Dikti tersebut digunakan  untuk dana pengabdian senilai 1,1 milyar, dana penelitian desentralisasi senilai 1,2 milyar, serta dana penelitian kompetitif nasional senilai  0,5 milyar .

Sebagai tindak lanjut dari pencapaian hibah tersebut, LP3M telah mengundang  ketua pengusul untuk segera membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB)  Perubahan sesuai dengan anggaran yang disetujui DRPM dengan didampingi oleh LP3M. “Selanjutnya Kami akan melakukan pendampingan  secara kontinyu serta koordinasi secara rutin dua bulan sekali untuk memaksimalkan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian agar mencapai target luaran yang dijanjikan,” ungkap Heni.

Rektor UM Magelang., Ir. Eko Muh Widodo MT memberikan apresiasi terhadap pencapaian yang diraih oleh dosen UM Magelang di bidang dharma peneliitan dan pengabdian.  “Tugas dosen tidak hanya berkutat pada transformasi ilmu kepada mahasiswa, namun juga harus berkontribusi kepada masyarakat dan juga bangsa melalui karya penelitian  dan kegiatan pengabdian yang dilakukan,” ujar Eko.

Eko yang telah menjabat Rektor pada periode kedua itu berkomitmen untuk mensupport kegiatan dharma penelitian dan pengabdian serta pengamalan Al Islam Kemuhammadiyahan yang dilakukan dosen UM Magelang sehingga dapat meningkatkan performa institusi pada level yang lebih baik.

HUMAS

 

 

DOSEN UM MAGELANG BANTU TATA KELOLA KEUANGAN BUMDES

DOSEN UM MAGELANG BANTU TATA KELOLA KEUANGAN BUMDES

Tata kelola keuangan yang benar menjadi salah satu prasyarat untuk mewujudkan tata kelola organisasi yang baik pada level unit usaha. Dalam rangka mewujudkan tata kelola keuangan dan akuntabilitas pelaporan keuangan BUMDes, Muhdiyanto, S.E., M.Si dan Yulinda Devi Pramita, S.E., M.Sc selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang,  melakukan pendampingan dan pelatihan pengoperasian sistem digital di BUMDes Desa Pagersari, Mungkid Magelang pada Senin (05/01).

Muhdiyanto, ketua kelompok pengabdian tersebut mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 4 tahapan dengan waktu selama 5 bulan. “Untuk tahapan yang pertama adalah tahap diskusi lanjutan dari kegiatan survei awal yang telah dilakukan. Selanjutnya tahap kedua adalah tahap penyusunan dan pemahaman konsep teoritis pencatatan keuangan kepada pengurus / karyawan BUMDes. Pada tahap tersebut juga dilakukan kegiatan pembuatan sistem digital pencatatan aktivitas dan pelaporan keuangan yang disesuaikan dengan kondisi BUMDes. Tahap ketiga adalah tahap pendampingan dan pelatihan pengoperasian sistem digital yang telah terbentuk. Adapun tahap yang terakhir adalah pengenalan sistem aplikasi software berupa kuitansi software keuangan,” jelas Muhdiyanto.

Ia menambahkan, pada kegiatan ini tim pengabdi akan mengoptimalkan fungsi kegunaan software MS Excel untuk membuat sistem tata kelola pencatatan aktivitas, laporan, dan analisa keuangan ditambah dengan aplikasi Kuitansi Software Keuangan.

Sementara itu, Yulinda menyampaikan bahwa timnya telah mengirimkan proposal penelitian ke  Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UM MAgelang  dan berhasil lolos pendanaan. Proposal yang merupakan Proposal Program Kemitraan Universitas (PKU) tersebut berjudul “PKU bagi BUMdes Pagersari, Mungkid, Guna Mewujudkan Tata Kelola dan Akuntabilitas Pelaporan Keuangan”.

Yulinda berharap sistem yang telah terbentuk dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tata kelola dan akuntabilitas keuangan BUMDes yang lebih baik. Sistem tersebut dapat menjadi rujukan untuk pengambilan keputusan-keputusan keuangan di masa depan dan sebagai alat kontrol yang efektif.  “Apabila BUMDes Pagersari ini dapat mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik, maka unit usaha ini dapat secara optimal dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini secara tidak langsung akan menggerakkan kegiatan perekonomian di Desa Pagersari dalam upaya pemberdayaan potensi masyarakat dan pengentasan kemiskinan,” jelas Yulinda.

 

 

 

HUMAS

MAHASISWA KKN UM MAGELANG OPTIMALKAN PARIWISATA

MAHASISWA KKN UM MAGELANG OPTIMALKAN PARIWISATA

Optimalisasi Pariwisata di Wilayah Magelang sebagai Pendukung KSPN Borobudur” menjadi tema Kuliah Kerja Nyata (KKN)  Tematik Angkatan 45  UM Magelang Tahun 2018. Sebelum terjun ke masyarakat, terlebih dari para peserta KKN mengikuti pembekalan  selama  tiga hari (Kamis- Sabtu, 1-3/2) di Auditorium  Kampus 1 UM Magelang. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan  universitas dan fakultas di lingkungan UM Magelang.

Dr. Heni Setyowati ER, S.Kp, M.Kes, ketua LP3M UM Magelang dalam laporannya menyebutkan, tema tesrebut daingkat karena pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia termasuk wilayah kota dan kabupaten Magelang. Disampingi itu juga, candi Borobudur damn wilayah di sekitarnya telah ditetapkan sebagai 10 destinasi pariwisata prioritas dari 288 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah ditetapkan pemerintah. “Faktor lain yang tak kalah penting yakni sektor pariwisata merupakan salah satu program yang dikembangkan dalam RPJMD Kota dan Kabupaten Magelang,” kata Heni.

KKN tematik kali ini, lanjut Heni,  diikuti oleh 610 peserta yang terbagi dalam dua kelas yakni 407 peserta kelas reguler dan 203 peserta kelas paralel. “Mereka akan ditempatkan di kota dan kabupaten Magelang mulai tanggal 26  Februari hingga 26 Maret,” kata Heni. Ia merinci, lokasi yang digunakan untuk KKN di Kota Magelang ada 3 kecamatan  dengan 17 kelurahan. Adapun di Kabupaten Magelang ada 9 kecamatan  dengan 48 desa sehingga total ada 65 desa dan kelurahan yang menjadi lokasi KKN angkatan 45 kali ini. Penentuan lokasi tersebut, lanjut Heni, merupakan hasil koordinasi dengan Bappeda yang telah memetakan daerah “merah”. Selain itu juga berdasarkan permintaan dari kepala desa  setempat yang walaupun lokasinya  tidak masuk dalam daerah “merah” namun minta untuk didampingi. “Saat ini konsep yang diterapkan pemerintah tidak lagi membangun desa, tapi desa membangun sehingga banyak desa yang butuh pendampingan  terutama dalam pengelolaan dana desa.”

Heni menambahkan, pembangunan yang dilakukan di desa-desa sekarang bukan lagi pembangunan fisik tetapi pembangunan mental  serta karakter warga, terlebih dalam pengelolaan dana desa dimana saat ini tiap-tiap desa memperoleh kucuran dana sekitar 1 milyar sehingga butuh pendampingan dalam penggunaan dana tersebut.

Adapun Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo MT yang menyampaikan sambutan sekaligus membuka acara mengatakan, tema pariwisata yang diangkat terlebih pariwisata Borobudur sebagai KSPN menjadi penting mengingat pariwisata mencakup banyak unsur didalamnya, termasuk pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pariwisata, baik wisata alam maupun budaya.

Eko juga menyampaikan bahwa dua hari sebelumnya UM Magelang melalui Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) telah melakukan MoU dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Magelang tentang pendampingan pengelolaan dana desa. Selain itu Fakultas Teknik juga telah melakukan pendampingan di Desa Pogalan sebagai Desa Wisata yang kini telah memiliki website dan portal desa wisata. Rektor juga berharap agar mahasiswa dapat menjadi ujung tombak untuk mengenalkan UM  Magelang lebih luas.

Dalam pembekalan  selama tiga hari yakni dua hari untuk peserta KKN reguler dan satu hari untuk peserta KKN paralel, UM Magelang melibatkan beberapa instansi terkait yang diharapkan dapat memberikan  pemahaman serta wawasan kepada para mahasiswa sebelum mereka terjun ke lapangan. Instansi tersebut   antara lain Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja, serta Camat dari 12 kecamatan di kota dan Kabupaten Magelang.

UM MAGELANG GELONTORKAN RATUSAN JUTA UNTUK DANA PENELITIAN DAN PENGABDIAN DOSEN

UM MAGELANG GELONTORKAN RATUSAN JUTA UNTUK DANA PENELITIAN DAN PENGABDIAN DOSEN

Tahun 2017 – UM Magelang melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Maysarakat (LP3M) menggelontorkan dana sebesar Rp.425 000.000 untuk membiayai kegiatan hibah internal yang dilakukan oleh dosen UM Magelang.

Dr. Heni Setyowati ER,S.Kp,M.Kes, ketua LP3M UM Magelang mengungkapkan, dana tersebut diberikan bagi dosen yang lolos mengikuti program hibah berupa Program Kemitraan Universitas (PKU) dan Penelitian Revitaliasi Visi Institusi (PRVI). “Tahun ini UM Magelang memberikan hibah bagi 72 judul proposal yang diajukan oleh para dosen UM Magelang, “ kata Heni.

Ke-72 proposal itu, lanjut Heni, terdiri dari 43 proposal PRVI dan 29 proposal PKU. Dana senilai. 425 juta 100.000  tersebut terdiri dari Rp. 225.000. 000  untuk membiayai 43 proposal PRVI dan Rp. 200.000.000 untuk membiayai  29 proposal PKU.

Selain itu, Heni menambahkan, tahun  ini  dari 81 proposal hibah yang diajukan dosen UM Magelang  ke Kemenristek Dikti, sebanyak 32 proposal berhasil lolos pendanaan melalui Hibah Dana Peneltian dan Pengabdian Kemenristek Dikti Tahun 2018.  Dari data yang dilansir oleh Kemenristek Dikti perihal pengumuman Penerima Dana Penelitian dan Pengabdian Non PTNBH Tahun 2018,  proposal tersebut terdiri dari 17 porposal yang lolos dana penelitian, sedangkan 15  proposal lainnya  merupakan dana pengabdian. Adapun total dana yang diajukan  oleh ke- 32 proposal itu senilai 5,3 milyar

Dari 15 proposal pengabdian yang berhasili lolos tersebut, kata Heni, tiga diantaranya merupakan program pengabdian lanjutan dari tahun sebelumnya. Sedangkan 17 proposal penelitian merupakan proposal yang baru. Jumlah proposal yang berhasil lolos tersebut mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2017 lalu, sebanyak 26 proposal  dosen UM Magelang yang lolos dalam pendanaan Kemenristek Dikti. Ke-26 poposal tersebut terdiri dari 19 proposal penelitian dan 7 proposal pengabdian. Sedangkan tahun 2016  baru meloloskan 21 proposal yang terdiri dari 14 proposal penelitian dan 7 proposal pengabdian.

Disamping itu, UM Magelang juga berhasil mendapatkan dana penelitian dari Majelisdiktilitbang  PP Muhammadiyah melalui dua proposal yang berhasil lolos dalam Pendanaan dan Pelaksanaan Hibah Penelitian Muhammadiyah Abad Kedua Periode ke-2 Tahun 2018. Kedua proposal tersebut masing-masing diajukan oleh Nuryanto, M.Kom  (dosen FT) dan Estrin Handayani  (dosen Fikes).

Heni menambahkan, pencapaian tersebut sebagai salah satu upaya UM Magelang dalam mempertahankan predikat “Klaster Utama” bidang penelitian serta sebagai upaya meningkatkan klaster “Sangat Baik” bidang pengabdian pada masyarakat. “Kami masih menunggu pengumuman penerima  Insentif Riset Sistem  Inovasi Nasional  (Insinas) dari Kemenristek Dikti. Semoga dapat lolos seperti tahun sebelumnya,” pungkas Heni.

 

HUMAS