Feb 24, 2018 | Berita
“Mewujudkan UM Magelang sebagai Kawasan Tanpa Rokok untuk Menciptakan Generasi Sehat yang Berkemajuan” merupakan tema yang dibawakan oleh Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UM Magelang dalam acara Deklarasi Kawasan Tanpa Rokok UM Magelang hari Sabtu, 24/2.
Dalam acara yang diadakan di Aula Gedung Fikes Kampus 2 UM Magelang itu, Dra. Retno Rusdjijati M. Kes, ketua MTCC mengatakan, sejak didirikan tahun 2014, MTCC UM Magelang akhirnya bisa mendeklarasikan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan UM Magelang untuk mewujudkan kampus yang sehat, nyaman, dan produktif. “Rektor UM Magelang mendukung kegiatan tersebut yang kemudian menuangkannya dalam Surat Keputusan Rektor nomor 0176/KEP/II.3.AU/F/2017 tentang Implementasi Program Kawasan Tanpa Rokok Kampus UM Magelang sebagai area yang dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan atau mempromosikan produk tembakau sesuai dengan UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,” ujar Retno.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT saat memberikan sambutan menyampaikan, perwujudan KTR telah melalui proses yang panjang setelah sebelumnya UM Magelang melokalisasi para perokok dalam ruang tersendiri.Sekarang tidak hanya meminimalisir tetapi sudah pada tahap menghilangkan asap rokok di lingkungan kampus. Eko mengungkapkan, dahulu ia juga seorang perokok baik saat menjadi mahasisiwa maupun menjadi dosen. Namun tahun 2001 kebiasaaan tersebut berhenti seiring dengan kesadaran dari dalam dirinya sendiri. “Bukan karena sakit atau alasan lain, “ kata Eko.
Dalam kesempatan itu, para peserta acara yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UM Magelang itu juga mendapatkan paparan materi tentang rokok oleh dr. Hariyono, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Yogyakarta. Ia antara lain mengungkapkan bahwa Indonesia memproduksi 302 milyar batang rokok setiap tahunnya. “Nominal uang yang dihasilkan setara dengan tiga kali atau tiga tahun memberangkatkan jumlah jamaah haji Indonesia secara gratis,” papar Hariyono. Ia juga mengatakan bahwa rokok elektrik yang sekarang sedang menjadi trend justru memiliki kadar ekstrak nikotin yang tinggi, sehingga tidak benar bila orang menganggap bila merokok elektrik lebih aman. Dan yang paling memprihatinkan, kata Hariyono, masyarakat miskin justru yang paling banyak merokok dan menjadikan rokok sebagai kebutuhan utama, sehingga tepat bila BLT yang diberikan tidak berupa uang tunai melainkan berupa beras dan telur.
Sebelum acara berakhir, Rektor UM Magelang membacakan deklarasi KTR di lingkungan kampus UM Magelang. Selain itu juga bersama Wakil rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Mujahidun M.Pd Rektor mematahkan replika rokok sebagai simbol tidak adanya lagi rokok di area kampus. Acara ditutup dengan penandatanganan banner Deklarasi Komitmen KTR oleh seluruh hadirin. (HUMAS)
Feb 22, 2018 | Berita
Maraknya ojek online di Magelang hendaknya diimbangi dengan pengetahuan dan ketrampilan para pengemudinya dalam keselamatan berkendara, termasuk cara mengantisipasi dan menangani kecelakaan di jalan raya. Berawal dari gagasan itulah, dua dosen Fikes UM Magelang yakni Ns. Eka Sakti Wahyuningtyas M.Kep dan Ns. Nurul Hidayah MS mengajukan proposal Program Kemitraan Universitas (PKU) UM Magelang dengan judul “PKU Bagi Paguyuban Ojek Online GrabBike Kota Magelang”.
Eka yang menjadi ketua panitia kegiatan menjelaskan, pesatnya perkembangan ojek online di Magelang perlu dimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pengendara ojek tentang keselamatan berkendara serta bagaimana mengantisipasi kecelakaan di jalan raya. Salah satunya terkait penanganan luka akibat kecelakaan.
Dosen yang juga aktif di Pusat Penelitian Penyembuhan Luka Eksperimental UM Magelang tersebut mengungkapkan, dari data yang ada, kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Magelang meningkat sepanjang tahun 2015. “Peran serta komunitas ojek online sebagai bagian dari penyedia pelayanan transportasi umum sangat dibutuhkan dalam mencegah dan menanggulangi dampak yang terjadi dari kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut,” ujar Eka.
“Inilah tanggung jawab kami selaku dosen. Di sini pentingnya transfer ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penelitan dari dunia kampus kepada komunitas ojek online untuk mendukung keselamatan kerja di jalan raya”, ungkap Eka yang sejak tahun 2017 resmi menjadi anggota organisasi internasional di bidang manajemen perawatan luka European Wound Management Association (EWMA) tersebut.
Eka mengungkapkan, sebanyak 15 pengendara ojek online di Magelang yang mengikuti Pelatihan Perawatan Luka sebagai bagian Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Kegiatan dilakukan setiap Sabtu di minggu ketiga dan keempat selama bulan Januari hingga Februari. Mereka sangat antusias mengikutinya. Ketua Paguyuban Ojek Online Grab Bike Kota Magelang Agus Ismail menyambut antusias kegiatan tesrebut dan menyampaikan bahwa penanganan luka tidak bisa dianggap remeh, setiap pengguna jalan yang menjadi bagian dari transportasi umum diharapkan memiliki kemampuan yang baik di bidang pertolongan pertama pada kecelakaan di jalan raya.
Nurul Hidayah, anggota tim pelaksana menambahkan, kegiatan tersebut mencakup beberapa tahapan dari pelatihan manajemen pertolongan pertama, peningkatan keterampilan penanganan luka kecelakan, sampai simulasi untuk penerapan penatalaksanaan manajemen luka sebagai bagian dari pertolongan pertama. “Selama kegiatan, para peserta juga memperoleh materi tentang prinsip-prinsip dasar penyembuhan luka dan teknik-teknik pembalutan luka modern,” pungkasnya.
HUMAS
Feb 21, 2018 | Berita
Sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM), UM Magelang, membuka link yang seluas-luasnya terutama dengan sesama PTM. Salah satu PTM yang menjalin kerjasama dengan UM Magelang adalah Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha). Penandatanganan naskah kerjasama tersebut berlangsung di kampus 2 UM Magelang pada Rabu (21/02).
Ir. Eko Muh Widodo, MT, Rektor UM Magelang mengatakan bahwa kerjasama tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan kerjasama dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Tujuan kerjasama ini adalah saling membantu antara lembaga Pendidikan Tinggi dalam pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk meningkatkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Eko.
Ia juga mengungkapkan bahwa dengan kerjasama ini diharapkan agar kedua belah pihak baik UM Magelang dan Unmuha dapat mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat serta pengembangannya.
Kerjasama yang berlaku selama lima tahun tersebut ditandatangani oleh Rektor UM Magelang dan Rektor Unmuha. Dekan Fakultas Teknik Unmuha, Dekan Fakultas Teknik UM Magelang serta Kepala Biro Marketing dan Kerjasama UM Magelang turut menyaksikan kegiatan yang berlangsung di Ruang Rektor Gedung Rektorat.
Ditemui di ruang kerjanya, Dr. Imron, M.A, Kepala Biro Marketing dan Kerjasama menyampaikan, bentuk kerjasama yang diinisiasi oleh Unmuha merupakan bentuk kepercayaan Unmuha kepada UM Magelang. “Kerjasama ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas Tri Dharma PT di kedua PTM baik UM Magelang maupun Unmuha,” tandas Imron.
HUMAS
Feb 20, 2018 | Berita
UM Magelang sebagai universitas yang memiliki dua progam studi farmasi yakni D3 Farmasi dan S1 Farmasi ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi universitas lainnya. Hal tersebut dibuktikan dengan Fakultas Kesehatan (Fikes) UM Magelang yang menjadi pilihan untuk studi banding dari Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Cirebon pada Selasa (20/02) di ruang sidang rektorat Kampus 2 UM Magelang.
Iin Indawati, Wakil Ketua 1 STF Cirebon mengatakan bahwa pemilihan UM Magelang sebagai lokasi studi banding karena baik UM Magelang dan STF Cirebon memiliki latar belakang yang sama, yaitu sama-sama dibawah naungan Muhammadiyah. “Kami juga melihat UM Magelang telah memiliki dua prodi di bidang farmasi yaitu D3 dan S1. Sehingga sangat tepat untuk kami berbagi ilmu dengan UM Magelang. Kami berharap mendapatkan ilmu dari UM Magelang untuk diterapkan di S1 Farmasi STF Cirebon yang baru dibuka pada semester lalu,” ungkap Iin.
Mengawali studi banding tersebut, Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo, MT secara langsung mengenalkan profil UM Magelang, termasuk prodi S1 dan D3 Farmasi yang bernaung di bawah Fikes. “Saya atas nama universitas mengucapkan terimakasih atas kunjungannya, semoga dapat mempererat tali silaturahmi serta bermanfaat bagi kita semua,” tutur Eko.
Dalam studi banding tersebut banyak membahas mengenai sistematika dalam prodi S1 Farmasi antara Ketua Prodi S1 Farmasi UM Magelang, Tiara Mega Kusuma, M. Sc.,Apt. dan Ketua Prodi S1 Farmasi STF Cirebon, Lela Sulastri. Tiara menjelaskan mengenai proses akreditasi prodi S1 farmasi dan cara penyusunan kurikulum. “Sebaiknya dalam menyusun kurikulum diadakan workshop terlebih dahulu. Workshop dilakukan dengan stakeholder, asosiasi, dan alumni D3 Farmasi. Selain melakukan workshop, juga dapat dilakukan penyebaran kuisioner ke stakeholder yang akan memberikan masukan termasuk kebutuhan stakeholder dari S1 farmasi ini,” kata Tiara.
Ia menambahkan, untuk merumuskan visi misi alangkah baiknya dilakukan workshop sendiri. Jadi dipisahkan antara workshop kurikulum dan workshop visi misi. “Untuk pemateri workshop bisa berasal dari organisasi kesehatan-kesehatan seperti Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia (AIFI) dan APTFM (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Muhammadiyah),” pungkas Tiara.
HUMAS
Feb 20, 2018 | Berita
Program pendidikan Kemuhammadiyahan, FAI UM Magelang mengadakan studium general tentang kemuhammadiyahan pada Selasa (20/02). Studium General yang bertemakan “Faham Keagamaan Muhammadiyahan dan Penguatan Militansi Kader untuk Mewujudkan Soliditas Gerak Persyarikatan”, tersebut diikuti oleh 200 peserta guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) se-Jawa Tengah.
Acara yang diadakan di lantai 2 Fakultas Kesehatan (Fikes) UM Magelang tersebut mengundang ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhamamdiyah Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA sebagai narasumber.
Drs. H. Jumari, ketua Pimpinan Daerah Muhammdiyah (PDM) Kabupaten Magelang berharap program Kemuhammadiyahan di UM Magelang ini dapat menanamkan nilai-nilai kemuhammadiyahan bagi para mahasiswanya dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di sekitarnya. “Program ini merupakan sedekah UM Magelang untuk Muhamamdiyah. Saya berharap di seluruh AUM ada program seperti ini,” tutur Jumari.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo MT menanggapi bahwa adanya progam pendidkan kemuhamamdiyahan ini dapat menanamkan paham Muhammadiyah diantara para guru AIK tersebut. “Saya juga mengucapkan selamat dan terimakasih kepada para peserta yang telah mengikuti kuliah ini,” kata Eko.
Dalam materinya, Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA menyampaikan tentang cara penguatan ideologi Muhammadiyah. Menurut wakil ketua Majelis Umum Indonesia (MUI) tersebut ada beberapa karakter dari Muhammadiyah, yaitu berdasarkan Al quran dan as sunnah tanpa terikat dengan aliran teologi, madzhab fiqih dan thariqah. Selain itu juga Ikhlas mencari idha Allah SWT, gemar beramal, dan modern atau berkemajuan.
“Didalam muhammadiyah juga mengenal adanya madzhab, yakni madzhab Hanafi, Maliki, Syafii, dan Hambali,” tambah Yunahar. Ia juga bercerita mengenai proses KH. Ahmad Dahlan mencari ilmu, sampai jatuh bangun perjuangan Ahmad Dahlan mendirikan Muhamamdiyah.
HUMAS
Feb 17, 2018 | Berita
Wakil Rektor I UM Magelang Dr. Purwati MS mewakili Rektor UM Magelang menerima Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI tentang Izin Pembukaan Prodi Ilmu Komunikasi Program Sarjana. Penyerahan SK dilakukan di Kantor Kopertis Wilayah VI, Semarang, Kamis, 15/2 oleh Koordinator Kopertis Wilayah VI Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd Kons yang sebelumnya dibacakan oleh Sekretaris Pelaksana Amsar, SH., MM.
Dalam SK nomor 124/KPT/I/2018 itu antara lain disebutkan, UM Magelang wajib mengajukan akreditasi ulang terhadap Prodi S1 Ilmu Komunikasi serta melaporkan hasil penyelenggaraan paling lambat satu bulan setiap akhir semester kepada Menteri.
“Alhamdulillah, setelah menunggu selama dua tahun, akhirnya SK Prodi S1 Ilmu Komunikasi turun. Pembukaan program studi baru ini diharapkan dapat menjawab tantangan era komunikasi dan informasi sesuai dengan jamannya serta dapat berkontribusi untuk pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan persaingan dunia kerja, ” ujar Purwati.
Dalam sambutannya, Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah menyampaikan ucapan selamat kepada UM Magelang yang telah mendapatkan izin pembukaan prodi S1 Ilmu Komunikasi dan sudah terakreditasi, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir bahwa prodi baru belum terakreditasi. “Sebelum dua tahun sudah bisa mengajukan reakreditasi dan tidak usah menunggu lulusan, agar nantinya saat menghasilkan lulusan sudah memperoleh akreditasi B,” kata DYP.
Dengan bertambahnya Prodi S1 Ilmu Komunikasi yang bernaung dibawah Fakultas Psikologi dan Humaniora, UM Magelang kini memiliki 21 program studi, program setara D1 Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) yang tergabung dalam tujuh fakultas dan satu program setara D1 AIK. Setelah penerimaan SK, kata Purwati, UM Magelang sudah secara otomatis menerima seleksi calon mahasiswa Prosi S1 Ilmu Komunikasi pada tahun ini.
Selain penyerahan SK ijin pembukaan Prodi S1 Ilmu Komunikasi, pada hari yang bersamaan, UM Magelang juga menerima SK Menristek Dikti tentang Perubahan Badan Penyelenggara Universitas Muhammadiyah Magelang dari Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah menjadi Persyarikatan Muhammadiyah. Penyerahan SK diterima oleh Wakil Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang Drs. Muljono, MM.