Nov 10, 2017 | Berita
UM Magelang berusaha membantu memecahkan permasalahan masyarakat dalam kegiatan mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Magelang. Hal ini dilakukan UM Magelang dengan mengadakan peresmian Information Comunication dan Teknology (ICT) desa sekaligus launching website dan portal Desa Pogalan pada Kamis (09/11). Dengan diresmikan ICT desa dan launching Website dan Portal maka masyarakat bisa mengakses potensi wisata Desa Pogalan seperti Top Selfie, taman wisata Grenden dalam web pogalan.desa.id. secara gratis.
Kegiatan peresmian yang dilakukan di Kantor Kepala Desa Pogalan, Kecamatan Pakis tersebut merupakan salah satu bentuk pengabdian dosen UM Magelang, Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D. dan Bambang Pujianto,M.Kom. “Kegiatan ini merupakan program Diseminasi Teknologi yang dilakukan oleh UM Magelang kerjasama Ristekdikti dan Komisi VII DPR RI,” kata Yun yang juga ketua panitia kegiatan.
Yun menambahkan, selain meresmikan website dan portal desa pogalan, UM Magelang juga telah membangun jaringan infrastruktur intranet dan internet untuk mendukung desa Pogalan sebagai desa wisata tanggap informasi. Selain itu, UM Magelang juga melakukan pelatihan Bahasa Inggris dan bank sampah untuk mewujudkan desa Pogalan menjadi desa wisata yang bersih dan berkelanjutan. “Harapannya desa Pogalan mampu menjadi desa wisata yang mandiri, bersih dan maju. UM Magelang siap untuk mendampingi desa Pogalan menjadi desa wisata yang diharapkan. ” ungkap Yun yang juga Dekan FT UM Magelang itu.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh. Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang penelitian dan pengabdian masyarakat, sehingga dengan adanya pengabdian ini, keberadaan UM Magelang dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat. Eko juga berharap dengan adanya website tersebut, desa Pogalan semakin hari bisa dikenal oleh Indonesia bahkan dunia.
Launching website dan portal Desa Pogalan secara resmi dibuka oleh komisi VII DPR RI, Ir. Harry Poernomo. Dalam sambutannya Komisi VII yang membidangi energi sumber daya mineral dan lingkungan hidup tersebut menyambut hangat kegiatan UM Magelang dalam mengembangkan desa Wisata yang ada di Magelang. “Saya mengajak kepada UM Magelang untuk terus melaksanakan progam-progam yang dapat membantu pengembangan masyarakat, khususnya untuk pengembangan ekonominya. Sebagai wakil rakyat yang ada di DPR saya selalu mendukung kegiatan masyarakat, segala kebutuhan masyarakat khususnya yang berkaitan dengan energi, lingkungan hidup dan Ristekditi,” jelas Harry.
“Saya sebagai mitra dari pemerintah mengucapkan terimakasih kepada UM Magelang. Saya juga mengajak UM Magelang untuk terus mencari gagasan baru terkait dengan pengembangan wisata maupun pemberdayaan desa untuk memajukan Magelang,” jelas anggota DPR yang berasal dari partai Gerindra itu.
Ucapan terimakasih kepada UM Magelang juga diungkapkan oleh Camat Pakis, M.Taufik, SH, MH. “Terima kasih kepada Menrsitek Dikti melalui UM Magelang yang telah mewujudkan desa Pogalan menjadi Desa Wisata. Saya berharap, dengan dilauching sebagai Desa Wisata, Pogalan akan dapat lebih terkenal serta dapat menambah income bagi masyarakat sekitar sehingga dapat memperbaiki perekonpmian masyarakata desa, “ ungkapnya.
HUMAS
Nov 9, 2017 | Berita
Sumberrejo adalah kelurahan yang terdapat di Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Masyarakat Sumberrejo belum banyak yang memanfaatkan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai alternatif ketika mengalamai sakit. Pemanfaatan TOGA terbatas pada bagaian tertentu tanaman sehingga menyebabkan khasiat yang diproleh tidak optimal. Hal tersebut melatarbelakangi Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UM Magelang melakukan inovasi pemanfaatan TOGA yang bermanfaat bagi masyarakat melalui Program Kemitraan Universitas (PKU) yaitu program yang di danai oleh universitas.
Pemanfaatan formulasi TOGA digagas oleh dosen Fikes UM Magelang, Widarika Santi H, M.Sc., Apt dan Tiara Mega K., M.Sc., Apt dengan melakukan kegiatan pengabdian Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sumberejo dalam Pemasyarakatan dan Penggunaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Alternatif Terapi.
“Kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan masyarakat Kelurahan Sumberrejo akan macam tanaman obat keluarga dan pemanfaatannya sebagai alternatif terapi konvensional berdasarkan penelitian ilmiah. Diharapkan kedepannya masyarakat mampu mendirikan usaha mandiri pemanfaatan TOGA dengan potensi ekonomi yang tinggi,” tandas Tiara, salah satu dosen Tim Pengabdi.
Menurut Tiara, kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui dua tahapan, yaitu penyuluhan dan praktek. Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kesepakatan dengan pihak kelurahan Sumberrejo diikuti 38 peserta ibu – ibu PKK. Tahap pertama berlangsung pada 9 September 2017 yaitu pelaksanaan penyuluhan tentang TOGA disertai pembagian modul tentang pemanfaatan TOGA dengan memperhatiakan dosis yang tepat serta bagian tanaman yang digunakan sebagai pengobatan. Materi penyuluhan dari tim Pengabdi meliputi pengetahuan tentang aneka jenis tanaman obat dan khasiatnya, serta pengolahan tanaman obat menjadi bahan minuman seperti jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
Kemudian tahap berikutnya yaitu pelaksanaan praktek pemanfaatan TOGA sebagai minuman herbal yang dilaksanakan pada 14 Oktober 2017. Adapun materi praktek pada sesi ini peserta melakukan praktek mengolahan TOGA sebagai minuman herbal.
Kemampuan peserta dalam penguasaan materi melalui uji prestest (sebelum proses pelatihan) dan postest (setelah pelatihan selesai) dapat dikatakan baik 85 %. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan pengetahuan dari peserta tentang TOGA dan khasiatnya, serta cara pengolahan TOGA sebagai minuman herbal setelah dilakukan pelatihan. Pemberdayaan ibu – ibu rumah tangga di Kelurahan Sumberrejo dalam pemanfaatan TOGA diharapkan dapat terwujud dengan baik melalui pemberian beberapa contoh tanaman obat yang dapat dibudidayakan dilokasi pengabdian.
“Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut, diharapkan UM Magelang turut berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama dalam penggunaan obat herbal sebagai alternatif terapi. Kegiatan ini juga sebagi upaya mendukung pemerintah dalam mendorong peran aktif masyarakat mengembangan kesehatan tradisioanal.” Kata Tiara. “Secara keseluruhan kegiatan pelatihan dapat dikatakan baik dan berhasil, yang dapat diukur dari target jumlah peserta pelatihan mencapai 80%. Disamping itu, kegiatan pengabdian tersebut selaras dengan visi Prodi Farmasi S1, yakni farmasi bahan alam.” Pungkasnya.
(HUMAS)
Nov 8, 2017 | Berita
Silaturahmi dilingkungan mahasiswa baru diperlukan agar terciptanya lingkungan persaudaraan yang kuat diantara mahasiswa. Memahami hal tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang menyelenggarakan acara Forum Silaturahmi Mahasiswa (FORSA) pada Sabtu (4-5/11).
Acara yang diselenggarakan di Joglo Jeep, Desa Jetis, Ngasem, Gunungpring tersebut diikuti oleh 269 mahasiswa FEB, baik dari Program Studi (Prodi) Akuntansi maupun Manajemen.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan di FEB menjadi semakin kental. Sehingga nantinya kita dapat bersinergi bersama dalam memberikan kontribusi terbaik untuk fakultas tercinta,” ungkap Davin Gamma Fillian Permana, ketua panitia acara tersebut.
Pentingnya silaturahmi juga diungkapkan oleh Gubernur BEM FEB, Nur Cholis, yang mengatakan bahwa silaturahmi menjadi penting bagi mahasiswwa untuk menciptakan rasa kekeluargaan diantara mahasiswa. Ia mengajak kepada mahasiswa baru FEB untuk aktif dalam kuliah dan organisasi, baik yang ada dilingkungan internal FEB ataupun organisasi lainnya yang berada di UMMagelang. “Mari kita melakukan perubahan-perubahan kecil untuk mencipakan perubahan yang besar,” tegasnya.
Gusti Givan, wakil Presiden BEM UMMagelang yang membuka acara forsa menghimbau kepada para mahasiswa baru untuk mengikuti acara hingga akhir dengan enjoy. Selain itu Givan juga memberikan info terkait pemilu raya untuk memilih Presiden Mahasiswa UMMagelang pada periode 2017/2018.
Forsa yang berlangsung selama 2 hari tersebut diisi dengan nilai-nilai keislaman, tadarus Al Qur’an dan Forum Grup Diskusi (FGD) tentang keagamaan. Materi keislaman dibawakan oleh M. Zuhron Arofi, S.Pd.I. mengenai keindahan perbedaan dalam islam. Zuhron juga menyampaiakn tentang perbedaan (keunggulan) agama islam dengan agama lain, diislam mengatur segala hal dalam kegiatan sehari-hari kita.
Selain materi keislaman, juga diadakan sarasehan pada malam harinya dengan Dekan FEB, Dra. Marlina Kurnia, M.M. Selain itu hadir pula Wakil Dekan FEB, Muhdiyanto, S.E,M.Si, Ketua Program studi Manajemen, Bayu Shindu R, S.E, M.Sc, Ketua program studi Akuntansi, Nur Laila Yuliani, S.E,M.Sc.. Selain itu terdapat beberapa dosen FEB lainnya yang turut serta menghadiri acra sara sehan Forsa.
Humas
Nov 7, 2017 | Berita
Desa Bener merupakan salah satu desa di Kabupaten Purworejo seluas wilayah 356 Ha dengan kondisi geografis terdiri dari perbukitan. Desa Bener memiliki 6 RW dan salah satunya adalah RW 05 yang terdiri dari 3 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 867 jiwa. Data primer dari Puskesmas didapatkan hasil bahwa mayoritas penduduk terdeteksi mengalami hipertensi dan beberapa penyakit degeneratif lainnya yaitu diabetes mellitus dan stroke.
Informasi terkait penyakit, perawatan dan pencegahannya masih minim. Jika ada warga yang sakit, pertolongan pertama langsung ke bidan setempat, kemudian beberapa diantaranya memanfatkan Puskesmas dan Rumah Sakit jika sudah dirasa parah.
Melihat permasalahan kesehatan di Desa Bener khususnya RW 05 ini, dosen Fikes UM Magelang yaitu Ns.Rohmayanti, M.Kep Ketua dan Ns. Margono, M.Kep anggota serta empat mahasiswa Keperawatan Fikes UM Magelang melaksanakan pengabdian masyarakat berupa pembentukan komunitas senam sehat di RW 05 Desa Bener, Purworejo. Rohma nengungkapkan, kegiatan tersebut dituangkan dalam proposal berjudul Program Kemitraan Universitas (PKU) Komunitas Senam Sehat, yang kemudian menjadi salah satu PKU yang didanai UM Magelang tahun 2017.
Kegiatan itu, lanjut Rohma, bertujuan untuk tindakan preventif mencegah terjadinya penyakit degeneratif melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan pemberian ketrampilan kesehatan pada kader kesehatan. Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat ini dilaksanakan dengan metode Adactive Collaboration Management (ACM) yakni melalui pendekatan komunikasi masyarakat dalam menemukan dan mengenali permasalahannya. “Setelah mengetahui masalahnya, kami lalu mempelajari permasalahan kemudian menentukan solusinya,” kata Rohma.
Pelaksanaan pengabdian itu dilakukan dalam beberapa kegiatan yakni senam sehat, pelatihan pengukuran tekanan darah dan nadi, informasi tentang penyakit degeneratif, serta praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pelaksanaan senam sehat atau aerobic dilakukan secara bertahap yakni dengan model low impact dalam minggu pertama dan model high impact dengan zumba pada minggu berikutnya. Rohma menambahkan, sebelum pelaksanaan senam seluruh peserta di cek tekanan darah dan nadi terlebih dahulu. Jika kondisinya memungkinkan, kata Rohma, mereka baru boleh ikut senam. Peserta juga mendapat Pelatihan pengukuran tekanan darah, nadi serta penggunaan tes gula darah sehingga bisa melakukannya sendiri.
Kegiatan yang dilakukan mulai bulan Agustus tersebut hingga kini masih terus dilakukan. Mereka juga mendapatkan informasi tentang penyakit degeneratif dan pencegahannya yang disampaikan oleh Ns. Margono M.Kep. Informasi tentang penyakit degeneratif Hipertensi dan Penyakit Jantung, Stroke sekaligus pelaksanaan kegiatan pemberian pelatihan keterampilan terapi komplementer untuk mengatasinya juga diperoleh warga. Ada juga kegiatan yang ditujukan untuk anak-anak yakni informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), antara lain cara mencuci tangan dan gosok gigi yang benar.
Ketika melakukan monitoring dan evaluasi, Rohma mendapatkan progress yang menggembirakan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. ”Beberapa peserta senam menyampaikan mereka menjadi lebih bugar setelah rutin melakukan senam, selain itu mereka sudah bisa melakukan mengecekan tensi dan darah sendiri. Pada kegiatan penyampaian informasi tentang Diabetes Mellitus pada peserta. “Pada awal kegiatan melalui pretest didapatkan hasil 50% peserta belum memahami tentang penyakit degeneratif tersebut, setelah kegiatan terjadi peningkatan pengetahuan sebanyak 95%,” ungkap Rohma.
Untuk pengetahuan dan ketrampilan mengatasi penyakit jantung dan hipertensi, sebanyak 90% peserta memahami hipertensi dan penyakit jantung setelah mengikuti pelatihan. Seluruh peserta juga mampu mendemonstrasikan akupresur pada 3 dari 6 titik yang diajarkan serta mampu mendemostrasikan titik untuk mengurangi hipertensi. Pada kegiatan PHBS, anak-anak antusias mendemonstrasikan cara cuci tangan dan gosok gigi dengan baik setelah diberikan arahan dari tim.
HUMAS
Nov 7, 2017 | Berita
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) gelar Stadium General (Kuliah Umum) dengan tema “Peluang dan Tantangan Profesionalisme Guru di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN” Sabtu, (4/11).
Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Magelang tersebut dihadiri 335 peserta yang terdiri dari 200 mahasiswa baru, 100 mahasiswa perwakilan semester 3 dan 5, serta 35 dosen FKIP UM Magelang
Menurut ketua penyelenggara, Sugiyadi, M.Pd, Kons, tujuan dari kuliah umum ini adalah untuk mengetahui dan memahami peluang serta tantangan profesi guru di era MEA. “Kegiatan ini juga diperlukan untuk menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri dalam pengembangan akademik.”, jelasnya.
Ia juga menambahkan, dengan kegiatan ini, diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap (WPKNS) mahasiswa dalam pengembangan pendidikan di era MEA.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh. Widodo, MT., berkesempatan memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan kuliah umum tersebut. Dalam sambutannya, ia kembali menegaskan pentingnya pembekalan mengenai keprofesionalan seorang pendidik dalam upaya mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Dalam acara ini penyelenggara menghadirkan Prof. Dr. Hamndan Said yang merupakan pakar pendidikan Universitas Teknologi Malaysia (UTM) sekaligus sebagai pembicara dan dimoderato oleh Dr. Riana Mashar, M.Psi, Psi.
Hamndan menjelaskan pentingnya sebuah pembelajaran dengan berbasis literasi yang berguna bagi peningkatan peringkat dalam persaingan global. “Literasi dan kompetensi merupakan dua hal yang sangat penting, jika kita tidak mampu meningkatkan keduanya, kita akan kalah bersaing dengan pelajar-pelajar dimasa mendatang.”, ungkapnya.
Ia juga menekankan perguruan tinggi agar tidak sekadar menghasilkan lulusan saja tiap tahunnya, tetapi melahirkan lulusan yang berkompetensi tinggi sehingga mampu bersaing di era modern ini. “Literasi yang bagus adalah yang mampu menerapkan 3 M, yakni membaca. menulis, dan mengungkapkan.”, tambahnya.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Director International Student and Scholar Services UTM mengatakan bahwa negara Indonesia masih berada di level 2 (menengah) dalam kelompok persaingan global. “Walaupun masih di atas negara-negara lain di wilayah ASEAN bukan berarti harus berpuas diri. Perlu perjuangan yang lebih lagi agar negara bisa lebih kompetitif khususnya dalam sistem pendidikan.”, tegasnya.
Di akhir acara, moderator membuka sesi tanya jawab bagi mahasiswa UM Magelang kepada narasumber terkait dengan materi yang telah disampaikan. (Addiin C Setiawan).
HUMAS
Nov 3, 2017 | Berita
Menurut data dari pelayanan medis Rumah Sakit dr. Soedjono Magelang, didapatkan bahwa data kejadian diare pada anak masih cukup tinggi, yaitu sebanyak 439 pasien dari bulan Januari sampai Desember 2016. Data dari hasil penelitian yang telah dilakukan Wardani (2016) tentang peran perawat dalam tatalaksana diare akut pada anak, menunjukan bahwa perawat di bangsal anak RS Dr. Soedjono Magelang belum melaksanakan perannya dengan optimal. Hal itu ditunjukan dengan adanya kelemahan yang didapatkan dari tatalaksana diare yang sudah dilakukan perawat di bangsal anak.
Keprihatinan tersebut mendorong dua dosen S1 Keperawatan Fikes UM Magelang untuk melakukan Program Kemitraan Universitas (PKU) bagi Perawat Rumah Sakit dr. Soedjono Magelang dalam Pemberian Asuhan Keperawatan pada Anak Diare. Keduanya adalah Ns. Septi Wardani, M.Kep dan Ns. Reni Mareta, M.Kep.
Septi mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan perawat tentang peran perawat dalam asuhan keperawatan anak diare serta untuk meningkatkan peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan anak diare. Disamping itu juga agar diadakannya Kegiatan Pelatihan Diare (KPD) pada ruang anak.
Septi menambahkan, sebanyak 18 perawat yang berasal dari tujuh ruangan di RS dr. Soedjono Magelang mengikuti kegiatan yang diadakan dari bulan Agustus hingga November tersebut. “Kegiatan yang dilakukan yakni pre test, sosailsisasi berupa penyampaian hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, pemberian pelatihan kepada perawat anak tentang peran perawat dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak diare dengan menerapkan LINTAS diare, serta Praktek pengkajian diare dan penilaian derajad dehidrasi.
Disamping itu peserta juga mengikuti Post test untuk mengetahui hasil kegitan tersebut,” imbuh Septi. Dari hasil post tes diketahui bahwa pengetahuan perawat tentang peran perawat dalam asuhan keperawatan anak diare mengalami peningkatan sebanyak 77,78%.
Selain itu Septi dan Reni juga mengadakan Pengadaan Kegiatan Pelatihan Diare (KPD) di ruang anak , Pendampingan perawat anak dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak diare, Evaluasi penerapan lintas diare pada pemberian asuhan keperawatan anak diare.
Metode yang digunakan dengan memberikan pelatihan dan melakukan pendampingan perawat anak dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak diare dengan menerapkan lima langkah tuntaskan diare (LINTAS diare).
HUMAS