Aug 28, 2017 | Berita
Dosen merupakan jiwa dari perguruan tinggi, sedangkan akreditasi merupakan nyawa dari perguruan tinggi. Mutu pembelajaran di perguruan tinggi ditentukan oleh dosen, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan strategi pembelajarannya. Adapun indikator mutu perguruan tinggi ditentukan oleh lulusan yang faktor pengungkitnya adalah dosen. Oleh sebab itu dosen harus bermutu yang didapat dari pengalaman hidupnya, interaksi sosial serta jenjangan pendidikan dari S1, S2, dan S3.
Hal tersebut disampaikan oleh Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Prof. Dr. DYP Sugiharto M.Pd, Kons saat penjadi pemateri dalam acara Lokakarya Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) di UM Magelang, Senin 21/8. DYP dengan materi berjudul Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi dan Kebijakan Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah menjadi salah satu penyaji dalam acara yang diadakan kerjasama UM Magelang dengan Kopertis VI Jawa Tengah hingga tanggal 25 Agustus mendatang.
Selain DYP, lima penyaji lainnya akan menjadi nara sumber dalam acara tersebut. Mereka adalah Prof. Dr. Sisunandar M.Pd, Dr. Listyaning Sumardiyani, M.Hum, Wawan Laksito M.Kom, Dr, Peni Pujiastuti M,Si, serta Dr. Katharina Ruspita, M.Pd.
DYP berpesan kepada seluruh peserta lokakarya agar mengikuti acara hingga selesai karena sertifikat peserta berlaku secara nasional termasuk digunakan untuk pengajuan sertifikasi dosen. Berkaitan dengan akreditasi, DYP selaku Koordinator Kopertis menyampaikan bahwa akreditasi ulang harus dilakukan enam bulan sebelum batas waktu habis sehingga akreditasi tidak kadaluarsa.
“Selain itu, dengan adanya Sistem Informasi Jabatan Fungsional Go Online (SIJAGO) yang telah dilaunching Kopertis VI beberapa waktu lalu, pengajuan jabatan fungsional dosen tidak perlu dilakukan secara konvesional dengan menyetor borang kelengkapan ke Kopertis, tapi cukup dengan mengisi secara online sehingga data dapat terdokumentasi lebih ringkas, “ ungkap DYP.
Rektor UM Magelang Ir, Eko Muh Widodo MT dalam sambutannya mengatakan bahwa UM Magelang memiliki tiga fokus kegiatan yakni penguatan kelembagaan, Catur Dharma Perguruan Tinggi, serta Pengembangan Kemahasiswaan. “Penguatan kelembagaan dilakukan pada lingkup program studi, LP3M, serta perpustakaan. Satu prodi UM Magelang yakni Hukum Ekonomi Syariah telah terakreditasi A. Kami targetkan tiga hingga empat prodi lainnya juga akan segera menyusul, “ ungkap Rektor. Rektor juga menyampaikan bahwa tahun ini Pengabdian pada Masyarakat UM Magelang berhasil masuk klaster sangat bagus dan menduduki rangking 40 tingkat nasional serta rangking 2 PTM se-Indonesia.
Lokakarya Pekerti diikuti oleh 55 dosen yang terdiri dari 37 dosen UM Magelang dan 18 dosen dari PT di wilayah Jawa Tengah. (Humas)
Aug 28, 2017 | Berita
Indonesia memiliki catatan terjadi bencana yang tinggi. Ini karena letak geografis Indonesia diantara lempeng aktif samudra sehingga sering terjadi gunung meletus, gempa, dan tsunami. Salah satu tempat yang rentan menjadi terdampak bencana adalah Sekolah. Bank Data Dunia tahun (2010) menyebutkan bahwa 76% sekolah di Indonesia terletak di daerah rawan gempa. Maka Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) mengajak seluruh pihak untuk terlibat dalam Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB) 2 Tahun 2017.
Kegiatan bertema Pendidikan Bencana Era Kerangka Kerja Sendai untuk Pnguranagnb Risiko Bencana 2015 – 2030 tersebut diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Magelang (UM Magelang) pada 22-24 Agustus 2017. Konas PB sebelumnya diadakan di Jakarta tanggal 17 -18 Maret 2018.
Tujuan diselenggarakannya Konas PB 2017 yakni untuk merealisasikan potret Sekolah Aman Bencana yang tercantum dalam Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana tahun 2015-2020. Dukungan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Sekolah Aman Bencana diantaranya melalui Surat Edaran (SE) Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2010 No 7a/ SE/ MPN/ 2010 dan Peraturan Kepala (Perka) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No 4 tahun 2010 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/ Madrasah Aman Bencana.
Bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab untuk terwujudnya sekolah aman. Keterlibatan lembaga/ institusi lain sangat mendukung terealisasikannya sekolah aman bencana. Seperti Muhammadiyah Disaster Managemant Center (MDMC), Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU, Unicef, Humanitarian Forum Indonesia, Lingkar, Yakkum Emergency Unit (YEU), ASB, Dompet Dhuafa, Muslim Aid, YKRI, KYPA, Plan International, Disaster Managemant Institute of Indonesia (DMII), PKPU, dan MPBI.
Semarak terwujudnya sekolah aman bencana melalui Konas PB 2017 akan melibatkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk membuka Konas PB 2017. Hal tersebut mendorong pemerintah daerah untuk terus mengawal terealisasikannya sekolah aman bencana baik di wilayah Jawa Tengah secara khusus dan di wilayah lain di Indonesia pada umumnya.
Sebanyak 200 peserta hadir dalam Konnas PB 2017. Mereka merupakan perwakilan masing-masing pemangku kepentingan untuk pengurangan risiko bencana. Diantaranya perwakilan sekolah, lembaga nasional atau international, Perusahaan/ CSR, forum PRB perguruan Tinggi, dan lain sebagainya. Masing-masing peserta akan menjalani serangkaian kegiatan diantaranya Seminar Nasional dengan pidato kunci dari Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan (Kemenko PMK), Prof. Dr. R Agus Sartono, M.B.A., Diskusi panel dengan tingkatan Sekolah Formal dan non Formal, Lomba Cerdas Cermat, Kunjungan Lapangan, Pameran Kebencanaan, dan Gelaran Akbar Malam Budaya.
Serangkaian kegiatan Konas PB 2017 ditutup dengan pembacaan Delarasi Potret Sekolah Aman sesuai Kerangka Kerja Sendai 2015-2030 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud), Muhadjir Efendy.
Kontak :
- Ketua Panitia : Budi Santoso (Ketua Divisi Pengurangan Risiko dan Kesiapsiagaan MDMC PP Muhammadiyah) 0856 4386 7371
- Humas Pantia Konas PB 2017 :Yudia Setiandini. (Humas UM Magelang) 0815 4292 402 (Humas)
Aug 28, 2017 | Berita
Setelah tiga hari dilaksanakan di UM Magelang, Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB) Tahun 2017 berakhir. Mendikbud Muhajir Effendy menutup kegiatan tersebut. Rektor UM Magelang Eko Muh Widodo turut memberikan sambutan kepada para peserta acara yang diadakan di Aula Fikes UM Magelang itu.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain Lomba Cerdas Cermat. Para pemenang Lomba mendapatkan hadiah yang diserahkan oleh Mendikbud. Selain itu dalam acara penutupan juga dibacakan Deklarasi Magelang Konas PB oleh perwakilan peserta. Deklarasi terdiri dari enam poin penting berkaitan dengan pendidkan bencana. Poin yang disampaikan antara lain berisi rekomendasi agar pemerintah pusat, daerah, dan pemangku kebijakan lainnya untuk menerbitkan SK bersama Mendikbud, Menag, Menristekdikti, dan Menteri BUMN tentang pendidikan bencana dan pembiayaannya.
Mendikbud dalam sambutanya antara lain menyampaikan bahwa di Indoensia saat ini ada sekitar 30.000 sekolah yang masuk dalam zona bencana. Nantinya sekolah tersebut akan mendapatkan prioritas untuk pendidikan kebencanaan. Selain itu guru juga akan mendapatkan pelatihan tentang penanganan bencana.
Ketua panitia, Busi Santosa merespon gembira atas wacana yang disampaikan oleh Memndikbud. Ia berharap kerangka kerja Sendai dapat direalisasikan secara masif dan selaras dengan deklarasi yang ditandatangani oleh institusi yang mendukung terealisasikannya sekolah aman bencana, antara lain MDMC, Dompet Duafa, Tagana, dan LPBINU. (Humas)
Jul 27, 2017 | Berita
Untuk mengembangkan jaringan dan kerjasama, UM Magelang melalui Biro Marketing dan Kerjasama (BMK) berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas kerjasama dengan berbagai institusi baik di dalam maupun luar negeri. Salah satu peningkatan kerjasama yang dilakukan dengan luar negeri yakni melalui penandatanganan MoU antara UM Magelang dengan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) yang dilakukan Sabtu 22/7.
Dalam acara yang dilakukan di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang itu, Rektor UM Magelang diwakili oleh Wakil Rektor 3 Drs. Mujahidun, M.Pd beserta Kepala BMK UM Magelang, Dr. Imron, M.A. dan jajaran pimpinan Fakultas Teknik UM Magelang yang digawangi oleh Dekan FT, Yun Arifatul Fatimah, Ph.D.
Dalam MoU yang berlaku selama lima tahun tersebut, kedua belah pihak yakni UM Magelang dan UteM sepakat untuk melakukan kerjasama di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian dengan memonitor program yang dijalankan serta menegosiasi kesulitan dan masalah yang muncul selama kegiatan berlangsung.
Prof. Dr. Datuk Mohd Razali bin Muhammad, Kepala Bidang Akademik dan Kerjasama Internasional UteM usai penandatanganan MoU menyampaikan harapannya agar kegiatan yang termaktub dalam MoU dapat terealiasi, terutama dengan Fakultas Teknik yang terimplementasi langsung dengan MoU tersebut. “Pertukaran mahasiswa dan dosen serta join penelitian internasional adalah hal yang sangat bisa direalisasikan selain vsiting profesor,” ujarnya.
Usai penandatanganan MoU dengan UteM, di hari yang sama UM Magelang juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah yang dilakukan di sela acara Silaturahim dan Halal Bihalal PTM dan PDM se- Jawa Tengah di SMP Muhammadiyah Gunung Pring Muntilan. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PWM Jawa Tengah Drs. H. Tafsir, M.Ag serta pimpinan PTM se-Jawa Tengah.
Dr. Imron, M.A, Kepala BMK UM Magelang yang juga Sekretaris Program Pasca Sarjana UM Magelang mengatakan, MoU tersebut mencakup perjanjian kerjasama tentang Studi Lanjut Program Pasca Sarjana UM Magelang bagi Guru, Dosen, dan Kader Muhammadiyah di Jawa Tengah. Kerjasama yang berlaku empat tahun itu. lanjut Imron, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas akademik dan profesional bagi sumber daya insani Persyarikatan dan AUM di Jawa Tengah.
“Dalam MoU itu juga mencakup kerjasama beasiswa bagi kader persyarikatan dengan memberikan keringanan pembiayaan pendidikan. Selain itu UM Magelang juga melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi bagi peserta studi lanjut Program Pascasarjana tersebut,” tandas Imron. (Humas-Yudia)
Jul 27, 2017 | Berita
Sabtu, 22/7, UM Magelang menjadi tuan rumah kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTM dan PTA) se-Jawa Tengah dan DIY. Acara yang diadakan di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang itu dihadiri oleh 31 ketua LPPM PTM dan PTA di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Dr. Heni Setyowati, ER, S.Kp, M.Kes, ketua LPPM UM Magelang mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pertemuan kedua yang dilakukan setiap enam bulan sekali. Adapun agendanya adalah penyamaan persepsi Review Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (PPM) tahun Anggaran 2018. Selain itu, kata Heni juga membahas tentang persiapan kegiatan University Research Colloqium (Urecol) ke-6 yang akan diadakan tanggal 9 September mendatang di UM Magelang. Ia berharap seluruh PTM dan PTA di wilayah Jateng dan DIY dapat berpartisipasi dalam kegiatan Urecol ke-6 tersebut. “Rakor ini juga diharapkan dapat memperluas konsorsium pada level nasional,” ungkap Heni.
Ketua Konsorsium LPPM PTM dan PTA se-Jateng dan DIY, Agus Ullinuha Ph.D mengemukakan, walaupun belum ada legalisasi dari Majelis dikti litbang PP Muhammadiyah, namun Konsorsium LP3M se- Jawa Tengah dan DIY diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan kegiatan penelitian di lingkup PTM dan PTA di tingkat nasional.
Agus dalam paparannya bertema Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengungkapkan, LPPM bertanggungjawab terhadap kualitas luaran penelitian yang dihasilkan oleh para peneliti atau dosen di lingkungan kampus masing-masing. Direkorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti telah memberikan panduan untuk meriview proposal dengan mengklasisikasi dua jenis review yakni review konten berisi laporan dan review luaran berupa kewajiban yang harus dilakukan oleh peneliti. Reviewer, kata Agus, harus bertanggungjawab terhadap pembelanjaan barang dan luaran yang sudah disepakati.
Agus yang menjabat sebagai ketua LPPM UM Surakarta juga menjelaskan tentang cara mengecek hasil jurnal yang diunggah dalam jurnal internasional yang paling mashyur yakni Indeks Scopus dan Thomson. Pada akhir paparannya Agus menegaskan, dosen maupun mahasiswa yang mengadakan kegiatan penelitian wajib mengikuti kegiatan Urecol ke-6 karena akan diunggah di google scholar. Selain itu kegiatan tersebut akan dilaporkan ke Kopertis VI sebagai bentuk publikasi kegiatan yang dilakukan oleh PTM dan PTA di wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Para peserta berharap, konsorsium kali ini menjadi forum yang akan memberikan manfaat 4T yakni ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta’awun (saling membantu), dan tafakul (saling menanggung) diantara sesama PTM dan PTA di wilayah Jateng dan DIY. (Humas-Yudia)
Jul 27, 2017 | Berita
Setelah menyelesaikan masa jabatan pada tahun 2013 hingga 2017, tiga wakil rektor di UM Magelang kembali menduduki jabatan serupa pada periode tahun 2017 – 2020. Ketiganya yakni Dr. Purwati, M.Si, Kons yang menjabat sebagai Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Nuryanto ST.M.Kom yang menjabat sebagai Wakil Rektor 2 Bidang Umum dan Keuangan, serta Drs. Mujahidun M.Pd yang menjabat Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan.
Ketiganya dilantik oleh Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo, MT. Acara pelantikan dilakukan di Aula Rektorat Kampus 2 UM Magelang hari Kamis 20/7 dengan dihadiri Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, pengurus Badan Pembina Harian (BPH) UM Magelang, Ketua PDM dan PDA Kota dan Kabupaten Magelang serta pejabat struktural dan mahasiswa dari BEM dan UKM yang ada di UM Magelang.
Rektor saat menyampaikan sambutan mengatakan janji pelantikan yang telah dilakukan haruslah ditepati. “UM Magelang tengah melakukan akselerasi di berbagai bidang sehingga para wakil rektor harus dapat lebih meningkatkan mutu terutama dalam kancah perguruan tinggi baik sesama PTM maupun perguruan tinggi lain di tingkat nasional,” ujar Rektor. Ditambahkan oleh sekretaris PWM Jawa Tengah, Bisron Muchtar M.Ag, UM Magelang sebagai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi referensi bagi warga Muhammadiyah baik di lingkungan sekitar maupun secara global, sehingga harus betul-betul menyadari fungsinya dengan menyediakan kader-kader ilmuwan yang berasal dari SDM di UM Magelang.
Prof. Suyanto Ph.D, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa perguruan tinggi harus mengikuti kaidah kaidah global antara lain dengan melakukan publikasi jurnal internasional melalui penelitian yang dilakukan oleh dosen. Selain itu PT harus mengembangkan ketrampilan abad ke-21 dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Kepada para wakil rektor yang baru dilantik Suyanto yang pernah menjabat Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2005 hingga 2010 berpesan agar sebagai pemimpin dapat menjawab tantangan serta menjadikan momen pelantikan sebagai babak baru untuk meningkatkan kualitas kampus UM Magelang menjadi semakin baik dari waktu sebelumnya. (Humas – Yudia)