Forward, Impact: UNIMMA Siap Melangkah Lebih Jauh di Usia 61 Tahun

Forward, Impact: UNIMMA Siap Melangkah Lebih Jauh di Usia 61 Tahun

Dalam rangka menyambut Milad ke-61 yang jatuh pada tanggal 31 Agustus 2025 mendatang, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) akan menggelar serangkaian kegiatan menarik yang dirancang untuk mempererat kebersamaan serta menguatkan semangat inovasi dan kolaborasi. Mengusung tema Forward, Impact, UNIMMA siap melangkah lebih jauh sebagai kampus yang berdampak nyata bagi masyarakat dan dunia. “Tema ‘Forward, Impact’ bukan hanya sekadar slogan, melainkan DNA UNIMMA,” tegas Dwi Susanti, S.I.Kom., MA, Ketua Panitia Milad ke-61 UNIMMA.

“Ini adalah cerminan dari transformasi berkelanjutan yang telah dan akan terus dilakukan oleh UNIMMA. Tema Forward, Impact merepresentasikan UNIMMA untuk menjadi kampus yang adaptif terhadap zaman, aktif dalam kolaborasi, dan produktif menciptakan karya serta pengabdian yang memberi dampak luas,” tambahnya.

Logo Milad 61 UNIMMA kali ini sarat akan makna, tersusun dari segitiga dengan ujung menuju ke berbagai arah penjuru. “Setiap sudut dalam logo melambangkan pergerakan berkemajuan (forward) dan sekaligus membawa dampak ke segala arah (impact) yang hal itu sama seperti harapan UNIMMA untuk terus memberi manfaat dan kontribusi, khususnya pada tri dharma perguruan tinggi,” tuturnya.

Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., MSI mengatakan milad ini adalah momen refleksi dan transformasi. “Kami menegaskan kembali komitmen UNIMMA untuk memberikan kontribusi nyata melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kami ingin terus menginspirasi dan memberdayakan generasi penerus untuk menciptakan perubahan positif,” tuturnya.

Selama 61 tahun, UNIMMA telah mencetak puluhan ribuan alumni yang berkiprah di berbagai bidang, dari bisnis hingga pemerintahan, dari seni hingga teknologi. UNIMMA juga terus berinvestasi dalam riset inovatif dan program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dengan  visi yang jelas: Menjadi Universitas Unggul dan Islami.

UNIMMA mengundang seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam perayaan Milad ke-61. Mari bersama-sama menjadi bagian dari perjalanan UNIMMA untuk terus bergerak maju dan memberikan dampak positif bagi Indonesia dan dunia. Adapun rangkaian kegiatan yang akan memeriahkan Milad ke-61 UNIMMA adalah sebagai berikut:

  1. UNIMMA Gathering (Jumat, 8 Agustus 2025)
  2. Pawai Budaya (Minggu, 17 Agustus 2025)
  3. UNIMMA Gowes La61 dan Senam Sehat (Minggu, 24 Agustus 2025)
  4. Puncak Milad dengan agenda Laporan Tahunan Rektor (Minggu, 31 Agustus 2025)
Wakil Rektor III UNIMMA Jadi Narasumber DAM Nasional IMM: Dorong IMM Jadi Agen Perubahan Sosial Islami

Wakil Rektor III UNIMMA Jadi Narasumber DAM Nasional IMM: Dorong IMM Jadi Agen Perubahan Sosial Islami

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerakan intelektual dan dakwah mahasiswa melalui keterlibatan aktif pimpinan universitas. Wakil Rektor III bidang Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK) dan Sumber Daya Manusia (SDM), Dr. Dra. Kanthi Pamungkas Sari, M.Pd., turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Magelang Raya. Kegiatan yang mengusung tema “Gerakan Intelektual Profetik dalam Merespon Isu-isu Sosial di Era Disrupsi” tersebut dilaksanakan pada Rabu hingga Ahad (30 Juli-3 Agustus) di Kampus 1 UNIMMA, dan diikuti oleh perwakilan IMM dari berbagai daerah di Indonesia.

Dalam pemaparannya, Dr. Kanthi menyampaikan materi berjudul “Sosiologi dan Antropologi Masyarakat Indonesia” yang menyoroti pentingnya pendekatan sosial dan budaya dalam gerakan IMM. Menurutnya, IMM sebagai bagian dari masyarakat sekaligus organisasi kader, memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan nilai-nilai Islam melalui dakwah dan pendidikan. “IMM harus menjadi agen perubahan yang tidak hanya responsif terhadap isu-isu sosial, tetapi juga mampu menjaga nilai dan budaya lokal yang sejalan dengan ajaran Islam. Pendekatan sosiologis dan antropologis sangat penting untuk memahami struktur sosial serta dinamika budaya masyarakat,” ungkapnya.

Beliau juga menekankan bahwa gerakan IMM di bidang advokasi sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat harus berakar pada pemahaman yang kuat terhadap realitas sosial. Dengan begitu, dakwah IMM akan lebih membumi dan diterima oleh masyarakat luas. “IMM tidak hanya sebagai intelektual kampus, tapi juga pelayan umat. Inilah makna gerakan intelektual profetik yang sesungguhnya,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua PC IMM Magelang, Ulil Albab, menyampaikan bahwa DAM Nasional ini menjadi langkah strategis dalam membangun kembali kultur intelektual dan keberpihakan sosial kader IMM, khususnya di era disrupsi yang penuh tantangan. “IMM sebagai gerakan mahasiswa Islam memiliki tanggung jawab ideologis untuk mencetak kader intelektual yang solutif. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran untuk memperkaya perspektif kader terhadap problematika masyarakat,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya DAM Nasional di UNIMMA, menjadi bukti peran aktif UNIMMA sebagai rumah kader dan pusat pengembangan intelektual Islami di tingkat nasional.

Membumikan Nilai dan Membangun Peradaban Masa Depan: Wakil Rektor UNIMMA Ajak Mahasiswa Jadi Pemimpin di Tengah Badai Disrupsi

Membumikan Nilai dan Membangun Peradaban Masa Depan: Wakil Rektor UNIMMA Ajak Mahasiswa Jadi Pemimpin di Tengah Badai Disrupsi

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) selalu berkomitmen dalam mengembangkan ideologi dan gerakan intelektual mahasiswa. Melalui kehadiran Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Digitalisasi, Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D, UNIMMA berperan aktif dalam kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Magelang Raya. Dengan tema “Gerakan Intelektual Profetik dalam Merespon Isu-isu Sosial di Era Disrupsi”, kegiatan dilaksanakan pada Rabu sampai dengan Ahad (30 Juli-3 Agustus) di Kampus 1 UNIMMA.

Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D, menyampaikan materi berjudul “Terbang Setinggi Elang: Membangun Generasi Berkarakter di Tengah Badai Disrupsi”. Dalam sesi ini, Prof. Yun menekankan pentingnya dasar nilai spiritualitas, integritas, dan keberanian intelektual untuk menghadapi perubahan yang cepat di era teknologi. “Di era disrupsi ini, teknologi dan inovasi bukan hanya mengubah pekerjaan kita, tetapi juga mengubah cara kita berpikir dan hidup,” ujar Prof. Yun.

Tantangan terberat bukan kecepatan teknologi, tetapi bagaimana teknologi dapat mengikis nilai-nilai utama jika tidak dimanfaatkan dengan bijaksana. Beliau mengingatkan bahwa generasi muda harus bersiap untuk menjadi pemimpin yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akar nilai yang kuat.

Ulil Albab, Ketua Umum PC IMM Magelang Raya, mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya DAM dalam pembentukan karakter mahasiswa. “DAM bukan sekadar forum pengkaderan lanjutan, tetapi juga sarana transformasi kesadaran yang bertujuan membentuk kader yang tangguh, progresif, dan aktif secara sosial,” katanya.

Kegiatan ini selaras dengan visi UNIMMA untuk membentuk generasi pembelajar yang berkarakter, kritis, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebagaimana simbol elang yang terbang tinggi dan berani, inilah sosok generasi muda yang diharapkan akan menciptakan peradaban baru di tengah era yang penuh tantangan ini.

Prof. Yun menekankan bahwa membangun peradaban berkaitan erat dengan meletakkan fondasi nilai yang kuat, bukan hanya mengejar prestasi teknologi. “Bangunlah masa depan dengan akar nilai yang dalam, karena dari sinilah kekuatan sejati akan tumbuh,” tutupnya, mengajak generasi muda untuk berani menghadapi tantangan dengan integritas dan kebijaksanaan.

Pasar Tetap Terang Tanpa Listrik: Tim Dosen UNIMMA Hadirkan BOCARI untuk Warga Dangean, Boyolali

Pasar Tetap Terang Tanpa Listrik: Tim Dosen UNIMMA Hadirkan BOCARI untuk Warga Dangean, Boyolali

Menjelang digelarnya Pasar Ngat Paingan yang diselenggarakan setiap 40 hari atau selapanan, tim dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan kegiatan pemberdayaan kemitraan masyarakat di Kampung Wisata Dangean, Dusun Dangean, Gedangan, Cepogo, Kabupaten Boyolali. Diketuai oleh Andi Widiyanto, M.Kom., dosen Fakultas Teknik (FT) UNIMMA, kegiatan tersebut melibatkan dosen multidisiplin ilmu di lingkungan UNIMMA, yaitu Dr. Wawan Sadtyo Nugroho, M.Si. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Alan Kusuma, S.I.Kom., M.I.Kom. dari Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH).

Inovasi yang dihadirkan dalam program yang didanai oleh Kemendikbudristek tersebut bernama BOCARI (Botol Cahaya Matahari). Andi menjelaskan, BOCARI telah dirancang selama delapan bulan untuk mendukung kegiatan masyarakat di wilayah yang belum memiliki akses listrik. “Ini merupakan sebuah alat pemanfaat cahaya matahari yang dirancang untuk menerangi kios pasar baik siang maupun malam hari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Andi memaparkan bahwa BOCARI bekerja dengan cara membelokkan cahaya matahari ke dalam kios pada siang hari. Sementara pada malam hari, alat ini menggunakan baterai untuk menyalakan lampu HPL (High Power LED) sebagai sumber penerangan. “Pada waktu ada sinar matahari, sinar matahari akan dibelokkan dari luar ruangan ke dalam kios. Sehingga di dalam kios menjadi terang. Dan untuk malam hari, menggunakan baterai untuk menyalakan lampu HPL yang menggantikan peran sinar matahari. Sehingga, kios pun akan tersinari dari lampu HPL itu,” imbuhnya.

Ketua Kampung Wisata Dangean, Paiman, menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap BOCARI dapat memberikan banyak manfaat. “Kami menyambut baik inovasi yang diberikan. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat kepada masyarakat secara umum,” ujarnya.

Adapun dalam program tersebut, Wawan melihat potensi besar Pasar Ngat Paingan tetapi kampung wisata di sekitarnya masih relatif sepi akibat kurangnya pemahaman tentang pemasaran. Sehingga, menurutnya, perlu dilakukan pelatihan digital marketing agar seluruh kampung wisata di Dangean bisa ramai seperti Pasar Ngat Paingan. Sementara itu, Alan menilai bahwa media sosial Pasar Ngat Paingan sudah berjalan cukup baik, namun kualitas konten yang disajikan masih perlu ditingkatkan.

Inovasi ini diharapkan dapat mendukung aktivitas ekonomi masyarakat lokal, khususnya para pedagang, agar tetap dapat menjalankan usahanya meskipun pasar beroperasi hingga malam hari

UNIMMA Gelar 2nd ADNURS 2025: Konferensi Internasional Keperawatan Komplementer pada Anak dari 3 Negara

UNIMMA Gelar 2nd ADNURS 2025: Konferensi Internasional Keperawatan Komplementer pada Anak dari 3 Negara

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melalui Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) menyelenggarakan 2nd International Conference of Advancements in Nursing Care (ADNURS) yang berkolaborasi dengan Rumah Sakit Soerojo Magelang. Mengangkat tema “Complementary Therapy in Pediatric Nursing”, konferensi dilaksanakan pada Rabu (30/7) secara daring dan diikuti 330 peserta  yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan perawat.

Rangkaian agenda konferensi dimulai dengan seminar internasional yang menghadirkan tiga narasumber ahli dari tiga negara yaitu Assoc. Prof. Ts. Dr. Wan Ismahanisa Ismail dari Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia yang memaparkan materi berjudul “The Utilization of Complementary and Alternative Medicine Among Pediatricand Thalassemia Patients in Malaysia”. Dilanjutkan oleh Dr. Bootsakon Seaharattanapatum, Ph.D, RN., FNP dari Kasetsart University, Thailand dengan materi “Neonatal Health and Prevention Preterm and Low Birth Weight Infant: A Complementary Therapy Approach”. Dan narasumber ketiga dari Indonesia yaitu Ns. Sodiq Kamal, M.Kep, dosen Keperawatan UNIMMA, yang menjelaskan materi Burn Care in Children: a Self-Evaluation of Clinical Experience.

Dekan FIKES UNIMMA, Ns. Kartika Wijayanti, M.Kep dalam sambutannya menyampaikan bahwa tren terapi komplementer yang semakin diminati masyarakat menjadi perhatian serius bagi FIKES UNIMMA yang memiliki visi unggul di bidang tersebut. “Kami terus berupaya memberikan dukungan positif terhadap perkembangan terapi komplementer di Indonesia. Konferensi internasional ini menjadi wadah untuk mendiskusikan permasalahan yang terjadi pada anak, khususnya terkait kebutuhan tata laksana yang lebih update,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Digitalisasi UNIMMA, Prof. Yun Arifatul Fatimah, MT., Ph.D, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kolaborasi internasional dalam bidang kesehatan anak tersebut. “Kegiatan hari ini merupakan meaningful steps dalam berbagi wawasan dan keahlian, serta memperkuat kolaborasi internasional di bidang perawatan kesehatan anak, khususnya dari perspektif yang holistik dan terintegrasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof Yun menyampaikan bahwa topik yang diangkat dalam konferensi sangat tepat dan menarik di era ini. “Saya memahami bahwa perawatan pasien tidak hanya membutuhkan ketepatan klinis, tetapi juga sensitivitas emosional dan spiritual,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, UNIMMA kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan ilmu keperawatan yang berorientasi pada pendekatan holistik, inovatif, dan kolaboratif lintas negara.

HIMAFA FIKES UNIMMA Hadirkan Pakar dari Vietnam dalam Kuliah Tamu “Drug Information Service”

HIMAFA FIKES UNIMMA Hadirkan Pakar dari Vietnam dalam Kuliah Tamu “Drug Information Service”

Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMAFA) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) sukses menggelar International Guest Lecture dengan tema “Drug Information Service” pada Senin (28/7). Acara yang berlangsung di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA tersebut menghadirkan narasumber, Assoc. Prof. Thang Nguyen, PharmD, Vice Head of Pharmacology & Clinical Pharmacy Department dari Can Tho University of Medicine and Pharmacy, Vietnam.

Wakil Dekan FIKES UNIMMA, Ns. Muhammad Khoirul Amin, M.Kep.Sp.Kep.J dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi kepada mahasiswa Farmasi yang telah menyelenggarakan kegiatan akademik berskala internasional tersebut. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman ini. Semoga mahasiswa Farmasi UNIMMA mendapatkan banyak wawasan terkait Drug Related Problem (DRP) yang akan dikupas oleh narasumber internasional hari ini,” ujarnya.

Prof Thang secara khusus menyampaikan materi berjudul Drug Related Problems (DRP) and Pharmacist Led Interventions. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya penanganan masalah obat (DRP), serta pentingnya peran apoteker klinis dalam pencegahan dan penanggulangannya. “Peran apoteker klinis sangat penting dalam menurunkan angka kejadian DRP melalui layanan farmasi klinis yang mencakup identifikasi, pencegahan, dan penyelesaian masalah terkait obat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prof Thang juga memaparkan berbagai bentuk DRP yang umum terjadi dalam praktik, seperti adanya indikasi tanpa terapi, pemberian obat yang tidak sesuai indikasi, kesalahan dalam pemilihan obat, dosis yang tidak tepat, interaksi obat hingga efek sampingnya. Dalam kesempatan tersebut, Prof Thang tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga membagikan sejumlah kasus klinis serta pengalaman praktik layanan farmasi klinis di Vietnam.

Sebagai bagian dari upaya internasionalisasi pendidikan, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mahasiswa, tetapi juga memperkuat kompetensi global danlam menghadapi tantangan dunia Kesehatan modern. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus diadakan sebagai sinergi antara dunia akademik dan praktik professional lintas negara.