Tumbuhan adalah salah satu potensi kekayaan alam Indonesia yang dapat dimanfaatkan dalam mempertahankan kesehatan masyarakat. Bahkan sampai saat inipun menurut perkiraan Badan Kesehatan Dunia (WHO) , 80% penduduk dunia masih menggantungkan dirinya pada pengobatan tradisional termasuk penggunaan obat yang berasal dari tanaman.

Hingga saat ini ¼ dari obat-obatan modern yang beredar di dunia berasal dari bahan aktif yang diisolasi dan dikembangkan dari tumbuhan. Permasalahannya adalah bagaimana menjaga tingkat produksi obat herbal tersebut dari bahan baku obat herbal yang terbatas karena sebagian besar bahan baku obat herbal diambil dari tanaman induknya sehingga dikhawatirkan sumber daya hayati tersebut akan musnah karena ada kendala dalam pembudidayaannya.

Peranan bioteknologi dalam budi daya, multiplikasi, rekayasa genetika, dan skrining mikroba endofit yang dapat menghasilkan metabolit sekunder sangatlah penting dalam rangka pengembangan bahan obat yang berasal dari tanaman obat tersebut. Bahkan dengan kemajuan yang pesat dalam bioteknologi telah dapat menghasilkan beberapa jenis tanaman transgenik yang dapat memproduksi vaksin rekombinan.

Saat ini teknik-teknik bioteknologi tanaman telah dimanfaatkan terutama untuk memebrikan karakter baru pada berbagai jenis tanaman. Penekanan pemberian karakter tersebut dapat dibagi ke dalam beberapa tujuan utama yaitu peningkatan hasil, kandungan nutrisi, kelestarian lingkungan, dan nilai tambah tanaman-tanaman tertentu. Contoh tanaman trabnsgenik yang dikembangkan adalah pada tanaman obat tradisional.

Untuk mensosialisasikan perkembangan ilmu bioteknologi dan aplikasinya di berbagai bidang serta prospek pengembangannya, Prodi Farmasi D III Fakultas Ilmu Kesehatan UM Magelang mengadakan Kuliah Umum bertema “ Application of Biotechnology in Pharmacy”.

Kaprodi Farmasi Elmiawati Latifah M.Sc, Apt mengatakan, kuliah umum yang diadakan hari Kamis (8/1) di Auditorium Kampus 1 UM Magelang itu diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari mahasiswa Prodi Farmasi Fikes UM Magelang serta siswa SMK Farmasi. Rektor UM Magelang, Eko Muh Widodo membuka acara tersebut. Adapun nara sumber yakni Prof. Dr. Oliver Kayser, guru besar dari Chair Technical Biochemistry, Technology University Dortmund, Jerman yang dipandu oleh Tussie Ari Purnomo.

Dalam paparannya ia antara lain menjelaskan tentang bioteknologiyang merupakan cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup berupa bakteri, jamur, virus, dan lain-lain maupun produk dari makhluk hidup berupa enzim dan alkohol dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Di bidang kesehatan, lanjut Kayser, penerapan bioteknologi telah menghasilkan produk-produk penting seperti antibiotik, vaksin, hormon, diagnostika penyakit dan produk farmasi lainnya.

Dalam bidang farmasi, Kayser juga menjelaskan contoh dari aplikasi bioteknologi misalnya pembuatan vaksinasi hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakit serius yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus yang dinamakan Virus Hepatitis B. Ia menyimpulkan, Bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan khususnya farmasi. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang.Bioteknologi farmasidigunakan untuk membuat molekul yang lebih besar dan kompleks dengan bantuan sel-sel hidup (sel-sel bakteri, hewan maupun tanaman). Tidak seperti molekul kecil yang diberikan kepada pasien melalui tablet, molekul besar yang biasanya disuntikkan ke dalam tubuh pasien.

Ketika dua disiplin ilmu (farmasi dan bioteknologi) dipadukan maka akan menghasilkan banyak keuntungan bagi manusia dalam hal kesehatan. Hal ini dimungkinkan melalui Pharmacogenomics yang merupakan studi tentang bagaimana warisan genetik mempengaruhi respon tubuh manusia individu untuk obat, dan biofarmasi obat yaitu studi merancang dan memproduksi obat-obatan yang disesuaikan dengan genetik masing-masing orang.

HUMAS