Daun sirsak merupakan tumbuhan yang telah terkenal khasiatnya untuk kesehatan. Pohon inipun dapat tumbuh di sembarang tempat. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa manfaat sirsak tidak hanya pada buahnya, tetapi juga pada daunnya. Daun sirsak atau srikaya Jawa mengandung zat aktif yang dapat digunakan untuk obat kanker, pembuat obat kontrasepsi, dan bergunan bagi kekebalan tubuh.

Dalam dunia industri makanan, buah sirsak dapat diolah menjadi selai, sari buah, sirup, dan dodol sirsak. Namun saat ini belum ada industri yang membuat daun sirsak sebagai bahan bakunya. Di Magelang khususnya di daerah Borobudur, pohon sirsak mudah dijumpai. Hal ini bisa menjadi peluang usaha karena daun sirsak dapat diolah menjadi permen sebagai jajanan sehat dan digemari masyarakat. Terobosan itulah yang coba dibuat oleh mahasiswa UM Magelang dengan membuat permen KAWA (Srikaya Jawa).

Berkat kreativitas tersebut, proposal mahasiswa UM Magelang berhasil lolos untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 Bidang PKM Kewirausahaan tahun 2015. Mutiara Fitri bersama empat temannnya mengajukan proposal berjudul “Permen KAWA, Permen Sehat, Nikmat, Kaya Manfaat” dengan total biaya Rp. 10.752.400. Mereka akan mengikuti Lomba Pinmas bulan Oktober mendatang di Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara.

Dalam proposalnya, Fitri mengungkapkan bahwa permen merupakan makanan kecil yang mengasyikan dengan aneka tampilan, bentuk, warna, rasa dan kemasan yang semakin bervariasi. Fitri mengatakan, dalam kehidupan masyarakat saat ini makanan yang sehat dan organik masih sulit didapat. Permen KAWA merupakan salah satu jawaban dari persoalan masyarakat yang mendambakan hidup sehat dengan biaya murah sehingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Proses pembuatan permen KAWA sangatlah mudah. Daun sirsak dicuci kemudian direbus. Air rebusan tersebut kemudian disaring dan dicampur dengan agar-agar, gula pasir dan gula batu untuk direbus kembali sampai mendidih dan menjadi kenyal. Berikutnya adonan yang masih panas dituangkan ke dalam cetakan. Setelah dingin dikeluarkan dari cetakan untuk dijemur kemudian dibungkus. Tiap kemasan berisi lima bungkus permen yang dibandrol dengan harga empat ribu rupiah.

Fitri menambahkan, untuk mendukung usaha tersebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kebun Bibit Raya (KBR) Borobudur yang memiliki banyak pohon sirsak. Adapun teknik pemasaran dengan menggunakan marketing mix serta monitoring rutin untuk menjaga kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.(YUDIA-HUMAS)