PENGAJIAN PELEPASAN HAJI UM MAGELANG

Tahun ini tercatat satu dosen UM Magelang menunaikan ibadah haji, yakni Indiyati M.Pd, dosen FKIP yang berangkat bersama suami. Acara pelepasan haji dirangkai dengan Pengajian Rutin dari PP Muhammadiyah yang diagendakan oleh P3SI hari Jum’at 19/8 di Aula Lantai 3 Gedung Rektorat.

Rektor uM Magelang saat menyampaikan sambutan menyampaikan, UM Magelang turut berbahagia atas keberangkatan salah satu pegawainya untuk menunaikan rukun Islam ke-5 tersebut. Rektor berpesan agar UM Magelang turut didoakan dalam salah satu doa yang dipanjatkan oleh Ibu Indiyati.

Dalam forum itu Rektor juga menyampaikan dua kabar gembira yakni tentang hasil penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi dimana UM Magelang berhasil naik peringkat dari semula PT Madya menjadi PT utama dengan peringkat 87 dari 1477 PT se- Indonesia. Hal tersebut tentulah hasil yang membanggakan UM Magelang.

Disamping itu juga capaian lainnya yakni hasil akreditasi dari BAN PT terhadap visitasi Prodi S1 Informatika mendapatkan poin 312 atau mendapatkan akreditasi B. Rektor juga mengingatkan agar Prodi S1 PGSD segera melengkapi dan mengirim borang sebelum akhir September agar tidak terkena peraturan terbaru.

Dalam tausyiyahnya tentang Makna Ibadah Haji, Drs. H. Widodo dari PP Muhammadiyah antara lain mengatakan bahwa keberangkatan haji adalah misterius dan hanya menjadi rahasia Allah. “Ada yang seharusnya berangkat 10 tahun lagi, namun karena kehendak Allah ia dapat berangkat dalam tahun kelima,” jelasnya.

Ustad Widodo juga menjelaskan tentang proses ibadah haji diantaranya adalah wukuf di padang Arafah sebagai bentuk pengakuan dosa kita serta media untuk mengenali diri kita sendiri.

Usai mengikuti tausyiyah, para hadirin memberikan ucapan selamat dan doa kepada Ibu Indiyati dan suami. Acara dilanjutkan dengan pertemuan ‘Aisyiyah yang diikuti ibu-ibu dosen, tendik dan juga para penasehat yang terdiri dari sesepuh dan istri pimpinan Universitas.(YUDIA-HUMAS)

UM MAGELANG KIRIM 6 MAHASISWA KE KKU THAILAND

Kerjasama Universitas Muhammadiyah Magelang dengan Khon Khaen University (KKU) Thailand khususnya pada Fakultas Ilmu Kesehatan terus berlanjut. Untuk yang kedua kalinya, UM Magelang kembali mengirim mahasiswanya untuk belajar ke KKU Thailand selama satu bulan mulai tanggal 15 Agustus hingga 10 September 2016/.

Keenam mahasiswa tersebut dilepas secara resmi oleh Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo MT di Aula Fikes Kampus 2 UM Magelang Kamis 11/8. Mereka merupakan mahasiswa Program Profesi Ners semester 2.

Rektor saat melepas ke-6 mahasiswa tersebut mengatakan, para mahasiswa yang akan berangkat ke KKU Thailand agar benar-benar memanfaatkan waktu yang sangat singkat untuk menimba ilmu. Rektor berharap agar merekadapat menjaga nama baik almamater baik dari segi sikap dan perilaku maupun dari segi keilmuan.

Ia menambahkan, para mahasiswa yang berangkat harus bisa mendesiminasi ilmu yang diperoleh sehingga bisa berbagi kepada teman-teman lainnya di Fikes. “Saudara yang berangkat harus bisa menunjukkan kompetensi sehingga Saudara yang berasal dari kota kecil ini tidak dipandang sebelah mata oleh orang lain di luar sana,” ungkap Rektor.

Ns. Priyo, M.kep, Ketua Program Studi Profesi Ners UM Magelang dalam laporannya mengatakan, pengiriman mahasiswa ke KKU Thailand adalah untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa. Priyo menambahkan, peserta yang mendaftar untuk kegiatan pertukaran mahasiswa disyaratkan telah lulus tes kompetensi yang diambil serta dapat berhasa Inggris dengan nilai TOEFL minimal 450.

“Dari 36 mahasiswa yang mengikuti tahap seleksi, ada enam yang akhirnya dinyatakan lolos untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa tersebut. Selama sebulan mereka akan melakukan pembelajaran tutorial simulasi dan praktek di rumah sakit serta di masyarakat,” tegas Priyo.

Para mahasiswa tersebut akan didampingi oleh Ns. Adi Subrata M.Kep, dosen Prodi Keperawatan Fikes UM Magelang yang mulai menempuh studi S3 di Mahidol University Thailand melalui jalur beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kemenristek Dikti Tahun 2016.(RIFA’I-HUMAS)

UM MAGELANG IKUTI PEKSIMIDA

Untuk kesekian kalinya, UM MAgelang turut berpartisipasi pada ajang Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Daerah (Peksimida) Jawa Tengah Tahun 2016 yang dilaksanakan, Selasa-Minggu 26-31 Juli 2016.

Sebanyak 23 peserta, secara resmi dilepas oleh Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo, MT pada senin 25/6 kemarin. Rektor berharap, para peserta dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan maksimal sehingga bisa meraih prestasi dan dan mengharumkan nama Universitas Muhammadiyah Magelang.

Tahun ini, UM Magelang megutus 23 peserta untuk mengikuti beberapa jenis lomba yakni Monolog, Nyanyi tunggal, Lukis, Lukis, Fotografi, Puisi dan Penulisan Lakon.

Nugroho Agung Prabowo,M.Kom selaku Kepala Biro Kemahasiswaan mengatakan, UM Magelang harus bisa meraih prestasi seperti pada tahun-tahun sebelumnya. “Tahun 2011 kita pernah meraih Emas pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) di Lampung. Semoga bisa menjadi penyemangat sehingga bisa kembali mearaih berprestasi” ungkap Agung.

Peksimida Jateng kali ini diselenggarakan di enam lokasi yang berbeda yaitu Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Universitas Muhamadiyah Surakarta, Institut Seni Indonesia Surakarta, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Universitas Muria Kudus dan Universitas Muhamadiyah Purwokerto.

Peserta terbaik pada Peksimida tahun ini akan diutus untuk mengikuti ajang Peksiminas (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) pada 11-17 Oktober 2016 di Kendari, Sulawesi Tenggara.(RIFA’I-HUMAS)

KELUARGA BESAR UM MAGELANG ADAKAN HALAL BI HALAL

Setelah menikmati liburan menyambut Idhul Fitri selama 10 hari, seluruh keluarga besar UM Magelang kembali bertemu khusus dalam rangka saling memohon maaf pada acara Halal Bihalal yang diadakan Rabu 13/07 di Auditorium Kampus 1 Jl. Tidar Kota Magelang.

Dalam acara yang dimulai pukul 09.30 WIB itu Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo MT hadir beserta istri dan kedua putrinya. Demikian pula jajaran pengurus Badan Pembina Harian (BPH), wakil rektor, dekan, serta dosen dan karyawan yang hadir membawa serta keluarga mereka dalam acara itu sehingga suasana kekeluargaan sangat terasa. Selain itu UM Magelang juga mengudang mahasiswa dan tamu undangan dari Amala Usaha Muhamamdiyah (AUM) dalam acara penuh maaf tersebut.

            Rektor   dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat hari raya Idhul Fitri kepada seluruh hadirin. “Dalam kesempatan ini saya memohon maaf bila belum maksimal dalam menjalankan tugas,” ungkap Rektor. Selain itu ia juga mengingatkan akan tugas berat dalam mengembangkan UM Magelang sebagai perguruan tinggi yang telah terakreditasi B.

            Sebelum saling memaafkan, seluruh hadirin mendapatkan tausyiyah dari KH Jam’an Muhyidin, pengurus BPH UM Magelang. Beliau menyampaikan bahwa Iedul Fitri merupakan saat yang tepat untuk saling memaafkan. Lebih lanjut mantan Ketua PDM Kota Magelang itu mencontohkan pada kehidupan Nabi Yusuf yang telah didzalimi oleh saudara-saudaranya. “Sebelum saudara-saudaranya meminta maaf, Nabi Yusuf telah telah memaafkan saudara-saudaranya,” ungkapnya.

Usai mengikuti tausyiyah, seluruh hadirin saling berjabat tangan untuk saling memohon maaf dilanjutkan dengan ramah tamah.(RIFA’I-HUMAS)

LOLOS PKM DIKTI, MAHASISWA UM MAGELANG ADAKAN PELATIHAN PEMBUATAN PASTA GIGI

Setelah berhasil lolos dalam seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) Dikti, lima mahasiswa UM Magelang yang mengajukan proposal PKM-M berjudul Pelatihan Pembuatan Pasta Gigi Herbal “Lime Kagi” Penghilang Karang Gigi Dusun Kwilet, Ketunggeng merealisasikan kegiatan di dusun itu . PKM-M merupakan program kreativitas mahasiswa yang membidangi kemasyarakatan yang bertujuan untuk melatih jiwa sosial mahasiswa terhadap masyarakat serta lingkungannya.

Kelima mahasiswa tersebut terdiri dari empat mahasiswa PGSD FKIP yakni Fajar Ardi Saputra, Sekar Mutia Ningrum, Evti Riskina, Namitawati, serta satu mahasiswa S1 Keperawatan Fikes yakni Ardina Septadilsa. Dibawah bimbingan Galih Istiningsih M.Pd, mereka berhasil mendapatkan dana senilai 10 juta rupiah dari Dikti. Galih mengatakan, dana itu digunakan untuk melakukan empat kegiatan pelatihan pembuatan pasta gigi di Desa Kliwet yakni pre test dan Kajian Sosialisasi Bahaya Karang Gigi , Kajian Sosialisasi Perijinan Industri Rumah Tangga (IRT), Demontrasi Pembuatan Pasta Gigi, serta Post test PKM-M.

Kajian Sosialisasi Bahaya Karang Gigi yang disampaikan oleh dr. Delma Anggini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, wawasan serta menumbuhkan motivasi kepada warga dusun Kwilet agar mengetahui tentang cara memanfaatkan jeruk nipis selain untuk bumbu dapur saja. Selain itu juga untuk memberikan ketrampilan kepada warga dusun Kwilet untuk membuat pasta gigi dari jeruk. Sebelumnya mereka diberikan pre test. Dari pretest yang dilakukan diketahui bahwa sebagian besar warga belum mengetahui bahaya karang gigi serta manfaat lain dari jeruk nipis. Warga Dusun Kwilet antusias dalam mengikuti sosialisasi yang berhasil mendirikan satu komunitas warga “Gigi Sehat Anti Karang Gigi” tersebut.

Adapun Sosialisasi Kajian tentang Perijinan IRT oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang antara lain menyampaikan materi tentang cara mendapatkan ijin BPOM untuk memasarkan produk, termasuk produk pasta gigi yang dibuat dalam skala IRT.

Kegiatan ketiga adalah demonstrasi mengenai cara pembuatan pasta gigi “Lime Kagi” yang bermakna lemon untuk mencegah karang gigi. Kelima mahasiswa mendemontrasikan proses pembuatan pasta gigi “Lime Kagi” dihadapan ratusan warga yang antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat pasta gigi herbal diantaranya jeruk nipis sebagai bahan utama, baking soda, garam halus, peppermint, dan CMCNa, “ jelas Fajar Adi Saputra ketua kelompok PKM-M. Usai tim melakukan demo, warga mendapat giliran membuat pasta gigi “Dari apa yang dipraktekkan, dapat dilihat bahwa warga memahami apa yang didemokan oleh tim,” tandas Fajar.

Acara pengabdian diakhiri dengan melakukan post test. Dalam kegiatan tersebut juga diadakan diskusi dengan warga tentang hasil perbandingan antara hasil pre test dan post test. Kesimpulan dari hasil post test yakni warga sudah mengetahui dan siap untuk membuat pasta gigi “Lime Kagi” sebagai produk IRT. Mereka juga berpendapat bahwa gigi mereka sudah lumayan bersih selama pemakaian pasta gigi “Lime Kagi”.

Galih mengatakan bahwa seluruh rangkaian kegiatan PKM-M yang telah dilakukan tersebut dipresentasikan dihadapan tim dari Dikti hari Rabu (29/6). Presentasi itu bertujuan untuk memaparkan 80% laporan kemajuan dalam pelatihan pasta gigi “Lime Kagi” yang telah dilakukan berupa sosialisasi bahaya dan akibat karang gigi, pelatihan cara membuat gigi “Lime Kagi” serta perkembangan komunitas Gigi Sehat Anti Karang Gigi.(YUDIA-HUMAS)