LAUNCHING PRGRAM STUDI S1 FARMASI DAN SEMINAR NASIONAL

Berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristek Dikti) No.140/KPT/I/2015 tanggal 5 Desember 2015, Program Studi Farmasi Program Sarjana UM Magelang resmi dibuka. Prodi Farmasi yang berada dibawah naungan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UM Magelang dilaunching pada Sabtu 23/04 di Gedung Perkuliahan Unit 3 UM Magelang. Acara seremonial launching yang ditandai dengan pemukulan Gong oleh Rektor itu dirangkai dengan acara Seminar Nasional bertema “Strategi Perguruan Tinggi dan Peran Sarjana Farmasi di Era MEA”. Acara seminar tersebut dihadiri oleh kurang lebih 150 peserta yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota Magelang, Organisasi Profesi IAI dan PAFI, Praktisi Pendidikan, Praktisi Kesehatan, dan Cvitas Akademika.

Rektor Ir Eko Muh Widodo MT dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih karena Kemenristekdikti telah mengeluarkan SK penyelenggaraan Program Studi S1 Farmasi yang sudah lama diajukan. Rektor juga menyampaikan bahwa UM Magelang tengah mengajukan beberapa program studi ke Kemenristekdikti yakni Program Studi S1 Psikologi, S1 Ilmu Komunikasi , Program S2 Manajemen Pendidikan Islam dan Profesi Konselor. Rektor menambahkan, diantara program studi yang sudah diusulkan tersebut, UM Magelang juga tengah merancang dan mempersiapkan Program Studi Fisioterapi dan Manajemen Informasi Kesehatan.

Acara launching yang dirangkai dengan Seminar Nasional tersebut menghadirkan tiga pemateri yakni Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., MT (Dikrektur Pembinaan Kelembagaan Kemenristek Dikti), Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU., Apt (Akademisi Universitas Negeri Yogyakarta), dan Djatmika, S.Si., Apt (Praktisi Farmasi).

Dr. Totok Prasetyo saat menyampaikan materi berharap, agar para mahasiswa Farmasi tidak hanya kuliah di kelas, tetapi juga diarahkan pada bidang penelitian sehingga lulusan Farmasi benar-benar berdaya saing tinggi.

Adapun Prof. Nurfina Aznam dalam materinya mengatakan, untuk dapat bersaing dalam MEA, Perguruan Tinggi di Indonesia perlu meluluskan lulusan yang berdaya saing tinggi, unggul dan memiliki keahlian profesional dalam bidangnya. Untuk mencapai hal tersebut, lanjut Prof Nurfina, perlu dilakukan peningkatan kualitas pada Sistem Penjaminan Mutu Internal, Pengaturan Tata Kelola, Dana Operasional dan Investasi, Kurikulum, Sarana dan Prasarana, SDM dan Peneltian pengabdian kepada Masyarakat.

Sedangkan Djatmika, S.Si Apt selaku praktisi Farmasi lebih menekankan tentang strategi dan peran kefarmasian dalam pengelolaan Apotek sebagai bisnis profesi di era MEA. Lebih lanjut Djatmika menjelaskan tentang Fakta Apotek, diantaranya persaingan apotek tidak sehat karena lebih cenderung pada harga bukan pelayanan, kebijakan distributor yang menyulitkan, serta kemampuan apoteker yang tidak merata.(RIFAI-HUMAS)

PEGAWAI UM MAGELANG IKUTI SOSIALISASI KEPROTOKOLAN

Keprotokolan merupakan kegiatan yang melekat dalam kegiatan yang diadakan di tiap institusi termasuk di kampus, terutama berkaitan dengan acara-acara resmi seperti wisuda, milad serta penyambutan tamu khusus. Didalamnya terdapat serangkaian aturan yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan kepada tamu sesuai dengan dengan jabatan dan kedudukannya. Penempatan yang tidak sesuai dengan aturan tak jarang akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi tamu yang diundang dan akan membawa dampak negatif pada institusi yang mengundangnya.

Untuk mengetahui aturan tersebut, UM Magelang mengadakan Sosialisasi Keprotokolan hari Rabu, 20/4 di Aula Gedung Fikes Kampus 2 Mertoyudan Magelang. Dalam acara tersebut Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Dr. Purwati MS menyampaikan bahwa sosialisasi tentang keprotokolan penting untuk disampaikan kepada pegawai di lingkungan UM Magelang terutama yang terkait dengan kegiatan formal baik di tingkat fakultas maupununiversitas. “Sosialisasi ini untuk memberikan wawasan tentang keprotokolan kepada pegawai UM Magelang serta agar UM Magelang dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dalam hal penyambutan terhadap tamu maupun aspek lainnya yang berkaitan dengan keprotokolan,” ungkapnya.

Sosialisasi diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari Ketua Lembaga, Ketua Program Studi, Kepala Tata Usaha, perwakilan unit-unit, serta mereka yang sering terlibat dalam kepanitiaan acara di tingkat universitas. Selama empat jam para peserta mendapatkan materi dari dua pemateri yang telah mengikuti Pelatihan Tata Upacara dan Keprotokolan di Kopertis VI Jawa Tengah beberapa waktu lalu, yakni Uky Yudhatama M.Si dan Ns. Sambodo Sriadi Pinilih M.Kep.

Materi yang disampaikan yakni Dasar-Dasar Keprotokolan, Garis Besar Protokoler Upacara Akademik, serta Tata Cara Penerimaan Tamu. Para peserta disamping mendengarkan penyampaian materi, juga menyampaikan berbagai usulan dan pertanyaan yang berkaitan dengan keprotokolan maupun pelayanan prima. Purwati menegaskan bahwa UM Magelang sebagai institusi yang terus berkembang akan terus berupaya melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan menetapkannya dalam suatu aturan khusus agar lebih tertata.(YUDIA-HUMAS)

JALIN KERJASAMA DENGAN POLRES MAGELANG, FH UM MAGELANG GELAR SAFETY RIDING

Indonesia menaruh perhatian khusus terhadap kejahatan transnasional, yakni kejahatan yang melibatkan lintas negara khususnya dalam memerangi terorisme dan jaringan narkoba internasional. Di wilayah Magelang, terorisme dan narkoba juga merupakan tindak kejahatan yang perlu diwaspadai mengingat jaringannya telah masuk ke area yang kadang tidak terduga. Bahkan narkoba telah merasuki beberapa oknum kepolisian di jajaran Polres Magelang yang juga tergiur untuk mencicipi barang haram tersebut.

Paparan tersebut disampaikan oleh Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho saat menjadi nara sumber dalam acara Kuliah Umum bertema “Mewaspadai Kejahatan Transnasional” di Aula Fakultas Hukum UM Magelang, Selasa 19/3. Acara yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa dan perwakilan pelajar SMA/SMK di wilayah Magelang itu merupakan kerjasama antara FH UM Magelang dengan Polres Magelang. Rektor Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo MT yang membuka acara berharap agar para peserta mendapat wawasan tentang bahaya narkoba dan terorisme sehingga tidak terjebak dalam hal tersebut.

Lebih lanjut Zain juga menyampaikan tentang tugas kepolisian dengan lima tantangan dalam mengawal NKRI. Kelima tantangan atau panca gatra tersebut yakni tantangan di bidang ideologi, politik, ekonomi, keamanan, dan sosial budaya. Di bidang politik, beberapa waktu lagi di Kabupaten Magelang akan diadakan pilkades sehingga patut diwaspadai apabila munculnya money politic. Demikian juga dengan dampak di bidang ekonomi yakni timbulnya PHK dimana-mana, serta tantangan di bidang keamanan dengan tingginya angka curanmor di wilayah Magelang. Semuanya itu tidak terlepas dari tugas kepolisian untuk menjaga stabilitas.

Kasatlantas Polres Magelang AKP Maryadi juga turut menyampaikan materi tentang Safety Riding atau kenyamanan berkendara bagi mahasiswa dan perwakilan pelajar SMA/SMK di wilayah Kota dan Kabupaten Magelang yang mengikuti acara tersebut. “Dalam tiga bulan, di wilayah Kabupaten Magelang telah terjadi laka lantas sebanyak 120 kali dengan korban 30 orang meninggal. Laka lantas dapat berdampak pada kemiskinan dimana pihak keluarga yang ditinggalkan menjadi tidak terjamin perekonomiannya, disamping juga menyebabkan hilangnya masa depan seperti yang terjadi pada korban kecelakaan yang kehilangan anggota badannya,” ungkapnya.

Oleh karena itu sosialisasi tentang safety riding diberikan untuk menekan angka lakalantas serta untuk mendeklarasikan aksi keselamatan di jalan. Usai mengikuti kuliah umum dilanjutkan dengan demo safety riding bagi para mahasiswa dan pelajar untuk mengetahui cara berkendara yang benar dan aman termasuk prepare yang harus dilakukan sebelum naik kendaraan roda dua.(YUDIA-HUMAS)

SEMINAR PENGEMBANGAN MUTU MADRASAH

Fakultas Agama Islam UM Magelang melalui Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) menngadakan seminar Pengembangan Mutu Madrasah dengan tema “Reinterpretasi Standar Nasional Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah” hari Senin 18/04 . Acara tersebut diikuti 204 peserta yang merupakan Kepala dan Wakil Kurikulum masing-masing perwakilan Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Magelang.

Kaprodi PGMI yang juga sekaligus Ketua panitia Ahwy Oktradiksa, M.Pd.I mengatakan, seminar tersebut terselenggara atas kerjasama antara Kementerian Agama Kabupaten Magelang dengan Prodi PGMI UM Magelang. Ahwy menjelaskan, madrasah merupakan salah satu institusi pendidikan nasional yang menekankan pendidikan agama, selain melakukan pendidikan konvensional. “Sebagaimana lembaga pendidikan lain, madrasah dituntut untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) agar dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Namun, hingga saat ini pencapaian standar tersebut masih sulit dilakukan karena keterbatasan dana pendidikan, kelayakan sarana dan prasarana, keterbatasan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, sampai dengan keterbatasan kemampuan manajemen pendidikan madrasah,” tutur Ahwy.

Oleh karena itu, lanjut Ahwy, seminar tersebut bertujuan untuk mencari format yang tepat tentang arah keunggulan Madrasah Ibtidaiyah, merekontsruksi pemikiran pengembangan lembaga Pendidikan, dan memberi arahan pengelolaan serta koordinasi penjaminan mutu pendidikan yang mengacu pada SNP serta evaluasi mutu pendidikan. Ahwy menambahkan, Prodi PGMI FAI UM Magelang berkomitmen penuh untuk mengembangkan MI di Kabupaten Magelang dengan telah membentuk TIM ahli pengembang mutu Madrasah yang siap mendampingi MI di Kabupaten Magelang.

            Panitia seminar menghadirkan dua pembicara yakni K.H. Muhammad Hamid Koordinator Pengawas Kementerian Agama  Kabupaten Magelang dan Dr. Suliswiyadi, M.Ag, dosen senior di FAI UM Magelang. Muhammad Hamid dalam materinya mengatakan, reinterpretasi berarti peninjauan kembali SNP yang telah berjalan. Ia menegaskan, meski sudah melalui proses panjang dan mendalam, tetap saja diperlukan aktualisasi agar sesuai dengan fakta dan kontekstual. Hamid menambahkan, Madrasah disamping mengikuti kurikulum Nasional dari Kemendiknas, juga melaksanakan kurikulum yang memiliki ciri khusus dari Kemenag. “Ciri khusus ini menjadi brand tersendiri yang harus tetap dioptimalkan,” ungkap Hamid.

Suliswiyadi dalam materinya mengungkapkan tentang sembilan kecerdasan yang harus dikembangkan dalam pendidikan. Kesembilan kecerdasan itu yakni kecerdasan linguistik, matematis logis, ruang, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, lingkungan, dan eksistensial. “jika sembilan kecerdasan itu digarap oleh lembaga pendidikan maka slogannya adalah Sekolahnya Para Juara,” ungkap Sulis yang juga Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LP3M) UM Magelang.(RIFAI-HUMAS)

ANGKAT SUMPAH LULUSAN NERS ANGKATAN PERTAMA FIKES UMMAGELANG

Sabtu, 9/4 Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UM Magelang mengadakan Angkat Sumpah Lulusan Ners FIKES UMMagelang. Acara tersebut merupakan agenda tahunan yang harus diikuti oleh lulusan Ners sebelum mereka kembali berkarya di masyarakat untuk mengabdikan dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki.

Dalam Laporan Akademik yang disampaikan oleh Ketua Program Profesi Ners, Ns. Priyo, M.Kep menyampaikan, Ners yang yang dilantik pada acara angkat sumpah angkatan pertama kali ini berjumlah 40 orang. “Mereka terdiri dari 8 putra dan 32 putri. Adapun nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Profesi Ners tertinggi adalah 4.00 yang diraih oleh delapan peserta angkat sumpah,” ungkap Priyo.

            Margono M.Kep, ketua panitia mengatakan, pengambilan sumpah dilakukan Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Wakil Ketua Bidang Diklat, Edy Soesanto, S.Kp., M.Kes. Usai pengambilan sumpah dilanjutkan dengan penandatanganan Sertifikat Naskah Sumpah oleh wakil Ners.Para peserta juga mendapatkan pin PPNI. Selain itu juga diberikan Buku Etik Keperawatan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Magelang, Srenggono, SKM.

     Angkat Sumpah Angkatan Pertama tersebut dihadiri oleh Rektor dan Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan beserta jajaran, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Ketua DPD PNNI Kota Magelang, Perwakilan dari RSUD Kabupaten Magelang, Perwakilan dari RST dr.Soejono Magelang, Perwakilan dari RSUD Tidar Kota Magelang, Perwakilan dari RSJ dr.Soeroyo Magelang, Perwakilan Puskesmas Mertoyudan I, Perwakilan Puskesmas Magelang Selatan, dan Perwakilan dari Puskesmas Magelang Tengah.(YUDIA-HUMAS)