4 judul Proposal PKM Mahasiswa UMMagelang lolos PIMNAS 2019

4 judul Proposal PKM Mahasiswa UMMagelang lolos PIMNAS 2019

Sebanyak dua belas mahasiswa yang tergabung menjadi empat Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mengikuti acara pelepasan peserta PIMNAS kontingen Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) di aula rektorat kampus 2 Jalan Mayjend Bambang Soegeng KM 5 Mertoyudan Magelang, Kamis, (22/8/2019).

Dijadwalkan kontingen UMMagelang akan berangkat hari Selasa, 27 Agustus 2019 ke Universitas Udayana Bali. Disana mereka akan berlaga hingga tanggal 31 Agustus 2019. Rektor UMMagelang, Ir. Eko Muh Widodo, MT dalam sambutannya mengatakan ajang bergengsi ini harapanya UMMagelang tidak hanya masuk di PIMNAS saja namun bisa menjuarai kategori yang ada.

“keempat proposal yang berhasil lolos ke Pimnas merupakan proposal PKM-Penelitian Sosial Humaniora (PSH) dengan judul PKM-PSH Analisis Hukum Praktik Jual Beli di Pasar Papringan Kabupaten Temanggung, PKM-PSH Kontribusi Balkondes “Saka Pitu” Sebagai Pendukung KSPN Borobudur Terhadap Perekonomian Mayarakat Tegalarum” ujar Eko.

Kemudian PKM-PSH Pengembangan Indeks Kebahagiaan Mustahiq Bagi Penerima Dana Zakat, Infaq dan Shadaqah serta PKM-PSH Pengembangan Model Pemberdayaan Lahan Wakaf Muhammadiyah di Kabupaten Magelang.

Yang mana kontingen UMMagelang berasal dari tiga fakultas yang berbeda yaitu Fakultas Agama Islam (FAI) sebanyak sembilan orang, dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak 2 orang dan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 1 orang.

“jumlah proposal yang lolos PIMNAS tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu, Mahasiswa UMMagelang harus dipersiapkan lebih matang jauh-jauh hari agar semakin maksimal baik jumlah proposal yang lolos maupun perebutan juara di ajang PIMNAS ini,” ujarnya.

Berdasarkan lampiran laman yang dirilis oleh Kemenristek Dikti Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) tentang Penetapan Peserta PIMNAS ke-32 Tahun 2019, UMMagelang menempati rangking ke-2 Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia dan rangking ke-3 perguruan tinggi swasta (PTS) se-Indonesia.

Di samping itu, UMMagelang menempati rangking ke-28 dari 126 PTN/PTS se-Indonesia yang lolos PIMNAS 2019.

Ketua Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) Margono, mengatakan jika saat ini dirinya dan tim sedang melakukan persiapan pemberangkatan ke Denpasar, Bali tepatnya di Universitas Udayana Bali dan sesampainya disana seluruh peserta kontingen UMMagelang akan lebih dikuatkan dan dimaksimalkan dalam perebutan Juara tahun ini.

Margono berharap agar tim selain pulang membawa emas juga dapat meninggalkan kesan yang baik selama berkompetisi disana, mengingat yang dibawa bukan nama pribadi namun instansi (UMMagelang).

(humas)

Alumni UMMagelang Lolos 100 Besar Duta Asean

Alumni UMMagelang Lolos 100 Besar Duta Asean

Muhamad Wahid Ibrahim, alumni Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) lolos dalam tahap satu pemilihan Duta Muda ASEAN-Indonesia (DMAI) 2019 yang diadakan Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia setelah bersaing dengan 1038 pendaftar lainnya.  Pemilihan DMAI sendiri bertujuan untuk mencari sosok pemuda dan pemudi Indonesia yang memiliki wawasan luas tentang ASEAN serta memiliki ketertarikan untuk mempromosikan ASEAN kepada masyarakat luas.

Dalam tahap satu tersebut, Ibrahim yang diwisuda September 2018 lalu dari UMMagelang dituntut untuk membuat essay dengan tema ‘Kontribusiku Memperkuat Jejaring Pemuda di Kawasan ASEAN’. Melalui essay-nya Ibrahim mengajak anak muda untuk membangun komunikasi melalui forum muda ASEAN yang nantinya dapat dibentuk dalam tingkat nasional hingga daerah, dan diharapkan mampu membahas bahkan berkontribusi dalam isu-isu terkait nasional maupun ASEAN, sehingga mampu menjadi respon bersama. “Melalui essay tersebut, saya berharap dapat membawa saya sampai proses seleksi terakhir nanti. Sehingga apa yang saya tulis benar-benar dapat terwujud dan bermanfaat bagi kemaslahatan,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kesibukannya.

Ibrahim juga mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti kompetisi tersebut adalah ingin selalu menjadi manusia yang bermanfaat. Sebelum mengikuti kompetisi, pria yang mempunyai hobi belajar ini pernah menjadi Duta Genre dan Duta Bahasa Jawa Tengah saat menjadi mahasiswa di UMMagelang. “Saya ingin menjadi manusia yang bermanfaat, untuk menjadi yang bermanfaat maka seseorang harus memberikan pengaruh. Dan untuk berpengaruh kita harus selalu mengembangkan diri lebih baik lagi,” tambahnya.

Lebih lanjut Ibrahim mengajak para anak muda untuk selalu berusaha mencapai apa yang dicita-citakan. “Jadilah seseorang yang siapa, bukan hanya sekadar siapa-siapa. Berdoa dan berusaha adalah kunci untuk meraihnya,” tandasnya.

HUMAS

Tingkatkan Wawasan Mahasiswa, UMMagelang Adakan Kuliah Tamu

Tingkatkan Wawasan Mahasiswa, UMMagelang Adakan Kuliah Tamu

Guna meningkatkan wacana kesehatan mahasiswa, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) mengadakan kuliah tamu dengan tema “Antibiotics Dosing In Patient Receiving Renal Replacement Theraphy” pada Kamis (20/06/2019) di Gedung Rektorat Lantai 3 Kampus 2 UMMagelang.

Setiyo Budi Santoso, M. Farm., Apt. selaku Ketua Panitia pelaksana mengatakan bahwa kuliah tamu diadakan sebagai bentuk pengayaan mahasiswa serta dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa Farmasi UMMagelang. “Dalam sebuah tim penanganan pasien gagal ginjal, farmasis merupakan seseorang yang tahu bagaimana reaksi obat di dalam tubuh. Oleh karenanya penting kita mengetahui penghitungan dosis yang tepat agar tidak terjadi overdoses pada seorang pasien,” jelas Budi saat ditemui di sela-sela pembukaan kuliah tamu.

Lebih lanjut Budi berharap baik dosen maupun mahasiswa dapat mengambil manfaat dari adanya kegiatan ini. “Bagi mahasiswa harapannya dapat memiliki wawasan yang luas utamanya wacana farmakologi di tingkat global. Sedang bagi dosen, dengan adanya kuliah tersebut dapat menjadi evaluasi terkait materi yang diajarkan kepada mahasiswa masih relevan atau tidak,” ungkapnya.

Kegiatan yang diikuti oleh 142 mahasiswa yang terdiri dari semester 2 dan 4 tersebut menghadirkan pemateri dari Siam University Thailand, Assoc. Prof. Weerachai Chaijamon seorang ahli di bidang farmasi klinis yang menekuni farmakoteraphy pada pasien gagal ginjal.

Dalam pemaparannya, Weerachai menjelaskan mengenai penyesuaian dosis obat pada pasien gagal ginjal. Pasien penderita gagal ginjal terdiri dari 3 macam yaitu penyakit gagal ginjal akut, kronis, dan pasien yang memperoleh donor ginjal.  Menurutnya, dalam penanganan kasus gagal ginjal, pasien harus mendapatkan obat secara bertahap dan menggunakan beberapa pendekatan. “Terdapat 6 pendekatan bertahap untuk menyesuaikan dosis obat untuk pasien dengan insufisiensi ginjal. Pertama: memperoleh riwayat dan informasi mengenai demografis/ klinis yang relevan, Kedua: memperkirakan pembersihan keratin, Ketiga: meninjau penggunaan obat yang sedang dikonsumsi oleh pasien, Keempat: menghitung regimen pengobatan saat ini,Kelima: Monitor efek penggunaan obat, Keenam: Merevisi regimen,” jelasnya.

Materi kuliah umum yang disampaikan dalam Bahasa Inggris tersebut mendapat perhatian serius dari peserta. Hal tersebut terlihat dari banyaknya mahasiswa yang antusias memberikan pertanyaan maupun tanggapan  bagi pemateri. Kegiatan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama.

 

HUMAS

Unity In Diversity: Menggapai Rahmat Di Tengah Perbedaan

Unity In Diversity: Menggapai Rahmat Di Tengah Perbedaan

Masih dalam serangkaian kegiatan Ramadan di Kampus (RdK), UMMagelang menyelenggarakan pengajian dalam rangka memperingati Nuzulul Quran dengan tema Unity In Diversity pada Jumat (24/05/2019). Bertempat di Aula Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Kampus 2 UMMagelang acara dibuka oleh Wakil Rektor II,Nuryanto,ST,M.Kom. Pada kesempatan tersebut Nuryanto menyampaikan apresiasi kepada pihak penyelenggara dan mengajak civitas akademika untuk lebih mendalami kembali Alquran.

“Dengan diadakannya kajian ini semoga kita dapat mengambil hikmah dan menambah kecintaan kita terhadap Alquran, karena selain memiliki kewajiban untuk berpuasa di bulan Ramadhan kita juga memiliki kewajiban untuk senantiasa mempelajari Alquran,” ujar Nuryanto dalam sambutannya.

Pengajian yang dihadiri oleh 300 peserta dosen dan tenaga kependidikan tersebut diisi oleh Ustad Suwondo dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Temanggung. Dalam kesempatan tersebut Suwondo mengajak jamaah untuk menggali lebih dalam makna Rahmat di tengah perbedaan yang ada. “Unity In Diversityseringkali dibicarakan di berbagai tempat. Bagaimana kita berbeda tapi tetap bersama. Di moment kali ini hal yg paling penting adalah kita memperingati turunnya Al Quran untuk manusia melalui Nabi Muhammad yang seharusnya dapat dirasakan namun justru seringkali diabaikan,” ujarnya.

Lebih lanjut Suwondo mengatakan barangsiapa menginginkan kebaikan dunia maka harus juga mengejar kebaikan akhirat, keduanya harus diamalkan dengan ilmu. Sehingga orang yang sudah berilmu maka dia akan terbiasa dengan perbedaan dan dapat menyikapi secara bijak. Perbedaan juga seringkali justru terjadi pada persoalan kecil. Allah SWT bisa saja menyatukan manusia, tapi terkadang manusia sendiri yang tidak ingin disatukan melalui perbedaan, kecuali yang mendapat Rahmat. “Perbedaan akan selalu ada dimanapun kita berpijak, namun persoalan perbedaan bukan pada perbedaannya namun pada diri kita yang tidak menata diin kita, akhlak kita sebagai pondasi yang kuat untuk mengahadapi perbedaan,” tandas Suwondo di akhir ceramahnya. Pengajian ditutup dengan doa bersama yang juga dipimpin langsung oleh Ustad Suwondo.

HUMAS

Dosen UMMagelang Wujudkan Kampung Biofarmaka

Dosen UMMagelang Wujudkan Kampung Biofarmaka

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) mengandung banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Selain digunakan sebagai obat herbal, TOGA juga merupakan bahan baku rempah-rempah serta memiliki fungsi estetika untuk mempercantik pekarangan rumah. Hasil pengelolaan kebun toga dalam skala besar dapat memberikan nilai tambah ekonomi masyarakat.

Desa Purwodadi yang terletak di Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung dengan luas sekitar 290 Hektare memiliki potensi yang cukup besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan penanaman TOGA. Selain tanahnya yang subur, pertanian menjadi mata pencaharian utama di desa tersebut. Sayangnya, aktivitas pertanian yang ada belum memanfaatkan keterbaharuan teknologi dan sistem modern. Hal tersebut mendorong dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) untuk melakukan upaya pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian dalam penyediaan bahan swamedikasi berbasis tanaman obat tradisional.

Pengabdian yang diketuai oleh Setiyo Budi S., M.Farm., Apt bersama Heni Lutfiyati, M.Sc., Apt dan Tiara Mega Kusuma, M.Sc., Apt tersebut berlangsung mulai 10 Januari hingga 10 Mei 2019. Adapun masyarakat yang terlibat dalam pengabdian tersebut adalah unsur pemerintah desa, tim penggerak PKK, dan komunitas pemuda dalam kegiatan pengumpulan berbagai alternatif penyelesaian masalah. Sedangkan tahapan yang ada dalam pengabdian tersebut meliputi : pertama sosialisasi berkenaan dengan TOGA. Kedua, pelatihan tata cara penanaman, perawatan, dan pemanenan tanaman obat, simulasi kegiatan swamedika. Ketiga, Pendirian kebun tanaman obat desa sebagai pusat rujukan masyarakat dlaam kegiatan determinasi  tanaman obat. Keempat, pendampingan masyarakat dalam praktek mengelola kebun tanaman obat di pekarangan rumah.

“Tentunya ada banyak manfaat yang didapatkan, khususnya bagi masyarakat semdiri dengan adanya tanaman TOGA dipekarangan rumah. Pertama, menyediakan alternatif bahan swamedikasi untuk keluarga masyarakat, sehingga menekan biaya pembelian obat kimia. Kedua, masyarakat mengetahui potensi ekonomi dari industri pengelolaan kebun tanaman obat.” Ujar Budi

 

Adapun hasil yang telah dicapai dari pengabdian tersebut adalah berdirinya pusat kebun tanaman obat. Kebun TOGA percontohan tersebut dibuat di lahan seluas 14 x 2 m2 dan terdiri dari 3 lajur. Setiap lajur terdiri dari dua baris tanaman yang memanjang. Kebun tanaman obat memiliki 73 tanaman yang mencakup 37 varietas. Setiap tanaman memiliki label identitas dalam Bahasa Indonesia dan Latin

“ Setelah hasil yang didapatkan saya berharap kedepan Desa Purwodadi dapat menjadi Desa biofarmaka yang mampu memanfaatkan lingkungan dan memberdayakan lingkungan sekitar sehingga menambah nilai tambah bagi masyarakat” Tanda Budi.

HUMAS