TUTUP RANGKAIAN MILAD, UMMAGELANG ADAKAN NOBAR

TUTUP RANGKAIAN MILAD, UMMAGELANG ADAKAN NOBAR

Sebagai puncak acara Milad ke-54 UMMagelang, panitia mengadakan Khotmil Qur’an dan Nonton Bareng Film “Meniti 20 Hari”. Rangkaian acara tersebut diadakan Sabtu (8/9) di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang.

Kegiatan diawali dengan Khotmil Qur’an  di Masjid Kampus 2 UMMagelang.  Peserta terdiri dari mahasiswa dan dosen FAI UM Magelang dari pagi hari hingga menjelangMAghrib berupa pembacaan Al Qur’an 30 juz yang dibaca secara bergantian. Usai Maghrib acara dilanjutkan dengan Sarasehan dan diakhiri dengan Nonton Bareng Film Meniti 20 Hari di Lapangan Basket Kampus 2

Kegiatan nonton bareng dibuka langsung oleh Rektor UMMagelang dan dihadiri oleh  pengurus PDM Kota Magelang serta keluarga besar tenaga kependidikan dan dosen UMMagelang. Sarasehan juga dimeriahkan dengan bagi-bagi doorprize oleh panitia.

LSBO PP Muhammadiyah bersama Ust. Abu Ubaidah, Ust. Jumari dan Ust. Jaman Muhyidin juga turut memberikan ulasan tentang film yang berkisah tentang spirit perjuangan KH. AR. Fahrudin (Pimpinan PP Muhammadiyah 1968-1990).

Kegiatan selanjutnya diputarkan Film Meniti 20 Hari, film tersebut menceritakan tentang Fahrudin muda ketika berpetualang bersama gerakan kepanduan Hizbul Wathan. Film ini terinspirasi dari perjuangan dan petualangan KH Abdul Razak Fachrudin muda dengan rombongan Pandu Hizbul Wathan (HW) pada tahun 1939 saat bersepeda dari Ulak Paceh, Musi Banyuasin, Palembang ke Medan sejauh 1.300 KM untuk mengikuti Kongres HW ke 28.

 

HUMAS

REKTOR SAMBUT MABA UM MAGELANG TAHAP I

REKTOR SAMBUT MABA UM MAGELANG TAHAP I

Sebanyak 653 mahasiswa baru UM Magelang Tahap I  mengikuti kegiatan  Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru  (PKK Maba) hari Senin 3/9 di Auditorium Kampus 1 UM Magelang.  Ke-653 mahasisiwa baru tersebut disambut oleh  jajaran pimpinan universitas  dan fakultas yakni Rektor, Wakil Rektor serta Dekan di lingkungan UM Magelang.

Saifudin M. Eng, ketua panitia PKK Maba tahun ini menjelaskan, PKK Maba merupakan kegiatan pengenalan kehidupan kampus  bagi mahasiswa baru UM Magelang. “Selama lima hari ke depan mulai hari (Senin) ini, mahasiswa baru akan diberi pembekalan tentang lingkungan sivitas akademika, lingkungan fakultas dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).  Disamping itu  juga pembekalan bela negara dan nasionalisme, ” kata Saifudin, wakil Dekan FT yang kali ini didapuk menjadi ketua panitia.

Ia menambahkan bahwa peserta PPK Maba tahap II akan dilakukan bagi mahasiswa yang diterima di gelombang 1 dan 2 tapi belum melakukan daftar ulang serta pendaftar gelombang 3 dan juga mahasiswa paralel. Adapun jumlah peserta PPK Maba Tahap II jumlahnya akan terus bertambah seiring masih dibukanya waktu pendaftaran mahasiswa baru UM Magelang hingga 15 September mendatang.

Saifudin juga mengatakan bahwa mahasiswa UM Magelang seperti tahun sebelumnya, berasal dari berbagai provinsi di Indonesia. Itu berarti UM Magelang  dapat diterima dan dijadikan sebagai referensi tempat menuntut ilmu  pada jenjang perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT antara lain  menyampaikan  bahwa pendidikan sekarang berbeda dengan era dulu. Metode pembelajaran di kampus pada era industri level 4.0 lebih menekankan pada  pembelajaran yang kooperatif yaitu pembelajaran tidak hanya di kampus tetapi diintegrasikan pada pembelajaran berbasis akses internet. “Dalam proses belajar di perguruan tinggi dosen hanya sebagai motivator atau pendorong dalam penyemangat belajar mahasiswa. Adapun mahasiswa dituntut untuk meningkatkan kemandiriannya, “ ujar Rektor.

Di hari pertama, mahasiswa diberikan bekal materi tentang kesadaran bela negara dari Akademi Militer yang disampaikan oleh Kepala Sub Departemen Kepemimpinan dan Kejuangan Letkol Sugeng Dikari SH, MH. Setelah itu dilanjutkan dengan  materi dari Kapolres Kota Magelang AKBP Kristanto Yoga Darmawan tentang Pencegahan Paham  Radikalisme dan Terorisme di Kampus. Peserta tampak antusias mendengarkan paparan dari kedua pemateri tersebut.

 

HUMAS

PUNCAK MILAD, UM MAGELANG BERIKAN PENGHARGAAN

PUNCAK MILAD, UM MAGELANG BERIKAN PENGHARGAAN

Seluruh dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa UM Magelang yang berprestasi mendapatkan  penghargaan dari Universitas  pada puncak milad  yang dirangkai dalam acara Laporan Tahunan Rektor dan Orasi Ilmiah, Kamis, 30/8.  Prof. Dr. Muhamad Japar M.Si mendapatkan penghargaan Dosen Peraih Jabatan Fungsional Tertinggi. Tiga dosen berprestasi dalam pembimbingan PKM yang maju Pimnas pun  mendapatkan reward. Selain itu juga dua  Dosen Peraih Paten Granted, tiga Dosen Publikasi Terbaik Kualifikasi QI, tiga Dosen Score SINTA Tertinggi.

Dalam penghargaan tersebut Dr. Muji Setiyo,ST, MT paling banyak mendapatkan penghargaan, yakni sebagai Dosen Peraih Paten Granted,  Dosen Publikasi Terbaik Kualifikasi QI, serta Dosen Score SINTA Tertinggi. Selain itu juga diberikan penghargaan bagi tendik berprestasi yakni Yunda Sara Arum Sekar SIP. Universitas juga memberikan penghargaan kepada empat orang dosen dan tendik dengan masa kerja 20 tahun. Disamping itu Universitas  juga memberikan penghargaan bagi seluruh mahasiswa berprestasi baik akademik maupun  non kademik.

Acara yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UM Magelang itu  selain dihadiri oleh seluruh dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa juga dihadiri Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Lembaga Layanan Dikti,  Wakil Walikota Magelang, Gubernur Akmil,  Kapolres Kota dan Kabupaten Magelang, serta pimpinan PTN dan PTM di lingkungan Jawa Tengah.

Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo MT dalam laporannya menyampaikan beberapa progress yang telah dilakukan UM Magelang dalam satu tahun terakhir, diantaranya  di bidang penguatan institusi dan kelembagaan. “Saat ini UM Magelang memiliki 20 program studi  dengan dua prodi diantaranya berakreditasi “A”. Di bidang SDM, saat ini 28 dosen tengah studi lanjut S3. Disamping itu juga pada tahun ini terdapat 77 kegiatan penelitian dosen dengan pembiayaan mencapai 2,2 milyar. Sedangkan kegiatan pengabdian dosen yang tercatat  pembiayaannya mencapai 1, 3 milyar. Beberapa karya dosen UM Magelang juga berhasil tembus dalam jurnal internasional ber-impact factor,”  ungkap Rektor.

Adapun orasi ilmiah tahun ini disampaikan oleh Dr. Rochiyati Murniningsih, SE, MP dengan tema “Sinergitas Perguruan Tinggi dalam Transformasi UMKM Berdaya Saing, Upaya Meraih UM Magelang Berkemajuan.” Murni antara lain menyoroti tentang peran nyata UMKM dalam perekonomian di segala lini baik regional, nasional, maupun global. “Namun demikian sebagian UMKM masih menghadapi masalah mendasar karena dijalankan secara tradisional dan turun temurun. Untuk itu langkah pemerintah dalam mengintregrasikan pengembangan UMKM dengan teknologi digital di tengah era revolusi industri keempat patut didorong oleh berbagai pihak, termasuk UM Magelang yang memiliki kompetensi di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi kepada UMKM, khususnya UMKM yang berada di lingkup Magelang,” jelas Murni. Harapan tersebut direspon positif oleh Wakil Walikota Magelang Dra . Windarti Agustina usai menyampaikan sambutan Walikota Magelang.

Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Prof. Lincolin Arsyad M.Sc dalam amanatnya menyampaikan apresiasi terhadap progress yang telah dicapai UM Magelang.  “Berdasarkan jumlah mahasiswanya saat ini, Dari 173 PTM yang ada di Indonesia, UM Magelang masuk dalam jajaran middle class. Adapun  bila dilihat dari capaian akademik terutama capaian prestasi dosen, UM Magelang masuk kategori PTM menengah ke atas,” ujar Lincolin yang disambut tepuk tangan hadirin. Ia juga berpesan agar UM Magelang dapat menjadi mitra pemerintah, termasuk dalam upaya mencerdaskan bangsa. Sebagai salah satu PTM Lincolin berharap agar UM Magelang memiliki tiga karakter utama yakni unggul, berdaya saing, dan berkemajuan.

 

HUMAS

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA  RUMAH SAKIT DISOSIALISASIKAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT DISOSIALISASIKAN

Untuk mencapai lulusan yang berkualitas, calon Farmasis Prodi Farmasi Fikes UM Magelang terus diberi pembekalan dari berbagai aspek. Setelah sehari sebelumnya mendapatkan materi pembekalan tentang Etika Profesi, di hari berikutnya mereka  mendapatkan materi  pembekalan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3 RS). Sama seperti  hari sebelumnya, pembekalan K3 RS yang diadakan Rabu 29/8 itu diikuti oleh mahasiswa  Prodi Farmasi semester akhir serta pengurus PAFI Magelang.

Tiara Mega Kusuma, M.Sc, Apt, Kaprodi S1 Farmasi Fikes UM Magelang menjelaskan, dua pemateri dihadirkan dalam pembekalan tersebut. Mereka adalah Taufiqurohman, S.Farm., Apt.(Praktisi dan Kepala Instalasi Farmasi RS Akademik UGM) serta Imron Wahyu Hidayat, M.Sc, Apt (dosen Farmasi UM Magelang).

Tiara berharap, pembekalan yang disampaikan oleh dua pemateri tersebut dapat menambah wawasan keilmuan serta referensi ketika kelak calon farmasis memasuki dunia kerja. “Setelah diberikan pembekalan tentang etika profesi, diharapkan lulusan kami dapat mempunyai   kompetensi tentang K3 RS sehingga nantinya mereka dapat bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan,” ujar Tiara.

Taufiqurohman dalam paparannya antara lain mengungkapkan  bahwa akreditasi yang diperoleh  RS bertujuan untuk melindungi staff dan pasien di RS tersebut  sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. “Adapun standar internal termasuk upaya pencegahan kecelakaan kerja yang ditetapkan oleh rumah sakit mengacu pada standar  yang ditetapkan pemerintah dalam hal ini Permenkes RI,” kata Taufiq. Termasuk didalamnya, imbuhnya, adalah Standar Nasional Akreditasi Farmasi (SNAF).

Adapun Imron yang membahas tentang K3RS mengungkapkan bahwa farmasis yang bekerja di RS harus memastikan dirinya sehat dan selamat, ”Karena rumah sakit adalah rumahnya orang sakit sehingga kita sebagai farmasis harus sehat, termasuk memberikan pemahaman kepada pengunjung pasien bahwa anak – anak  tidak diperbolehkan ikut membezuk karena daya imun mereka masih rentan sehingga mudah dihinggapi penyakit.”

Imron juga mensupport mahasiswa agar mereka mengikuti uji kompetensi dan bekerja sesuai dengan kompetensinya agar ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan bermanfaat.

 

HUMAS

DOSEN UM MAGELANG DORONG  USAHA MANDIRI KARANG TARUNA SRUMBUNG

DOSEN UM MAGELANG DORONG USAHA MANDIRI KARANG TARUNA SRUMBUNG

Tiga dosen UMMagelang melatih karang taruna mengelola usaha mandiri dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan air yang melimpah di Desa Polengan melalui kegiatan tanaman herbal dan ikan lele  menggunakan metode Herbamina . Heni Lutfiyati, M.S c., Apt,  Fitriana Yuliastuti, M.Sc., Apt dan Nuryanto, ST., M.Kom, adalah  dosen UMMagelang yang membuat percontohan  melalui kerjasama dengan dua karang taruna, yaitu  Karang Taruna Melati Putih dan Karang Taruna Pemuda Harapan  di  Desa Polengan , Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang.

Ketiganya kemudian mengajukan Proposal Program Kemitraan Masyarakat (PKM)  berjudul PKM Penerapan Herbamina pada Kelompok Karang Taruna di Desa Polengan, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Proposal tersebut berhasil lolos dalam pendanaan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM)  Dikti tahun 2018.

Heni Lutfiyati, M.Sc., Apt, ketua tim   mengungkapkan, potensi Desa Polengan dengan air yang melimpah belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk meningkatkan perekonomian karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara budidaya ikan yang baik . “Pemanfaatan air untuk budidaya ikan lele dan tanaman herbal  dengan metode Herbamina sangat bermanfaat bagi warga Desa Polengan khususnya pemuda karang taruna karena akan mendapatkan keuntungan ganda yaitu dari perikanan dan tanaman herbal,” ujar Heni.

Program kemitraan masyarakat ini, lanjut Heni,  bertujuan untuk mengoptimalkan air yang melimpah untuk usaha herbal dan budidaya ikan lele   di Desa Polengan  khususnya dua karang Taruna dengan model pemberdayaan masyarakat partisipatif Participatory Rural Apraisal (PRA).  Metode ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa yang mempunyai atau menghadapi masalah adalah mitra, oleh karena itu keterlibatan mitra dalam penentuan pemecahan masalah yang dihadapi dan penyelesaiannya sangat diperlukan,” lanjut Heni.

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan pemanfaatan potensi air, teknologi budidaya ikan dengan sistem Herbamina, manajemen usaha, strategi pemasaran, penguatan kelembagaan, pemanfaatan tanaman obat, dan pendampingan .

Sebagai langkah monitoring, tim melakukan penguatan kelembagaan  dan berkoordinasi dengan Fitri Nur Agustin, penyuluh perikanan Kecamatan Srumbung  yang  menyampaikan materi tentang Cara Budidaya Ikan yang Baik . Disamping itu  juga menyampaikan materi tentang Cara Membuat Kosmetika Herbal Masker Pegagan dan Kunyit Putih serta Pelatihan Pembuatan Herbal oleh Imron Wahyu Hidayat, M.Sc., Apt dosen Farmasi UM Magelang. Dalam kegiatan yang diikuti 20 peserta  anggota karang taruna  yang berasal dari Dusun Gowok dan Dusun Babadan itu, tim pengabdian juga memberikan motivasi agar membudidayakan ikan  lele  secara maksimal sebagai awal untuk penghasilan tambahan dan didukung pelatihan pembuatan herbal.

“Melalui kegiatan pengabdian ini kami mengajak para warga khsususnya  pemuda yang tergabung dalam karang taruna  agar kreatif dalam memanfaatkan air yang melimpah untuk Herbamina yang bisa digunakan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat,” pungkas Heni. Selanjutnya, tim juga meninjau budidaya Herbamina yang dikelola oleh dua tim karang taruna Desa Polengan  serta memberikan beberapa arahan.

 

HUMAS