Oct 2, 2018 | Berita
Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) UM Magelang mengadakan Musyawarah Komisariat (MUSYKOM) serentak pada hari Sabtu 29/9 di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang. Dengan tema “Meneguhkan Kultur Masyarakat Ilmu untuk Menjaga Marwah Ikatan” pembukaan Musykom dihadiri beberapa pimpinan fakultas, serta Koordinator Komisariat dan perwakilan ormawa di UM Magelang.
Ketua korkom IMM 2017/2018 Immawan Taufiq Ardiyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir Koordinator Komisariat IMM 2017/2018 untuk menfasilitasi komisariat bermusyawarah agar lebih efektif dan efesien serta sebagai ajang silaturahmi antar kader IMM dengan seluruh ormawa. “Dengan adanya musykom ini bukan berarti tugas kita sebagai kader IMM selesai, tapi ini sebagai langkah awal untuk berproses ke jenjang yang lebih tinggi. Bergabung dalam IMM berarti kita harus mengimplementasikan nilai-nila IMM dalam kehidupan terutama dalam berdakwah amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Taufiq
Selain pembukaan musykom serentak, panitia juga mengadakan launching buku berjudul Pena Ikatan karya IMM Komisariat Ekonomi. Immmawati Nafrida Nuraini, ketua redaksi menyampaikan bahwa “Pena Ikatan merupakan buku pertama dari komisariat Ekonomi dan Bisnis yang berisikan tulisan kader Ekonomi dan Bisnis meliputi cerpen, opini, puisi dan cerita tentang pengalaman ber-IMM,” kata Nafrida.
Disamping itu panitia juga melakukan penggalangan dana untuk korban gempa bumi di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Dalam penggalangan dana tersebut terkumpul uang sebesar Rp 895.400,- yang akan disalurkan melalui LazizMu. Dalam acara itu juga dilakukan award bagi Immawan dan Immawati terbaik serta Komisariat terbaik.
HUMAS
Oct 2, 2018 | Berita
Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) Fikes UMMagelang berakhir dengan diadakannya Gladi Simulasi PPGD pada Ahad 30/9 di Lapangan Pandansari, Mertoyudan. Peserta gladi simulasi adalah mahasiswa Program Studi D3 dan S1 Keperawatan UMMagelang. Sebanyak 128 mahasiswa FIKES UMMagelang berperan aktif dalam kegiatan gladi simulasi tersebut. Mereka berperan sebagai tim medis, relawan kebencanaan, serta korban kecelakaan. Masing-masing mahasiswa melakukan simulasi dengan serius.
Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, ketua panitia kegiatan mengatakan, pada Gladi Simulasi PPGD kali ini mahasiswa mempraktekkan keterampilan dalam evakuasi korban kebakaran gedung dan evakuasi kecelakaan transportasi yang telah diberikan dalam pembekalan materi sebelumnya. Bentuk evakuasi korban dengan metode Triage Pertolongan Gawat Darurat. “Triage merupakan metode khusus untuk mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa yang selanjutnya diberikan prioritas perawatan atau evakuasi ke fasilitas kesehatan,” ujar Sigit.
Pada metode Triage, lanjut Sigit, dikelompokkan berdasarkan Tag Label, yaitu Prioritas Nol (Hitam), Prioritas Pertama (Merah), Prioritas Kedua (Kuning), serta Prioritas Ketiga (Hijau). Pada prioritas nol, adalah pasien meninggal atau cedera parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan. Prioritas Pertama (Merah), yakni penderita cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. “Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, luka bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat,” kata Sigit.
Prioritas Kedua (Kuning), yakni pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shock, luka bakar ringan, fraktur atau patah tulang tanpa shock dan jenis-jenis penyakit lain. Prioritas Ketiga (Hijau) yakni pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan. “Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan perawatan di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah,” terang Sigit.
Kegiatan Gladi Simulasi PPGD ini diharapkan mahasiswa mampu memahami secara nyata tentang penanganan dan urgensi kegawatdaruratan. Selain itu juga agar peserta mampu menerapkan prinsip Triage Pertolongan Gawat Darurat. Terang Sigit selaku Kaprodi S1 Keperawatan UMMagelang.
HUMAS
Sep 27, 2018 | Berita
Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UM Magelang bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fikes UM Magelang kembali mengadakan Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) di Kampus 2 Mertoyudan., Kamis (27/9). Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, ketua IKA sekaligus ketua panitia kegiatan mengatakan, PPGD merupakan kegiatan yang rutin digelar setahun sekali.
Kali ini 126 mahasiswa mengikuti kegiatan yang mendatangkan trainer dari tim Jakarta Medical dan Training Services (JMS) 119. Ke-126 peserta tersebut terdiri dari 37 mahasiswa S1 Keperawatan dan 80 mahasiswa D3 Keperawatan, disamping peserta lain dari RS di sekitar Magelang. “Peserta mahasiswa adalah calon wisudawan yang akan diwisuda tanggal 20 Oktober mendatang,” ujar Sigit.
Sigit yang juga Kaprodi S1 Keperawatan Fikes UM Magelang menambahkan, acara yang dibuka oleh Dekan Fikes Puguh Widiyanto, M.Kep itu bertujuan utnuk membekali lulusan Fikes dalam kemampuan menghadapi bencana terlebih Magelang tergolong daerah yang rawan bencana. Selain itu, lanjut Sigit, adalah juga untuk memberikan sertifikasi tambahan lulusan sehingga mampu berkompetisi dalam dunia kerja. “Kegiatan ini sesuai dengan visi Prodi Ilmu Keperawatan yakni menjadi prodi ilmu keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang kegawatdaruratan dan terapi komplementer. Adapun visi prodi D3 Keperawatan yakni menjadi program studi D-3 Keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang keperawatan luka, “ papar Sigit.
Selama empat hari yakni hingga Ahad mendatang (30/9) peserta akan mendapatkan materi dan praktek di kelas. Puncaknya hari Ahad berupa gladi penanganan bencana dengan tema simulasi mengenai rekayasa tabrakan massal serta peledakan gedung dengan menggunakan lokasi lapangan Pandansari Mertoyudan. “Dalam gladi tersebut peserta mensimulasikan evakuasi korban peledakan gedung dan ledakan massal dan mengikutsertakan tim Mapala, Satpam, Polsek Mertoyudan serta tim Ambulans dengan menerapkan prinsip Triage yaitu prioritas penanganan emergency serta urgency berikutnya yang non urgency, “ pungkas Sigit.
Materi pertama disampaikan oleh dr. Panondang, Sp.B dari JMS yang membahas tentang Penatalaksanaan Pasien akibat Trauma Kepala, Spinal, Thorax, Abdomen, Musculos Keletal dan Luka Bakar. Selain menyampaikan metari, ia juga mempraktekkan penanganan trauma pada leher, serta cara memberikan sirkulasi pernafasan.
HUMAS
Sep 12, 2018 | Berita
Untuk meningkatkan keterampilan bagi mahasiswa, Tim Pokja Softskill UMMagelang mengadakan Training of Trainer Soft Skill : Interpersonal Skill dan Leadership Skill. Kegiatan berlangsung dua hari yakni Sabtu danAhad (8-9/9) di Hotel Safira Magelang.
Kegiatan yang diikutii oleh 20 peserta trainer itu dibuka langsung oleh Ir. Eko Muh Widodo, MT, Rektor UMMagelang. Dalam sambutannya, rektor menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan interpersonal dan kepemimpinan bagi Tim Pokja Soft Skill sehingga dalam implementasinya dapat diterapkan untuk mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. “Mahasiswa pada era revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini diharapkan memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang lebih meningkat dan lebih baik lagi, “ harap Rektor.
Materi Softskill diharapkan dapat masuk dalam cakupan Satuan Kredit Semester (SKS) di setiap program studi yang ada di UMMagelang sebagai salah satu mata kuliah. Soft skill mencakup empat aspek, yaitu intrapersonal skill, interpersonal skill, leadership skill dan entrepreneurship.
Kegiatan ini juga mendatangkan pembicara dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, yaitu Bono Setyo selaku Direktur ComTC (Center of Communication Studies and Training) UIN Sunan kalijaga.. Bono menjelaskan, bahwa pencapaian keberhasilan sebuah keterampilan interpersonal adalah tentang substansi atau kebermakanaan sebuah komunikasi, komunikasi yang efektif, dan hukum komunikasi efektif. “Hal-hal tersebutlah yang harus dipahami secara mendasar bagi Tim Pokja Soft Skill, “ kata Bono.
Sep 8, 2018 | Berita
Pemilihan Duta GenRe Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 telah usai. Dalam kegiatan yang diadakan di Semarang tanggal 6/9 itu, peserta dari BKKBN Kabupaten Magelang yang diwakilkan oleh mahasiswa UMMagelang, Chyntia Novalinda, berhasil meraih Juara 2 Duta GenRe Jawa Tengah Tahun 2018. Atas prestasinya tersebut, Chyntia mendapatkan apresiasi dari Universitas berupa sambutan dari Rektor UM Magelang didampingi Wakil Rektor 3, Jumat 7/9 di Gedung Rektorat Kampus 2.
Duta Generasi Berencana (GenRe) merupakan duta yang mengajak para remaja untuk menjadi remaja yang sehat, bebas narkoba dan terhindar dari seks bebas. Chyntia mengatakan, pada ajang Pemilihan Duta GenRe tingkat Provinsi Jawa Tengah 2018 diikuti 70 peserta yang berasal dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. “Seleksi yang harus diikuti peserta antara lain ujian tulis, wawancara, persentasi penyuluhan dan tes bakat,” ujar Chyntia.
Mahasiswi semester 3 Program Studi Akuntansi FEB UM Magelang itu mempunyai beberapa prestasi, diantaranya menjadi Juara 1 Duta Wisata Kabupaten Magelang dan Duta GenRe Kabupaten Magelang. Disamping itu, gadis kelahiran 20 tahun silam tersebut juga menekuni dunia modelling dan jurnalistik. Ia juga pernah menjuarai Fotogenic Kabupaten Magelang pada tahun 2009.
“Setelah menyelesaikan kegiatan ini, saya akan melanjutkan misi untuk membantu Dinas OPDKB Kabupaten Magelang untuk melaksanakan program diantaranya memberikan penyuluhan dalam membentuk kampung KB, “ ungkap Chyntia. Selain itu, juga membantu BKKBN dalam menyukseskan program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan program-program GenRe seperti mensosialisasikan substansi-substansi GenRe ke sekolah maupun perguruan tinggi agar menciptakan remaja-remaja yang mempunyai tujuan hidup.
HUMAS