IMM ADAKAN MUSYKOM SERENTAK DAN LAUNCHING BUKU

IMM ADAKAN MUSYKOM SERENTAK DAN LAUNCHING BUKU

Ikatan Mahasiswa Muhamamdiyah (IMM) UM Magelang  mengadakan Musyawarah Komisariat (MUSYKOM) serentak pada hari Sabtu 29/9 di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang. Dengan tema “Meneguhkan Kultur Masyarakat Ilmu untuk Menjaga Marwah Ikatan” pembukaan Musykom dihadiri  beberapa pimpinan fakultas, serta Koordinator  Komisariat  dan perwakilan ormawa di  UM Magelang.

Ketua korkom IMM 2017/2018 Immawan Taufiq Ardiyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan terakhir Koordinator Komisariat IMM 2017/2018 untuk menfasilitasi komisariat bermusyawarah agar lebih efektif dan efesien serta sebagai ajang silaturahmi antar kader IMM dengan seluruh ormawa. “Dengan adanya musykom ini bukan berarti tugas kita sebagai kader IMM  selesai, tapi ini sebagai langkah awal untuk berproses ke jenjang yang lebih tinggi.  Bergabung dalam IMM berarti kita harus mengimplementasikan nilai-nila IMM dalam kehidupan terutama dalam berdakwah amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Taufiq

Selain pembukaan musykom serentak, panitia juga mengadakan launching buku berjudul Pena Ikatan karya IMM Komisariat Ekonomi. Immmawati Nafrida Nuraini, ketua redaksi menyampaikan bahwa “Pena Ikatan merupakan buku pertama dari komisariat Ekonomi  dan Bisnis yang berisikan tulisan kader Ekonomi dan Bisnis meliputi cerpen, opini, puisi dan cerita tentang pengalaman ber-IMM,” kata Nafrida.

Disamping itu panitia  juga melakukan  penggalangan dana untuk korban gempa bumi di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah. Dalam penggalangan dana tersebut terkumpul uang sebesar Rp 895.400,-  yang akan disalurkan melalui LazizMu. Dalam acara itu juga dilakukan award bagi Immawan dan Immawati terbaik serta Komisariat terbaik.

 

HUMAS

 

 

PUNCAK PPGD, FIKES UMMAGELANG GELAR GLADI SIMULASI

PUNCAK PPGD, FIKES UMMAGELANG GELAR GLADI SIMULASI

Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat  (PPGD) Fikes UMMagelang berakhir dengan diadakannya Gladi Simulasi PPGD pada Ahad 30/9 di Lapangan Pandansari, Mertoyudan. Peserta gladi simulasi adalah mahasiswa Program Studi D3 dan S1 Keperawatan UMMagelang. Sebanyak 128 mahasiswa FIKES UMMagelang berperan aktif dalam kegiatan gladi simulasi tersebut. Mereka berperan sebagai tim medis, relawan kebencanaan, serta korban kecelakaan. Masing-masing mahasiswa melakukan simulasi dengan serius.

Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, ketua panitia kegiatan mengatakan,  pada Gladi Simulasi PPGD kali ini  mahasiswa mempraktekkan keterampilan dalam evakuasi korban kebakaran gedung dan evakuasi kecelakaan transportasi yang telah diberikan dalam pembekalan materi sebelumnya. Bentuk evakuasi korban dengan metode Triage Pertolongan Gawat Darurat.  “Triage merupakan metode khusus untuk mengidentifikasi korban dengan cedera yang mengancam jiwa yang selanjutnya diberikan prioritas perawatan atau evakuasi ke fasilitas kesehatan,” ujar Sigit.

Pada metode Triage, lanjut Sigit,  dikelompokkan berdasarkan Tag Label, yaitu Prioritas Nol (Hitam), Prioritas Pertama (Merah), Prioritas Kedua (Kuning),  serta  Prioritas Ketiga (Hijau). Pada prioritas nol,   adalah pasien meninggal atau cedera parah yang jelas tidak mungkin untuk diselamatkan. Prioritas Pertama (Merah), yakni penderita cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. “Misalnya penderita gagal nafas, henti jantung, luka bakar berat, pendarahan parah dan cedera kepala berat,” kata Sigit.

Prioritas Kedua (Kuning), yakni pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. misalnya cedera abdomen tanpa shock, luka bakar ringan, fraktur atau patah tulang tanpa shock dan jenis-jenis penyakit lain. Prioritas Ketiga (Hijau) yakni pasien dengan cedera minor dan tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan. “Nah mungkin anda masuk dalam kategori yang ini, jadi Jangan marah-marah dan jangan heran kenapa anda tidak langsung mendapatkan perawatan di Ruang UGD sementara mereka harus menolong pasien lain yang lebih parah,” terang Sigit.

Kegiatan Gladi Simulasi PPGD ini diharapkan mahasiswa mampu memahami secara nyata tentang penanganan dan urgensi kegawatdaruratan. Selain itu juga agar peserta mampu menerapkan prinsip Triage Pertolongan Gawat Darurat. Terang Sigit selaku Kaprodi S1 Keperawatan UMMagelang.

 

HUMAS

 

FIKES UM MAGELANG GELAR PPGD

FIKES UM MAGELANG GELAR PPGD

Fakultas Ilmu Kesehatan  (Fikes) UM Magelang bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fikes UM Magelang kembali  mengadakan Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) di Kampus 2  Mertoyudan., Kamis (27/9). Ns. Sigit Priyanto, M.Kep, ketua IKA sekaligus ketua panitia kegiatan mengatakan, PPGD merupakan kegiatan yang rutin digelar setahun sekali.

Kali ini 126 mahasiswa mengikuti kegiatan yang mendatangkan trainer dari tim Jakarta Medical dan Training Services (JMS) 119. Ke-126 peserta tersebut terdiri dari 37 mahasiswa S1 Keperawatan dan 80 mahasiswa D3 Keperawatan,  disamping peserta lain dari RS di sekitar Magelang.  “Peserta mahasiswa adalah calon wisudawan yang akan diwisuda tanggal 20 Oktober mendatang,” ujar Sigit.

Sigit yang juga Kaprodi S1 Keperawatan Fikes UM Magelang menambahkan, acara yang dibuka oleh  Dekan Fikes Puguh Widiyanto, M.Kep itu  bertujuan  utnuk membekali lulusan Fikes dalam kemampuan menghadapi bencana terlebih Magelang tergolong daerah yang rawan bencana. Selain itu, lanjut Sigit, adalah juga untuk memberikan sertifikasi tambahan lulusan sehingga mampu berkompetisi dalam dunia kerja. “Kegiatan ini sesuai dengan visi Prodi Ilmu Keperawatan yakni menjadi prodi ilmu keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang kegawatdaruratan dan terapi komplementer. Adapun visi  prodi D3 Keperawatan yakni menjadi program studi D-3 Keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang keperawatan luka, “ papar Sigit.

Selama empat hari yakni hingga Ahad mendatang (30/9) peserta akan mendapatkan materi  dan praktek di kelas.  Puncaknya  hari Ahad berupa gladi penanganan bencana dengan tema simulasi mengenai rekayasa  tabrakan massal  serta peledakan  gedung dengan menggunakan  lokasi lapangan Pandansari Mertoyudan. “Dalam gladi tersebut peserta mensimulasikan evakuasi korban peledakan gedung  dan ledakan massal  dan mengikutsertakan tim Mapala, Satpam,  Polsek Mertoyudan  serta tim Ambulans dengan menerapkan prinsip Triage yaitu prioritas penanganan emergency serta urgency berikutnya yang non urgency, “ pungkas Sigit.

Materi  pertama disampaikan oleh dr. Panondang, Sp.B dari JMS yang membahas tentang Penatalaksanaan Pasien akibat  Trauma Kepala, Spinal, Thorax, Abdomen, Musculos Keletal dan Luka Bakar. Selain menyampaikan metari, ia juga mempraktekkan penanganan trauma pada leher, serta cara memberikan sirkulasi pernafasan.

 

HUMAS

20 TRAINER SOFTSKILL UM MAGELANG IKUTI ToT

20 TRAINER SOFTSKILL UM MAGELANG IKUTI ToT

Untuk meningkatkan keterampilan bagi mahasiswa, Tim Pokja Softskill UMMagelang mengadakan Training of Trainer Soft Skill : Interpersonal Skill dan Leadership Skill. Kegiatan berlangsung dua hari yakni Sabtu danAhad (8-9/9) di Hotel Safira Magelang.

Kegiatan yang diikutii oleh 20 peserta trainer itu  dibuka langsung oleh Ir. Eko Muh Widodo, MT, Rektor UMMagelang. Dalam sambutannya, rektor menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan interpersonal dan kepemimpinan bagi Tim Pokja Soft Skill sehingga dalam implementasinya dapat diterapkan untuk mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. “Mahasiswa pada era revolusi industri 4.0 seperti sekarang ini diharapkan memiliki keterampilan komunikasi interpersonal  yang lebih meningkat dan lebih baik lagi, “ harap Rektor.

Materi Softskill diharapkan dapat masuk dalam cakupan Satuan Kredit Semester (SKS) di setiap program studi yang ada di UMMagelang sebagai salah satu mata kuliah. Soft skill mencakup empat aspek, yaitu intrapersonal skill, interpersonal skill, leadership skill dan entrepreneurship.

Kegiatan ini juga mendatangkan pembicara dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, yaitu Bono Setyo selaku Direktur ComTC (Center of Communication Studies and Training) UIN Sunan kalijaga.. Bono menjelaskan, bahwa pencapaian keberhasilan sebuah keterampilan interpersonal adalah tentang substansi atau kebermakanaan sebuah komunikasi, komunikasi yang efektif, dan hukum komunikasi efektif. “Hal-hal tersebutlah yang harus dipahami secara mendasar bagi Tim Pokja Soft Skill, “ kata Bono.

 

MAHASISWA UMMAGELANG RAIH DUTA GENRE JATENG 2018

MAHASISWA UMMAGELANG RAIH DUTA GENRE JATENG 2018

Pemilihan Duta GenRe Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 telah usai. Dalam kegiatan yang diadakan di Semarang tanggal 6/9 itu, peserta dari BKKBN Kabupaten Magelang yang diwakilkan oleh mahasiswa UMMagelang, Chyntia Novalinda, berhasil  meraih Juara 2 Duta GenRe Jawa Tengah Tahun 2018. Atas prestasinya tersebut, Chyntia mendapatkan  apresiasi dari Universitas  berupa sambutan dari Rektor UM Magelang  didampingi Wakil Rektor 3, Jumat 7/9 di Gedung Rektorat Kampus 2.

Duta Generasi Berencana (GenRe) merupakan duta yang mengajak para remaja untuk menjadi remaja yang sehat, bebas narkoba dan terhindar dari seks bebas. Chyntia mengatakan, pada ajang Pemilihan Duta GenRe tingkat Provinsi Jawa Tengah 2018 diikuti 70 peserta yang berasal dari 35 kabupaten dan kota se-Jawa Tengah. “Seleksi   yang harus diikuti peserta antara lain ujian tulis, wawancara, persentasi penyuluhan dan tes bakat,” ujar Chyntia.

Mahasiswi semester 3 Program Studi Akuntansi FEB UM Magelang itu mempunyai beberapa prestasi, diantaranya menjadi Juara 1 Duta Wisata Kabupaten Magelang dan Duta GenRe Kabupaten Magelang. Disamping itu, gadis kelahiran 20 tahun silam tersebut juga menekuni dunia modelling dan jurnalistik.  Ia juga pernah menjuarai Fotogenic Kabupaten Magelang pada tahun 2009.

“Setelah menyelesaikan kegiatan ini, saya akan melanjutkan misi untuk membantu Dinas OPDKB Kabupaten Magelang untuk melaksanakan program diantaranya  memberikan penyuluhan dalam membentuk kampung KB, “ ungkap Chyntia. Selain itu, juga membantu BKKBN dalam menyukseskan program Bina Keluarga Remaja (BKR)  dan program-program GenRe seperti mensosialisasikan substansi-substansi GenRe ke sekolah maupun perguruan tinggi agar menciptakan remaja-remaja yang mempunyai tujuan hidup.

 

HUMAS