Aug 19, 2015 | Berita
Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo MT memimpin penyambutan mahasiswa baru Tahun Akdemik 2015-2016 melalui Rapat Senat Terbuka hari Selasa 18/8. Acara yang diadakan di Auditorium Kampus 1 itu merupakan rangkaian dari kegiatan Program Pengenalan Kampus dan Masa Ta’aruf (PPK Masta) Gelombang 1.
Ketua panitia PPK Masta Retno Rusdjijati M.Kes dalam laporannya menyampaikan, PPK Masta kali ini bertema “Keserasian Jiwamu Wujudkan Keharmonisan Berbangsa dan Beragama” yang akan diadakan dua tahap. Tahap pertama diikuti 775 peserta yang akan mengikuti kegiatan selama empat hari mulai tanggal 18 hingga 21 Agustus.
Lebih lanjut Retno menyampaikan bahwa PPK Masta merupakan salah satu proses adaptasi mahasiswa baru terhadap kehidupan dan kegiatan kampus. Selain itu juga sebagai bentuk dinamika bagi masyarakat Magelang serta pencerahan bagi mahasiswa melalui metode pendekatan ilmiah berbasis Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK).
Adapun Rektor dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun akademik ini UM Magelang akan menerima 1250 mahasiswa yang terbagi dalam dua tahap PPK Masta. “Kita bersyukur karena di saat banyak PTS yang mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru, UM Magelang justru mengalami kenaikan jumlah mahasiswa dibanding tahun sebelumnya. Hal ini tak lepas dari kepercayaan masyarakat terhadap UM Magelang yang telah terakreditasi dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh mahasiswa baru yang telah menjatuhkan pilihan untuk bergabung dengan UM Magelang. Ini merupakan amanah bagi kami untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar yang baik,” ungkap Rektor.
Usai memimpin Rapat Senat Terbuka, Rektor beserta jajaran wakil rektor menyampaikan materi tentang Dinamika PTM. Para mahasiswa baru juga mendapatkan materi kuliah umum perdana dari Akademi Militer (Akmil) yang disampaikan oleh Letkol Drs. George Royke D.R.M. Han yang menjabat sebagai Kepala Tim Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Akmil. Ia menyampaikan materi tentang Pembentukan Karakter Mahasiswa menghadapi Globalisasi.
Selain itu para peserta PPK Masta juga mendapatkan materi bidang akademik, keuangan, kemahasiswaan, motivasi, demonstrasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), roadshow UKM, serta materi tentang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Acara akan diakhiri dengan inagurasi pada Jumat sore (21/8) yang dihadiri seluruh panitia.(YUDIA-HUMAS)
Aug 13, 2015 | Berita
Daun sirsak merupakan tumbuhan yang telah terkenal khasiatnya untuk kesehatan. Pohon inipun dapat tumbuh di sembarang tempat. Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa manfaat sirsak tidak hanya pada buahnya, tetapi juga pada daunnya. Daun sirsak atau srikaya Jawa mengandung zat aktif yang dapat digunakan untuk obat kanker, pembuat obat kontrasepsi, dan bergunan bagi kekebalan tubuh.
Dalam dunia industri makanan, buah sirsak dapat diolah menjadi selai, sari buah, sirup, dan dodol sirsak. Namun saat ini belum ada industri yang membuat daun sirsak sebagai bahan bakunya. Di Magelang khususnya di daerah Borobudur, pohon sirsak mudah dijumpai. Hal ini bisa menjadi peluang usaha karena daun sirsak dapat diolah menjadi permen sebagai jajanan sehat dan digemari masyarakat. Terobosan itulah yang coba dibuat oleh mahasiswa UM Magelang dengan membuat permen KAWA (Srikaya Jawa).
Berkat kreativitas tersebut, proposal mahasiswa UM Magelang berhasil lolos untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-28 Bidang PKM Kewirausahaan tahun 2015. Mutiara Fitri bersama empat temannnya mengajukan proposal berjudul “Permen KAWA, Permen Sehat, Nikmat, Kaya Manfaat” dengan total biaya Rp. 10.752.400. Mereka akan mengikuti Lomba Pinmas bulan Oktober mendatang di Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara.
Dalam proposalnya, Fitri mengungkapkan bahwa permen merupakan makanan kecil yang mengasyikan dengan aneka tampilan, bentuk, warna, rasa dan kemasan yang semakin bervariasi. Fitri mengatakan, dalam kehidupan masyarakat saat ini makanan yang sehat dan organik masih sulit didapat. Permen KAWA merupakan salah satu jawaban dari persoalan masyarakat yang mendambakan hidup sehat dengan biaya murah sehingga menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Proses pembuatan permen KAWA sangatlah mudah. Daun sirsak dicuci kemudian direbus. Air rebusan tersebut kemudian disaring dan dicampur dengan agar-agar, gula pasir dan gula batu untuk direbus kembali sampai mendidih dan menjadi kenyal. Berikutnya adonan yang masih panas dituangkan ke dalam cetakan. Setelah dingin dikeluarkan dari cetakan untuk dijemur kemudian dibungkus. Tiap kemasan berisi lima bungkus permen yang dibandrol dengan harga empat ribu rupiah.
Fitri menambahkan, untuk mendukung usaha tersebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Kebun Bibit Raya (KBR) Borobudur yang memiliki banyak pohon sirsak. Adapun teknik pemasaran dengan menggunakan marketing mix serta monitoring rutin untuk menjaga kualitas sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.(YUDIA-HUMAS)
Aug 10, 2015 | Berita
Setelah melakukan penyaringan calon peserta dari mahasiswa berbagai fakultas dan program studi, Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) UM Magelang untuk kedua kalinya kembali mengutus peserta untuk mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah untuk Negeri (KKN-Mu untuk Negeri) di Bojonegoro pada 10/8 2015.
Ketua panitia Ir. Muhammad Aman MT mengatakan, dari jumlah 36 mahasiswa yang mengikuti proses seleksi, LP3M menyaring 20 mahasiswa berprestasi yang terdiri dari enam peserta putra dan 14 peserta putri untuk diutus mengikuti kegiatan tersebut. Sebelumnya mereka telah mendapatkan materi pembekalan selama dua hari yakni Jumat dan Sabtu ( 7 dan 8/8). Materi yang diberikan antara lain pemberdayaan masyarakat melalui potensi lokal, Al Islam Kemuhammadiyahan serta pemasaran produk UMKM.
Para peserta KKN-Mu dilepas secara resmi oleh Rektor UM Magelang Ir. Eko Muh Widodo, MT pada Ahad 9/8 2015 di halaman Gedung Rektorat Kampus II UM Magelang. Rektor dalam sambutannya berharap, para peserta bisa menjaga nama baik almamater. “Anda semua mengemban misi besar organisasi kita yaitu Muhammadiyah, sehingga harus bisa mengaplikasikan dan menjaga nilai-nilai yang diinginkan organisasi dan almamater,” ungkap Rektor.
Kegiatan KKN-Mu untuk Negeri, lanjut Aman, dilaksanakan selama satu bulan, dari tanggal 10 Agustus hingga 10 September 2015, dengan kerjasama antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia dan Pemda setempat. Sebelum berangkat ke lokasi KKN, seluruh peserta KKN dari PTM kembali mendapatkan pembekalan di PDM Kota Bojonegoro hari Senin hingga Selasa (10-11/8).(RIFA’I-HUMAS)
Aug 9, 2015 | Berita
Sebagai tindak lanjut dari MoU yang telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UM Magelang mengadakan pertukaran mahasiswa dan dosen ke Khon Kaen University (KKU) Thailand. Acara pelepasan diadakan Jumat 8/8 di Ruang Sidang Fikes, Mertoyudan.
Dekan Fikes UM Magelang, Ns. Puguh Widiyanto M.Kep dalam laporannya mengatakan, pada tahap awal sebanyak 10 mahasiswa dan satu dosen dikirim ke KKU. “10 orang tersebut merupakan mahasiswa program Profesi Ners semester dua yang terdiri dari dua orang putra dan delapan putri. Sedangkan dosen yang dikirim adalah Ns. Sumarmo Adi Subroto yang merupakan dosen Prodi S1 Keperawatan. Mereka telah mengikuti seleksi mulai bulan April lalu,” jelas Puguh.
Ia menambahkan, para mahasiswa akan mengikuti kegiatan selama satu bulan dari tanggal 9/8 hingga 5/9. Ke-10 mahasiswa tersebut memilih tiga peminatan yakni keperawatan gawat darurat, perawatan kritis serta perawatan komunitas. Adapun dosen yang dikirim hanya akan berada di KKU selama seminggu dan bertugas memberikan kuliah di KKU.
Puguh menegaskan bahwa fakultas memberikan subsidi uang saku kepada para peserta karena biaya penggunaan laboratorium untuk praktek serta asrama telah ditanggung oleh pihak KKU. Ke depan, program tersebut akan terus dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas Fikes.
Wakil Rektor 1 UM Magelang, Dr. Purwati MS yang mengikuti acara pelepasan mengapresiasi langkah progresif Fikes yang menjadi pelopor kegiatan student and lecturer exchange di UM Magelang. Ia berharap agar kegiatan itu dapat memacu fakultas lain untuk mengadakan program serupa karena bermanfaat untuk meningkatkan nilai akreditasi baik fakultas maupun institusi.
Dalam kesempatan itu Purwati juga berpesan agar para peserta menjadi duta yang baik dengan cara menyesuaikan diri dengan budaya setempat serta dapat menjaga nama baik UM Magelang maupun Indonesia. Ia juga berharap agar para peserta nantinya dapat mempresentasikan hasil kegiatan mereka selama di KKU baik teori maupun praktek.(YUDIA-HUMAS)
Jul 26, 2015 | Berita
Setelah menikmati liburan menyambut Idhul Fitri selama 10 hari, seluruh keluarga besar UM Magelang kembali bertemu khusus dalam rangka saling memohon maaf pada acara Halal Bihalal yang diadakan Sabtu 25/7 di Auditorium Kampus 1 Jl. Tidar Kota Magelang.
Dalam acara yang dimulai pukul 09.30 WIB itu Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo MT hadir beserta istri dan kedua putrinya. Demikian pula jajaran pengurus Badan Pembina Harian (BPH), wakil rektor, dekan, serta dosen dan karyawan yang hadir membawa serta keluarga mereka dalam acara itu sehingga suasana kekeluargaan sangat terasa. Selain itu mahasiswa juga turut datang dalam acara penuh maaf tersebut.
Rektor dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat hari raya Idhul Fitri kepada seluruh hadirin. “Ini merupakan tahun terakhir saya sebagai Rektor setelah 3,5 tahun menjabat. Dalam kesempatan ini saya memohon maaf bila belum maksimal dalam menjalankan tugas,” ungkap Rektor. Selain itu ia juga mengingatkan akan tugas berat dalam mengembangkan UM Magelang sehingga disiplin, jujur, dan kerja keras merupakan kata kunci untuk mengembangkan UM Magelang.
Sebelum saling memaafkan, seluruh hadirin mendapatkan tausyiyah dari Ketua PDM Kota Magelang, KH Jam’an Muhyidin. Beliau menyampaikan bahwa banyak adat Jawa yang diadopsi dari ajaran Islam, seperti ruwahan yang menyuguhkan ketan, kolak dan apem yang merupakan simbol dalam meminta maaf. “Apem merupakan transisi dari Bahasa Arab yakni afuwwun yang berarti ampunan yang kemudian disimbolkan dalam bentuk apem,” ungkap Jam’an yang juga menjabat sebagai sekretaris BPH di UM Magelang.
Selain itu beliau juga mengingatkan akan perlunya berdzikir dalam keadaan apapun baik berdiri, duduk, maupun berbaring. Jam’an juga mengajak seluruh hadirin untuk membiasakan hal-hal yang baik serta bersikap bijak dalam menghadapi masalah. Usai mengikuti tausyiyah, seluruh hadirin saling berjabat tangan untuk saling memohon maaf dilanjutkan dengan ramah tamah.(YUDIA-HUMAS)