Oct 31, 2025 | Berita
Program Studi (prodi) S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menghadirkan kegiatan Kuliah Praktisi sebagai upaya memperkaya wawasan mahasiswa melalui pembelajaran berbasis pengalaman profesional industri. Kegiatan kali ini menghadirkan apt. Anton Kurniawan, S.Farm, dari PT Berlico Mulia Farma. Dengan materi “Quality by Design (QbD) dalam Pengembangan Produk Farmasi”, kegiatan dilaksanakan di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA pada Sabtu (25/10).
Dalam pemaparannya, Anton menjelaskan bahwa QbD merupakan pendekatan sistematis dalam pengembangan sediaan farmasi, yang dimulai dengan penetapan profil tujuan akhir yang jelas. “QbD bukan hanya tentang bagaimana produk dibuat, tetapi metode ini menekankan pentingnya memahami produk, proses pembuatannya, dan cara mengendalikan proses tersebut. QbD didasarkan pada sains yang kuat dan prinsip manajemen risiko mutu,” tuturnya.
Anton juga menambahkan bahwa QbD merupakan konsep yang diperkenalkan oleh International Conference on Harmonization (ICH) Q8 sejak tahun 2008, dengan elemen kunci meliputi pemahaman Quality Target Product Profile (QTPP), Design Space, manajemen risiko, pengendalian proses, dan continuous improvement. “Pohon yang tumbuh tergesa-gesa akan tumbang oleh badai pertama. Sementara, pohon yang menancapkan akarnya, memperhatikan setiap proses pertumbuhannya, akan tumbuh kokoh walau membutuhkan waktu yang lama. Sama halnya dengan tujuan, kualitas datang dari proses, bukan sekadar kecepatan,” ujarnya.
Dr. apt. Prasojo Pribadi, M.Sc, Ketua Prodi S1 Farmasi Fikes UNIMMA, menyampaikan kuliah praktisi tentang QbD di Industri Farmasi merupakan bagian dari Mata Kuliah FTS (Formulasi Teknologi Sediaan) Cair Semi Padat. “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Prodi Farmasi S1 untuk memastikan mahasiswa memahami pendekatan berbasis risiko dan kualitas terintegrasi yang menjadi standar global dalam pengembangan dan produksi sediaan farmasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Prasojo mengatakan, dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dibekali dengan pola pikir modern dalam formulasi. “Ini adalah kunci agar lulusan kita mampu merancang formula sediaan yang tidak hanya efektif, tetapi juga memiliki kualitas yang terjamin sejak tahap awal pengembangan,” tambahnya.
Adapun kegiatan Kuliah Praktisi ini menjadi salah satu langkah nyata UNIMMA dalam mewujudkan pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan industri. Dengan kolaborasi antara akademisi dan praktisi, UNIMMA berupaya mencetak lulusan farmasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan profesional di bidang kefarmasian modern.
Oct 31, 2025 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Sentra Kekayaan Intelektual (ASKI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Kegiatan diselenggarakan pada Selasa dan Rabu (28-29/10) di Gedung Induk Siti Walidah Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut meliputi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI dengan 29 PTMA, pelaksanaan Munas, serta diseminasi layanan PVTPP.
Kepala Pusat PVTPP Kementan RI, Dr. Ir. Leli Nuryati, M.Sc., menyampaikan bahwa kerja sama dengan PTMA sebagai bentuk penguatan peran perguruan tinggi dalam hilirisasi hasil riset menuju penerapan di masyarakat. “Perguruan tinggi adalah pusat inovasi. Kami ingin hasil riset dosen dan mahasiswa tidak berhenti di publikasi, tetapi menjadi aset intelektual yang bernilai ekonomi dan berdampak bagi petani,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua ASKI PTMA, Prof. Dra. Kun Harismah, M.Si., Ph.D., mengungkapkan, kolaborasi tersebut tidak hanya berfokus pada riset, tetapi juga mencakup seluruh aspek tridharma perguruan tinggi. Melalui kegiatan kuliah pakar, pendampingan, dan coaching clinic, PTMA berkomitmen meningkatkan kapasitas SDM agar mampu menghasilkan inovasi varietas tanaman yang unggul. “Kami ingin menjadikan kampus-kampus PTMA sebagai sentra inovasi varietas unggul dan simpul diseminasi perlindungan varietas hingga ke daerah. Dengan jaringan yang luas, PTMA siap menjadi katalis penguatan ekosistem inovasi pertanian nasional,” ujarnya.
Adapun UNIMMA yang diwakili oleh Veni Soraya Dewi, SE., M.Si., selaku Kepala Divisi Publikasi, Pengelolaan Jurnal dan Kekayaan Intelektual, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) turut hadir dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, keikutsertaan UNIMMA membuka peluang kerja sama baru, terutama dalam mendukung pengembangan varietas tanaman dan perlindungan hasil inovasi masyarakat di Magelang. “Meskipun UNIMMA belum memiliki fakultas pertanian atau biologi, kami memiliki potensi untuk berkontribusi melalui laboratorium yang tersedia dan jejaring kerja sama dengan dinas pertanian maupun masyarakat. Siapa pun, termasuk petani atau pelaku usaha yang ingin mengembangkan varietas tanaman, dapat mengajukan perlindungan HKI melalui UNIMMA,” jelasnya.
Lebih lanjut, Veni menambahkan bahwa UNIMMA berkomitmen mengembangkan kolaborasi riset yang berdampak pada kemandirian pangan. “Ke depan, kami berharap melalui kerja sama ini UNIMMA dapat berkontribusi dalam menghasilkan varietas baru dan turut mendukung terwujudnya swasembada pangan sebagaimana semangat yang tertuang dalam Program Asta Cita Presiden,” pungkasnya.
Sebagai perguruan tinggi yang terus mendorong inovasi dan pemberdayaan masyarakat, UNIMMA berkomitmen untuk memperkuat peran sentra kekayaan intelektual di lingkungan kampus. Melalui sinergi dengan berbagai lembaga dan instansi, UNIMMA akan terus berupaya menghadirkan riset yang aplikatif, berorientasi pada kebutuhan masyarakat, serta mendukung pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
Oct 30, 2025 | Berita
Momen wisuda selalu menjadi puncak perjalanan akademik yang penuh makna. Tak hanya tentang gelar yang diraih, tetapi juga tentang kesiapan ke tahap kehidupan berikutnya. Hal itulah yang ditekankan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah, Dr. Muhammad Samsudin, S.Ag., M.Pd., saat hadir dalam Wisuda ke-85 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) pada Kamis (30/10) di Auditorium Kampus 1 UNIMMA.
Dalam sambutannya, Dr. Samsudin menyampaikan apresiasi dan motivasi kepada para wisudawan. Ia mengingatkan, keberhasilan meraih gelar sarjana merupakan hasil perjalanan panjang dan penuh perjuangan. “Bersyukurlah karena tidak semua orang bisa duduk diwisuda di sini. Dengan latar belakang orang tua yang berbeda-beda, kalian bisa meraih gelar sarjana. Karakter tambahan di belakang nama, huruf ‘S’-nya itu, tidak diperoleh dalam waktu empat tahun saja,” ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa setelah diwisuda, para lulusan akan memasuki fase pembelajaran baru yang disebutnya sebagai ‘kuliah kehidupan’. “Kuliah kehidupan itu maknanya begitu lulus akan menghadapi kuliah yang sesungguhnya, SKS-nya tidak ada batasnya, ujiannya setiap saat, dan mata kuliahnya berganti-ganti,” tuturnya.
Dr. Samsudin juga menekankan pentingnya menjaga nilai keislaman dan karakter yang telah dibangun selama menempuh pendidikan di kampus Muhammadiyah. “Di kampus ini para lulusan diajarkan nilai-nilai keislaman dan keagamaan. Selama nanti melaksanakan pekerjaan di dunia nyata, ingatlah kesuksesan dunia harus bisa mengantarkan kepada keselamatan di akhirat. Saya yakin alumni UNIMMA pasti dijamin halal,” tambahnya.
Selain itu, Dr. Samsudin juga mengajak alumni UNIMMA untuk meningkatkan kepedulian dengan membangun manfaat. “Peduli itu tidak hanya terbatas pada persoalan kita, tapi juga pada persoalan kompleks di sekitar kita. Yang lulusan hukum, jangan hanya peduli dengan masalah hukum, tapi juga pada aspek sosial lainnya. Begitupun lulusan dari prodi lain, harus tahu perkembangan ilmu yang lain,” pungkasnya.
Sementara itu, Rektor UNIMMA, Dr. Lilik Andriyani, SE., M.Si., menyampaikan rasa bangga atas pencapaian para lulusan serta berharap agar mereka terus menebar kebaikan di masyarakat. “Mereka adalah generasi penerus bangsa yang telah berhasil melewati proses panjang dengan penuh dedikasi, kerja keras, dan doa. Perjuangan tidak berhenti di sini, tegapkan langkah, bulatkan tekad, dan kuatkan doa untuk terus menebar kebermanfaatan,” ujarnya.
Adapun prosesi wisuda kali ini menjadi bentuk komitmen UNIMMA untuk kembali meneguhkan peran sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya mencetak sarjana unggul, tetapi juga membentuk insan yang berkarakter islami, berdaya saing, dan siap menghadapi dinamika kehidupan nyata dengan semangat memberi manfaat bagi sesama.
Oct 30, 2025 | Berita
Mahasiswa penerima program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menunjukkan semangat berprestasi dan kecintaan terhadap budaya nusantara melalui ajang Lomba Tari Yospan 2025 di Kota Salatiga. Mereka berhasil meraih Juara 2 Lomba Tari Yospan 2025 dalam ajang Gelar Karya Pemuda Salatiga, yang digelar oleh Kodim 0714/Salatiga pada Minggu (26/10).
Kompetisi tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 dengan mengusung tema “Bersatu, Berkarya, dan Berdaulat.” Ribuan masyarakat Salatiga dan sekitarnya turut hadir menyaksikan penampilan puluhan peserta dari berbagai daerah lainnya seperti Yogyakarta, Salatiga, Solo, dan Bandung.
Tari Yospan atau Yosim Pancar merupakan tarian pergaulan khas masyarakat Papua yang menggambarkan semangat persaudaraan, keceriaan, dan solidaritas. Gerakannya energik dan dinamis, terdiri dari beberapa pola seperti Pancar Gas, Gale-Gale, dan Jef, yang diiringi musik khas Papua dengan irama cepat dan riang.
Benny Agus Sem Mauri, salah satu tim Tari Yospan UNIMMA mengungkapkan rasa bangganya atas capaian tersebut. “Kami ingin membawa nama UNIMMA agar dikenal juga oleh teman-teman kami dari Papua. Melalui latihan yang cukup singkat, kami belajar banyak hal dari tarian ini. Rasanya bangga sekali bisa tampil dan membawa nama UNIMMA untuk pertama kali sekaligus meraih juara,” ujarnya.
Disebutkan bahwa tarian Yospan memiliki makna tersendiri bagi tim. “Bagi kami, Yospan bukan hanya sekadar tarian, tetapi simbol kebersamaan dan persatuan. Setiap gerakannya mengajarkan kami arti kerja sama, disiplin, dan menghargai perbedaan. Kami merasa, lewat tarian ini, kami bisa menyalurkan semangat persaudaraan,” jelasnya.
Menanggapi prestasi tersebut, Wakil Rektor IV Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja sama UNIMMA, Dr. Sigit Priyanto, M.Kep., menyampaikan apresiasinya kepada tim mahasiswa ADik. “Prestasi ini menunjukkan bahwa mahasiswa UNIMMA, khususnya penerima program ADik, tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki semangat tinggi dalam melestarikan budaya nusantara. Ini menjadi bukti bahwa keberagaman di UNIMMA menjadi kekuatan yang memperkaya pengalaman belajar dan kebersamaan,” tuturnya.
UNIMMA terus mendorong mahasiswa untuk aktif mengembangkan potensi diri melalui kegiatan akademik maupun non-akademik. Dukungan terhadap mahasiswa penerima program ADik menjadi komitmen universitas dalam menciptakan generasi muda yang berdaya saing dan berkarakter kebangsaan.
Oct 30, 2025 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali melaksanakan kegiatan internasional dalam rangka memperkuat jejaring akademik global. Melalui program Student Exchange dengan Our Lady of Fatima University (OLFU), Philippines, peserta program mengikuti kegiatan diskusi bersama LazisMu Kantor Layanan UNIMMA dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PDM Kabupaten Magelang pada Jumat (24/10) di Aula Rektorat Kampus 2 UNIMMA.
Sebagai bagian dari rangkaian International Collaboration antara Fakultas Hukum (FH) UNIMMA dan College of Criminal Justice OLFU, kegiatan ini mengusung tema “Social Awareness and Humanitarian Law Sharing” yang bertujuan memperkenalkan praktik hukum dan kemanusiaan berbasis nilai Islam di Indonesia.
Dekan FH UNIMMA, Dr. Dyah Adriantini Sintha Dewi, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa kegiatan tersebut menjadi simbol penting bagi penguatan nilai Kampus Berdampak di UNIMMA. “Melalui program ini, mahasiswa dan dosen dari dua negara tidak hanya belajar tentang hukum sebagai sistem normatif, tetapi juga memahami bagaimana hukum bekerja dalam konteks sosial dan kemanusiaan. Kegiatan ini menjadi ruang belajar lintas batas, di mana hukum dipahami sebagai instrumen keadilan dan solidaritas kemanusiaan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Arif Prasetyo, S.Kom, perwakilan dari LazisMu UNIMMA, memperkenalkan konsep Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sebagai instrumen gerakan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ia menjelaskan sistem kerja LazisMu mulai dari penghimpunan hingga pendistribusian dana yang dilakukan secara transparan dan akuntabel. “Melalui gerakan ZIS, Muhammadiyah terus melakukan pemerataan kesejahteraan dan meningkatkan partisipasi masyarakat. LazisMu di sini juga sudah berstandar nasional, dan berkomitmen menjaga transparansi dengan melakukan laporan tahunan untuk menjaga kepercayaan muzakki dan transparansi pada pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Lebih lanjut, Arif menegaskan bahwa semangat LazisMu UNIMMA dirangkum dalam tagline “From UNIMMA Academic Community to Everyone”, yang mencerminkan upaya sivitas akademika UNIMMA dalam menebarkan manfaat seluas-luasnya kepada masyarakat.
Sementara itu, perwakilan MDMC Kabupaten Magelang memaparkan berbagai aktivitas dan capaian lembaganya, mulai dari tanggap bencana, layanan medis, hingga pelatihan relawan. Salah satu pencapaian terbaru yang turut disampaikan adalah Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah yang dinyatakan lulus verifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Adapun di akhir kegiatan, Asst. Prof. Michael S. Salinas, RCIM, JD., dari OLFU menyampaikan refleksinya tentang pentingnya kolaborasi internasional dalam membangun kesadaran kemanusiaan global. Ia mengaku terinspirasi oleh peran Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern yang aktif dalam bidang pendidikan, sosial, dan kebencanaan, serta mampu mengintegrasikan nilai keagamaan dengan aksi nyata kemanusiaan. “Bagi kami, ini bukan sekadar kunjungan akademik, tetapi pengalaman spiritual dan kemanusiaan yang memperkaya perspektif kami tentang keadilan sosial. Kami belajar bahwa hukum tidak hanya hidup di pengadilan, tetapi juga di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Dengan terlaksananya kegiatan tersebut, menjadi momentum penting dalam memperkuat jejaring internasional UNIMMA dan memperkenalkan model integrated legal education yang menyeimbangkan aspek akademik, sosial, dan spiritual.