DOSEN FARMASI UM MAGELANG BERIKAN PELATIHAN KETRAMPILAN MEMILIH OBAT

Masyarakat pada umumnya mengatasi penyakit yang dideritanya dengan membeli obat di warung karena lebih murah dan lebih dekat. Selain itu juga karena pengaruh iklan dari media   maupun saran dari keluarga, teman atau tetangga. Demikian pula yang terjadi pada masyarakat Desa Pucanganom. Mereka melakukan swamedikasi atau penggunaan obat-obat sendiri, padahal tingkat pengetahuan masyarakat terkait penggunaan obat-obatan masih sangat rendah.

Hal tersebut menarik minat tiga dosen Prodi Farrmasi Fikes UM Magelang untuk melakukan salah satu dharma perguruan tinggi yakni pengabdian pada masyarakat yang dituangkan dalam proposal berjudulPemberdayaan PKK Desa Pucanganom dalam rangka Peningkatan Penggunaan Obat Rasional dengan Metoda CBIA. Proposal tersebut berhasil mendapatkan pendanaandari LP3M UM Magelang Skema Pendanaan Program Kemitraan Universitas (PKU) Tahun 2017. Tahun ini UM Magelang melalui LP3M UM Magelang mendanai tujuh proposal pengabdian pada masyarakat.

Ketiga dosen Farmasi yang melakukan kegiatan pengabdian itu adalah Heni Lutfiyati, M.Sc., Apt., Fitriana Yuliastuti M.Sc., dan Puspita Septie D, MPH., Apt. Mereka melakukan kegiatan di Desa Pucanganom Kecamatan Srumbung Magelang..

Heni, ketua tim mengatakan, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui penggunaan obat. Berdasarkan hasil survei, kata Heni, disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi masyarakat di desa Pucanganom adalah banyaknya penggunaan obat – obat sendiri (swamedikasi) yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pucanganom padahal tingkat pengetahuan masyarakat terkait penggunaan obat – obatan masih sangat rendah.

Tahap selanjutnya adalah memberdayakan PKK Desa Pucanganom yang beranggotakan 50 ibu-ibu warga Desa Pucanganom. Dari 50 anggota PKK tersebut, sebanyak 35 anggota yang aktif mengikuti kegiatan. ”Salah satu Program Pokok PKK tertuang dalam Program Pokja II yakni mengelola Program pendidikan dan Ketrampilan untuk meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, melalui penyuluhan, orientasi dan pelatihan yang kami aplikasikan “ ujar Heni .

Kaprodi D3 Farmasi itu melanjutkan, kegiatandilakukan untukmemberdayakan PKK Desa Pucanganom dengan memberikan pelatihan ketrampilan memilih obat untuk swamedikasi sehingga menjadi penggerak masyarakat dalam penggunaan obat yang rasional. “Metode yang digunakan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah model pemberdayaan masyarakat partisipatif atau Participatory Rural Apraisal (PRA). Metode ini dipilih karena keterlibatan masyarakat dirasakan sangat penting untuk menyelesaikan masalah,” imbuh Heni.

Beberapa rangkaian tahapan kegiatan dilakukan, mulai tahapan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan. Pada tahapan persiapan dimulai dengan membentuk Focus Grup Discussion (FGD)dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat dan sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) dengan tema DAGUSIBU atau “Dapatkan, Gunakan, Simpan Obat dengan Baik dan Benar”. Selain itu Heni dan kawan-kawan juga mensosialiasikan penggunaan antibiotika yang rasional. Tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan pelatihan ketrampilan memilih obat dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) dan pendampingan.

Heni mengungkapkan, output atau luaran kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan memilih obat tersebut berhasil dicapai. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan.Sri Widayati, S.Pd, SD, ketua tim penggerak PKK Desa Pucangano mengaku mendapatkan pencerahan usai mengikuti pelatihan tentang penggunaan obat yang rasional. “Setelah mengikuti pelatihan kami menjadi paham tentang aturan meminum obat serta cara menyimpan obat yang baik dan benar. Pelatihan ini benar-benar bermanfaat bagi kami khususnya ibu-ibu agar dapat menularkan informasi yang telah didapat kepada seluruh anggota keluarga dan masyarakat di Desa Pucanganom,” ungkap Sri.   (Humas)

MAHASISWA UM MAGELANG JADI DUTA GENRE PENDIDIKAN

MAHASISWA UM MAGELANG JADI DUTA GENRE PENDIDIKAN

Nico Sunarko Putra, Mahasiswa UM Magelang berhasil menjadi Duta Generasi Berencana (Genre) dalam ajang pemilihan Duta Genre Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 pada kamis (24/8).

Grand final pemilihan Duta Genre yang berlangsung sejak Selasa (22/8) hingga Kamis (24/8) dilaksanakan di Hotel Horison Semarang. Pada acara tersebut, peserta diberi pertanyaan seputar pengetahuan reproduksi, keluarga berencana, serta kemampuan berkomunikasi. Setelah melalui seleksi ketat, perwakilan Magelang keluar sebagai juara pertama. Ia berhasil mengalahkan wakil dari 31 kota dan kabupaten di Jawa Tengah.

Niko yang merupakan putra dari Sunarko dan Hanik Anissati itu mengaku tidak menyangka akan mendapatkan juara pertama. “Saya tidak menyangka akan mendapatkan juara ini, karena dari awal yang terpenting bagi saya yaitu melakukan yang terbaik semampu saya,”ungkapnya. Menurutnya para peserta perwakilan dari masing-masing kabupaten memiliki bakat dan penampilan yang luar biasa. “Satu-satunya motivasi saya waktu itu hanya bagaimana saya bisa menampilkan yang terbaik,”Niko menambahkan.

Untuk komponen penilainnya dilihat dari keseluruhan pengetahuan tentang isu terkini, penampilan, sikap selama kompetisi dari bakat dan publik speaking.”Saya bersama pasangan saya, menampilkan puppet show dengan materi 8 fungsi keluarga dan yang saya tekankan adalah nilai cinta dalam keluarga,”jelas Niko saat di tanya bakat yang ia tampilkan dalam kompetisi.

Laki-laki kelahiran Magelang, 18 Februari tahun 1998 mengatakan bahwa kemenangannya tidak terlepas dari peran dan dukungan berbagai pihak. Salah satu dukungan yang berperan yaitu dukungan pihak kampus UM Magelang yag telang mendukung penuh dalam kompetisi. “Kampus sendiri sangat mendukung saya, terbukti dari dukungan materi sampai pendampingan pihak Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA) yang begitu luar bisa,”kata Niko. Ia juga menambahkan bahwa selain pihak kampus, dukungan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kabupaten Magelang yang telang menjadi pembimbinnya dan teman-teman Pusat Informasi Konseling Mahasiswa (PIKMA) yang turut mendampinginya selama kompetisi berlangsung.

Kemenangan ini saya persembahkan untuk Allah Swt, keluarga saya, PIKMA Surya Unima UM Magelang dan juga untuk kampus tercinta, UM Magelang,” ungkapnya yang juga mahasiswa fakultas Hukum.

Untuk menghadapi kompetisi Nasional nanti, Niko mengaku akan mempersiapkan materi dan segala keperluan kompetisi dari sekarang. “Yang pasti saya akan berusaha menampilkan yang terbaik untuk mewakili Jawa Tengah,”katanya.

Pemilihan Duta Genre 2017 tingkat Provinsi Jateng diikuti 48 orang orang yang terdiri atas dua jalur yakni jalur pendidikan dan jalur masyarakat dengan syarat usia 16-22 tahun (perwakilan dari masing-masing kabupaten dan kota se-Jateng dan pada tahun ini ada empat daerah yang tidak mengirimkan perwakilannya). Dalam pemilihan Duta Genre Tersebut kabupaten Magelang mengirim 4 wakilnya,yang semuanya merupakan mahasiswa UM Magelang. Mereka adalah Niko Sunarko dan Dinda Nirmala Dewi Wijayanto sebagai Duta Genre Pendidikan Magelang. Pasangan yang kedua yaitu Mukhammad Cahyo Yudhanto dan Retno Susanti yang merupakan Duta Genre Masyarakat Magelang. “Dan saya merupakan satu-satunya wakil kabupaten Magelang yang berhasil menjadi juara pertama Duta Genre Pendidikan,”pungkasnya ketika diwawancarai. (Humas)

TINGKATKAN MUTU KEUANGAN, UMMAGELANG ADAKAN BINTEK SIMAKU-PT

TINGKATKAN MUTU KEUANGAN, UMMAGELANG ADAKAN BINTEK SIMAKU-PT

Di awal Tahun Akademik 2017-2018, Biro Keuangan UM Magelang menggelar Bimbingan Teknis (Bintek) Pengisian Rencana Kegiatan dan Anggaran. Acara yang diadakan di Aula lantai 3 Kampus 2 UM Magelang pada Sabtu (29/7) tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UM Magelang, Nuryanto, ST., M.Kom. “Sekarang sudah saatnya UM Magelang hijrah, bermigrasi untuk sistem tata uang dari manual kepada penggunaan IT,” pesan Nuryanto saat memberikan sambutan.

Acara tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri dari wakil dekan, kepala TU, serta tenaga kependidikan pengguna anggaran di lingkungan UM Magelang. Dr. Suryo Pratolo, M.Si., Akt Wakil Rektor Bidang Keuangan UMY turut menyampaikan materi Manual Software Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Perguruan Tinggi (Simaku-PT) beserta dua pemateri lainnya yang menyampaikan tentang gambaran umum Simaku, praktek input data serta cara pencairan anggaran.

Dalam bintek yang diadakan dari pagi hingga sore hari itu peserta mendapatkan materi tentang gambaran umum Simaku, praktek cara input data anggaran serta cara pencairan anggaran. ”Hal dasar dalam proses penganggaran adalah money follow function dan value for money,” ujar Suryo.

Usai mengikuti bintek para peserta diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh. Selain itu diharapkan tata keuangan di semua unit kerja di UM Magelang akan semakin berjalan dengan baik dan rapi. (Humas)

FAI UM MAGELANG ADAKAN STUDIUM GENERAL

FAI UM MAGELANG ADAKAN STUDIUM GENERAL

Untuk membuka wawasan mahasiswa tentang kepribadian seorang guru yang inspiratif serta memberikan gambaran tentang tugas guru dalam menyajikan pembelajaran yang lebih menarik kepada siswa, Prodi Penddidkan Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islama UM Magelang mengadakan Studium General hari Sabtu 26/8 di Aula Fikes Kampus 2 UM Magelang.

Akhmad Baihaqi, M. Pd. I, ketua panitia mengatakan, Studium General bertema

Menjadi Guru Inspiratif Menuju Indonesia Berkemajuan“ itu diikuti sekitar 200 mahasiswa baik kelas reguler, paralel serta mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam (MPI). Selain itu, kata Baihaqi,  para dosen PAI juga mengikuti kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. Muqowim, M. Ag (Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan kalijaga Yogyakarta).

Muqowim antara lain menyampaikan, guru yang berkepribadian enerjik, ceria, dan menginspirasi merupakan kebutuhan sehingga suasana mengajar menjadi menyenangkan. Hal tersebut sebagai konsekuensi dari tugas guru yang semakin kompleks di dunia pendidikan. “Saat ini masih banyak ditemui guru yang sangat membosankan ketika mengajar,” ujar Muqowim.

Solusinya, ujar Muqowim yang juga seorang motivator handal, yakni guru harus mau meningkatkan kemampuan diri dan banyak belajar dengan memanfaatkan teknologi serta banyak membaca. “Selain itu juga sering mengikuti pelatihan dan berniat bersungguh-sungguh untuk maju,” ungkapnya. Dengan bersungguh-sungguh, maka Allah akan membukakan jalan dan memberikan kemudahan.

Selain itu pemateri juga memberikan contoh metode atau cara yang dapat digunakan untuk menarik minat siswa, antara lain dengan mendongeng atau mengajak siswa melakukan kegiatan di luar kelas berupa pengenalan alam. Para peserta antusias mengikuti acara hingga selesai. Ahwy, salah satu peserta mengaku mendapatkan pencerahan dari acara tersebut. “Metode yang disampaikan sederhana tapi mengena,” ujarnya. (Humas)

FKIP UM MAGELANG TINGKATKAN KOMPETENSI DOSEN MELALUI PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF

Perguruan tinggi dituntut untuk meningkatkan mutu lulusannya agar mampu berkompetisi dan berpartisipasi dalam pembangunan. Dosen yang merupakan unsur civitas akademika sekaligus ujung tombak dalam pembelajaran pun harus selalu ditingkatkan kapasitasnya baik dari sisi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.

Untuk meningkatkan kualitas dosen supaya menghasilkan lulusan yang bermutu, FKIP UM Magelang mengadakan Workshop dengan tema “ ToT Active Learning for Higher Educatioan (ALFHE)” selama tiga hari mulai tanggal 23-25/8. Kegiatan yang diikuti 30 dosen tersebut merupakan kerjasama FKIP UM Magelang dengan FKIP Universitas Tidar Magelang dan FKIP UM Purworejo. Masing- masing PT mengirimkan 10 dosen untuk mengikuti kegiatan itu.

Wakil Dekan FKIP UM Magelang  Dr Riana Mashar, M.Si., Psi mengatakan, digelarnya pelatihan tersebut mengacu kepada Undang Undang No 14 tahun 2005 pasal 1 butir 2 tentang kemampuan dosen untuk melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan ilmuwan profesional. “Salah satu upaya yang perlu dilakukan terus menerus oleh perguruan tinggi adalah melaksanakan pelatihan pembelajaran aktif (active learning) bagi dosen untuk pengembangan profesionalisme karena kurikulum yang ditetapkan oleh DIKTI sejalan dengan amanat UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,” jelas Riana.

Ia menambahkan bahwa avtive learning menekankan pada pendekatan pembelajaran dengan esensi mengaktifkan mahasiswa melalui strategi pembelajaran berbasis mahasiswa (student-centered learning). “Pada akhirnya, selepas pelatihan ini diharapkan dosen mampu memberikan kehidupan di kelas saat proses belajar. Sumber pengetahuan tidak lagi hanya berpaku kepada dosen, tapi juga mahasiswa,” imbuh Riana.

Pelatihan tersebut menghadirkan lima nara sumber yakni Prof. Sukarno, M.Si (Untidar), Sri Sarwanti, M.Hum dan Harry (Untidar), Dr. Riana Mashar, M.Si., Psi (UM Magelang), Dr. Imron, M.Pd.I (UM Magelang), Purwono Hendradi, M.Kom (UM Magelang). Adapun fasilitator pelatihan pembelajaran aktif adalah Tim Kurikulum FKIP UM Magelang.

Selama tiga hari para peserta pelatihan diajak mengetahui program TOT Nasional ALFHE dan Pekerti, menginovasi rancangan dan membuat media pembelajaran inovatif serta merancang pembelajaran aktif dan penilaian berbasis kelas. (Humas)

BAKSOS AWALI RANGKAIAN KEGIATAN MILAD KE-53 UM MAGELANG

Memasuki usia 53 tahun, UM Magelang telah merangkai sejumlah agenda kegiatan untuk menyemarakkan milad yang akan diadakan baik di kampus 1 dan kampus 2. Bakti Sosial merupakan rangkaian awal kegiatan milad yang diadakan di Lapangan Kampus 2, Jumat 25/8.

Bakti Sosial yang diadakan untuk masyarakat kampus dan sekitarnya berupa khitanan, pasar murah, dan pengobatan. Khitanan diikuti lima anak yang berasal dari wilayah Kabupaten Magelang. Adapun pasar murah berupa penjualan paket sembako seharga 30rb mendapatkan beras 2 ½ kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng 1 liter, serta teh.

Dalam seremonial singkat yang menandai pembukaan rangkaian kegiatan milad tersebut, Wakil Rektor 3 Drs. Mujahidun M.Pd dalam sambutannya mengatakan, di usianya yang ke-53 UM Magelang terus berupaya mengembangkan diri secara optimal. Muja yang didampingi oleh ketua panitia Milad ke-53 UM Magelang Dr. Dyah Adriantini Sintha Dewi, SH, M.Hum juga mengajak masyarakat untuk mengikuti rangkaian kegiatan milad lainnya seperti Jalan Sehat yang akan diadakan tanggal 8 Oktober mendatang.

Milad UM Magelang kali ini juga akan dimeriahkan oleh berbagai lomba dan kegiatan akademik seperti Upacara Milad dan Orasi Ilmiah oleh Ketua Komisi Yudisial (KY) RI : Prof . Dr. Aidul Fitriciada Azhari, SH, MH tanggal 5 September 2017 serta seminar nasional oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof. Dr. Arief Hidayat, SH, MS tanggal 20 September 2017. Selain itu juga Festival Budaya Islam (FBI) yang akan menghadirkan Ustadzah Oki Setiana Dewi tanggal 16 September.

Adapun lomba yang ditujukan bagi siswa SMA/SMK yakni Lomba Kreativitas Siswa (LKS) antara SMK se-Kedu yang akan digelar Sabtu 9 September. Lomba Volly Antar SMA se-Kedu juga akan digelar 14 -20 September 2017 serta berbagai lomba digital tartil, digital kultum, poster, komik, film pendek, cerpen dan essai dalam rangkaian kegiatan FB. (Humas)