May 22, 2018 | Berita
“Menjadi seorang mahasiswa tidaklah cukup berkubang dalam dunia perkuliahan, namun menjadi seorang mahasiswa haruslah mampu mengemban peran yang dipikulnya, yaitu sebagai agent of change, social control, iron stock, dan moral force”.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang, Dra. Marlina Kurnia, MM pada saat membuka acara Seminar Nasional di Auditorium kampus 1 UMMagelang pada Sabtu (12/05). Seminar yang diadakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FEB UMMagelang tersebut diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari mahasiswa Himpunan Mahasiswa se-FEB UMMagelang, Mahasiswa umum, dan aktivis organisasi dilingkungan kampus.
Luky Miyawati, Ketua Panitia seminar nasional mengatakan bahwa tujuan seminar tersebut untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang perannya dalam organisasi melalui nilai afeksi dalam diri mahasiswa. “Selain itu tujuannya untuk memberikan motivasi yang tinggi kepada mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang sukses dalam akademik dan organisasi,” tutur Luky.
Ia juga menambahkan bahwa menjadi mahasiswa bukan sekadar mengejar nilai dan menamatkan pendidikan, melainkan mahasiswa juga harus memiliki daya kritis dan idealisme yang tinggi yang digunakan sebagai bekal dalam berkontribusi dan terjun di masyarakat. “Hal inilah yang menyebabkan titel “maha” tersemat di depan kata “siswa”,” tandasnya.
Seminar yang bertema “Meningkatkan Peran Mahasiswa melalui Organisasi untuk Indonesia Berkemajuan” menghadirkan dua pemateri Ardhi Rasy Wardhana, Presiden Keluarga mahasiswa (KM) Institute Teknologi Bandung (ITB) tahun 2017/2018 dan Dr. Rochiyati Murniningsih, S.E.,MP, Dosen FEB UMMagelang yang merupakan alumni aktivis Ormawa.
Ardhi menyampaikan materi mengenai peran mahasiswa sebagai “Agent Of Change, Social Control, dan Moral Force”. Selain itu Ardhi juga menjelaskan tentang bagaimana tantangan mahasiwa dalam upaya memajukan bangsa. “Mahasiwa itu memiliki peran yang penting untuk bangsa. Suara dan tindakan mahasiwa selalu ditunggu oleh rakyat untuk membela mereka. Jadi, jangan bangga menjadi mahasiwa jika kita belum pernah melakukan apa-apa untuk memajukan rakyat,” jelas Ardhi.
Sementara Murni menyampaikan materi tentang “Membentuk Karakter Aktivis Organisasi”. Hal tersebut disampaikan Murni dengan beberapa materi pendukung seperti pentingnya mahasiswa berorganisasi, perlunya pembentukan karakter dalam berorganisasi dan tantangan organisasi mahasiswa di masa depan.
HUMAS
Feb 14, 2018 | Berita
Akreditasi Program Studi (Prodi) di perguruan tinggi merupakan proses penilaian secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen prodi terhadap penyelenggaraan akademik dan manajemen institusi yang didasarkan pada standar akreditasi yang telah ditetapkan.
Sebagai salah satu Prodi unggulan di UM Magelang yakni Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) terus memperbaiki kinerja untuk peningkatan hasil akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi yang terakhir kali diperoleh Manajeman adalah ”B” lima tahun lalu.
Berkaitan dengan hal itu, Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Magelang mendapat visitasi oleh tim asesor dari BAN-PT pada Selasa (13/02). Asesor tersebut merupakan tenaga pakar pada bidang ilmu, bidang studi, profesi dan praktisi yang mewakili BAN-PT dalam penilaian akreditasi program studi. Kedua assesor tersebut yakni Prof. Dr. Kamaludin, MM dari Universitas Bengkulu dan Dr. Peni Sawitri, MM dari Universitas Gunadharma.
Visitasi Akreditasi Manajemen diawali dengan pembukaan yang dilakukan di Ruang Sidang Rektorat Kampus 2 UM Magelang yang dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas serta kepala biro dan lembaga di lingkungan UM Magelang.
Selanjutnya kedua asesor melakukan visitasi serta kegiatan assesment yang meliputi tujuh standar yang telah ditetapkan yakni (1) visi, misi, tujuan, sasaran serta strategi pencapaian, (2) tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu, (3) Kemahasiswaan dan lulusan, (4) sumber daya manusia, (5) kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik, (6) pembiayaan, sarana, prasarana dan sistem informasi, (7) pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.
Selain melakukan assesment terhadap tujuh standar tersebut kedua asseor juga melakukan wawancara kepada mahasiswa, alumni dan dosen. Mereka juga melakukan peninjauan lapangan ke ruang kelas, dan fasilitas pendukung pembelajaran prodi Manajemen lainnya. Dalam sesi terakhir yakni closing meeting, Prof. Dr. Kamaludin, MM menyampaikan closing statement berupa penyampaian hasil yang telah dilakukan.
Dekan FEB, Dra. Marlina Kurnia MM mengungkapkan harapannya agar Prodi Manajemen dapat meningkatkan point akreditasi sehingga dapat memperoleh hasil akreditasi “A” mengingat peningkatan pencapaian yang telah dilakukan oleh Prodi Manajemen dalam kurun beberapa tahun terakhir.
. HUMAS
Feb 7, 2018 | Berita
Tata kelola keuangan yang benar menjadi salah satu prasyarat untuk mewujudkan tata kelola organisasi yang baik pada level unit usaha. Dalam rangka mewujudkan tata kelola keuangan dan akuntabilitas pelaporan keuangan BUMDes, Muhdiyanto, S.E., M.Si dan Yulinda Devi Pramita, S.E., M.Sc selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMMagelang, melakukan pendampingan dan pelatihan pengoperasian sistem digital di BUMDes Desa Pagersari, Mungkid Magelang pada Senin (05/01).
Muhdiyanto, ketua kelompok pengabdian tersebut mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam 4 tahapan dengan waktu selama 5 bulan. “Untuk tahapan yang pertama adalah tahap diskusi lanjutan dari kegiatan survei awal yang telah dilakukan. Selanjutnya tahap kedua adalah tahap penyusunan dan pemahaman konsep teoritis pencatatan keuangan kepada pengurus / karyawan BUMDes. Pada tahap tersebut juga dilakukan kegiatan pembuatan sistem digital pencatatan aktivitas dan pelaporan keuangan yang disesuaikan dengan kondisi BUMDes. Tahap ketiga adalah tahap pendampingan dan pelatihan pengoperasian sistem digital yang telah terbentuk. Adapun tahap yang terakhir adalah pengenalan sistem aplikasi software berupa kuitansi software keuangan,” jelas Muhdiyanto.
Ia menambahkan, pada kegiatan ini tim pengabdi akan mengoptimalkan fungsi kegunaan software MS Excel untuk membuat sistem tata kelola pencatatan aktivitas, laporan, dan analisa keuangan ditambah dengan aplikasi Kuitansi Software Keuangan.
Sementara itu, Yulinda menyampaikan bahwa timnya telah mengirimkan proposal penelitian ke Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) UM MAgelang dan berhasil lolos pendanaan. Proposal yang merupakan Proposal Program Kemitraan Universitas (PKU) tersebut berjudul “PKU bagi BUMdes Pagersari, Mungkid, Guna Mewujudkan Tata Kelola dan Akuntabilitas Pelaporan Keuangan”.
Yulinda berharap sistem yang telah terbentuk dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan tata kelola dan akuntabilitas keuangan BUMDes yang lebih baik. Sistem tersebut dapat menjadi rujukan untuk pengambilan keputusan-keputusan keuangan di masa depan dan sebagai alat kontrol yang efektif. “Apabila BUMDes Pagersari ini dapat mewujudkan tata kelola keuangan yang lebih baik, maka unit usaha ini dapat secara optimal dalam menghasilkan keuntungan. Hal ini secara tidak langsung akan menggerakkan kegiatan perekonomian di Desa Pagersari dalam upaya pemberdayaan potensi masyarakat dan pengentasan kemiskinan,” jelas Yulinda.
HUMAS
Jan 30, 2018 | Berita
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UM Magelang menyelenggarakan kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Magelang, Selasa (30/01). Penandatanganan MoU yang diadakan di Auditorium Kampus 1 UM Magelang tersebut dilakukan antara Kepala Dispermades Drs. Sujadi dengan Dekan FEB Dra. Marlina Kurnia, M.M, disaksikan Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo, MT.
Sujadi mengaku bahwa kerjasama antara UM Magelang dan Dispermades merupakam momen yang sudah ditunggu oleh pihak Dispermades. “Kami memang sedang menunggu adanya kerjasama dari UM Magelang. Terlebih sekarang ini dana desa yang diperoleh Kabupaten Magelang mencapai 300 miliar. Maka dari itu kami membutuhkan peran serta mahasiswa untuk mengawasi dan membimbing penggunaan dana desa. Dengan demikian kami berharap program Nawacita desa benar-benar dapat terwujud,” kata Sujadi.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh Widodo, M.T juga mengatakan bahwa pemanfaatan dana desa harus dikelola dengan baik. “Melalui FEB sebagai pendamping pengelolaan dana desa di setiap desa agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan des,“ ujar Rektor. Ia juga menyampaikan bahwa UM Magelang sudah bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Magelang melalui beberapa fakultas seperti program kesehatan desa, desa melek teknologi, trauma healing, dan pendidikan TPA.
Adapun Marlina mengatakan, sebelumnya FEB sudah melakukan pendampingan di tiga kecamatan dalam pengelolaan dana desa dan Bumdes, yakni Kecamatan Ngablak, Pakis dan Magersari. “Melalui kerjasama ini, saya berharap SDM dosen dan mahasiswa FEB dapat membantu masyarakat desa untuk memajukan ekonomi desanya,” kata Marlina.
Usai penandatanganan MoU, acara dilanjutkan dengan kuliah umum bertema “Entrepreneurial Practice is the Key Strategy to Survive in the Changing World” yang diikuti 278 mahasiswa semester 1 yang berasal dari Prodi Manajemen dan Akuntansi.
Kuliah umum diisi oleh pemateri Dr. rer.soc. Rangga Almahendra, S.T.,M.M yang merupakan dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM). Selain itu Rangga juga merupakan penulis kedua novel best seller yakni 99 Cahaya di langit Eropa dan Bulan Terbelah di Langit Amerika. Saat ini Rangga bersama istrinya, Hanum Salsabila Rais tengah menyelesaikan novel terbaru yang hampir dirilis yakni Faith and the City
Dalam kuliah umum yang berlangsung 2,5 jam itu, Rangga yang merupakan pendiri situs platform Kuliah Hak Segala Bangsa (KHSB) itu menjelaskan, untuk bisa menangkap peluang kewirausahan harus bisa membaca peluang di pasar. “Mengikuti tren yang sudah ada, tidak menjamin keberhasilan usaha. Keberanian untuk tampil beda dari yang lain disertai dengan usaha yang tekun merupakan kunci keberhasilan sebuah usaha. Keberhasilan dan kegagalan merupakan satu paket yang harus dihadapi seseorang yang memulai sebuah usaha sehingga ketahanan untuk menghadapi kegagalan demi kegagalan juga harus dimiliki oleh seorang calon pengusaha,” jelas Rangga.
Direktur ADi TV tersebut juga menyampaikan bahwa seorang mahasiswa harus memiliki manfaat bagi masyarakat. “Hidup itu bukan tentang menggapai prestasi saja. Sebagai mahasiswa kita sudah seharusnya tidak berhenti pada ijazah, tapi lebih dari itu, yaitu sebagai penyelamat umat,” pungkasnya.
HUMAS
Jan 25, 2018 | Berita
Setelah kunjungan Rektor UM Magelang ke kampus Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UteM) beberapa waktu lalu, kini giliran UTeM melakukan kunjungan ke kampus UM Magelang pada Kamis, 25/01.
Rektor UM Magelang, Ir. Eko Muh. Widodo, M.T mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungannya ke UTeM. Eko mengatakan bahwa poin terpenting dari pertemuan kali ini adalah sehubungan dengan program double degree yang akan dilaksanakan khususnya di Fakultas Teknik (FT) UM Magelang. Dalam pertemuan tersebut, Eko juga mengundang Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) agar dapat memanfaatkan pertemuan tersebut untuk bekerjasama dalam hal akademik. “Harapannya, UM Magelang melalui FT dan FEB bisa bekerjasama dalam program short course,” kata Eko.
Pertemuan yang diadakan di Ruang Sidang Rektorat lantai 2 tersebut diawali dengan perkenalan dari UTeM yang disampaikan oleh Prof. Dr.Muh Nizam bin Abd Rahman. Dalam awal presentasinya, Nizam menyampaikan profil kampus UTeM dan beberapa program yang dapat membuka peluang kerjasama antara UM Magelang dan UTeM.
“Salah satu program UTeM yang dapat segera direalisasikan adalah program double degree yang akan dimulai bulan September mendatang. Selain itu juga kontes robot yang dapat diikuti oleh mahasiswa FT UM Magelang . Ada dua fakultas yang dapat menjadi pilihan FEB yaitu Fakultas Teknologi Maklumat dan Komunikasi, serta Fakultas Kejuruteraan,” kata Nizam.
Nizam juga mengatakan melalui program double degre, mahasiswa dapat menempuh kuliah selama 3 tahun di UM Magelang kemudian dilanjutkan 2 tahun di UTeM. “Dengan program tersebut mahasiswa dapat memperoleh gelar S2 hanya dengan waktu 5 tahun pada dua perguruan tinggi. Kami juga menyediakan asrama gratis untuk para mahasiswa dari luar negeri,” jelas Nizam.
Tanggapan dari pihak FEB disampaikan oleh Wakil Dekan FEB, Muhdiyanto, SE., M. Si. terkait progam studi (prodi) Human Resource and Development dan Prodi Enterpeneurship yang dimiliki UTeM yang dapat diimplementasikan FEB. Selain itu Muhdiyanto juga menyampaikan tentang prosedur student exchange. Sementara Dekan FT, Yun Arifatul Fatimah, M.T, Ph.D membahas mengenai penandatanganan kerjasama antara pihak UTeM dan FT UM Magelang.
Yun mengatakan setelah diadakan perjanjian ini, FT akan melakukan seleksi untuk satu mahasiswa dari setiap prodi di FT untuk mengikuti student exchange ke UTeM. “FT akan melakukan seleksi dan mempersiapkan untuk mengirim mahasiswa ke UTeM. Jadi nantinya akan ada empat mahasiswa, masing-masing 1 mahasiswa dari Prodi Teknik Informatika (S1), Teknik Informatika (D3), Teknik Industri (S1) dan Mesin Otomotif (D3) yang akan mengikuti program student exchange” ujar Yun.
HUMAS