Pentingnya pemahaman dan implementasi tanggung jawab sebagai nilai karakter universal memerlukan penanganan yang tepat. Pada beberapa kasus, banyak siswa di usia dini masih belum memahami hal tersebut. Salah satunya adalah sebagian siswa kelas 1 di SD Muhammadiyah 1 Alternartif (Mutual) Kota Magelang yang masih rendah dalam hal tanggung jawab.

Hal tersebut yang menjadi obyek penelitian Riana Mashar dalam disertasinya berjudul “Teknik Konseling Metafora untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Usia 6-7 Tahun di Kelas 1 SD Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang”. Melalui penelitan itu, Riana berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Pendidikan Bidang Bimbingan dan Konseling dari Universitas Pendidikan Indonesia beberapa waktu lalu (8/9).

Dalam disertasinya, dosen Prodi PAUD FKIP UM Magelang itu meneliti tentang efektivitas Teknik Konseling Metafora (TKM) untuk meningkatkan tanggung jawab siswa kelas 1 SD Mutual Kota Magelang. TKM merupakan pendekatan dengan cara bercerita menggunakan kiasan dengan tahapan khusus. Penelitian menggunakan teknik konseling yang dikemas dalam modul konseling bernama STAR KIDS (Story Teach A Responsibility for Kids).

Dalam hal ini Riana misalnya menggunakan cerita tentang seorang kakek yang bercerita kepada cucunya tentang srigala hitam dam srigala putih. “Srigala hitam dengan (melambangkan) karakter pemarah, angkuh, dan karakter buruk lainnya. Adapun srigala putih berkarakter pemberani, peduli, rendah hati serta karakter baik lainnya,” ungkap Riana yang pernah mendapatkan beasiswa dari Ohio State University tahun 2013 lalu. Ia mengungkapkan, melalui cara tersebut maka anak-anak dapat memahami metafora yang digunakan dan diharapkan dapat meningkatkan empati sebagai mesin moral untuk mendorong anak-anak berperilaku baik serta meningkatkan tanggung jawab.

Ibu tiga orang putra itu mengumpulkan data kuantitatif tanggung jawab siswa dengan teknik check list observasi dan kecerdasan yang diukur dengan Skala Raven seri SPM. Adapun pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan observasi partisipan, wawancara semi struktural dan focus group discussion (FGD).

Penelitian itu menghasilkan beberapa temuan. Pertama, TKM efektif untuk meningkatkan tanggung jawab siswa. Kedua, TKM lebih efektif untuk mengembangkan tanggung jawab sosial siswa. Ketiga, tidak terdapat perbedaan efektivitas TKM dalam meningkatkan tanggung jawab ditinjau dari kecerdasan siswa. Keempat, tidak terdapat perbedaan efektivitas TKM dalam meningkatkan tanggung jawab ditinjau dari jenis kelamin siswa.

Dengan demikian TKM dapat dipertimbangkan sebagai alternatif program peningkatan tanggung jawab siswa kelas 1 SD dan dapat diterapkan pada siswa dengan berbagai tingkatan kecerdasan serta efektif baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Selain itu Riana juga berkesimpulan bahwa terdapat perubahan peningkatan tanggung jawab siswa menurut pengamatan orang tua dan guru melalui TKM tersebut.

Riana Mashar merupakan Doktor ke-7 di UM Magelang. Dalam jangka waktu dekat jumlah dosen lulusan S3 tersebut masih terus bertambah sesuai dengan makin banyaknya dosen UM Magelang yang tengah menyelesaikan disertasinya saat ini.(YUDIA-HUMAS)