Feb 24, 2021 | Berita
Tri dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga hal yang harus dimiliki oleh setiap Perguruan Tinggi selama berlangsungnya kegiatan akademik. Sebelumnya, dalam dharma bidang Penelitian dan Pengembangan, Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menorehnya prestasi menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) kedua yang memiliki jurnal terindeks Scopus.
Capaian tersebut memacu UNIMMA untuk membekali calon editor jurnal agar publikasi ilmiah di lingkungan kampus terus maju dengan mengadakan workshop student journal. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Safira, Magelang pada Rabu (24/2) tersebut dihadiri oleh seluruh calon editor jurnal masing-masing program studi.
Dr. Muji Setiyo, ST., MT, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNIMMA dalam laporannya menyampaikan dengan kegiatan student journal diharapkan dapat mempersiapkan editor yang handal. “Meskipun ini student journal yang kami mulai dari nol, tetapi LPPM bertekad mendampingi para calon editor untuk menjadi profesional sesuai dengan indikator-indikator internasional,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA yang turut hadir, mengapresiasi dan memberikan pengarahan kepada calon editor jurnal yang hadir pada workshop tersebut. “Kegiatan hari ini adalah kegiatan strategic dan suatu saat pasti akan menjadi best practices untuk PTMA. Kita harus yakin bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses,” tutur Rektor.
Rektor juga berharap student journal dapat bermanfaat dan mampu mendorong untuk percepatan kinerja UNIMMA.
Dalam kegiatan tersebut dipaparkan pengenalan Open Journal Systems (OJS) dan Journal Foster, cara setting OJS, praktek transaksi paper, serta teknik review, pengurusan International Standard Serial Number (ISSN) dan follow up-nya.
Feb 23, 2021 | Berita
Dalam rangka mengimplementasikan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani sebelumnya, Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan Polytechnic University Of The Philippines (PUP). Hal tersebut untuk mendorong pengembangan akademik yang lebih luas dan menjalin kolaborasi antar universitas secara global. Acara yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (23/2) dihadiri oleh Dr. Manuel M. Muhi (Direktur Polytechnic University of The Philippines), Dr. Suliswiyadi, M.Ag (Rektor UNIMMA), Dr. Nicolas T. Mallari (Dekan College of Social Sciences and Development PUP), Aning Azzahra, MA (Wakil Dekan FPH UNIMMA), Dr. John Mark S. Distor (Ketua Program Studi Department of Psychology PUP), Dr. Hermahayu, M.Si (Ketua Program Studi Psikologi UNIMMA) dan jajarannya.
Rektor UNIMMA dalam sambutannya menyampaikan bahwa UNIMMA memberikan kesempatan untuk kerja sama bagi jurusan lain yang sudah ada antara dua universitas agar dapat bersinergi lebih baik lagi. “Ke depan, kerjasama ini tidak hanya terbatas pada Fakultas Psikologi saja tetapi juga secara global hubungan kerja sama dalam hal pertukaran mahasiswa, pertukaran staf, dan kerjasama penelitian bersama,” tuturnya.
Rektor juga berharap setelah penandatanganan MoA, dapat meningkatkan reputasi kedua universitas.
Sementara itu, Nicolas menyambut hangat kerja sama antara Fakultas Psikologi UNIMMA dan PUP. “Saya sangat senang karena hari ini dapat merealisasikan Memorandum of Understanding (MoU) yang sebelumnya telah ditandatangani menjadi MoA, dimana ini lebih spesifik dan dapat menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya.
Nicolas juga menyampaikan, PUP akan sangat terbuka untuk menjalin hubungan dalam hal pertukaran informasi. “Kita dapat saling bertukar informasi terkait strategi belajar mengajar di masing-masing institusi, dan juga berkolaborasi dalam penelitian,” tambah Nicolas.
Dalam MoA juga disebutkan bahwa kerjasama yang akan dilakukan berupa program pertukaran dosen online, kolaborasi dalam proyek penelitian, pelaksanaan webinar, konferensi, talk show, aktivitas lainnya; dan juga pertukaran materi akademik, publikasi.
Feb 18, 2021 | Berita
Karakter merupakan suatu ciri khas yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Pembentukan karakter dapat diwujudkan melalui sistem pendidikan yang diharapkan di masa depan dapat mencetak lulusan yang dapat membangun bangsa tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter yang mulia.
Untuk membentuk karakter positif yang dimiliki calon alumninya, Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI), Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA), memberikan wawasan global terkait isu-isu yang sedang hangat melalui general lecture pada Kamis (18/2). Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan University of Malaya, Malaysia dan mengangkat tema “Islamic Education in Preparing a Generation with Character: Link and Match Higher Education in Indonesia and Malaysia”.
Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA sekaligus narasumber general lecture menyampaikan betapa memprihatinkan potret perilaku anak muda saat ini. “Yusuf Al-Qardhawi, seorang cendekiawan muslim dari Mesir yang hebat pernah berkata, jika Anda ingin melihat sebuah negara di masa depan, lihatlah anak mudanya hari ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran yang besar dan penting dalam sebuah bangsa. Apalagi di masa depan, karena generasi mudalah yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa depan menggantikan pemimpin saat ini,” tutur Rektor.
Rektor menambahkan, dalam konsep Islam, untuk membentuk karakter dari aspek kognitif, metode yang dapat digunakan adalah metode nasehat, cerita, ceramah, dan dialog. “Untuk membentuk aspek emosional pendidikan karakter, metode yang dapat digunakan adalah metode perumpamaan (amtsal) dan metode tarhib dan targhib. Adapun pendidikan karakter dalam aspek tindakan dapat digunakan metode pembiasaan dan keteladanan (uswah / qudwah),” jelasnya.
Sementara itu, narasumber kedua, Dr. Asyraf Isyraqi bin Jamil yang merupakan Senior Lecturer Islamic Education Programme Academy of Islamic Studies University of Malaya berbagi pengalaman dan ilmu dalam membentuk anak muda beradab di Malaysia. “Ada empat tantangan guru Pendidikan Islam saat ini, ialah bagaimana membangun pemikiran yang benar tentang konsep pendidikan dari perspektif Islam, bagaimana menyampaikan pengetahuan dan moral secara bersama untuk menghasilkan sumber daya manusia yang seimbang, bagaimana menyampaikan moral kepada siswa yang dihadapkan pada banyak faktor internal dan eksternal dan bagaimana mengkomunikasikan moral melalui media teknologi,” ujar Dr. Asyraf.
General lecture dengan peserta mahasiswa UNIMMA, serta mahasiswa di luar lingkungan UNIMMA seperti dari beberapa universitas mitra UNIMMA berlangsung interaktif.
Feb 17, 2021 | Berita
Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus memantapkan diri dalam pengabdian pada masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan display program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) melalui pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH) Gerakan Ayo Kuliah bagi siswa kelas XII. Display Gerakan Ayo Kuliah dilaksanakan pada acara Kunjungan Kerja Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P pada Rabu (17/2) di Balkondes Kebonsari, Borobudur.
PKH Gerakan Ayo Kuliah UNIMMA bekerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Magelang dengan tujuan untuk membantu anak-anak dari Keluarga Penerima Manfaat supaya lebih optimis untuk melanjutkan ke tingkat perkuliahan. Selain itu, dengan program tersebut diharapkan siswa lebih siap dalam menghadapi tes masuk perguruan tinggi dengan cara memberikan pendampingan belajar dan pengenalan kehidupan kampus secara umum yang dilaksanakan secara tatap muka/luring dan online/daring.
Setelah melakukan kunjungan kerja di Balkondes Borobudur, Menko bidang PMK melanjutkan kunjungan ke Kampus 2 UNIMMA. Dr. Suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam menyambut Menko bidang PMK menyampaikan ucapan terima kasih karena meluangkan waktu di sela-sela kunjungan kerjanya.
Sementara itu, Prof Muhadjir juga memberikan apresiasi kepada perkembangan UNIMMA yang terbilang cepat serta memberikan wejangan dan motivasi untuk civitas akademika UNIMMA agar pembinaan dosen dilakukan dengan sungguh-sungguh. Kekayaan itu tidak diukur dengan pendapatan namun bisa juga dengan kekayaan intelektual dan lingkungan yang sehat. “Jangan sampai UNIMMA maju dan berkibar sendiri sementara Amal Usaha Muhammadiyah lain dibiarkan. Kita harus berbagi,” tambah Menteri.
Feb 11, 2021 | Berita
Tiga pilar Pendidikan Tinggi atau yang sering dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi jiwa yang harus terus ditanamkan di setiap perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dengan visi unggul berupaya untuk menyiapkan lulusan yang siap kerja. Sehingga wawasan pengetahuan secara global menjadi poin penting bagi mahasiswa. Di tengah mewabahnya Covid-19, memberi dampak pada kajian islam, tantangan dan strategi pengembangannya.
Melihat realita tersebut, Fakultas Agama Islam (FAI) UNIMMA menggelar seminar internasional dengan tema “Islamic Study and Islamic Economic in Era Society 5.0”. Kegiatan berlangsung melalui ruang temu virtual pada Kamis (11/02).
Dr. suliswiyadi, M.Ag, Rektor UNIMMA dalam sambutan sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa seminar tersebut merupakan salah satu bentuk penyegaran ilmu yang disesuaikan dengan kondisi dan tantangan saat ini. “Pandemi Covid-19 telah mengubah beberapa cara pandang baru dalam hidup termasuk pendidikan. Dalam konteks keilmuan, perlu dikaji lebih jauh bagaimana Covid-19 memberikan tantangan dan strategi dalam pengembangan keilmuan. Dengan dihadirkan narasumber dari beberapa negara, diharapkan dapat memberikan pandangan baru tentang realitas ilmu pengetahuan islam,” ujar Rektor.
Seminar internasional tersebut menghadirkan empat narasumber dari 4 negara, ialah (1) Dr. Sariya Cheruvallil-Contractor yang merupakan Assistant Professor Centre for Trust, Peace and Social Relations Coventry University, United Kingdom, (2) Assoc. Prof. Nassef Manabilang Adiong, PhD, dari University of the Philippines Diliman, (3) Assoc. Prof. Dr. Mohamad Khairi Hj Othman, dari Universiti Utara Malaysia, Kuala Lumpur, Malaysia dan (4) Agus Miswanto, S.Ag., M.A. dari UNIMMA Indonesia.
Prof Khairi dalam pemaparannya menyebutkan, dari aspek Pendidikan Islam, beberapa fokus penekanan diberikan agar sejalan dengan elemen perubahan di tingkat global. “Fokusnya ialah di Quality (Itqan), Excellence (Falah), Individual (Insan), Potential (Fardi) dan Aspiration (Izzah),” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Khairi menambahkan jika di era 5.0, ketrampilan juga harus diasah. “Kita harus memiliki Global Skills, Innovative & Creative Skills, Digital Technology Skills dan Interpersonal Skills,” tambahnya.
Di akhir seminar, disampaikan pembelajaran Pendidikan Islam di era revolusi informasi 4.0 menuju masyarakat 5.0 membutuhkan perubahan yang drastis dan sejalan dengan perubahan global. Berbagai aspek dan elemen terkait sebagaimana yang dibahas perlu mendapat perhatian khusus untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan nasional dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian, Pendidikan Islam dipandang mampu sejajar dengan bidang pendidikan lainnya.